RS SMC TASIKMALAYA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktek program profesi Ners Stase
Keperawatan Medical Bedah
DISUSUN OLEH:
NIM: 1490116065
UNIVERSITAS GALUH-CIAMIS
2017
FORMAT SUMARY DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL
RS SMC TASIKMALAYA
A. Biodata
1. Identitas pasien
Nama : Tn.E
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp.Jambunagara RT.022 RW.006 Ds.Cukangkawung
Kec.Sodong hilir Kab. Tasikmalaya
Pekerjaan : Belum bekerja
Agama : Islam
No CM : 1700-39-36
Tanggal pengkajian: 16 maret 2017
Diagnosa medis pra bedah : Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponible
Diagnosa medis pasca bedah ; Post op day 0 Hernioraphy
Ruang rawat : Arafah
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.O
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp.Jambunagara RT.022 RW.006 Ds.Cukangkawung Kec.Sodong
hilir Kab. Tasikmalaya
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Hubungan dengan klien : Ayah
B. Resume Keperawatan tanggal : 16 Maret 2017
1. Pre Operatif
a. Fokus Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama
Klien mengeluh merasa khawatir
b) Riwayat penyakit sekarang
Menurut penturan klien sekitar 1 tahun yang lalu klien mengeluh
terdapat benjolan diselangkangan kiri sebesaer buah mangga namun
tidak sakit,benjolan tersebut muncul jika pasien batuk-batuk,mengejan
serta mngangkat beban yang berat. Awalnya benjolan tersebut bisa
masuk kembali jika didorong dengan tangan pasien. Namun 4 bulan
kemudian benjolan tersebut sudah tidak dapat masuk kembali.Benjolan
tidak terasa sakit,merah maupun terasa tegang,tidak ada perubahan
dalam pola BAB maupun BAK dan tidak pernah keluar benjolan dari
dubur. Maka sejak saat itu pasien memutuskan untuk memeriksakan ke
Poliklinik Bedah RS SMC Tasikmalaya dan hasil pemeriksaan dokter
menyatakan untuk segera di operasi. Awalnya klien enggan di operasi
namun dikarenakan benjolan semakin sering muncul akhirnya klien
memberanikan diri untuk di operasi. Kemudian pasien menjalani
pemeriksaan untuk kelengkapan penjadwalan operasi, klien dijadwalkan
operasi tanggal 16 Maret 2017. Pada saat penkajian terdapat benjolan
diselangkangan kiri klien mengatakan merasa khawatir ketika akan
dilaksanakan operasi, Tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 86x/m,
respirasi 18x/m, suhu 36,30C
c) Riwayat penyakit keluarga
Menurut penuturan klien mengatakan bahwa didalam keluarga klien
tidak pernah ada yang mengalami penyakit yang sama seperti klien
menular ataupun penyakit keturunan.
d) Riwayat penyakit dahulu
Menurut penuturan klien, sebelumnya klien belum pernah di rawat, klien
hanya mempunyai penyakit maag yang kadang kadang kambuh.
e) Riwayar alergi
Menrut penuturan klien mengatakan bahwa, klien tidak pernah memiliki
riwayat alergi terhadap apapun seperti, oleh makanan, minuman, debu,
obat-obatan, dan udara atau cuaca.
2. Psikospiritual (Kecemasan pra operatif, perasaan, konsep diri, koping,
spiritual, pengetahuan)
a. Kecemasan pra operatif
Menurut penuturan klien mengatakan, klien merasa tegang dan khawatir.
b. Perasaan
Menurut penuturan klien mengatakan perasaan yang klien rasakan saat
ini tidak menentu, klien ingin cepat-cepat melewati operasi dengan
lancar dan selamat sehingga klien bisa tenang.
c. Spiritual
Menurut penuturan klien, Klien mencoba pasrah dan ikhlas dengan
operasi yang akan dilakukan dan hanya dapat berdoa agar operasinya
dapat berjalan dengan lancar dan selamat.
d. Pengetahuan
Menurut penuturan klien, klien saat ini akan dioperasi tonjolan yang
sering keluar akan dimasukan dan di sanggah.
3. Status nutrisi
Menurut penuturan klien mengatakan bahwa, sekarang ini klien sedang
melakukan puasa. Tetapi sebelumnya napsu makan klien baik terbukti klien
makan selalu habis 1 porsi setiap diberi makanan.
4. Status Respirasi
Respirasi klien baik, normal, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak
ada retraksi dinding dada dan tidak terdapat pergerakan otot-otot tambahan
pernapasan.
5. Status Eliminasi
Selama klien di Rumah Sakit klien pernah BAB 1x.
6. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 86x/m
RR : 18x/m
Suhu : 36,30C
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : hernia inguinalis Kecemasan
- klien mengatakan merasa tegang
dan khawatir karena akan menganggu
menjalani operasi
DO : tindakan operasi
- Klien tanpak cemas dan tegang
- TD : 120/80 mmHg removal
krisis situasional
cemas
b. Diagnosa Keperawatan
1. Cemas berhubungan dengan krisis situasional (akan dilaksanakan operasi)
c. Rencana Keperawatan
d. Implementasi
NO Hari/ Jam Implementasi TTD
Tanggal
1 Kamis/ 16 09.00 1. Menggunakan pendekatan yang menenangkan Teni
dengan cara menjalin rasa percaya
maret 2017
2. Menyatakan dengan jelas harapan yang diinginkan
pasien
3. Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
selama prosedur
4. Menemani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
5. Memberikan informasi faktual mengenai tindakan
yang akan dilakukan
6. Melibatkan keluarga untuk mendampingi klien
7. Mengajarkan pada pasien untuk menggunakan tehnik
nafas dalam
8. Mendengarkan keluhan pasien dengan penuh
perhatian
9. Mengidentifikasi tingkat kecemasan
10. Membantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
e. Evaluasi
Jam Dx SOAP TTD
09. 30 1 S : klien mengatakan merasa lebih tenang
O : - klien terlihat tenang
- T. 130/80 mmHg
- N. 84 x/m
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
2. Intra Operatif
a. Persiapan Pasien di Ruang Bedah
Memastikan informed consent, pakaian klien dibuka, diganti dengan pakaian operasi
dan klien di masukan keruang operasi untuk melakukan operasi, persiapan alat yang
di gunakan bisturi handle, pinset anatomis, pinset cirurgis, klem arteri, klem lurus,
koher, ring prenser, bedkok, hak langen bed, nedel holder, gunting benang, michen
bought,elis klem, duk, cairan NaCl, dan alat bedah lainya.
b. Laporan Kegiatan Operasi (dari awal sampai akhir)
Peratama klien dipindahkan ke meja operasi, kemudian klien di pasang infuse,
memasang oksimetri, dan menghidupkan mesin, kemudian memasang arde. Setelah
itu klien di beri anastesi local (spinal) pada lumbal ke 3 dengan obat anestesi
bopovicaine 5 mg, sebelumnya diberi penjelasan anestesi yang diberikan pada klien
dan efeknya. Setelah ekstermitas bawah klien tidak bisa digerakan operasi dimulai
pada pukul 9.30 tekanan darah klien 120/80 mmHg, klien sadar. Yang melakukan
operasi ini adalah dr. Residance dan jenis operasi yang dilakukan adalah Henioraphy.
Posisi klien adalah supine. Insisi oblique 2 cm medial sias sampai tuberculun
pubicum,insisi perdalamsampak tampak aponeurosis MOE ( Muskulus Oblikus
Eksternus ), Aponeurosia MOE dibuka secara tajam,fenikulus Spermatikus
dibebaskan dari jaringan sekitarnya lalu dikait pita dan kantong hernia diidentifikasi,
isi hernia dimasukan ke dalam Cavum abdomen,kantong hernia secra tajam dan
tumpul sampai anulus internus,katong hernia diligasi setinggi lemak preperitonium
dilanjutkab dengan herniotoni,perdarahan dirawat dilanjutkab dengan hernioplasty
dengan mesh,luka operasi ditutup lapis demi lapis sampai paling atas.Operasi selesai
pada jam 10.15 kemudian klien di bawa ke ruang recovery room dan dilakukan
obervasi selama 30 menit.
Analisa Data
Vasokontriksi
Gangguan sirkulasi
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Implementasi
NO Hari/ Jam Implementasi TTD
Tanggal
1 kamis/ 16 10.00 1. Mencatat adanya tanda dan gejala penurunan
cardiac putput
maret 2017
2. Memonitor status pernafasan yang menandakan
gagal jantung
3. Memonitor balance cairan
4. Memonitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan
ortopneu
5. Memonitor TD, nadi, suhu, dan RR
6. Memonitor jumlah, bunyi dan irama jantung
7. Memonitor frekuensi dan irama pernapasan
8. Memonitor pola pernapasan abnormal
9. Memonitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
10. Memonitor sianosis perifer
11. Memonitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang
melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
12. Mengidentifikasi penyebab dari perubahan vital
sign
Evaluasi
Hari/Tanggal : kamis, 16 Maret 2017
Jam Dx SOAP TTD
10.20 1 S:-
- O : Tanda Vital dalam rentang normal (T. 120/80 mmHg, N.
84 x/m, R. 18 x/m)
- Warna kulit normal
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
3. Post Operatif
a. Fokus Pengkajian
1. Status kesadaran
Kesadaran klien Compos Mentis (CM)
2. Sistem pernafasan
Sistem respirasi klien 18 x/m
3. Status sirkulasi
TD: 120/80, akral dingin, CRT kembali < 2 detik, tidak ada sianosis.
4. Kontrol suhu
Suhu klien terkontrol dan suhu klein saat ini adalah 35,0 0C, Klien
mengatakan dingin, klien tampak menggil, kulit teraba dingin.
5. Respon nyeri
Klien mengeluh nyeuri di daerah luka operai,skala nyeuri 8 dari rentang 1-
10,klien tampak menahan nyeuri
6. Status gastrointestinal
Sistem gastrointestinal belum normal Bising usus (-)
7. Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan da elektrolit klien terpenuhi terbukti CRT< 2 detik,
tidak ada perdarahan, terpasang infuse pada tangan sebelah kiri.
8. Integritas kulit, kondisi luka, dan drainase
Itergritas kulit klien baik setelah dilakukan tes CRT <2 detik, luka tertutup
tamapk bersih tidak ada perdarahan, tidak terpasang drainage
9. Instruksi Post Operatif
Observasi keadaan umun selama 24 jam, , inrus RL 20 tpm, injeksi obat
cefotaxim 2x1 gr IV, ranitidine 2x1 25 mg IV, ketorolak 3x1 30 mg IV.
Berikan penjelasan mengenai pemberian makan,pasien dipuasakan dulu
sampai peristaltik usus dalam batas normal
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : -klien mengeluh nyeri di Tindakan operasi Nyeri akut
daerah luka oprasi skala
nyeuri 8 dari rentang terputusnya kontiunitas
nyeuri 1-10 jaringan
DO :
- Klien tampak menahan sakit merangsang serabut nyeri
- Terdapat luka operasi dorsal horn mengeluarkan
- T: 120/80 mediator nyeri
- N: 84x/menit
- R: 18x/menit subtansi gelatinosa masuk ke
otak dan nyeri dipersepsikan
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubung dengan terputusnya kontinuitas jaringan
Rencana Keperawatan
Evaluasi
Hari/Tanggal : kamis,16 Maret 2017
Jam Dx SOAP TTD
10.20 1 S : Klien mengeluh nyeri daerah luka operasi, dengan sekala
nyeri 7 dari rentan nyeri 1-10
O : Tanda Vital dalam rentang normal (T. 120/80 mmHg, N. 84
x/m, R. 18 x/m)
- Terdapat luka oprasi
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjut diruangan rawat