Adri Priadana
http://ilkomadri.com
Pengertian
Dalam Fisika dikenal dua buah
besaran, yaitu
1. Besaran Skalar
2. Besaran Vektor
Pengertian
Besaran Skalar adalah suatu besaran
yang hanya mempunyai nilai dan
dinyatakan dengan suatu bilangan tunggal
disertai dengan sistem satuan yang
digunakan.
Contoh :
Massa mobil 500 kg
Tinggi menara 20 m
Pengertian
Besaran Vektor adalah suatu besaran
yang mempunyai nilai dan arah.
Contoh: sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan 20 meter/ detik ke selatan.
Pengertian
AB
B
O a1 X
1 0
a = 52 = [2, 5] = 2 (1,0) + 5(0,1) = 2 0 + 5 1
Vektor Di Ruang R3
Vektor di dalam dimensi tiga (R3)
Untuk menyatakan posisi dari sebuah titik
A(a1,a2,a3)
a OA a1 , a 2 , a 3
Z
a1
a3 a a2
a
A 3
O a2
Y
a1
X
Vektor posisi dari A
Vektor Di Ruang R3
Z
Vektor basis di ruang R3 pada
sumbu X dinyatakan dgn i, vektor
k = (0,0,1) satuan pada sumbu Y dinyatakan
dgn j, sedangkan vektor dalam
j = (0,1,0) Y sumbu Z dinyatakan dgn k
i = (1,0,0)
X
a 12 22 (3 2) 14
[1,2,3] 1 2 3
ea , ,
14 14 14 14
Jarak Euclidean
Antara Dua Vektor
Jarak vektor a = [a1,a2,a3,...,an] dan
vektor b = [b1,b2,b3,....,bn] dinyatakan
sebagai
ab a1 b1 a2 b2 a3 b3
2 2 2
..... an bn
2
Jarak Euclidean
Antara Dua Vektor
Contoh
Jarak Euclideannya vektor a = i + 2j - 3k dan
vektor b = 2i + 5j - 4k adalah
ab 1 22 2 52 3 (4)2 1 9 1 11
Operasi Operasi pada Vektor
Kesamaan Dua Buah Vektor
Dua buah vektor a dan b dikatakan sama jika
keduanya memiliki besar dan arah yang sama,
dan ditulis a = b
a b
Operasi Operasi pada Vektor
Negatif Sebuah Vektor
Vektor (-a) adalah vektor yang mempunyai
arah berlawanan dengan vektor a tetapi
panjangnya sama dengan panjang vektor a.
a -a
Operasi Operasi pada Vektor
Penjumlahan atau Resultan Vektor
Jumlah atau resultan dari dua vektor a dan b adalah
sebuah vektor c yang dibentuk dengan menempatkan
titik awal dari b pada titik terminal dari a dan kemudian
menghubungkan titik awal dari a dengan titik terminal
dari b b
a b a
a+b=c
a b
-b
ab
Operasi Operasi pada Vektor
Perkalian Vektor dgn Skalar
Hasil kali vektor a dengan skalar m adalah sebuah
vektor ma yang besarnya |m| kali besar vektor a dan
arahnya
searah dengan a jika m > 0
berlawanan arah dengan a jika m < 0
tak tentu jika m = 0
Sifat pada Operasi Vektor
1. a + b = b + a (komutatif)
2. (a + b) + c = a + (b + c) (asosiatif)
3. k(a + b) = ka + kb (distributif)
4. a + 0 = a
5. a +(- a) = 0
Dot Product / Inner Product
Dot Product atau Perkalian Titik antara dua
vektor menghasilkan skalar.
a1 b1
a2 b2
Bila a : dan b : adalah vektor-vektor
an bn
di Rn, adalah sudut antara a dan b (0 )
a1
a2
a :
an
b1
b2
b :
a b bn
Dot Product / Inner Product
maka dot product/inner product dari a dan b, disajikan
sebagai a b adalah suatu skalar yg didefinisikan sbg
berikut:
a b = a1b1 + a2b2 + ..... +anbn
dimana sudut antara dua vektor tersebut :
a b Dengan merupakan sudut yang
cos
a b dibentuk oleh kedua vektor
a b 0 bila tumpul
a b 0 bila lancip
a b 0 bila saling tegak lurus
Dot Product / Inner Product
Cotoh:
Diketehui : vektor a = [2,-2,1] dan b = [1,3,5],
berapa cosinus sudut antara kedua vektor tsb?
Jawab
a b = 2.1 + (-2).3 + 1.5 = 1
a 22 (2) 2 12 9 3
a b 1
cos
b 12 32 52 35 a b 3 35
Cross Product (Perkalian Silang)
c Jika a = (a1 , a2 ,a3)
dan b = (b1 , b2 , b3) adalah vektor di
b ruang R3, maka hasil kali silang a x
b adalah vektor c yang tegak lurus
a terhadap a dan b yg didefinisikan
oleh determinan berikut
i j k
=
a a a a a a
axb= 2 3
, 1 3
, 1 2
b b b b b b
a1 a2 a3
b1 b2 b3 2 3 1 3 1 2
a x b = (a2 b3 a3 b2 , -a1 b3 a3 b1 , a1 b2 a2 b1 )
Cross Product (Perkalian Silang)
Contoh
Carilah a x b di mana a = [1, 2, -2] dan
b = [3, 0, 1]
Jawab
2 2 1 2 1 2
i j k maka a x b = , ,
1 2 -2 0 1 3 1 3 0
3 0 1
= [2, -7, -6]
Proyeksi
Jika a dan b adalah vektor-vektor ruang-2 atau ruang-3,
dan jika b 0, maka proyeksi vektor a sepanjang b
adalah
ab
ab 2 b (komponen vektor a sepanjang b )
b
Proyeksi
Contoh
a = (2, -1, 3) b = (4, -1, 2)
Carilah komponen vektor a sepanjang b
Jawab
a b = (2)(4) + (-1)(-1) + (3)(2) = 15
b 42 (1)2 22 21
2
ab 15 20 5 10
ab 2 b (4,1,2) ( , , )
b 21 7 7 7
Vektor Orthogonal
dan Orthonormal
Vektor a dan b dikatakan orthogonal jika kedua
vektor tersebut saling tegak lurus. Ini berlaku
persamaan berikut
ab=0
Sebuah vektor a dikatakan orthonormal jika
besar vektor tersebut 1. Dalam hal ini berlaku
persamaan berikut
a 1
Vektor Orthogonal
dan Orthonormal
Contoh
Berikut adalah contoh himpunan vektor yang
saling tegak lurus (orthogonal)
1 0 0 10 10 00
0 2 0 karena 0 . 2 0 dan 0 . 0 0 dan 0 . 2 0
003 0 0 0 3 3 0
1
Ketiga vektor di atas hanya 0 saja yg orthonormal,
karena panjangnya 1 0
Matur Nuwun