Anda di halaman 1dari 27

MODUL

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh :
TIM FISIKA DASAR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya yang telah memberkahi
ilmu dan kesempatan sehingga Modul Praktikum Fisika Dasar ini dapat diselesaikan dengan baik
untuk mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Jambi.
Modul Praktikum ini disusun sebagai acuan bagi mahasiswa peserta praktikum fisika
dasar, dan untuk membantu mahasiswa dalam persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan praktikum
fisika dasar.
Menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan modul ini, kritik dan saran untuk
perbaikan laporan ini ke depannya sangat diharapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
penyusunan modul ini untuk waktu berikutnya.
Semoga modul ini dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Jambi.

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................................................... ii
Tata Tertib Praktikum ................................................................................................................ iii
Percobaan I Pengukuran Panjang............................................................................................... 1
Percobaan II Ayunan Bandul Sederhana ................................................................................... 7
Percobaan III Vektor Gaya ........................................................................................................ 10
Percobaan IV Refleksi Benda Pada Cermin Sudut (Indeks Bias).............................................. 13
Percobaan V Prisma ................................................................................................................... 17
Percobaan VI Percepatan Gravitasi Bumi.................................................................................. 21

ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM

Setiap praktikan wajib mentaati tata tertib sebagai berikut:


1. KELENGKAPAN
Praktikan wajib membawa kelengkapan berikut:
a. Modul praktikum
b. Buku Catatan
c. Alat tulis dan kalkulator
d. Menggunakan alat pelindung diri
2. PERSIAPAN SEBELUM PRAKTIKUM
Sebelum melaksanakan praktikum Fisika dasar, praktikan harus mempersiapkan diri dengan
melakukan hal-hal berikut:
a. Membaca dan memahami isi panduan/modul praktikum,
b. Mengerjakan Tugas Pendahuluan
c. Mengerjakan hal-hal yang harus dikerjakan sebelum praktikum dilaksanakan,
3. SELAMA PRAKTIKUM
Setelah dipersilahkan masuk dan menempati bangku dan meja kerja, praktikan haruslah:
a. Praktikan hadir tepat waktu dan menandatangani daftar hadir,
b. Praktikan wajib mengikuti tata tertib dan menjaga K3,
c. Mengikuti dan mengerjakan pre test (bila ada),
d. Memperhatikan dan mengerjakan setiap pengujian dengan waktu sebaik-baiknya,
e. Mengikuti petunjuk dosen/asisten, laboran, dan teknisi,
f. Mendokumentasikan dalam buku catatan dan buku laporan sementara,
g. Setelah selesai praktikum, maka praktikan membuat laporan sementara dan
dikumpulkan pada asisten/dosen.
4. SETELAH PRAKTIKUM
Setelah menyelesaikan percobaan, praktikan harus:
a. Memastikan laporan sementara sudah di tandatangani oleh dosen/asisten,
b. Membersihkan, merapikan, dan mengembalikan alat-alat yang telah digunakan untuk
praktikum pada tempatnya.

iii
TATA TERTIB PRAKTIKUM

Tata Tertib setiap mahasiswa yang melaksanakan praktikum Fisika dasar adalah sebagai berikut :
1. Memakai pakaian yang rapi dan sopan serta bersepatu,
2. Berdisiplin yang tinggi,
3. Mempelajari buku modul/panduan praktikum dan mengikuti petunjuk Dosen / Asisten
/Laboran/Teknisi,
4. Bersihkan dan siapkan peralatan sebelum praktek, serta simpanlah peralatan pada meja
kerja dengan baik dan teratur, agar peralatan tidak berserakan di lantai,
5. Pusatkan perhatian/pikiran pada waktu melaksanakan praktek.
6. Kehadiran selama praktek harus 100%. ( Tidak hadir saat praktikum maka
mengulang tahun berikutnya ),
7. Selama melakukan praktek tidak dibenarkan bercanda, menggunakan Handphone, tidur,
makan/minum, dan merokok,
8. Tidak meninggalkan Laboratorium selama praktek berlangsung tanpa seijin Dosen /
Asisten.
9. Selama istirahat Mahasiswa harus di luar Laboratorium serta peralatan diletakkan pada
tempat yang benar.
10. Saling menjaga keselamatan kerja dan kerja sama yang baik dalam satu kelompok
maupun satu kelas.
11. Laporan sementara dikumpulkan pada akhir praktek sesuai batas waktu yang ditentukan.
12. Bersihkan dan periksa semua kelengkapan peralatan praktek setelah digunakan dan
dikembalikan kepada bagian peralatan dalam keadaan utuh seperti saat pengambilan.
13. Peralatan yang rusak/pecah/hilang akibat kesalahan mahasiswa saat praktek menjadi
tanggung jawab mahasiswa.
14. Setelah praktikum berakhir, mahasiswa wajib membersihkan ruangan laboratorium.

iv
Modul Praktikum Fisika Dasar

PERCOBAAN I
PENGUKURAN PANJANG

1. Tujuan : Mengukur besaran panjang dengan berbagai alat ukur panjang.


2. Alat dan Bahan :
1. mistar centimeter
2. mistar milimeter
3. jangka sorong
4. mikrometer sekrup
5. jangka sorong
6. balok (batang) kayu atau papan
7. kelereng/ manik-manik
8. kertas
3. Teori Dasar
Pengukuran panjang harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat serta dengan
ketelitian yang akurat. Pengukuran panjang sudah sering dilakukan pada kehidupan sehari-
hari misalnya pengukuran panjang dilakukan oleh penjahit pakaian, pekerja bangunan,
pengukur tanah, atau pembuat kunci serta lebih sering digunakan dalam bidang teknik.
Masing-masing profesi tadi membutuhkan alat ukur yang berbeda yang sesuai dengan
kebutuhannya. Namun pada hakekatnya semua melakukan pengukuran panjang, dan masing-
masing pekerjaan membutuhkan ketelitian yang berbeda sehingga alat ukur yang di gunakan
berbeda pula (Nursyamsuddin,2004). Terdapat banyak alat ukur panjang yang ada misalnya
mistar/penggaris, meteran, jangka sorong, mikrometer sekrup, dan lain sebagainya. Semakin
majunya jaman modern bahkan pengukuran panjang sudah dapat dilakukan secara visual saja.
Pada praktikum kali ini akan dilakukan pengukuran panjang dengan dua alat ukur yaitu
jangka sorong dan mikrometer sekrup.

Fakultas Teknik Universitas Jambi 1


Modul Praktikum Fisika Dasar

A. Mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup di tunjukan pada gambar 1. Jika skala nonius di putar lengkap 1
kali maka rahang geser dan skala nonius maju mundur sejauh 0.5 mm. Disebabkan skala
nonius memiliki skala sebanyak 50 skala, maka besar ketelitian dari mikrometer sekrup ialah
0,5
= = = 0,01
50
Dengan demikian ketidak pastian pengukuran (x) ialah:
x = 1/2 x nilai satuan terkecil (nst) = 1/2 x 0.01 mm = 0.005 mm
Maka cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu:
1. Perhatikan garis skala utama dengan skala nonius. Pada gambar 1 garis skala utama
adalah 7 mm lebih.
2. Perhatikan garis mendatar pada skala nonius yang berhimpit dengan garis mendatar
pada skala utama. Pada gambar 1 garis mendatar tersebut menunjukkan angka 24.
maka nilai ukuran adalah x = 7,0 + (24 x 0,01 mm) = 7,24 mm.
Sehingga jika dituliskan. Panjang = (7,240 0,005) mm (Sesuai angka penting)

Fakultas Teknik Universitas Jambi 2


Modul Praktikum Fisika Dasar

B. Jangka Sorong

Rahang
Skala
geser
Benda Skala Utama
Nonius

Gambar 2. mengukur panjang dengan Jangka Sorong

Skala nonius memikiki panjang 9 mm dan di bagi 10 skala sehingga selisihnya 0,1 mm.atau
0,01 cm. Maka ketidak pastiannya adalah
x = 1/2 x 0,1 mm = 0,05 mm = 0,005 cm
cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu:
1. perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius.
Pada gambar 2. angka tersebut 5 cm
2. perhatikan garis nonius yag berhimpit dengan skala utama. Pada gambar 2. angka
tersebut adalah garis ke 4. ini berarti
nilai x = 5 cm + ( 5 x 0,01 cm ) = 5,05 cm.
Sehingga jika dituliskan, Panjang = (5,050 0,005) cm
4. Cara kerja
a) Mengukur panjang batang (papan) kayu
ukur panjang batang kayu denagn mistar sentimeter
lakukan pengukuran denagn posisi mata sebagai berikut, seperti terlihat pada
gambar berikut.
1 2 3

Ulangi dengan 5 kali pengukuran


Tuliskan data yang didapat ke dalam tabel pengamatan
Fakultas Teknik Universitas Jambi 3
Modul Praktikum Fisika Dasar

Gantilah mistar centimeter dengan mistar milimeter lalu ulangi langkah a sampai
d.
b) Mengukur diameter manik-manik
ukurlah diameter manik-manik dengan mikrometer sekrup (cara penggunaan
dapat dilihat pada teori dasar)
lakukan pengukuran oleh orang yang berbeda
lakukan 5 kali pengukuran
tuliskan data yang didapat pada tabel data
ulangi langkah a sampai d dengan menggunakan Jangka sorong
c) Mengukur tebal kertas
ukurlah tebal kertas dengan mikrometer sekrup (cara penggunaan dapat dilihat
pada teori dasar)
lakukan pengukuran oleh orang yang berbeda
lakukan 5 kali pengukuran
tuliskan data yang didapat pada tabel data
ulangi langkah a sampai d dengan menggunakan Jangka sorong
5. Data Hasil Pengamatan
a. Hasil pengukuran panjang batang (papa) kayu (L)
Dengan mistar centimeter Dengan mistar milimeter
Pengukuran ke
(L L) Cm (L L) mm
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran
Error

Fakultas Teknik Universitas Jambi 4


Modul Praktikum Fisika Dasar

b. Hasil pengukuran diameter manik-manik (D)


Pengukuran ke Dengan Mikrometer sekup Dengan Jangka Sorong
(D D) Cm (D D) mm
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran
Error

c. Hasil pengukuran tebal kertas (T)


Pengukuran ke Dengan Mikrometer sekup Dengan Jangka Sorong
(T T) Cm (T T) mm
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian
pengukuran
Error

6. Analisis Data, Perhitungan dan kesimpulan


a. dari hasil pengukuran panjang kayu, alat ukur manakah yang lebih teliti? Berikan
alasannya.
b. dari hasil pengukuran diameter kelereng dan tebal kertas alat ukur manakah yang
lebih teliti? Berikan alasannya.
c. posisi mata yang mana yang lebih teliti dalam melakukan pengukuran? Berikan
alasannya.

Fakultas Teknik Universitas Jambi 5


Modul Praktikum Fisika Dasar

d. untuk menghitung diameter rambut, alat ukur manakah yang anda akan gunakan?
Mengapa.

e. hitunglah nilai rata-rata hasil pengukuran x , kesalahan pengukuran (x) dan


x
perentase error perhitungan ( x100%) pada tiap-tiap data pengukuran. Gunakan
x
persamaan berikut:

x
xi
x
xi x
n n

Dengan x = rata-rata hasil pengukuran

x = ketidak pastian pengukuran

xi = jumlah data hasil pengukuran

n = banyaknya pengulangan

Fakultas Teknik Universitas Jambi 6


Modul Praktikum Fisika Dasar

PERCOBAAN II
AYUNAN BANDUL SEDERHANA

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami konsep gerak harmonik sederhana dan faktor-faktor
yang mempengaruhi periode ayunan.
2. Mahasiswa mampu menentukan percepatan gravitasi bumi di suatu lokasi.

2. PRINSIP DASAR

Ayunan bandul sederhana merupakan suatu


sistem gerak ideal yang terdiri dari sebuah bandul
kecil dengan massa m yang digantung pada seutas
tali yang ringan dan tidak dapat melar dengan
panjang l. Jika bandul ditarik kesamping dari
l
posisi kesetimbangannya (sejauh ), kemudian
dilepas, maka bandul akan berayun dalam bidang
vertikal karena pengaruh gravitasi bumi. Gerakan
berayun ini merupakan suatu gerak gerak osilasi.
Jika simpang osilasi () tidak terlalu besar, maka
m
gerak yang terjadi merupakan gerak harmonik
sederhana (Gambar 1 atas). Gaya yang bekerja
pada bandul adalah gaya berat mg dan gaya tarik
T dalam tali (Gambar 1 bawah).

Syarat pokok untuk gerak harmonik adalah


adanya gaya pemulih F yang sebanding dengan
simpangan . Untuk kasus ini :

F = - mg sin l

m.g

Gambar 1. Bandul Sederhana

Fakultas Teknik Universitas Jambi 7


Modul Praktikum Fisika Dasar

Gaya pemulih F diatas tidak sebanding dengan


, tetapi sebanding dengan sin . Agar gaya mg cos
pemulih F sebanding dengan , maka harus
sekecil mungkin sehinggan sin = tg .
Dengan demikian, simpangan sepanjang busur
lintasan menjadi l . Untuk sudut yang kecil,
busur lintasan dapat dianggap sebagai garis
lurus (Gambar 2).

mg mg sin

Gambar 2. Gaya Pemulih F

Gaya yang menyebabkan terjadinya ayunan (gaya pulih) ialah mg sin (tanda (-)
menyatakan gaya tersebut berlawanan arah dengan arah gerakan)
= .

= . .


=


=

=


= .Persamaan bandul

Persamaan di atas merupakan turunan rumus dari kejadian pada bandul sederhana.
Dengan demikian dapat diketahui adanya hubungan antara percepatan gravitasi terhadap
periode getaran harmonic sederhana pada bandul.

3. ALAT DAN BAHAN


Perangkat percobaan Ayunan Bandul Sederhana,
Alat Pengukur Waktu, Massa dan Panjang.

4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkai perangkat percobaan
2. Lakukan percobaan untuk mengisi form data

Fakultas Teknik Universitas Jambi 8


Modul Praktikum Fisika Dasar

5. TABEL PERCOBAAN
Massa (m) Panjang (l) Periode (T)

kilogram Meter Detik

Tetap

Massa (m) Panjang (l) Periode (T)

kilogram Meter Detik

Tetap

Pertanyaan!

Apakah yang menyebabkan tarikan gravitasi bumi terjadi? Jelaskan jawabanmu!

Fakultas Teknik Universitas Jambi 9


Modul Praktikum Fisika Dasar

PERCOBAAN III
VEKTOR GAYA

1. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa mampu memahami konsep vector dan operasi pada vector gaya.
2. Mahasiswa mampu menghitung resultan gaya yang bekerja pada suatu system.

2. PRINSIP DASAR

Gaya gravitasi bumi (g) adalah salah satu contoh


besaran vector, karena memiliki arah, yaitu
menuju ke pusat bumi. Pada gambar bandul di
sebelah (Gambar 1 atas), arah bandul menuju ke
pusat bumi, karena pengaruh gaya gravitasi yang
bekerja pada bandul.

Pada kondisi stabil (steady), gaya g yang bekerja


pada bandul sebanding dengan resultan gaya yang
bekerja pada kedua neraca pegas yang tergantung
dalam kondisi statif. Besar gaya yang bekerja
pada neraca pegas merupakan vector gaya yang
dapat dihitung sebagai penjumlahan vector
(Gambar 1 bawah).
F1 FR F2
Besar FR dapat dihitung dengan rumus berikut :

= (12 + 22 + 21 2 cos )

Yang nilainya sebesar m.g


F = m.g

Gambar 1.Vektor pada Bandul

3. ALAT DAN BAHAN


Perangkat percobaan vector gaya
Statif
Neraca pegas

Fakultas Teknik Universitas Jambi 10


Modul Praktikum Fisika Dasar

Beban
Benang
Busur derajat

4. PROSEDUR
1. Rangkai perangkat percobaan seperti pada gambar
2. Letakkan statif pada kondisi berjarak tertentu
3. Gantungkan neraca pegas pada kedua statif
4. Gabungkan ujung neraca pegas yang satu terhadap yang lain dengan menggunakan
benang
5. Gantungkan beban pada ujung benang
6. Aturlah sudut antara kedua neraca pegas dengan menggunakan busur derajat (sudut
30, 60, atau 90)
7. Lihat berapa besar gaya pada masing-masing neraca pegas
8. Lakukan percobaan berulang untuk memperoleh ketidakpastian pengukuran
9. isilah form data yang tersedia pada tabel pengamatan

Fakultas Teknik Universitas Jambi 11


Modul Praktikum Fisika Dasar

5. TABEL PERCOBAAN
Pengukuran F1 Pengukuran F2
Ulangan 1 : Ulangan 1 :
Ulangan 2 : Ulangan 2 :
Ulangan 3 : Ulangan 3 :
Ulangan 4 : Ulangan 4 :
Ulangan 5 : Ulangan 5 :

Rata-rata F1 : Rata-rata F2 :

F1 : F2 :

Nilai F1 : ........ ...... Newton Nilai F2 : ........ ...... Newton

Pengukuran FR
Ulangan 1 :
Ulangan 2 :
Ulangan 3 :
Ulangan 4 :
Ulangan 5 :

Rata-rata FR :

FR :

Nilai FR : ........ ...... Newton

Pertanyaan!

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesetimbangan? Apakah pengaruh vector


terhadap hal itu!

Fakultas Teknik Universitas Jambi 12


Modul Praktikum Fisika Dasar

PERCOBAAN IV
REFLEKSI BENDA PADA CERMIN SUDUT (INDEKS BIAS)

1. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bayangan pada cermin datar
Memahami prinsip hukum snellius
Menentukan jumlah bayangan benda yang dibentuk oleh cermin sudut

2. PRINSIP DASAR
Dua buah cermin datar yang digabung dengan cara tertentu dapat memperbanyak
jumlah bayangan sebuah benda. Jumlah bayangan yang terjadi bergantung pada besar sudut
yang dibentuk oleh kedua cermin itu. dua buah cermin segi empat diletakkan saling
berhadapan dengan salah satu sisi segi empat tersebut berhimpit hingga membentuk sudut
900, kemudian letakkanlah sebuah benda P (pensil misalnya) diantara kedua cermin tersebut
maka akan terbentuk tiga buah bayangan. Penggambaran tersebut menggunakan prinsip dasar
hokum snellius. Snellius menyatakan bahwa : 1) Sinar datang, garis normal dan sinar pantul
terletak pada bidang datar 2) Sudut datang sama dengan sudut pantul

Dua cermin datar A dan B yang dipertemukan kedua ujungnya membentuk sudut 90satu sama lain
dapat memantulkan cahaya dari benda P hingga membentuk tiga buah bayangan A, B, dan A= B

Fakultas Teknik Universitas Jambi 13


Modul Praktikum Fisika Dasar

Dengan mempertemukan dua permukaan sermin A dan B di titik C membentuk sudut apit sebesar
60 menghasilkan jumlah bayangan sebanyak lima buah.

Bila sudut antara dua cermin datar 90 menghasilkan 3 bayangan dari suatu benda yang
diletakkan di antara kedua cermin tersebut dan sudut 60 menghasilkan 5 bayangan,
kesimpulan sememtara menyatakan jika sudut kedua cermin diubah-ubah (0<<900) jumlah
bayangan benda juga akan berubah-ubah sesuai dengan persamaan empiris
n = (360/ ) -1
dengan
n : Jumlah bayangan
: sudut antara kedua cermin

Proses pembentukan bayangan :


Benda di depan cermin datar.
Berlaku hukum pemantulan.
Sinar datang pertama (biru muda) melalui
ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul
diperpanjang putus-putus (biru muda).
Sinar datang kedua (merah) melalui ujung
benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul
diperpanjang putus-putus (merah).
Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah
putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.

Fakultas Teknik Universitas Jambi 14


Modul Praktikum Fisika Dasar

Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan
oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan bayangan
pangkal benda.
Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah :


Jarak bayangan ke cermin (s) = jarak benda ke cermin (s)
Tinggi bayangan (h) = tinggi benda (h)
Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali)
Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)

3. ALAT dan BAHAN


Cermin sudut 1 set
Busur 1 buah
Jarum pentul 1 set
Busa 1 buah

4. PROSEDUR PERCOBAAN
Persiapkan alat dan bahan percobaan
Susunlah alat dan bahan percobaan seperti pada gambar 1.1 dengan sudut awal 900

Sumber gambar : http://www.pudak-scientific.com


Hitunglah jumlah bayangan benda yang terbentuk pada kedua cermin
Isikan data yang diperoleh pada table percobaan
Ulangi langkah 2 s/d 4 dengan mengganti sudut sesuai table percobaan

Fakultas Teknik Universitas Jambi 15


Modul Praktikum Fisika Dasar

5. TABEL PERCOBAAN
No Sudut Jumlah Bayangan
1. 150
2. 300
3. 450
4. 600
5. 750
6. 900
7. 1050
8. 1200
9. 1350
10. 1500

6. EVALUASI
Gambar jumlah bayangan yang terbentuk untuk setiap sudut berdasarkan hukum
snellius
Tentukan jumlah bayangan yang terbentuk berdasarkan teori
Bandingan bayangan yang terbentuk secara teori dengan praktek
Gambarlah grafik hubungan antara sudut vs jumlah bayangan

Fakultas Teknik Universitas Jambi 16


Modul Praktikum Fisika Dasar

PERCOBAAN V
PRISMA

1. TUJUAN PERCOBAAN
Memahami penggunaan Hukum Snellius tantang pembiasan
Memahami dan mengamati sifat-sifat pembiasan pada prisma
Menentukan indeks bias pada prisma
Menentukan besarnya sudut deviasi

2. PRINSIP DASAR
Prisma optik adalah benda yang dapat ditembus cahaya, Bila salah satu sudut prisma
didatangkan suatu sinar maka berkas cahaya yang datang akan dibiaskan mendekati normal
dan kemudian keluar lagi dan dibiaskan oleh udara menjadi normal.

Gambar 1. Pembiasan Pada Prisma

Sudut yang dibentuk antara perpanjangan sinar datang terhadap sinar bias disebut sudut
deviasi (D) dengan rumus :

Dengan melakukan percobaan dengan sudut datang diubah-ubah akan menghasilkan sudut
deviasi yang beribah-ubah dan sudut ini akan mencapai minimum dengan syarat 1 =
2 sehingga terjadi sudut deviasi minimum (Dm) dengan rumus :

Fakultas Teknik Universitas Jambi 17


Modul Praktikum Fisika Dasar

a +

2
=
A 2

Jika pengukuran ini dipergunakan sudut A yang kecil, maka harga Dm juga kecil sehingga
persamaan (2) dapat ditulis menjadi :

= ( 1)

3. ALAT DAN BAHAN


Prisma
Sumber cahaya
Papan Landasan
Bussur derajat
Mistar 30 cm
Jarum pentul warna
Kertas grafik
Paku tindis

4. PROSEDUR PERCOBAAN :
Ambil kertas grafik kemudian buatlah dua buah garis lurus yang saling tegak lurus di
tengah-tengah prisma seperti pada gambar di bawah ini.

Selanjutnya buatlah sudut 250, 350, 450, 550, dan 650 terhadap salah satu garis yang
telah dibuat.

Fakultas Teknik Universitas Jambi 18


Modul Praktikum Fisika Dasar

0
25

Letakkan prisma sedemikian rupa diatas kertas grafik sehingga sudut pembiasanya
terletak diatas (seperti gambar brikut) :

0
25

Arahkan sumber cahaya sesuai dengan garis yang dibuat terhadap garis yang tegak
lurus tersebut
Bautlah titik-titik dengan menggunakan tusuk jarum pada titik A, B dan C.
selanjutnya lepaskan prisma dan gambarlah perpanjangan sinar datang serta
hubungkan titik A-B dan titik B-C menggunakan bantuan penggaris

B
0
25 C

Hitung sudut sinar bias yang masuk ke prisma


Hitung sudut antara perpanjangan sinar datang ke prisma dan garis BC (sinar sinar
bias)
Ulangi langkah (3) sampai langkah (7) dengan mengubah sudut menjadi 350, 450, 550,
dan 650.
Masukkan hasil sudut deviasi pada tabel di bawah ini

Fakultas Teknik Universitas Jambi 19


Modul Praktikum Fisika Dasar

No Sudut datang (i) Sudut bias (r) Sudut deviasi ()

1 250 ................. .................


2 350 ................. .................
3 450 ................. .................
4 550 ................. .................
5 650 ................. .................

Hitung indeks bias perisma dengan menggunakan persamaan berikut:


n sin i n1 sin r
Ket: n adalah indeks bias udara dan n1 indeks bias prisma

Fakultas Teknik Universitas Jambi 20


Modul Praktikum Fisika Dasar

PERCOBAAN VI
PERCEPATAN GRAVITASI BUMI

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menentukan percepatan gravitasi bumi di suatu lokasi

2. PRINSIP DASAR

Percepatan gravitasi bumi sudah menjadi perhatian para filsuf dan ilmuwan sejak zaman
dahulu. Pada abad ke 4 SM, Aristoteles berpendapat bahwa benda yang berat akan jatuh
lebih cepat daripada benda yang ringan. Pendapat ini bertahan selama hampir 2000 tahun
sampai Galileo membuktikan sebaliknya, bahwa baik benda berat maupun ringan, akan jatuh
dengan percepatan yang sama karena pengaruh percepatan gravitasi bumi. Pembuktian ini
dilakukan oleh Galileo melalui percobaan menara Pisa (Italia) dengan cara menjatuhkan
benda dengan berat yang berbeda. Kedua benda tersebut akan mencapai permukaan tanah
pada waktu yang bersamaan, yaitu = (2/) , karena pengaruh gaya gravitasi bumi g.
Dengan demikian, jika diketahui waktu (t) yang ditempuh suatu benda yang jatuh bebas dari
ketinggian tertentu (h), maka dapat ditentukan gaya gravitasi g dilokasi tersebut sebesar :
2
=
2
Satuan g jika h dalam meter (m) dan t dalam detik (s) adalah m/s2 atau ms-2

3. ALAT DAN BAHAN


Bandul Logam
Stopwatch
Meteran

4. PROSEDUR PERCOBAAN
Dengan menggunakan Stopwatch, tentukan waktu (t) yang dibutuhkan oleh bandul
logam yang dijatuhkan dari ketinggian (h) untuk mencapai permukaan tanah

Fakultas Teknik Universitas Jambi 21


Modul Praktikum Fisika Dasar

5. HASIL DAN PEMBAHASAN :


Hasil :

1. Tinggi (h)
Pengukuran (1) : Rata-rata (h) =
(2) : h =
(3) : h = m

2. Waktu (t)
Pengukuran (1) : (6) :
(2) : (7) :
(3) : (8) :
(4) : (9) :
(5) : (10) :
Rata-rata waktu tempuh :
Simpangan (t) :
Nilai t : detik

Pembahasan :

Fakultas Teknik Universitas Jambi 22

Anda mungkin juga menyukai