Teori Budidaya: Bagaimana Kekerasan Mungkin Mempengaruhi Kita

Dikirim pada 12 Maret 2010 oleh Gavin Davie

Awalnya, oleh Gerbner & Gross (1976 - Living with television: Profil kekerasan
Journal of Communication, 26, 76.) Teori kultivasi menyatakan bahwa pemirsa
televisi frekuensi tinggi lebih rentan terhadap pesan media dan keyakinan bahwa
mereka nyata dan valid. . Pemirsa berat terkena lebih banyak kekerasan dan karena
itu dipengaruhi oleh Mean World Syndrome, keyakinan bahwa dunia adalah tempat
yang jauh lebih buruk dan berbahaya, sebenarnya memang begitu.

Dia menonton TV terlalu banyak

Menurut artikel, tampilan televisi yang berat menciptakan masyarakat yang

homogen dan penuh ketakutan. Jika seseorang menghitung jumlah penelitian yang
dilakukan pada kekerasan TV dan pengaruhnya terhadap pemirsa, Anda akan
membaca artikel saat Partai Republik mengambil kembali Gedung Putih dan lama
kemudian. Ini adalah salah satu topik yang paling banyak dipelajari dalam
penelitian comm massa. Kenapa kamu bertanya? Karena itu adalah salah satu
masalah tombol yang paling panas di masyarakat. Dan tebak apa yang telah
mereka pelajari? Hasil itu tidak meyakinkan. Ternyata dengan lebih banyak
informasi kurang jelas. Tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana atau bahkan
jika kekerasan di TV atau film secara negatif atau positif mempengaruhi
pandangannya. Mereka pikir mereka tahu, tapi Anda akan mendapatkan jawaban
yang berbeda tergantung pada siapa Anda berbicara.

Melewati teori kultivasi Gerbner dan Gross yang terkenal itu telah menghasilkan
definisi yang lebih luas dan menyeluruh dalam hal media massa. Ini sekarang
mencakup gagasan bahwa televisi mewarnai persepsi kita tentang dunia. Ini bisa
ditempuh dengan berbagai cara, misalnya; Jika seseorang tetap berada di dalam
dan menonton berita tentang kejahatan sepanjang hari, orang mungkin cenderung
percaya bahwa tingkat kejahatannya jauh lebih tinggi daripada sebenarnya dan
mereka mungkin dengan mudah menjadi korban sebuah kejahatan. Atau dalam
pengertian lain, hal itu dapat mengabadikan stereotip seperti "semua orang Asia
cerdas atau ninja" atau "setiap pria kulit hitam kemungkinan besar adalah
penjahat." Ini adalah gagasan konyol, namun kemungkinan beberapa aspek
paradigma yang dapat disampaikan oleh paparan berat Ke pesan media

Penayangan TV yang berat ini (atau media apa pun) menumbuhkan sikap ini di
dalam pemirsa. Apakah sikap itu benar atau salah masih terbuka untuk diskusi dan
sampai pada pertanyaan sejauh mana bentuk realitas TV dan sebaliknya. Tentu
teori dan sama sekali bukan fakta yang terbukti, tapi yang menarik sekalipun.