Anda di halaman 1dari 144

PELAYANAN PERPUSTAKAAN RUMAH SAKIT

STUDI KASUS: PADA PERPUSTAKAAN RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S. IP)

oleh
Amirah Rasyidah
NIM: 1111025100019

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1436 H / 2015 M
ABSTRAK

Amirah Rasyidah (NIM: 1111025100019). Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit:


Studi Kasus pada Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Di bawah bimbingan
Pungki Purnomo, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui proses layanan, serta solusi dalam
menghadapi kendala yang mempengaruhi layanan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker
Dharmais. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggambarkan bahwa untuk proses
masing-masing layanan berbeda dan diberikan kepada siapa saja pemustaka yang
berkunjung, layanan yang disediakan adalah layanan sirkulasi, layanan ruang baca,
layanan internet, dan layanan penitipan barang/locker. Layanan sirkulasi diberikan
hanya untuk anggota Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu para
karyawan dan mahasiswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
Layanan ruang baca diberikan kepada pemustaka yang berkunjung apalagi kepada
pemustaka yang hanya ingin memanfaatkannya ditempat. Layanan internet dan
layanan penitipan barang/locker bisa dimanfaatkan oleh pemustaka yang berkunjung.
Namun masing-masing layanan tersebut memiliki kendala masing-masing
diantaranya kurang update-nya koleksi, sarana mesin fotocopy, dana, dan kerjasama
dengan pihak lain. Kendala ini imerupakan imbas dari kebijakan direktur yang belum
memberikan kewenangan kepada pihak perpustakaan. Untuk mengatasi kendala
tersebut, pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais melakukan komunikasi
kepada rekan yang memiliki koleksi tersebut, dan mencoba untuk memberikan jurnal
yang ada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Kata Kunci: pelayanan, perpustakaan khusus, perpustakaan rumah sakit

i
ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahirobbilalamin Puji dan syukur penulis ucapkan hanya

kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kelancaran

dalam penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para pengikutnya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

memberi bantuan baik moril maupun materil, serta mengarahkan dan

membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan

skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah tulus

meluangkan waktunya untuk membantu penulis. Maka penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bpk. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bpk. Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014-2015.

3. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus

sebagai dosen pembimbing penulis yang membantu, mengarahkan, dan

menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.


iii

4. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mencurahkan

ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.

6. Pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais yang banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, memberikan

masukan saat melakukan penelitian, dan telah bersedia memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Kedua Orang tua Ayahanda Drs. H. Tadjudin Muslim dan Ibunda Hj.

Hidayati Hasanuddin Ali. Terimakasih telah mendidik, membimbing,

memberikan bantuan moril, dan materil serta limpahan kasih sayang

kepada penulis, serta kakak-kakak penulis tersayang Hazrina, S.Sos,

Nurul Mizani, S.Pd, dan Aribah Rafidah.

8. M. Yukha Mulyawan yang telah meluangkan waktu dan memberikan

semangat serta membantu dalam hal apapun kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat penulis, Puji Rizki N, Feby Asri J, Shahnez Kharisma R,

Annis Fitriana, Faradhilla Nur Saraswati, Priandari Kusandrina, Ade

Amelia, Ummi Nuqoyatunnisa, Anisya Marliyani Y, Widhia

Oktaferiyanti, Hanif Ibrahim, M. Fahmi Rizal yang selalu mendukung dan

memberikan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi

ini.
iv

10. Teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2011,

khususnya kelas IPI A 2011 yang sama-sama berjuang untuk

menyelesaikan skripisinya.

11. Adik-adik kelas Anten Eka G, Rury Agnesia, Dyah Ayu N, dan Uluhiyah

Mahmudah yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk

segera menyelesaikan skripsi ini.

12. Terimakasih kepada teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kapten

2014 Nidya, Lailatifa, Priandari, Nofia, Pratiwi, Hegia, Yukha, Bamas,

Derry, Deden, Pandu, Ryan, Dimas, Teguh, Arli, dan Arif yang sama-

sama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya.

13. Dan semua orang yang sudah banyak mendukung dalam menyelesaikan

tugas akhir ini, yang tidak dapat diucapkan satu persatu, Terimakasih atas

segalanya, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan doa

yang sudah diberikan kepada penulis. Amin.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan

semuanya dengan rahmat dan ridho-Nya. Serta semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat mengenai Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit. Selamat

Membaca.

Ciputat, 27 November 2015

Amirah Rasyidah
v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1


B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................................6
D. Definisi Istilah .........................................................................................7
E. Sistematika Penulisan ..............................................................................8

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. . Perpustakaan Khusus ...............................................................................10


1. Definisi Perpustakaan Khusus ............................................................10
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ...........................................12
3. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus ............................................................13
4. Koleksi Perpustakaan Khusus ............................................................14
B. Layanan Perpustakaan Khusus ................................................................15
1. Pengertian Layanan Perpustakaan Khusus .......................................15
2. Macam-macam Layanan Perpustakaan ............................................18
3. Macam-macam Layanan Perpustakaan Khusus ...............................22
4. Sistem Layanan Perpustakaan Khusus .............................................24
5. Layanan Perpustakaan yang Baik ....................................................27
C. Perpustakaan Rumah Sakit ......................................................................28
1. Definisi Perpustakaan Rumah Sakit ...................................................28
2. Ciri-ciri Perpustakaan Rumah Sakit ...................................................29
vi

3. Standar Perpustakaan Rumah Sakit ....................................................30


4. Standar Pelayanan Rumah Sakit .........................................................32
D. Penelitian Terdahulu ...............................................................................39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..............................................................42


1. Jenis Penelitian ...................................................................................42
2. Pendekatan Penelitian .........................................................................42
B. Sumber Data ............................................................................................43
1. Data Primer .........................................................................................43
2. Data Sekunder ....................................................................................43
C. Informan ..................................................................................................43
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................45
1. Observasi ............................................................................................45
2. Wawancara .........................................................................................45
3. Dokumentasi .......................................................................................45
E. Teknik Analisis Data ...............................................................................46
1. Reduksi Data ......................................................................................46
2. Penyajian Data ....................................................................................46
3. Penarikan Kesimpulan ........................................................................47
F. Jadwal Penelitian .....................................................................................47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian ............................................................................48


1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .....48
2. Visi dan Misi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .............52
3. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
...........................................................................................................54
4. Koleksi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais ......................54
5. Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
...........................................................................................................55
6. Fasilitas Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .....................57
vii

7. Keanggotaan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais ..............58


8. Layanan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .....................59
9. Waktu Layanan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .........60
B. Hasil Penelitian .......................................................................................61
1. Proses Layanan di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .....62
2. Solusi dalam Mengatasi Kendala yang Mempengaruhi Layanan di
Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais ..................................72
C. Pembahasan .............................................................................................78
1. Proses Layanan di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .....79
2. Solusi dalam Mengatasi Kendala yang Mempengaruhi Layanan di
Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais ..................................86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................88
B. Saran ........................................................................................................91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................93

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Jadwal Penelitian

2. Tabel 2 Sumber Daya Manusia Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais

3. Tabel 3 Fasilitas Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

4. Tabel 4 Waktu Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais
ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Transkip Wawancara

2. Surat Permohonan Dosen Pembimbing

3. Surat Tugas Menjadi Pembimbing

4. Surat Izin Penelitian

5. Laporan kegiatan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

6. Daftar Riwayat Hidup


1

BAB I

PENDAHUL UAN

A. L atar Belakang

Informasi merupakan bagian esensial bagi perkembangan pribadi

dari pada individu suatu masyarakat. Kemajuan teknologi saat ini telah

memberikan banyak peluang sekaligus tantangan bagi kita semua terutama

dalam memperoleh, menyimpan, dan mengorganisir serta

menyebarluaskan informasi yang hadir dalam berbagai bentuk format baik

media cetak maupun elektronik dengan jumlah yang sangat banyak dan

tersebar dimana-mana. Pada era informasi ini orang yang mengetahui

bagaimana memperoleh dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan


1
akan menjadi orang yang sukses dalam kehidupannnya.

Kegiatan manusia membutuhkan informasi yang tepat agar arah

kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan

sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itu, mereka memerlukan suatu tempat

dimana tempat tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam

sumber informasi seperti : koleksi buku, terbitan lainnya atau tempat

dimana mereka bisa mendapatkan atau mencari informasi yang

dibutuhkan. Tempat tersebut yaitu perpustakaan, dimana tempat tersebut

selain digunakan untuk mencari informasi yang dibutuhkan, juga

merupakan tempat untuk mengumpulkan semua informasi yang ada.

1
Ida Farida et all, information Literacy Skills: Dasar Pembelajaran Seumur Hidup,
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), hal. 1
2

Sehingga pemustaka yang membutuhkan suatu informasi dapat langsung

mencarinya ke perpustakaan, karena informasi yang disajikan di

perpustakaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.

Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, artinya

perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan pemustaka.

Pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan maupun tidak

diminta. Dalam hal ini dilakukan bila perpustkaan menganggap bahwa


2
informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemustaka.

Pengelolaan perpustakaan yang dilakukan dengan baik dapat

memudahkan pemakai dalam menemukan informasi yang dibutuhkan

secara akurat, relevan, dan tepat waktu. Karena bahan-bahan yang ada di

perpustakaan itu sebenarnya adalah hasil himpunan ilmu pengetahuan

yang diperoleh umat manusia dari masa ke masa.

Perpustakaan dan pustakawan sebagai penyedia dan pengelola jasa

informasi dan ilmu pengetahuan harus dapat memberikan informasi yang

berguna pada pemustaka. Paa kondisi ini perpustakaan dituntut untuk lebih

berkualitas dalam memberikan pelayanan dan penyediaan sumber

informasi kepada pemustaka. Secara umum layanan yang baik ditandai

dengan tersedianya sarana dan prasarana yang cukup, serta sesuai dengan

kebutuhan seluruh pengguna perpustakaan. Sebagai lembaga layanan,

perpustakaan harus memberikan layanan yang terbaik dan berkualitas bagi

pemustaka perpustakaan.

Informasi perpustakaan tersebut tentunya sudah diseleksi,

dihimpun, diolah, dipersiapkan dan dikemas dengan baik, sehingga semua

2
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia, 1991), hal. 6
3

informasi yang ada di perpustakaan benar-benar telah dikaji serta

dianalisis dan dipertimbangkan kegunaannya. Selanjutnya dengan

pengaturan yang sedemikian rupa akan memudahkan pemakainya, baik

dalam mengakses maupun menggunakannya. Perpustakaan yang baik

adalah yang dapat menyediakan dan memenuhi permintaan informasi

secara cepat dan tepat.3

Ada beberapa jenis perpustakaan yang ada di Indonesia, salah

satunya adalah perpustakaan khusus. Tugas dan fungsinya dikaitkan

dengan tugas-tugas instansi/lembaga tersebut. Maka perpustakaan harus

dapat melakukan tugasnya untuk menyediakan informasi secara terencana,

terstruktur, terorganisasi dan terarah agar informasi yang disediakan dan

dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu tugasnya perpustakaan khusus

adalah menyediakan koleksi untuk para ahli dan pengguna yang tergabung

pada lembaga tersebut, dan memberikan keterangan dengan cepat dan

tepat kepada pengguna perpustakaan.

Perpustakaan khusus memiliki peran sebagai penunjang

penyelesaian program lembaga yang bersangkutan, yang tujuannya hanya

diperuntukkan bagi para pegawai lembaga tersebut. Selanjutnya

perpustakaan khusus memiliki beberapa ciri utama yaitu salah satunya

layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan diberikan untuk lebih

mengarahkan bidang minat dari pengguna perpustakaan, dalam hal ini

perpustakaan khusus menyediakan suatu layanan khusus, dimana

diorentasikan kepada pemustaka dibandingkan dengan jenis perpustakaan

3
Sutarno NS, Tanggung Jawab Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi (Jakarta :
Panta Rei, 2005), hal. 135
4

lainnya. Sebab layanan perpustakaan khusus ditujukan membantu tugas

badan induk tempat perpustakaan bernaung di dalamnya.4

Salah satu kegiatan utama perpustakaan adalah melaksanakan

kegiatan pelayanan pemakai yang berupa layanan bahan pustaka dan

menyebarluaskan informasi yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut.

Layanan pemakai merupakan media penting bagi para pengelola

perpustakaan untuk memberikan kemudahan kepada pemakai dalam

memperoleh informasi yang mereka inginkan dan butuhkan. Pelayanan

pemakai memiliki konsep bahwa dengan mengerti dan memenuhi

kebutuhan pemakai maka perpustakaan dapat meningkatkan kualitasnya

layanannya, meningkatkan permintaan layanan dan membangun reputasi

yang pada akhirnya akan membantu membangun kelanggengan pemakai

dan merupakan sumbangan besar bagi penyelenggaraan berbagai program

perpustakaan.

Layanan pemakai seharusnya memberi jangkauan yang cukup luas

dan mencakup segala sesuatu yang terjadi di dalam dan sekitar

perpustakaan mulai dari cara pustakawan menyambut pemakai yang

datang ke perpustakaan, sampai suasana dan tata ruang bagian depan

pelayanan perpustakaan, sampai cara pustakawan menangani permintaan

dan kebutuhan informasi dan keluhan atas pelayanan yang kurang baik.

Layanan pemakai berarti pustakawan menaruh perhatian terhadap

keputusan dan keinginan pemakai, dan pemakai berhak dihormati oleh

pustakawan.

4
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia, 1991), hal. 50
5

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, merupakan

perpustakaan khusus yang mempunyai tugas pokok dalam memberikan

layanan informasi kepada pemakainya. Jika layanan kepada pemakai

memuaskan, maka baiklah kinerjanya, sebaliknya apabila layanan yang

diberikan belum memuaskan, maka dapat dianggap bahwa perpustakaan

belum mampu memiliki kinerja tersebut baik.5 Sejauh ini, berdasarkan

hasil observasi yang penulis sempat lakukan, bahwa di Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais memiliki 2 pustakawan dan koleksi yang

terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi pelayanan yang diberikan untuk

pemustaka.

Mengingat hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian skripsi pada Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Jakarta dengan mengambil judul: Pelayanan Per pustakaan Rumah

Sakit: Studi K asus Rumah Sakit K anker Dhar mais .

B. Pembatasan dan Per umusan M asalah

1. Pembatasan M asalah

Agar penelitian ini lebih terfokus pada masalah, maka pembahasan

penelitian ini dibatasi pada layanan pemakai di Perpustakaan Rumah


5
Sutarno NS, Tanggung Jawab Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi (Jakarta :
Panta Rei, 2005), hal. 112
6

Sakit Kanker Dharmais dan pengaruh kendala terhadap layanan di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

2. Per umusan M asalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dikemukan

perumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana proses layanan pemakai di Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais?

b. Bagaimana solusi dalam mengatasi kendala yang mempengaruhi

layanan pemakai Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais?

C. Tuj uan dan M anfaat Penelitian

1. Tuj uan Penelitian

Agar sasaran dalam penelitian ini jelas dan sesuai dengan permaslahan

di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Mengetahui proses layanan pemakai di Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais.

b. Mengetahui solusi dalam mengatasi kendala yang mempengaruhi

layanan pemakai Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

2. M anfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Memberikan gambaran tentang pelayanan Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais.


7

b. Sebagai masukan bagi pihak-pihak yang berwenang di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais dalam memberikan

pelayanan informasi yang optimal untuk meningkatkan layanan

kepada pemustaka agar merasa puas dalam mencari dan memenuhi

informasi yang dibutuhkan.

c. Untuk memperluas dan memperdalam wawasan yang berkaitan

dengan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

D. Definisi I stilah

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada disebuah

instansi pemerintah, asosiasi, ataupun perorangan yang koleksi fisik

informasi, pengetahuan atau opini yang terbatas pada satu subjek atau

sekelompok subjek yang berkaitan dan memberikan jasa pada sekelompok

pemakai.

Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama dan

tolak ukur pada sebuah perpustakaan, karena baik buruknya suatu

perpustakaan dilihat dari layanan yang ada di perpustakaan. Dan pada

dasarnya layanan perpustakaan sama yaitu memberikan bantuan kepada

pemustaka untuk memperoleh koleksi yang dibutuhkan.

Perpustakaan Rumah Sakit adalah perpustakaan yang ada di rumah

sakit yang koleksinya dapat digunakan untuk staf medis serta para dokter

dan perawat untuk pasien.

E. Sistematika Penulisan
8

Dalam menyusun skripsi ini, penulis membagi ke dalam 5 (lima)

bab. Adapun sistematika penulisan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan

sistematika penulisan.

Bab I I Tinj auan L iter atur

Bab ini penulis akan membahas mengenai kerangka teoritis

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu

pengertian perpustakaan khusus, tujuan dan fungsi

perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan khusus, koleksi

perpustakaan khusus, pengertian layanan perpustakaan

khusus, macam-macam layanan perpustakaan, macam-

macam layanan perpustakaan khusus, sistem layanan

perpustakaan khusus, pengertian perpustakaan rumah sakit,

ciri-ciri perpustakaan rumah sakit, standar perpustakaan

rumah sakit, dan penelitian terdahulu.

Bab I I I M etode Penelitian

Bab ini penulis akan membahas tentang metode penelitian

yang digunakan mulai dari jenis dan pendekatan penelitian,

sumber data, pemilihan informan, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

Bab I V Hasil Penelitian dan Pembahasan


9

Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan,

yang berisi tentang penjelasan profil objek penelitian,

diantaranya: sejarah berdirinya Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais, visi dan misi, sumber daya manusia,

koleksi, fasilitas, keanggotaan, layanan, dan jam layanan.

Dan hasil penelitian serta pembahasan yang berisi

pelayanan perpustakaan Rumah Sakit : Studi Kasus

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, pelayanan

Perpustakaan Rumah Sakit ditinjau dari proses pelayanan,

dan solusi dalam mengatasi kendala yang mempengaruhi

layanan pada Perpustakaan Rumah Sakit.

Bab V Penutup

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan

dari keseluruhan pokok bahasan dan saran-saran yang

berhubungan dengan pelaksanaan penelitian.

BAB I I

TI NJAUAN L I TERATUR

A. Per pustakaan K husus

1. Definisi Per pustakaan K husus

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu


instansi atau lembaga tertentu, baik lembaga pemerintah maupun
lembaga swasta sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola dan
penanggung jawabnya. Istilah khusus yaitu bertugas melayani
10

lembaga dan mereka yang bekerja pada instansi yang


bersangkutan. Kekhususan perpustakaan terletak pada pengelolaan,
koleksi dan pemakai yang cukup terbatas.6

Dalam buku Standar Perpustakaan Khusus adalah salah satu jenis


perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta)
atau perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai
misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
bahan pustaka/informasi di lingkungannya dalam rangka
mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun
kemampuan sumber daya manusia.7
Lembaga yang dimaksud dapat berupa lembaga industri, lembaga

perkantoran, atau lembaga pemerintah lainnya. Tujuan

penyelenggaraannya bukanlah diarahkan untuk konsumsi umum, tetapi

hanya ditujukan kepada para karyawan lembaga yang bersangkutan.

Dari mulai kegiatan pengolahan, pelayanan, dan referensi.

Perpustakaan khusus sering disebut perpustakaan kedinasan,


karena adanya pada lembaga-lembaga pemerintahan atau swasta.
Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu
pengetahuan yang berkaitan, baik langsung maupun tidak, dengan
8
instansi induknya.
Pengetahuan yang berkaitan artinya perpustakaan khusus hanya

menyediakan koleksi yang berhubungan dengan letak perpustakaan

tersebut berada. Misalnya perpustakaan Kementerian Pertanian, hanya

menyediakan koleksi yang berhubungan dengan pertanian dari mulai

bercocok tanam, sayuran, buah-buahan.

6
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta : Samitra
Media Utama, 2004), hal. 30-31
7
Soekarman K [et.al], Standar Perpustakaan Khusus (Jakarta : Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Perpustakaan Nasional RI, 2002), h.2. diakses melalui
https://www.google.co.id/url?sa=t& rct=j& q=& esrc=s& source=web& cd=1& cad=rja& uact=8& ved
=0CBwQFjAA& url=http%3A%2F%2Fwww.pnri.go.id%2FiFileDownload.aspx%3FID%3DAttac
hment%255CStandar%255CStandar%2520Perpustakaan%2520Khusus%2520%2520.pdf& ei=Apl
AVdK3L8GwuASVroAQ& usg=AFQjCNFXBtEPMGqlQwtrpTLyxlbYMCX1Iw& bvm=bv.91665
533,d.c2E. Pada tanggal 27 April 2015
8
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003),
hal. 39
11

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang dibentuk oleh suatu


badan usaha atau instansi, sehingga koleksi pustaka dan sistem
pelayanannya berkaitan erat dengan tugas dan fungsi organisasi
induknya, serta dituntut memberikan jasa aktif dan selalu bekerja
sama dengan perpustakaan lain melalui jaringan informasi.9

Sehingga perpustakaan khusus merupakan salah satu penyebar

informasi di lingkungan instansi atau organisasi yang menaunginya dan

memiliki fungsi penting bagi para peenggunanya untuk mendapatkan

informasi yang relevan sesuai dengan instansi atau organisasi yang

bersangkutan.

Perpustakaan khusus memiliki karakter yang berbeda dari perpustakaan

lainnya, diantaranya adalah koleksi dan layanan. Koleksi perpustakaan

khusus lebih difokuskan pada koleksi mutakhir di dalam subyek yang

menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk mendukung kegiatan

badan induknya, dan mengkhususkan dalam mengumpulkan dan

menyebarkan literatur sekelompok bidang ilmu pengetahuan saja.

Layanan yang diberikan oleh perpustakaan khusus berbeda

dibandingkan dengan perpustakaan lainnya. Layanan yang diberikan

oleh perpustakaan khusus tidak boleh menyimpang dari tujuan lembaga

induknya atau kebijakan pada perpustakaan tersebut.

Dengan kata lain perpustakaan khusus adalah sebuah perpustakaan yang

berada dibawah koordinasi atau pembinaan suatu instansi, lembaga

pemerintah, semi pemerintah atau swasta, lembaga pendidikan dan

lembaga keagamaan. Dan harus benar-benar melaksanakan fungsinya

tersebut demi tercapainya kesesuaian antara tujuan atau organisasi


9
Saefudin dan Setiawan, Pembinaan Perpustakaan Khusus Instansi Pertanian: Observasi
Terhadap Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol.
16, No. 2 (Juli 2007): hal. 58.
12

dengan fungsi perpustakaan. Sebuah perpustakaan biasanya tidak

berdiri sendiri tapi menginduk kepada lembaga tertentu.

2. Tuj uan dan Fungsi Per pustakaan K husus

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh

instansi baik pemerintah maupun swasta yang dibentuk dalam

rangkaian sistem manajemen khusus, yang bertujuan membantu tugas


10
badan induknya. Tujuan perpustakaan khusus sebagai berikut:

a. Menunjang program lembaga induk


b. Menunjang penelitian lembaga induk
c. Menggalakkan minat baca di lingkungan unit kerja lembaga
induk
d. Memenuhi kebutuhan pemustaka di lingkungan perpustakaan.

Dari tujuan diatas tersebut perpustakaan harus proaktif dalam

memberikan segala informasi yang terkait dengan bidang lembaga

induk, serta memanfaatkan segala fasilitas untuk kelancaran pelayanan.

Fungsi perpustakaan khusus adalah menyediakan dan mendukung


kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi yang menaungi
perpustakaan tersebut. Selanjutnya keberadaan dan berjalan atau
tidaknya sebuah perpustakaan khusus tersebut juga tergantung
11
kepada lembaga yang bersangkutan.

Artinya fungsi perpustakaan khusus ini lebih ditekankan pada fungsi

informatif dan penelitian yang hanya menyediakan sarana literatur yang

menunjang program kegiatan lembaga induknya.

3. Cir i-cir i Per pustakaan K husus

10
Sri Sumekar [et.al.], Standar Perpustakaan Nasional , diakses melalui
http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\Standar\SNP-BID-PUPK.pdf, pada
tangga l 6 April 2015.
11
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
hal. 39
13

Ciri utama perpustakaan khusus adalah sebagai berikut: 12

a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa displin


ilmu saja. Misalnya, perpustakaan yang membatasi pada satu
subjek (contoh pertanian kering), subjek yang luas (biologi dan
pertanian) maupun berorientasi ke misi (misalnya
pengangkutan).
b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota
yang ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan
badan induk tempat perpustakaan tersebut.
c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian
kepustakaan untuk anggota. Dalam melakukan penelitian untuk
anggota, sering dipersoalkan seberapa jauh pustakawan harus
melakukan penelitian. Ada yang berpendapat pustakawan
hanya melakukan penelusuran literatur, ada pula yang
berpendapat pustakawan terbatas pada pemberian petunjuk
umum mengenai penggunaan sarana bibliografi, artinya sarana
grafis maupun elektronik untuk menelusur permintaan anggota
perpustakaan.
d. Tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit),
melainkan pada majalah, pamphlet, paten, laporan penelitian,
abstrak, dan indeks karena jenis-jenis tersebut umumnya berisi
informasi lebih mutakhir dibandingkan buku.
e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota
perorangan. Oleh karena itu, perpustakaan khusus menyediakan
jasa yang sangat berorientasi ke pemakainya dibandingkan
jenis perpustakaan lain. Jasa yang diselenggarakan, misalnya
pemencaran informasi terpilih, pengiriman fotokopi artikel
sesuai dengan minat pemakai.

berdasarkan ciri-ciri tersebut diatas maka yang termasuk dalam


13
kelompok perpustakaan khusus antara lain:

a. Perpustakaan departemen dan non departemen.


b. Perpustakaan bank.
c. Perpustakaan surat kabar dan majalah.
d. Perpustakaan industri dan badan komersial.
e. Perpustakaan lembaga penelitian dan lembaga ilmiah.
f. Perpustakaan perusahaan.

12
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
1991), hal. 49
13
Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta : Universitas
Terbuka, 1999), hal. 1.4
14

Dengan ciri tersebut maka, tugas perpustakaan khusus menjadi lebih

berat, karena selain melayani segala kebutuhan badan induknya

disamping itu juga harus melayani pemakai luar.

4. K oleksi Per pustakaan K husus

Koleksi perpustakaan sangat besar peranannya dalam menunjang

pelayanan informasi yang diberikan kepada pengguna perpustakaan.

Koleksi perpustakaan dikumpulkan dan diproses berdasarkan aturan

tertentu untuk disajikan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi

pengguna, mencakup koleksi umum, koleksi refrensi, dan koleksi inti.

Koleksi umum adalah koleksi perpustakaan yang diperuntukkan


bagi pemakai perpustakaan tidak terbatas hanya pada kalangan
sendiri, tetapi juga dapat digunakan oleh pemakai dari
lembaga/organisasi/perorangan yang bergerak dalam bidang yang
sama. Koleksi umum meliputi monograf, majalah, dan jurnal yang
dilayankan dalam bentuk akses terbuka. Koleksi referensi adalah
koleksi perpustakaan yang mencakup ensiklopedia, kamus, literatur
kelabu (tesis, disertasi, laporan hasil penelitian, statistik) yang
dengan berbagai pertimbangan dalam hal kelangkaan dan cakupan
yang sangat spesifik dilayankan dalam bentuk akses tertutup.
Koleksi inti adalah koleksi utama perpustakaan yang digunakan
14
untuk mendukung misi organisasi/instansi induk perpustakaan.
Ketiga koleksi tersebut sangat penting dalam sebuah perpustakaan, hal ini

mengingat tujuan perpustakaan khusus yang membantu lembaga induknya

dalam segala kegiatan dan memenuhi semua kebutuhan pemustaka di

lembaga tersebut dalam menunjang tugasnya. Layanan perpustakaan akan

semakin bermutu jika tingkat keterpakaian koleksi dan kepuasan pemakai

semakin meningkat.

14
Soekarman K [et.al], Standar Perpustakaan Khusus (Jakarta : Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Perpustakaan Nasional RI, 2002), h.2, diakses melalui
https://www.google.co.id/url?sa=t& rct=j& q=& esrc=s& source=web& cd=1& cad=rja& uact=8& ved
=0CBwQFjAA& url=http%3A%2F%2Fwww.pnri.go.id%2FiFileDownload.aspx%3FID%3DAttac
hment%255CStandar%255CStandar%2520Perpustakaan%2520Khusus%2520%2520.pdf& ei=Apl
AVdK3L8GwuASVroAQ& usg=AFQjCNFXBtEPMGqlQwtrpTLyxlbYMCX1Iw& bvm=bv.91665
533,d.c2E. Pada tanggal 27 April 2015
15

B. L ayanan Per pustakaan K husus

1. Penger tian L ayanan Per pustakaan K husus

Menurut kamus besar bahasa indonesia, layanan adalah melayani,

service, atau jasa .15 Layanan perpustakaan adalah untuk melayani

kebutuhan pemustaka perpustakaan dalam setiap kegiatan, tanpa

memandang batasan jenis kelamin, ras agama, dan sebagainya.

Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama di setiap

perpustakaan. Citra kualitas pelayanan perpustakaan yang baik

bukanlah berdasarkan sudut pandang dari pihak perpustakaan,


16
melainkan berdasarkan sudut pandang pemustaka.

17
Ada beberapa hal tentang layanan perpustakaan, yaitu:

a. Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi


pada kepentingan pemustaka.
b. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan
berdasarkan standar nasional perpustakaan.
c. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai
dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
d. Layanan perpustakaan sebagaimana dimakud pada ayat pertama
dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan
untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.
e. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar
nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada
pemustaka.
f. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama
antar perpustakaan.
g. Layanan perpustakaan secara terpadu dilaksanakan melalui jejaring
telematika.

Perpustakaan khusus memberikan layanan kepada pemustaka di

lingkungannya dan secara terbatas memberikan layanan kepada

15
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hal. 646
16
Himayah, Layanan dan Pelayanan Perpustakaan: Menjawab Tantangan Era Teknologi
Informasi , Jurnal Khizanah Al-Hikmah, Vol. 1, No. 1 (Juni 2013): hal. 2
17
Undang-Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007 pasal 14
16

pemustaka di luar lingkungannya.18 Oleh karena itu, layanan pada

perpustakaan khusus harus dapat memberikan nilai lebih kepada

pemustaka dari dalam lembaga induknya, dan tetap menyediakan

layanan yang berorientasi dan memudahkan kebutuhan informasi

pemustaka dari luar lembaga induknya.

Menurut David Tyckoson yang dikutip dari Dian, perpustakaan khusus

melayani pengguna dari sebuah instansi tertentu, badan pemerintah,

atau suatu organisasi. Agar efektif, perpustakaan harus memenuhi dan

melayani kebutuhan informasi pemustaka. Pustakawan harus

mengetahui kebutuhan dari pemustaka dan mencermikan kebutuhan-

kebutuhan tersebut dalam bentuk koleksi perpustakaan. para

pustakawan bertanggung jawab dalam membantu pengguna


19
menemukan informasi apa yang mereka butuhkan.

Tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan, karena itu perpustakaan

sebenarnya identik dengan pelayanan. Jika ditinjau dari sifatnya

sebagai usaha layanan maka pelayanan perpustakaan mempunyai


20
karakteristik yang terdiri dari:

a. Intangibility, yakni suatu pelayanan yang bersifat tidak berwujud.


Suatu pelayanan yang tidak dapat dilihat maupun dirasakan sebelum
pelayanan itu dinikmati. Pemustaka dapat melihat kualitas
pelayanan baik dengan melihat situasi fisiknya. Oleh karena itu,

18
Undang-Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007 pasal 26

Dian Afriyanti, Efektivitas Layanan Jasa Penelusuran Informasi Elektronik Menurut


19

Pemustaka di Perpustakaan PDII-LIPI, (Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014), hal. 22.
20
Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,
2009), hal. 232-233
17

perpustakaan perlu ditata rapi, baik tentang rak buku, meja baca,
tempat duduk, dan lainnya.
b. Inseparability, yakni suatu pelayanan yang biasanya diproduksi dan
dikonsumsi pada waktu yang sama, untuk itu perlu adanya interaksi
antara pustakawan dan pemustaka dalam menciptakan pelayanan
yang berkualitas, misalnya dengan adanya pendidikan pemakai,
pelayanan yang ramah sopan dan lainnya.
c. Variability, yakni kualitas pelayanan yang diberikan oleh seseorang
berbeda dengan diberikan orang lain. Hal ini sangat tergantung pada
sikap dan perilaku petugas perpustakaan.
d. Perishability, yakni suatu pelayanan yang tidak dapat disimpan
untuk dipergunakan apabila diperlukan. Memang suatu ketika akan
terjadi situasi yang sangat menyibukkan misalnya pustakawan
banyak kesibukan dan pemakai yang datang jumlahnya banyak,
maka untuk mengatasinya perlu adanya fasilitas maupun dorongan
yang memungkinkan pemakai mampu melayani diri sendiri
misalnya dengan menyediakan komputer, dan lain-lain.

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam bukunya Delivering

Service Quality yang dikutip oleh Zurni Zahara Samosir mengatakan

bahwa Kualitas pelayanan adalah perbandingan antara pelayanan yang


21
diharapkan konsumen dengan pelayanan yang diterimanya. Dengan

kata lain, apabila pelayanan yang diterima sesuai dengan yang

diharapkan oleh pengguna perpustakaan maka kualitas pelayanan

dipersepsikan baik dan memuaskan, dan sebaliknya pelayanan yang

diterima lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas pelayanan

dipersepsikan buruk.

Sebuah layanan merupakan salah satu barometer keberhasilan

penyelenggaraan perpustakaan. Perpustakaan harus berusaha

memberikan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pemustaka.

Layanan yang baik adalah yang dapat memberikan rasa senang dan

puas kepada pemustaka.

Zurni Zahara Samosir, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa


21

Menggunakan Perpustakaan USU , Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1
(Juni 2005), hal. 28
18

2. M acam macam L ayanan Per pustakaan

Perpustakaan sebagai pemberi jasa informasi dapat memberikan

layanan kepada pemustaka antara lain:22

a. Layanan locker

Adalah penyediaan fasilitas untuk menitipkan tas atau

batang-barang yang tidak boleh dibawa masuk ke

perpustakaan.

b. Layanan sirkulasi

Adalah layanan kepada pemustaka yang berkaitan dengan

peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan koleksi.

c. Layanan referensi

Adalah suatu kegiatan layanan yang berupa pemberian

bantuan kepada pemustaka perpustakaan agar dapat

menemukan informasi yang dibutuhkan.

d. Layanan penelusuran informasi

Adalah suatu kegiatan layanan untuk mencari kembali

dokumen/informasi yang pernah ditulis atau diterbitkan

mengenai suatu objek terbaru.

e. Layanan informasi koleksi terbaru

22
F. Rahayuningsih, Pengelolaan perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 87-
93.
19

Adalah suatu bentuk jasa kesiagaan informasi terbaru

diupayakan untuk disampaikan sesegera mungkin kepada

pemustaka perpustakaan, sehingga mengetahui

perkembangan keadaan koleksi/informasi terbaru.

f. Layanan koleksi

Adalah suatu kegiatan untuk melayankan berbagai jenis

koleksi yang dimiliki perpustakaan.

g. Layanan ruang baca

Adalah penyediaan fasilitas untuk membaca/belajar di

ruang-ruang perpustakaan. fasilitas yang disediakan adalah

berbagai jenis koleksi perpustakaan, meja, kursi,

penerangan, ruang diskusi, komputer penelusuran, hotspot,

AC, dan toilet.

h. Layanan fotocopy

Adalah penyediaan fasilitas penggandaan informasi tertulis

dan tercetak untuk keperluan studi dan penelitian.

i. Layanan workstation dan multimedia

Adalah penyediaan fasilitas komputer yang dapat

digunakan untuk pengetikan, penelitian, maupun internet.

Dapat juga dalam ruang layanan workstation ini disediakan

peralatan multimedia untuk mengakses koleksi digital.


20

j. Layanan lain-lain

Layanan ini diantaranya termasuk pengawasan keluar

masuknya koleksi, artinya setiap koleksi dari ruang

perpustakaan menjadi tanggung jawab bagian layanan.

Petugas di bagian ini harus bersikap tegas dengan tetap

ramah kepada pemustaka. Kemudian penataan koleksi

layanan ini biasa disebut dengan pergerakan (shelving)

menurut tata susunan tertentu. Kegiatan ini dapat

dikerjakan oleh sekelompok orang yang bukan petugas

tetap layanan, misalnya merekrut pemustaka perpustakaan

sebagai petugas paro waktu. Ada dua sistem dalam tata

susunan koleksi, yaitu sistem penempatan tetap yang

maksudnya tidak berubah dan biasanya dapat didasarkan

pada tanggal penerimaan atau fisik dengan diberi nomor

urut, subjek yang sama letaknya bisa terpisah karena

penempatannya didasarkan pada tanggal penerimaan atau

fisik. Sedangkan sistem penempatan relatif yaitu

penempatan koleksinya didasarkan pada nomor kelas sesuai

subjek, dan subjek yang sama letaknya mengumpul jadi

satu, letaknya pun dapat berubah-ubah sesuai pertambahan

koleksi. Selanjutnya layanan informasi perpustakaan,

layanan ini proses penyampaian informasi kepada

pemustaka, biasanya sarana yang digunakan dalam layanan

ini adalah brosur, poster, pembatas buku, buku dan majalah

terbitan khusus perpustakaan, dan papan perpustakaan.


21

Layanan pendidikan pemustaka ini juga termasuk kedalam

layanan lain-lain, layanan ini diberikan dirancang untuk

mendidik pemustaka agar mengetahui sumber informasi

perpustakaan, mendidik dalam memanfaatkan sumber-

sumber secara tepat, dan mendidik untuk menjadi

pemustaka yang tertib dan bertanggung jawab. Terakhir

yaitu layanan sosialisasi peraturan, peraturan yang telah

dibuat oleh perpustakaan sebaiknya diperkenalkan atau

disosialisasikan kepada pemustaka, sosialisasi ini biasanya

dilakukan oleh humas perpustakaan atau bagian layanan.

3. M acam macam L ayanan Per pustakaan K husus


23
Layanan yang diberikan perpustakaan khusus meliputi:

a. Layanan ruang baca

adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa

tempat untuk melakukan kegiatan membaca di

perpustakaan. Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi

pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk

dibawa pulang, akan tetapi mereka cukup

memanfaatkannya di perpustakaan.

b. Layanan sirkulasi

23
Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, (2009), h. 9
diakses melalui :
http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CPedoman%5Cstandar%20nasional
%20indonesia%20bidang%20kepustakaan%20dan%20kepustakawanan.pdf. Pada tanggal 25 mei
2015
22

adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan

dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan

pustaka beserta penyelesaian administrasinya. Layanan ini

bertujuan memberikan keleluasaan kepada pengguna dalam

memanfaatkan bahan pustaka yang tersedia di

perpustakaan.

c. Layanan kesiagaan informasi

Layanan ini adalah layanan perpustakaan kepada pengguna

mengenai informasi yang baru datang ke perpustakaan. Ini

adalah suatu cara yang baik untuk tetap berhubungan

dengan pengguna. Bagi pengguna sendiri hal ini merupakan

pemberitahuan bahwa sudah ada bahan atau koleksi baru


24
yang perlu dibaca di perpustakaan.

d. Layanan referensi

Layanan referensi diberikan untuk membantu pemustaka

atau masyarakat yang ingin menemukan informasi secara

cepat dan tepat dari koleksi yang ada di perpustakaan.

Kegiatan dilakukan dengan cara menjawab langsung

pertanyaan pemustaka atau dari masyarakat dengan

menggunakan sumber/koleksi rujukan yang tersedia.

e. Layanan penelusuran literatur

layanan penelusuran literatur adalah pencarian kembali

bahan pustaka yang ada di perpustakaan atau di luar


24
Karmidi Martoatmodjo, Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta : Universitas Terbuka,
1999), hal. 141.
23

perpustakaan dengan cara menggunakan alat akses kartu

katalog, literatur sekunder seperti indeks dan majalah

abstrak atau pangkalan data (terpasang/online dan CD-

ROM). Untuk melaksanakan layanan ini, perpustakaan

perlu memiliki tenaga yang menguasai bidang tertentu serta

koleksi sumber-sumber akses informasi selengkap dan


25
setepat mungkin.

f. Layanan Bimbingan Pengguna

Layanan ini berupa kegiatan membimbing atau memberikan

petunjuk kepada pengguna agar mampu memanfaatkan

kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan

efisien.

4. Sistem L ayanan Per pustakaan K husus

Sistem layanan yang dipakai perpustakaan pada umumnya yaitu sistem

terbuka (Open Access) dan sistem tertutup (Close Access).

a. (Open Access) Sistem terbuka. Perpustakaan memberikan

kebebasan kepada pemustaka perpustakaan untuk memasuki

ruangan koleksi dan memilih sendiri koleksi dari rak sesuai

kebutuhan dan selera pemustaka perpustakaan. Petugas hanya

mengawasi dari kejauhan dan mencatat peminjaman dan

pengembalian koleksi.

1) Kelebihan

25
Soekarman dan Rahmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006), hal. 41.
24

a) Petugas layanan bisa relatif sedikit, karena pemakai

mencari sendiri, petugas tidak perlu mengambilkan.

Menghemat tenaga, karena pemustaka bisa langsung

mengambil koleksi sendiri di rak.

b) Pemakai bebas memilih buku. Memberikan kepuasan

kepada pemustaka karena bisa memilih koleksi yang

sesuai dengan kebutuhannya.

c) Jika susunan koleksi teratur dapat dengan cepat

menemukan karena mengambil sendiri secara langsung.

Memungkinkan memilih judul lain yang sesuai, apabila

tidak menemukan koleksi yang dicari.

d) Tidak perlu menunggu diambilkan oleh petugas.

Mengurangi kemungkinan terjadinya salah paham

antara pemustaka dan petugas.

2) Kelemahan

a) Susunan koleksi menjadi tidak teratur. Memerlukan

tenaga ekstra untuk mengembalikan dan membetulkan

koleksi yang salah letak.

b) Kemungkinan buku hilang lebih banyak..

c) Pengawasan sedikit lebih sulit karena orang keluar

masuk relatif banyak.

d) Suasana tenang agak terganggu, karena banyak


26
pengunjung.

26
Sutarno NS, Tanggung Jawab Dalam ... , h. 115
25

b. (Close Access) Sistem tertutup. Artinya pemustaka tidak

diperbolehkan memasuki dan mengambil sendiri koleksi yang

diinginkannya di rak. Pemustaka dapat memilih koleksi yang

diinginkannya melalui katalog yang disediakan, kemudian

petugas yang akan mengambil dan mengembalikan koleksi

tersebut.

1) Kelebihan

a) Susunan koleksi tetap teratur, karena hanya petugas

yang mengambil dan mengembalikan informasi yang

sudah dipergunakan.

b) Tingkat keamanan koleksi lebih baik, karena orang lain

tak boleh masuk ke tempat penyimpanan.

c) Pengawasan lebih ringan.

d) Suasana lebih tenang, bersih, dan kondusif.

2) Kelemahan

a) Diperlukan petugas yang relatif banyak.

b) Penggunaan koleksi relatif terbatas, sebab pengunjung

hanya memiliki yang ia ketahui, tak ada alternatif

pilihan.

c) Waktu penelusuran agak lama, pengunjung harus sabar

menunggu.

d) Jika salah menempatkan kembali, sulit ditemukan lagi,


27
maka biasanya dianggap telah hilang.

27
Sutarno NS, Tanggung Jawab Dalam ... , h. 115
26

5. L ayanan Per pustakaan Yang Baik

Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang koleksinya relevan

dengan kebutuhan pemustaka yang dilayaninya. Sama dengan

pendapat oleh Calvert yang dikutip oleh Zurni Zahara Samosir

menyatakan bahwa pelayanan perpustakaan yang utama adalah koleksi

yang baik, dalam arti subjek yang relevan dan sesuai dengan

kurikulum yang dijalankan, pengelolaannya tertata dengan baik


28
sehingga temu kembali mudah dilakukan. Untuk mendapatkan

kualitas pelayanan perpustakaan, maka perlu adanya sikap dan


29
pandangan yang baik terhadap layanan, seperti:

a. Memuaskan pengguna, pemustaka akan merasa puas setelah

meninggalkan meja pelayanan.

b. Pustakawan diharapkan menemukan cara pemecahan masalah yang

dihadapi pemustaka, misalnya apabila pemustaka tidak dapat

menemukan buku atau referensi yang dicari, dan lain-lain.

c. Pemustaka hendaknya mematuhi saran yang diberikan oleh

pustakawan.

d. Ramah, pemustaka akan merasa senang apabila pustakawan

bersikap ramah, sopan, dan penuh kemitraan. Staff perpustakaan

dalam memberikan layanan bahasanya, manis tutur kata dan

sikapnya juga menyenangkan hal ini sesuai dengan pernyataan

Zurni Zahara Samosir, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa


28

Menggunakan Perpustakaan USU , Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1
(Juni 2005), hal. 33
29
Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia ... , hal. 233
27

berikut Pembawaan staff perpustakaan yang ramah dan sopan

akan snagat berpengaruh terhadap kepuasan pemakai 30

e. Cepat, yaitu perpustakaan dalam memberikan pelayanan

hendaknya dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, pada

umumnya pemustaka tidak ingin terlalu lama dalam mendapatkan

pelayanan.

f. Suatu masalah tersendiri apabila pemustaka tidak memahami

informasi yang mereka terima.

C. Per pustakaan Rumah Sakit

1. Definisi Per pustakaan Rumah Sakit

Perpustakaan rumah sakit adalah perpustakaan yang ada di sebuah

rumah sakit atau pusat medis, yang menyediakan informasi dan

pengetahuan medis untuk staf rumah sakit dan komunitasnya.31

Perpustakaan rumah sakit adalah perpustakaan yang berada dan

dirawat oleh pihak rumah sakit yang memiliki koleksi tercetak maupun

elektronik dalam bidang medis dan berhubungan dengan kesehatan

untuk melayani informasi dan penelitian dokter, perawat, pasien, dan


32
staf. Biasanya dikepalai oleh seorang pustakawan medis.

Pembagian Rumah Sakit berdasarkan macam Pelayanannya terbagi

menjadi dua, yaitu :

30
Ari Sudrajat, Pelayanan Umum (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI), hal. 110
31
Lett Rosalind K, Hospital Libraries, Encyclopedia of Library and Information Science,
(2003), h. 1208, diakses melalui :
https://books.google.co.id/books?id=GBICVdZOT6IC& printsec=frontcover& dq=encyclopedia+of
+library+and+information+science++second+edition+volume+2& hl=en& sa=X& ei=gJRAVZeQO
cKfugSboYCoBA& ved=0CBsQ6AEwAA#v=onepage& q=encyclopedia%20of%20library%20and
%20information%20science%20%20second%20edition%20volume%202& f=false. Pada tanggal
13 April 2015
32
Reitz, Joan M, Dictionary and Information Science , (2004), hal. 340
28

a. Rumah Sakit Umum

Pelayanan pengobatan dan perawatan terhadap para pasien yang

menderita segala macam penyakit dan juga melakukan segala

macam pembedahan.

b. Rumah Sakit Khusus

Membatasi pelayanannya kepada suatu golongan pasien yang

menderita suatu jenis penyakit tertentu.33

2. Cir i-cir i Per pustakaan Rumah Sakit

Pada dasarnya ciri-ciri perpustakaan rumah sakit ada dua,yaitu:

a. Dari segi koleksi : Apabila dilihat dari segi koleksinya,

perpustakaan rumah sakit hanya menyediakan koleksi

mengenai kesehatan. Apabila rumah sakit tersebut fokus

pada satu jenis penyakit maka akan berpengaruh kepada

koleksi diperpustakaan tersebut.

b. Dari segi pemustaka : Sedangkan dari segi pemustaka nya,

bisa digunakan oleh dokter, perawat, para staf medis

maupun non medis, pasien, keluarga pasien, dan mahasiswa

atau peneliti yang membutuhkan informasi kesehatan atau

penyakit yang sedang diteliti.

3. Standar Per pustakaan Rumah Sakit

Medical Library Association (MLA) Standar Perpustakaan Rumah

Sakit telah dikembangkan pada tahun 2007 sebagai panduan untuk

administrator rumah sakit, pustakawan, dan badan-badan akreditasi

33
Nirma Hasiana, Skripsi : Pelayanan Perpustakaan Anak Rumah Sakit Kanker Dharmais,
(Depok : Universitas Indonesia 2009), hal. 5
29

untuk memastikan bahwa rumah sakit memiliki sumber daya dan jasa

secara efektif untuk memenuhi kebutuhan informasi rumah sakit.

Informasi berbasis pengetahuan sangat penting untuk rumah sakit.

Adapun beberapa hal yang mencakup informasi tersebut, diantaranya :

perawatan pasien, strategi pengambilan keputusan, peningkatan kinerja

dan keselamatan pasien, pembelajaran sepanjang hayat dan staf medis

harus memiliki kompetensi profesional, pendidikan pasien dan

keluarga, dan penelitian.

Dalam Standar Perpustakaan Rumah Sakit ini ada beberapa standar

dalam mengembangkan perpustakaan di rumah sakit, diantaranya :

a. STANDARD 1: The library serves as the primary department


responsible for developing systems and services
to meet the knowledge-based information (KBI)
needs of the organization. The library shall have
its own budget, and the director, as a department
head, shall report to the senior management of
the organization.
b. STANDARD 2: KBI systems and services are directed by a
qualified librarian. Academy of Health
Information Professionals membership is
preferred.
c. STANDARD 3: Library staffing formula
d. STANDARD 4: The librarian, as the key KBI professional in the
organization, is an active member of the
information management teams.
e. STANDARD 5: Evidence demonstrates effective connections
between KBI and patient care, patient
education, performance improvement and
patient safety functions, educational functions
for hospital and medical staff, and other
appropriate functions.
f. STANDARD 6: The librarian provides evidence of an ongoing
assessment of the KBI needs of the organization
and the development and implementation of a
plan to provide appropriate resources and
services to meet those identified needs.
g. STANDARD 7: The library actively promotes KBI services and
resources to all user groups and provides
documented evidence thereof.
30

h. STANDARD 8: All KBI functions are performed in compliance


with applicable federal, state, and local laws and
regulations.
i. STANDARD 9: KBI resources are available to clinical staff
twenty-four hours a day, seven days a week.
j. STANDARD10: The physical library will be large enough to
accommodate the library staff, the in-house
collection, an appropriate amount and selection
of personal computers and other information
technology (IT) hardware, and seating for an
appropriate number of users. A separate office
will be provided for at least the professional
library staff.
k. STANDARD 11: IT resources are available to support the library's
mission of providing KBI resources and
services. 34

Dari beberapa standar yang telah dijabarkan diatas terdapat 3 standar

yang menjadi bahan acuan dalam untuk mengembangkan perpustakaan

di rumah sakit. Standar nomor 1 yang menyatakan bahwa :

The library serves as the primary department responsible for


developing systems and services to meet the knowledge-based
information (KBI) needs of the organization. The library shall have
its own budget, and the director, as a department head, shall report
to the senior management of the organization .

Artinya Perpustakaan berfungsi sebagai bagian utama yang

bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem dan layanan untuk

memenuhi informasi berbasis pengetahuan.

Standar nomor 3 yang menyatakan bahwa : Library staffing


formula .

34
___________, Standards for Hospital Libraries 2007: Hospital Libraries section
Standards Committee, Jurnal of The Medical Library Association, Vol. 96, No. 2 (April 2008) :
hal. 162 - 169, diakses melalui : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2268237/ . Pada
tanggal 30 Maret 2015.
31

Artinya yang bukan staf perpustakaan tidak dapat sepenuhnya

memberikan pelayanan informasi berbasis pengetahuan yang

dibutuhkan oleh staf rumah sakit atau medikal.

Dan Standar nomor 5 yang menyatakan bahwa :

Evidence demonstrates effective connections between KBI and


patient care, patient education, performance improvement and
patient safety functions, educational functions for hospital and
medical staff, and other appropriate functions .

Artinya Menunjukkan bukti hubungan yang efektif antara informasi

berbasis pengetahuan dan perawatan pasien, peningkatan kinerja dan

fungsi keselamatan pasien, fungsi pendidikan untuk rumah sakit dan

staf medis, dan fungsi yang sesuai lainnya.

4. Standar Pelayanan Rumah Sakit

Dalam Standar Pelayanan Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh

Departemen Kesehatan Republik Indonesia dijelaskan mengenai

perpustakaan dan terdapat 6 (enam) standar yang dijelaskan,


35
diantaranya :

a. Standar 1 : Falsafah dan Tujuan.

Perpustakaan yang memadai perlu diadakan untuk

memenuhi kebutuhan informasi bagi semua staf dan

pegawai. Pelayanan perpustakaan disesuaikan

dengan besar dan tanggung jawab rumah sakit dan

berkaitan dengan sumber daya daerah dan wilayah

35
Direktorat Rumah sakit Umum dan Pendidikan, Standar Pelayanan Rumah Sakit
(Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1992), hal. 108
32

yang tersedia. Staf dan petugas rumah sakit dapat

menggunakan fasilitas tersebut.

Kriteria

1) Perlu ada kebijakan tertulis mengenai

perpustakaan yang mencerminkan falsafah,

kebijakan, dan kegiatan sehari-hari; serta tujuan

rumah sakit.

2) Perpustakaan harus menjamin dan memperoleh

informasi yang sesuai dengan perkembangan

kebutuhan rumah sakit.

b. Standar 2 : Administrasi dan Pengelolaan

Perpustakaan merupakan salah satu bagian dari

rumah sakit dan dipimpin oleh seorang staf terlatih

di bidang perpustakaan yang bertanggung jawab

kepada Direktur Administrasi. Perpustakaan

mencatat semua aktivitas sesuai dengan panduan

kerja. Bila perlu dibentuk panitia penasihat yang

membimbing kepala perpustakaan. Perpustakaan

perlu mempunyai rencana pengembangan.

Krtiteria

1) Perlu ada bagan organisasi yang mencerminkan

hubungan fungsi dan garis komunikasi dan

wewenang.
33

2) Kepala perpustakaan menyelenggarakan

pelayanan yang merupakan bagian kegiatan

rumah sakit.

3) Materi (buku dan majalah) harus terorganisasi

sehingga pemakai dapat mencari atau

memperoleh pelayanan dengan cepat.

4) Staf dan pegawai rumah sakit harus dapat

menggunakan atau memperoleh jasa pelayanan

perpustakaan dengan mudah.

5) Penerimaan pegawai menurut peraturan rumah

sakit.

6) Kepala perpustakaan bertanggung jawab

terhadap pengendalian mutu materi danbarang

audiovisual.

7) Perpustakaan perlu memiliki dokumen

mengenai kegiatan perpustakaan, termasuk

statistik. Demikian pula panduan, kebijakan, dan

prosedur peminjaman materi.

8) Penasihat perpustakaan terdiri dari wakil

pegawai dan staf; yang berfungsi memberikan

rekomendasi yang akan dilaksanakan oleh

kepala perpustakaan.

9) Perlu dibuat perencanaan perpustakaan yang

meliputi pengembangan jumlah koleksi, jumlah


34

pembaca, dan angka pemakaian per kapita serta

perbaikan peralatan.

10) Penasihat perpustakaan perlu rapat paling

sedikit tiga bulan sekali untuk membahas

masalah pelayanan dan hasil rapat dibuat

notulennya.

11) Perlu ada dana yang disediakan untuk

perpustakaan dan perlu ditinjau setiap tahun.

Pertimbangan khusus diberikan pada harga buku

dan majalah bila terjadi kenaikan harga.

c. Standar 3 : Staf dan Pimpinan

Jumlah dan jenis pegawai perpustakaan serta

fungsinya harus sesuai dengan tujuan dan cakupan

pelayanannya. Pelayanan diberikan oleh staf terlatih

dibidang perpustakaan khususnya yang

berpengalaman dalam perpustakaan kesehatan.

Kriteria

1) Jumlah staf sesuai dengan besar dan kategori

rumah sakit.

2) Kepala perpustakaan ialah tenaga terlatih

dibidang perpustakaan.

3) Bila kepala tidak ada di tempat, pelayanan yang

baik tetap diberikan, sesuai dengan ketentuan

umum yang berlaku.


35

4) Kepala dibantu oleh pegawai yang paham

mengenai perpustakaan.

5) Perlu tenaga administratif yang mendukung

kegiatan.

d. Standar 4 : Fasilitas dan Peralatan

Fasilitas yang cukup baik dan memadai perlu

disediakan bagi pelayanan perpustakaan sehingga

dapat berkembang.

Kriteria

1) Perlu ada perencanaan antara perencana, arsitek,

dan ahli perpustakaan, bila bangunan

perpustakaan akan dibangun, diperluas, dan

diperbaiki.

2) Lokasi perpustakaan sebaiknya ditengah,

tenang, terang, dan memiliki ventilasi yang baik.

3) Perlu ada ruang khusus bagi barang cetak dan

bukan cetak. Demikian pula ruang untuk diskusi

dan audiovisual, bila mungkin disediakan

khusus.

4) Ruang bagi buku, majalah, indeks, audiovisual

perlu disediakan demikian pula untuk komputer

dan fotokopi.

5) Ruang kerja kepala, staf, dan teknisi harus

terpisah.
36

6) Bila mungkin disediakan ruang untuk referensi,

riset, ruang baca, belajar, dan peminjaman buku.

7) Adanya petunjuk pemakaian perpustakaan.

8) Koleksi buku dapat dipakai siapa saja.

9) Harus ada peraturan pencegahan kehilangan

koleksi dan materi perpustakaan.

10) Materi perpustakaan harus dijaga supaya

sedapat mungkin tetap baru.

e. Standar 5 : Kebijakan dan Prosedur

Perpustakaan perlu mempunyai kebijakan yang

dapat ditinjau setiap tiga tahun dan diperbarui bila

perlu. Kerja sama dengan perpustakaan lain perlu

dibina dalam bentuk saling menguntungkan.

Kriteria

1) Adanya kebijakan tertulis meliputi bidang yang

diminati, kedalaman subyek, tahun publikasi,

dan bidang yang berhubungan dengan rumah

sakit.

2) Perlu ada kebijakan yang mengenai koleksi

perpustakaan, administrasi, dan keuangan.

3) Perlu ada kerja sama dengan lembaga serupa

lainnya, misalnya dengan perpustakaan besar.

f. Standar 6 : Pengembangan Staf dan Program Pendidikan


37

Perlu ada program pengembangan staf. Kepala

perpustakaan bertanggung jawab terhadap pelatihan

staf dan petunjuk bagi pemakai, sehingga

pemakaian perpustakaan menjadi maksimal.

Kriteria

1) Perlu ada program pengembangan staf.

2) Staf perpustakaan dibantu untuk menghadiri

lokakarya, seminar, dan pertemuan profesional

pustakawan, dan sebagainya.

3) Bila ada program pelatihan, harus ada cukup staf

yang melakukan supervisi pelatihan.

g. Standar 7 : Evaluasi dan Pengendalian Mutu

Pelayanan perpustakaan dan stafnya perlu dinilai

secara berkala menurut kriteria yang telah baku

untuk peningkatan mutu pelayanan.

Kriteria

1) Perlu ada sistem untuk penilaian pelayanan

perpustakaan dan petugasnya.

2) Perlu ada umpan balik bagi evaluasi.

3) Perlu ada peninjauan berkala dan pembaruan

materi.

D. Penelitian Ter dahulu


38

Penelitian yang relevan dengan judul penelitian diambil dari dua skripsi,

yaitu skripsi dari :

Skripsi pertama berjudul Pelayanan Informasi Pada Perpustakaan

Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang disusun oleh Diah Titiek

Kusuma Ningrum jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora tahun 2011. Masalah yang terdapat dalam penelitian ini jenis

layanan yang diberikan, kualifikasi SDM, dan jenis informasi pada

perpustakaan Badan Kepegawaian Negara. Tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui penyelenggaran layanan yang di perpustakaan Badan

Kepegawaian Negara. Untuk mengetahui bagaimana kualifikasi SDM

yang tersedia di Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara. Untuk

mengetahui jenis informasi yang tersedia di perpustakaan Badan

Kepegawaian Negara. Lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan

Badan Kepegawaian Negara, metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data dengan

studi pustaka, dan penelitian lapangan. Metode pendekatan penelitian

dengan kuantitatif. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara observasi,

wawancara, dan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui

bahwa layanan yang ada di perpustakaan Badan Kepegawaian Negara

telah memberikan peran dalam menunjang tugas-tugas pekerjaan di

kantor. SDM di perpustakaan Badan Kepegawaian Negara dinilai secara

umum oleh para pemustaka adalah baik, pustakawannya sangat membantu

dalam memberikan informasi, sikap para pustakawan pun ramah dan

responsif, sehingga para pemustaka merasa puas ketika dilayani. Lalu

untuk jenis informasi sebagian besar para pemustaka menggunakan jenis


39

informasi buku, dengan alasan buku adalah jenis informasi yang sesuai

dengan kebutuhan mereka. Sedangkan, yang membedakan skripsi tersebut

dengan skripsi penulis, yaitu : tempat penelitian, cakupan penelitian dan

pembahasan.

Skripsi yang kedua berjudul Pelayanan Anak Rumah Sakit

Kanker Dharmais yang disusun oleh Nirma Hasiana program studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya tahun 2009. Masalah

yang terdapat dalam penelitian ini proses layanan anak dijalankan,

pengaruh layanan perpustakaan anak terhadap sikap anak dalam menjalani

pengobatan, kendala yang dihadapi. Tujuan penelitian ini adalah :

memahami proses layanan anak yang tepat di perpustakaan rumah sakit,

manfaat dan aktivitas apa saja yang dijalankan dan pengaruhnya terhadap

pengobatan pasien anak, serta hambatan-hambatan yang dialami

perpustakaan dan pemecahan masalah sesuai dengan kondisi yang ada.

Lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Anak Rumah Sakit

Kanker Dharmais, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis data yaitu studi kasus dengan teknik pengumpulan data

wawancara, dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui

bahwa layanan yang ada diperpustakaan tersebut telah memberikan

layanan yang baik kepada anak-anak yang dapat membuat mereka nyaman

berada di dalamnya. Pengaruh kepada sikap anak yang menjalani

pengobatan sangat besar karena mereka dapat berkomunikasi dengan baik,

menemani, dan menanyakan apa keinginannya, sehingga hal ini dapat

mempercepat proses penyembuhan dan berjalan lebih baik karena

perhatian mereka akan teralihkan. lalu untuk kendalanya yaitu kurangnya


40

tenaga yang membantu jika tidak ada relawan lain yang membantu. Jadi

pada dasarnya pelayanan pada perpustakaan anak di rumah sakit ini lebih

menekankan kepada pemberian dorongan (semangat) kepada anak agar

mereka merasa lebih baik dalam proses pengobatan. Sedangkan, yang

membedakan skripsi tersebut dengan skripsi penulis, yaitu : cakupan

dalam pembahasan penelitian.

BAB I I I

M ETODE PENEL I TI AN

A. Jenis dan Pendekatan penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan

dengan tujuan untuk membuat deskripsi yaitu gambaran secara

sistematis, faktual, dan akurat yang berhubungan antara fenomena

yang diteliti.
41

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dipakai yaitu pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil


36
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Dua teknik yang biasa dikaitkan dengan metode kualitatif yaitu

mengumpulkan data melalui wawancara dan pengamatan. Studi kasus

penelitian pada Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta.

B. Sumber Data

1. Data Pr imer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara

yang diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap

berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan. Dalam

penelitian ini, sumber data peneliti diperoleh langsung dari lembaga

yang peneliti pilih baik dokumen ataupun informasi dari wawancara.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari

sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari


37
perpustakaan, laporan-laporan atau dokumen peneliti yang terdahulu.

36
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif , (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012), hal. 1
37
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian. (Jakarta : STIA-LAN, 1999), hal .86
42

Dalam penelitian ini, sumber data yang peneliti ambil yaitu dari

literatur kepustakawan seperti buku, majalah, media tulis serta media

elektronik dan sebagainya yang berkaitan dengan penulisan penelitian

ini.

C. I nfor man

Informan adalah orang yang diwawancarai dan dijadikan sebagai

narasumber untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis.

Penulis mengambil informan sebanyak 3 orang, yaitu :

1. Kepala Sub bagian Perpustakaan dan Dokumentasi, yaitu Ibu Yayah

Sofiati, SH. MM. Informan dilahirkan di Tangerang, pada tanggal 21

Januari 1959. Latar belakang pendidikan informan berasal dari lulusan

S2 Manajemen SDM di STIE Jakarta. Sebelumnya informan

mengambil gelar S1 Hukum Perdata di Fakultas Hukum, Universitas

Islam Syah Yusuf Tangerang. Informan telah menjabat sebagai kepala

Sub bagian Perpustakaan dan Dokumentasi dari tahun 2006 sampai

sekarang. Alasan penulis menjadikannya sebagai informan, karena

informan tersebut memiliki wewenang dalam menentukan dan

memutuskan kebijakan pada Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

dharmais.

2. Staf Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, yaitu Ibu Edhita

Linggayo Marampa. Informan dilahirkan di Rantepao, pada tanggal 24

Oktober 1969. Latar belakang pendidikan informan berasal dari SD

Negeri 87 Alang alang, SMP Negeri 2 Bua tallulolo, SMA Negeri

161 Rantepao, lulusan D3 Perpustakaan, Universitas Hasanuddin, dan

sekarang sedang melanjutkan kuliah S1 Program Studi Perpustakaan,


43

Universitas Yarsi. Informan telah menjabat sebagai staff Perpustakaan

dari tahun Awal 2013 sampai sekarang. Alasan penulis

menjadikannya sebagai informan, karena informan mengetahui proses

mengenai layanan yang ada di perpustakaan tersebut.

3. Pemustaka Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, yaitu Okta

Kusumadewi. Informan merupakan keluarga salah satu pasien yang

sedang dirawat di Rumah Sakit Kanker Dharmais.

D. Teknik Pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk

mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penelitian

ini yaitu :

1. Obser vasi

Observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada


38
pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Observasi bertujuan

untuk mendeskripsikan keadaan yang dipelajari dan aktifitas-aktifitas

yang telah berlangsung, hasil observasi tersebut dicatat yang berisi

deskripsi hal-hal yang diamati.

2. Wawancar a

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang

38
Irawan, Prosedur Penelitian, hal. 63
44

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.39 Penulis mengajukan

beberapa pertanyaan yang telah peneliti siapkan kepada informan, lalu

dijawab oleh pemberi data dengan bebas terbuka. Wawancara ini

dilakukan dengan Kepala Perpustakaan dan Staf pada Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta.

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui dokumen-

dokumen yang terdapat di tempat penelitian yang berupa laporan

tahunan, foto-foto yang penulis ambil sendiri setelah meminta izin dari

pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta dengan

tujuan sebagai bukti yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

E. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan teknik pengumpulan data, langkah selanjutnya

adalah menganalisis data. Analisis data adalah proses menyusun,

mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk

memahami maknanya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik

analisis data kualitatif. Data-data yang telah penulis dapatkan akan diteliti

dan dianalisis terlebih dahulu, kemudian diolah dan disajikan dalam

bentuk deskriptif yang bertujuan untuk mengemukakan permasalahan dan

menemukan solusi terhadap permasalahan yang terjadi disertai dengan

alasan-alasan yang mendukung.

Adapun teknik analisis data yang dilakukan adalah :

1. Reduksi Data

39
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2001), hal. 135
45

Pada tahap ini, dilakukan pemilihan tentang relevan tidaknya antara

data dengan tujuan penelitian. Data-data yang peneliti peroleh dari

hasil observasi, wawancara dan dokementasi tidak semuanya penulis

gunakan. Akan tetapi, data tersebut dipilah-pilah lagi yang relevan

dengan tema penelitian.

2. Penyaj ian Data

Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk teks yang

bersifat naratif.

3. Penar ikan K esimpulan

Setelah data-data terangkum dan dijabarkan, penulis akan membuat

kesimpulan yang nantinya dapat digunakan untuk menjawab rumusan

masalah.

F. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais Jakarta yang terletak di Jalan Let. Jend. S. Parman kav.

84-86, Slipi, Jakarta Barat. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret 2015

- Juli 2015 dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 1

Jadwal Penelitian

K egiatan
No Bulan Pengaj uan Penyusunan Sidang
Penelitian Bimbingan
Pr oposal Skr ipsi Skr ipsi
46

1 Febuari
2 Maret
3 April
4 Mei
5 Juni
6 Juli
7 Agustus
8 September
9 Oktober
10 November
11 Desember

BAB I V

HASI L PENEL I TI AN DAN PEM BAHASAN

A. Pr ofil Per pustakaan Rumah Sakit K anker Dhar mais

1. Sej ar ah Ber dir inya Per pustakaan Rumah Sakit K anker Dhar mais

Penyakit kanker merupakan salah satu masalah kesehatan di negara kita.

Penyakit ini menduduki urutan ke enam baik dilihat dari segi kekerapan

maupun dari sudut angka kematian. Masyarakat kita membutuhkan

pelayanan penyakit kanker yang lengkap dengan biaya yang terjangkau.

Pengelolaan pasien kanker memerlukan alat-alat, fasilitas serta obat yang

mahal. Pasien yang mampu cenderung memilih berobat keluar negeri

karena pelayanan penyakit kanker di luar negeri dirasakan lebih lengkap

dan nyaman. Sesuai dengan perkembangan penyakit kanker di negara kita

dirasakan perlu untuk mendirikan rumah sakit yang mampu memberikan


47

pelayanan yang lengkap, terpadu, nyaman serta dapat dinikmati pasien

yang mampu maupun yang kurang mampu.

Ketua Yayasan Dharmais, Bapak Presiden Soeharto, setelah melihat

kebutuhan masyarakat akan pelayanan penyakit di Indonesia pada bulan

September 1988 meminta DR Dr A Harryanto Reksodiputro untuk

memikirkan model rumah sakit kanker yang sesuai dengan kebutuhna

masyarakat kita. Setelah meminta nasehat dari Departemen Kesehatan,

Direktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, serta beberapa pakar dalam bidang

penyakit kanker maka pada bulan Oktober 1988 dibentuklah Tim untuk

menyusun usulan pendirian RS Kanker. Usulan tersebut selesai pada bulan

Desember 1988 dan disampaikan pada Ketua Yayasan Dharmais pada 8

Januari 1989. Usulan tersebut berisi perlunya mendirikan RS Kanker yang

berfungsi memberikan pelayanan yang merata bagi masyarakat, khususnya

bagi pasien bagi kanker, merupakan tempat pendidikan bagi mereka yang

berkecimpung dalam pelayanan penyakit kanker serta tempat penelitian

yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan penyakit kanker.

Ketua Yayasan Dharmais menyetujui usulan tersebut dan membentuk

Direksi Pembangunan proyek RS Kanker yang diketuai oleh Bapak

Hedijanto, dengan penasehat Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Pekerjaan Umum serta

Gubernur DKI Jakarta.

Pembangunan Rumah Sakit Kanker dimulai pada bulan Mei 1991 dan

selesai pada tanggal 5 Juli 1993. Tim penyusun usulan selama

pembangunan RS Kanker tetap membantu baik dalam segi pembangunan


48

fisik, peralatan maupun ketenaganaan. Agar dapat memantau kemajuan

pelayanan penyakit kanker di luar negeri, Tim telah mengadakan

peninjauan ke pusat-pusat pelayanan penyakit kanker di negara maju

seperti Perancis, Belanda, Amerika Serikat dan Jepang. Dari hasil

peninjauan tersebut dirasakan pentingnya pelayanan yang terpadu serta

perlunya hubungan yang erat antara RS Kanker dengan Fakultas

Kedokteran agar mutu pelayanan dapat di dukung oleh kemajuan ilmu

kedokteran. Untuk maksud tersebut diperlukan kerjasama antara RS

kanker, FKUI, serta RSCM. Kerjasama ini telahmulai berjalan sejak mula

pembangunan RS Kanker terbukti dengan terlibatnya tenaga senior FKUI

dan RSCM dalam pendidikan dan pelatihan tenaga dokter, perawat dan

tenaga kesehatan lainnya yang akan bekerja di RS Kanker Dharmais.

Secara formal kerjasama ini diikat dengan naskah kerja sama yang

ditandatangani pada tanggal 2 Oktober 1993. Dengan demikian FKUI dan

RSCM akan mendukung pelayanan kanker RS Kanker Dharmais

dengan tenaga dokter senior pakar kanker, sebaliknya RS Kanker juga

dapat digunakan untuk pelatihan dan pendidikan bagi tenaga yang akan

bekerja di bidang kanker di Indonesia. Pelayanan RS Kanker Dharmais

mempunyai ciri khusus yang memperhatikan keterpaduan sehingga

penggunaan alat dan obat dapat dilakukan secara efisien. Begitu pula

berbagai fasilitas yang tersedia mendukung pelayanan penyakit kanker

serta memperhatikan kenyamanan pasien. Sebagai hasil kunjungan ke

berbagai pusat Kanker di luar negeri maka RS Kanker Dharmais telah

mulai menjalin hubungan kerjasama dengan MD Anderson Medical


49

Centre di Houston Amerika Serikat dan A. v. Leeuwenhoek Zieken Huis

di Amsterdam, Belanda.

Pada 5 Juli 1993 dilaksanakan acara serah terima rumah sakit ini dari

Pelaksana Pembangunan Fisik dan Pengadaan Sarana kepada Bapak

Hedijanto, Ketua Direksi Proyek Pembangunan Rumah Sakit Kanker

Dharmais. Kemudian Ketua Direksi menyerahkan kepada Bapak Sigit

Harjojudanto, Ketua Badan Pelaksana Harian Dewan Penyantun Yayasan

Dharmais. Selanjutnya Ketua BPH menyerahkan pengelolaan rumah sakit

ini kepada Direksi Rumah Sakit yang telah ditunjuk Pemerintah, dengan

Direkturnya Dr. Riwayat Suyono, MARS. Serah terima ini kemudian

dikukuhkan pada 29 Oktober 1993. Pada 30 Oktober 1993 rumah sakit ini

diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Soeharto.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1684/MENKES/PER/XII/2005 Tentang Organisasi dan Tata kerja Rumah

Sakit Kanker Dharmais Jakarta mencakup :

Pasal 29 bahwa : Bagian pendidikan dan pelatihan mempunyai tugas

melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pendidikan dan

pelatihan .

Pasal 30 bahwa : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

pada Pasal 29, Bagian Pendidikan dan Pelatihan menyelenggarakan fungsi

: penyusunan rencana program pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan,

tenaga non kesehatan dan organisasi masyarakat; bimbingan

penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan,

tenaga non kesehatan, dan organisasi masyarakat, pengelolaan kegiatan,


50

sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan serta perpustakaan dan

dokumentasi; pemantauan dan penilaian kegiatan pendidikan dan

pelatihan .

Pasal 31 bahwa : Bagian Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari :

Subbagian Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan; Subbagian Pengelolaan

Sarana Pendidikan dan pelatihan; Subbagian perpustakaan dan

Dokumentasi .

Pasal 32 bahwa : Subbagian Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana

program dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dan

non kesehatan, serta melakukan kegiatan kegiatan pengelolaan

administrasi pendidikan dan pelatihan; Subbagian Pengelolaan Diklat

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program

pemenuhan kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan sarana serta fasilitas

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; Subbagian Perpustakaan dan

Dokumentasi mempunyai tugas melakukan kegiatan pengelolaan

perpustakaan, dokumentasi dan referensi .

Berdasarkan pasal yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais berada di bawah naungan

Bagian Pendidikan dan Pelatihan yang terletak di lantai 5 (lima).

2. Visi dan M isi

Perpustakaan Rumah sakit Kanker Dharmais belum memiliki visi dan

misi. Oleh karena itu penulis mengemukakan visi dan misi Rumah Sakit
51

yang menaungi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Visi dan

misi diperlukan guna mempertegas arah kebijakan serta dapat dijadikan

pedoman dan tolak ukur dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

a. Visi

Menjadi Rumah Sakit pendidikan dan rujukan nasional kanker

yang komprehensif dan terkemuka di tingkat Asia Pasifik tahun

2019.

b. M isi

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais memiliki 6 (enam)

misi, diantaranya:

1) Memberikan pelayanan kanker rujukan nasional tertinggi

secara komprehensif dan terpadu berbasis Good Clinical

Govermance, Patient Safety dan Patient Care Center.

2) Menyelenggarakan pendidikan di bidang kanker yang

profesional bermutu, dan berkesinambungan berbasis

Academic Health System.

3) Menyelenggarakan Penelitian di bidang kanker berbasis

bukti dan nilai yang dapat diterapkan dalam pelayanan.

4) Menyelenggarakan registrasi kanker di tingkat rumah sakit

yang akuntabel.

5) Mengembangkan sistem jejaring dengan institusi dalam dan

luar negeri di bidang pelayanan, pendidikan, dan penelitian

dalam penanggulangan kanker di masyarakat.


52

6) Menciptakan iklim kerja yang kondusif, menyediakan SDM

yang kompeten dan berbudaya kinerja tinggi serta

menyediakan sarfas dan IT sesuai best practice.

3. Sumber Daya M anusia

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais memiliki sumber

daya manusia yang berjumlah tiga orang. Terdiri dari kepala perpustakaan

dan dua staff perpustakaan. Dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini:

Tabel 2

Sumber Daya M anusia Per pustakaan

Rumah Sakit kanker Dhar mais

No Nama Jabatan Pendidikan

1 Yayah Sofiati, SH. MM. Kepala Sub bagian Magister

Perpustakaan dan (S2)

Dokumentasi

2 Edhita Linggayo Marampa Staf Perpustakaan Diploma

(D3)

3 Lies Afiaty, S.Sos Staf Perpustakaan Sarjana (S1)

4. K oleksi

Koleksi merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk

memperoleh suatu informasi. Selain itu, koleksi juga dapat dijadikan

sebagai daya tarik utama untuk menarik minat dan perhatian pemustaka
53

agar mau datang ke perpustakaan. Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais memiliki berbagai koleksi untuk menunjang kebutuhan

pemustakanya, hingga saat ini Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais memiliki koleksi 1092 judul, yang terdiri dari 797 koleksi non

fiksi, 41 koleksi fiksi, 1 judul surat kabar harian (koran), 10 koleksi jurnal,

62 koleksi majalah, dan 253 koleksi karya/hasil penelitian. Pengolahan

koleksi yang ada di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais ini

menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Classification). Koleksi di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais diperoleh dari sumbangan

milik pribadi, sesama Perpustakaan Rumah Sakit, dan hasil karya dari para

peneliti yang telah selesai melakukan penelitian disana.

5. Per atur an dan Tata Ter tib

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta memiliki

peraturan dan tata tertib bagi pemustaka yang berkunjung, sebagai berikut:

a. Setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan baik untuk

membaca, meminjam, memfotokopi koleksi bahan pustaka maupun

menggunakan internet dan lain lain diwajibkan mengisi buku

kunjungan.

b. Menyimpan barang berharga pada loker yang disediakan dan kunci

lokernya dibawa.

c. Bagi yang membaca koleksi bahan pustaka setelah selesai

membaca koleksi bahan pustaka tersebuta disimpan pada tempat

yang telah disediakan.

d. Setiap pemustaka yang sudah menjadi anggota Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta yang akan meminjam


54

koleksi bahan pustaka harus melalui petugas dan menulis di buku

kunjungan serta mengisi formulir yang disediakan.

e. Hanya pegawai Rumah Sakit Kanker Dharmais yang sudah

menjadi anggota dan pihak lain (bukan pegawai Rumah Sakit

Kanker Dharmais) yang telah disetujui oleh Direksi Rumah Sakit

Kanker Dharmais saja yang diperbolehkan meminjam koleksi

bahan pustaka, bagi yang bukan pegawai Rumah Sakit Kanker

Dharmais tetapi belum disetujui Direksi hanya dibolehkan

membaca di ruang perpustakaan, apabila ingin memfotokopi

koleksi bahan pustaka diwajibkan meninggalkan kartu identitas

yang masih berlaku.

f. Peminjaman koleksi bahan pustaka maksimal 2 (dua) eksemplar

dan paling lama 1 (satu) minggu apabila melampaui masa

peminjaman dikenakan denda sebesar Rp. 5.000,- /hari setiap buku,

dihitung 1 (satu) hari setelah batas waktu pengembalian

(berdasarkan SK Direksi RS Kanker Dharmais No.

HK.00.06/1/5711/2009 tgl 17 Juni 2009).

g. Koleksi bahan pustaka yang tidak boleh dipinjam, difotokopi dan

dibawa keluar dari perpustakaan:

1) Skripsi

2) Tesis

3) Disertasi

4) Laporan/Karya Tulis Ilmiah

5) Koleksi Referensi (Kamus, Peraturan-Pertauran Pemerintah,

dan lain-lain).
55

h. Fasilitas Internet dapat dipergunakan Pegawai Rumah Sakit

Kanker Dharmais yang sudah menjadi anggota dan punya

password, serta Non Pegawai Rumah Sakit Kanker Dharmais yang

sudah disetujui Direksi sebagai berikut:

1) Untuk keperluan dinas (tidak boleh chatting atau facebook).

2) Tidak diperkenankan menggunakan disket, flash disk, dan lain-

lain kecuali baru pertama kali digunakan.

3) Harap menyediakan kertas dan pita komputer (Epson LX-300)

bila akan mencetak/print.

i. Setiap pemustaka perpustakaan diminta untuk turut menjaga

ketenangan, ketertiban, dan kebersihan didalam perpustakaan

dengan:

1) Tidak akan membuat gaduh, bercakap-cakap, bercanda,

berteriak dan tindakan-tindakan lain yang dapat mengganggu

sesama pemustaka perpustakaan.

2) Tidak makan, minum, dan merokok didalam perpustakaan

3) Tidak mencoret-coret meja dan peralatan yang lain didalam

perpustakaan.

4) Membuang kertas/sampah ditempat yang telah disediakan.

5) Tidak memindahkan meja dan kursi yang telah disusun.

6. Fasilitas

Berikut ini beberapa fasilitas yang terdapat di Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais, sebagai berikut:


56

Tabel 3

Fasilitas Per pustakaan Rumah Sakit K anker Dhar mais

No Nama Bar ang Jumlah

1 Rak Buku 6 Buah

2 Meja baca + kursi 11 buah

3 Rak Majalah 3 buah

4 Rak Surat Kabar 1 buah

5 Rak Display 1 buah

6 Dispenser 1 buah

7 Jam dinding 1 buah

8 Pendingin Ruangan 1 buah

9 Hiasan dinding 2 buah

10 Terminal Listrik 1 buah

11 Tempat sampah 2 buah

12 Komputer 2 buah

13 Lampu 4 buah

14 Loker Penitipan Barang 8 buah

15 Meja Sirkulasi 1 buah

7. K eanggotaan

Dalam hal keanggotaan, Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

selama ini belum menerapkan kartu keanggotan, jadi hanya yang

karyawan di rumah sakit ini yang otomatis sudah menjadi anggota

perpustakaan yang dapat dikenali lewat name tag tersebut.


57

8. L ayanan

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais menyediakan 4 (empat)

layanan untuk pemustaka yang berkunjung, diantaranya :

a. L ayanan Sir kulasi

Pada layanan ini pemustaka dapat memperoleh layanan

peminjaman dan pengembalian buku sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

b. L ayanan Ruang Baca

Perpustakaan menyediakan layanan baca ditempat untuk koleksi

yang tidak dapat dipinjamkan ke luar perpustakaan. Layanan ini

juga terbuka bagi pemustaka dari luar Rumah Sakit Kanker

Dharmais dan yang bukan anggota perpustakaan. Layanan ini juga

membantu para pemustaka yang bukan anggota perpustakaan

untuk dapat memanfaatkan koleksi, walaupun tidak dapat

meminjam.

c. L ayanan I nter net

Layanan ini disediakan pada komputer diruangan perpustakaan

yang telah terhubung langsung dengan internet, pemustaka bisa

menggunakannya dengan mengisi buku daftar pemakaian internet

sebelumnya.

d. L ayanan Penitipan Barang/L oker

Layanan ini disediakan untuk pemustaka meletakkan tas atau

barang-barang lainnya yang tidak boleh dibawa saat berada di

dalam ruang perpustakaan. Layanan penitipan barang/loker ini


58

dilengkapi dengan kunci guna untuk kenyamanan pemustaka

menyimpan barang bawaannya.

9. Waktu L ayanan

Adapun waktu layanan perpustakaan dapat dilihat pada tabel 3 di

bawah ini:

Tabel 4

Waktu Pelayanan Per pustakaan

Har i Waktu L ayanan

Senin kamis 09.00 15.30

Jum at 09.00 11.30

13.30 16.00

Nasional / Libur Tutup

B. Hasil Penelitian
59

Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil observasi dan

wawancara di lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan

Perpustakaan Rumah Sakit : Studi Kasus Rumah Sakit Kanker Dharmais

yang mencakup tentang proses layanan, dan solusi menghadapi kendala

ketika melaksanakan kegiatan pelayanan.

Penelitian ini diawali penulis dengan mengadakan observasi

terlebih dahulu ke Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais pada

bulan Maret sampai Juli. Adapun hal-hal yang diamati penulis yaitu

tentang pelayanan. Kemudian data diperoleh dengan teknik wawancara

kepada pihak-pihak yang terkait subjek pokok studi. Waktu wawancara

dilaksanakan mulai tanggal 28 Juli 2015 dan 04 Agustus 2015, yang

kemudian hasilnya diproses dan disajikan dalam bab ini.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dan observasi

di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais selama kurang lebih

delapan bulan. Wawancara dilakukan pada 2 (dua) orang Informan yang

memberikan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan pelayanan di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Berikut biodata singkat

profil informan yang diteliti :

1. Nama : Yayah Sofiati, SH. MM

Jabatan : Kepala Sub Bagian Perpustakaan danDokumentasi

2. Nama : Edhita Linggayo Marampa

Jabatan : Staf Perpustakaan

1. Pr oses L ayanan di Per pustakaan Rumah Sakit K anker Dhar mais


60

Layanan perpustakaan dalam Undang-undang No.43 tahun 2007 Bab

5 pasal 14, menyebutkan dengan jelas bahwa layanan perpustakaan

dilakukan secara prima dan berorientasi kepada kepentingan pemustaka.

Maka Perlu diketahui layanan yang ada di Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais diantaranya layanan sirkulasi, layanan ruang baca,

layanan internet, dan layanan penitipan barang/locker.

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan

Perpustakaan khusus yang anggota nya hanya terdiri dari karyawan

Rumah Sakit, diantaranya dokter, perawat, para medis non perawatan,

analis, fisioteraper, radiografer, dan ahli gizi. Selain itu ada juga kelompok

non medis diantaranya karyawan yang bekerja di bagian kantor seperti

bagian keuangan dan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian.

Meskipun mayoritas yang berkunjung ke Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais para perawat dan mahasiswa. Namun dari hasil

observasi yang penulis lakukan pada prakteknya ada juga pemustaka di

luar anggota Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Layanan di perpustakaan ini diberikan kepada dokter, perawat,


pasien, dan para medis non perawatan, yang termasuk para medis non
perawatan itu contohnya seperti analis, fisioteraper, radiografer, ahli
gizi, terus non medis, contoh non medis kaya kita yang bekerja di
bagian kantor kayak keuangan, kemudian mahasiswa, nah kategori
mahasiswa disini kayak amirah kan mahasiswa melakukan penelitian
disini. .40

a. Layanan Sirkulasi

40
Hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal 4 Agustus 2015.
61

Pustakawan sebisa mungkin harus memberikan layanan yang

maksimal kepada para pemustaka yang berkunjung ke Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais. Layanan sirkulasi hanya diberikan

kepada mereka yang merupakan bagian dari keluarga besar Rumah

Sakit Kanker Dharmais, yaitu dokter, perawat, para medis non

perawatan, analis, fisioteraper, radiografer, ahli gizi, dan karyawan

non medis, mereka mempunyai hak sebagai para anggota

perpustakaan.

Layanan sirkulasi yang ada di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais merupakan layanan terbuka namun ada kebijakan yang

diberikan kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan Praktek

Kerja Lapangan yaitu layanan peminjaman koleksi Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais yang serupa dengan para karyawan

Rumah Sakit Kanker Dharmais. Hal tersebut diberikan mengingat

pemustaka yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

memiliki penanggung jawabnya. Sedangkan mereka seperti pasien dan

mahasiswa tidak mempunyai hak yang sama seperti yang diberikan

oleh anggota Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais dan

mahasiswa Praktek Kerja Lapangan. Mereka yang tidak mendapatkan

hak yang sama dengan anggota hanya diperbolehkan memanfaatkan

koleksi ditempat tetapi tidak bisa meminjam koleksi Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais. Berdasarkan wawancara yang telah

penulis lakukan dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM mengenai sistem

layanan yang digunakan.

Terbuka, kalau dia mahasiswa PKL disini, kalau tidak PKL dia
membaca saja.. kalau mahasiswa PKL memiliki penanggung jawab
62

kita kasih formulir penanggung jawab harus diisi sama tanda


tangan penaggung jawab, kalau ada apa-apa penanggung jawab .41

Dalam memberikan layanan setiap perpustakaan baik kepada anggota

maupun non anggota biasanya diberikan penjelasan, prosedur-

prosedur saat berkunjung ke ruangan perpustakaan. Apalagi ketika

melihat pemustaka yang kebingungan maka pihak perpustakaan lebih

aktif menanyakan kesulitan yang dihadapi dan menawarkan jasanya

baik kepada anggota maupun non anggota. Sesuai dengan pernyataan

yang diberikan oleh Ibu Ibu Yayah Sofiati, SH. MM mengenai

prosedur saat pemustaka berkunjung .

Ketika pemustaka datang ke perpustakaan terlebih dahulu


dipersilahkan menulis dibuku kunjungan, kemudian kita beritahu
bahwa tas dan jaketnya di lepas lalu diletakan di loker atau lemari
penitipan, untuk sistem dipencarian buku di perpustakaan ini yaitu
open akses jadi disilahkan cari sendiri, jika mereka sudah mulai
merasa kesulitan pokoknya kita kasih arahan .42

Menjadi satu hal yang biasa jika perpustakaan bersikap lebih aktif

kepada pemustaka yang memerlukan bantuan maka mereka

menawarkan apa yang bisa dibantu. Pustakawan harus lebih aktif

meskipun merasa sudah memberikan penjelasan, pustakawan akan

lebih aktif ketika melihat pemustaka yang berkunjung terlihat

kebingungan. Berbeda dengan pernyataan yang diberikan oleh Ibu

Edhita Linggayo Marampa mengenai prosedur saat pemustaka

berkunjung.

Jika pengunjung yang sudah sering datang kesini, datang


langsung nulis dibuku kunjungan terus mencari referensi yang
dibutuhkan. Terkadang kalau yang masih baru kan keliatan dia

41
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
42
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
63

terlihat kebingungan gitu, kita berinisiatif menghampiri ada yang


bisa dibantu .43

Pemustaka yang bukan anggota hanya dapat memanfaatkan koleksi

yang ada di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais dengan

membaca di tempat. Berbeda dengan pemustaka yang anggota

Perpustakaan, maka diperbolehkan meminjam koleksi selama 7

(tujuh) hari kerja, meskipun pemustaka yang bukan anggota mereka

diperbolehkan untuk meng-copy koleksi yang dibutuhkan dengan

meninggalkan identitas dan nomor telefon. Dari hasil wawancara yang

penulis lakukan untuk layanan sirkulasi khususnya di peminjaman

koleksi, lebih banyak perawat dan mahasiswa yang sedang

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan meminjam koleksi

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Peminjaman yang

dilakukan dokter tidak sama dengan perawat dan mahasiswa, hal ini

dikarenakan koleksi kedokteran di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais sedikit, jarang para dokter untuk meminjam koleksi di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Dan juga para dokter

sudah difasilitasi oleh Direktur, berupa buku-buku untuk

kepentingannya. Pernyataan ini diperkuat dari hasil wawancara

dengan Ibu Yayah sofiati, SH. MM mengenai peminjaman.

disini yang bisa minjem adalah anggota, anggota itu karyawan


rumah sakit, kalo selain itu mereka bisa saja baca gak bisa minjem.
Kalau mahasiswa ada penanggung jawab, misalnya dia pkl disini
penanggung jawabnya siapa itu bisa. kalau masalah peminjaman,
selain karyawan kalau dia ingin fotocopy diperbolehkan tapi
ninggalin identitas dan nomor telefon .44

43
Hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal 4 Agustus 2015.
44
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
64

kebanyakan perawat, perawat dan mahasiswa, dokter kadang-


kadang, karna buku-buku kedokteran sedikit .45

Adapun proses peminjaman koleksi di Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais dilakukan secara manual , jadi apa-apa yang

dilakukan oleh pemustaka untuk meminjam koleksi baik anggota

ataupun mahasiswa Praktek Kerja Lapangan diarahkan untuk mengisi

buku kunjungan dan selanjutnya mengisi apa yang dipinjam pada

formulir yang telah disediakan, dan formulir tersebut nantinya

disimpan oleh staf Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Koleksi yang boleh dipinjam oleh pemustaka maksimal hanya 2 (dua)

judul koleksi Perpustakaan Rumah sakit Kanker Dharmais. Dari hasil

wawancara yang telah dilakukan oleh penulis mengenai proses

peminjaman, maka Ibu Edhita Linggayo Marampa menyatakan

Untuk sementara ini sistem yang digunakan perpustakaan ini


masih manual, jadi ketika pemustaka ingin meminjam mereka
menulis dibuku kunjungan. Disamping yang buku kunjungan itu
ada formulir yang harus di isi, nanti formulir itu dipegang oleh staf
Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, jika ingin
memperpanjang koleksi, pemustaka datang kesini kemudian
memberitahu ke kita bahwa koleksi tersebut ingin diperpanjang .46
Untuk pengembalian koleksi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais yang telah dipinjam, maka pihak Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais memberi jangka waktu sampai 7 (tujuh) hari kerja,

ketika lewat dari batas peminjaman dikenakan sanksi untuk 1 (satu)

hari 1 (satu) buku Rp. 5.000,- dan sebelum melewati batas

peminjaman koleksi, biasanya pihak Perpustakaan Rumah Sakit

45
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
46
Hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal 4 Agustus 2015.
65

Kanker Dharmais memberikan peringatan satu hari sebelumnya

kepada pemustaka.

Sedangkan jika koleksi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

yang dipinjam oleh pemustaka hilang, maka pemustaka harus mencari

buku yang sama atau denda sesuai harga koleksi tersebut. Pemustaka

yang ingin memperpanjang masa peminjaman koleksi bisa dilakukan

dengan datang ke Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais dan

meminta kepada staf perpustakaan untuk memperpanjang masa

peminjaman koleksi tersebut, dengan perpanjangan koleksi selama 7

hari kerja. Dari hasil wawancara, untuk pengembalian koleksi, Ibu

Yayah Sofiati, SH. MM menyatakan

kita ada sanksinya, ada juga SK direktur dan aturan apabila


pemustaka menghilangkan buku tersebut. contohnya yaitu
jangakan menghilangkan buku, jika ingin meminjam buku saja
diberikan waktu selama 7 hari kerja. jika pemustaka lewat dari
waktu peminjaman, maka dikenakan denda 1 buku 5.000 satu hari,
apalagi kalau hilang maka harus mengembalikan buku yang sama
saat dipinjam, atau jika pemustaka tidak bisa mengembalikan
pemustaka harus membayar seharga buku tersebut .47
satu hari sebelum itu memang dikasih tau harus
mengembalikan .48

Jika pemustaka mengembalikan koleksi Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais, maka pemustaka bisa langsung mengisi buku

kunjungan yang telah disediakan kemudian koleksi Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais diberikan kepada staf. Disisi lain

berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa,

mengenai pengembalian koleksi menyatakan

47
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
48
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
66

Untuk pengembalian koleksi itu, dia harus mengisi buku


kunjungan lagi yang pada saat peminjaman itu. setelah itu
koleksinya diberikan kepada staf .49

Proses layanan peminjaman dan pengembalian koleksi di

Perpustakaan Rumah sakit Kanker Dharmais, pemustaka terlebih

dahulu untuk mengisi buku kunjungan dengan keperluan yang

dibutuhkan. Jika pemustaka ingin meminjam koleksi buku di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, pemustaka diharuskan

untuk mengisi formulir peminjaman yang nantinya formulir tesebut

disimpan oleh staf Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Namun untuk peminjaman koleksi hanya diperbolehkan anggota

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu karyawan Rumah

Sakit dan Mahasiswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan. Jika ingin mengembalikan koleksi Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais pemustaka menulis dibuku kunjungan yang

selanjutnya koleksi yang ingin dikembalikan diberikan kepada staf

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, akan tetapi ketika

pemustaka telat untuk mengembalikan koleksi maka pemustaka

dikenakan denda 1(satu) buku 1(satu) hari Rp.5.000,-

b. Layanan Ruang Baca

Layanan ruang baca ini disediakan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais untuk para pemustaka yang menggunakan Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais, seperti dokter, perawat, mahasiswa,

pasien, fisioteraper, analis, ahli gizi, atau yang lainnya. Pelayanan

ruang baca sudah cukup memadai dari segi perlengkapan seperti meja

49
Hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal 4 Agustus 2015.
67

dan tempat duduk serta terminal listrik yang telah disediakan oleh

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, kurangnya masukan

dari pemustaka untuk Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais,

membuat pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais merasa

cukup dalam pelayanan di ruang baca. Sesuai dengan pernyataan yang

dikatakan oleh Ibu Yayah Sofiati, SH. MM mengenai fasilitas yang

ada di ruang baca.

kalau menurut saya pengunjung sudah cukup nyaman untuk


membaca dan menggunakan ruang baca disini, karena tidak ada
kritikan atau saran yang datang ke petugas perpustakaan, fasilitas
meja dan kursi kami sudah cukup .50

Dari segi pelayanan di ruang baca Rumah Sakit Kanker Dharmais

dapat dikatakan bahwa layanan untuk ruang baca cukup nyaman

bagi pemustaka yang berkunjung dan membaca di ruangan

tersebut, karena fasilitas meja dan kursi yang disediakan berjumlah

11 pasang dan dapat dipergunakan oleh pemustaka yang

berkunjung.

c. Layanan Internet

Untuk layanan internet Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

mengizinkan kepada siapapun pemustaka yang ingin

menggunakannya baik itu dari dokter, perawat, mahasiswa, pasien,

fisioteraper, analis, ahli gizi, atau yang lainnya. Jika pemustaka ingin

memanfaatkan internet, maka pemustaka harus meminta izin kepada

petugas dengan mengisi data di buku kunjungan dan di buku

pemakaian internet, hal ini disebabkan karena hanya ada dua fasilitas

50
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
68

komputer yang ada di ruang perpustakaan, sehingga pemustaka harus

sabar dan antri untuk menggunakannya.

Dikarenakan kurangnya dana, jadi perpustakaan ini hanya


memiliki dua unit computer yang bisa digunakan untuk mengakses
internet, untuk mencari jurnal, dan lain-lain. Tentu jika pemustaka
ingin menggunakan komputer, sebelumnya mereka harus isi data
dulu dan menulis datanya 2 (dua) kali, satu di buku kunjungan dan
satunya lagi di buku pemakaian komputer .51

Dengan demikian untuk layanan internet yang ada di Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais hanya mempunyai 2 (dua) komputer

yang bisa dipakai oleh pemustaka. Namun pemustaka tidak dibatasi

dalam penggunaan komputer tersebut, pemustaka hanya perlu menulis

tujuan menggunakan komputer tersebut, pada jam berapa pemustaka

memulai dan selesai menggunakannya. Ketersediaan komputer yang

sedikit menjadi salah satu kendala yang ada di Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais.

d. Layanan Penitipan Barang/locker

Peraturan pelayanan perpustakaan yang selanjutnya adalah tidak boleh

membawa tas atau jaket ke dalam ruang perpustakaan.Tas dan jaket

dititipkan di loker yang letaknya berdekatan dengan ruang staf dan

Kepala Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais tanpa adanya

nomor loker.

nah itu dia untuk keamanan koleksi, maka kami menyediakan


loker-loker untuk menitipkan tas dan jaket. Belum ada nomor
lockernya juga, ya kita mah masih seadanya aja .52

Sedangkan untuk pemustaka yang mengambil barang seperti tas dan

jaket atau barang lainnya yang disimpan di locker, maka pemustaka

51
Hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal 4 Agustus 2015.
52
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
69

langsung saja mengambil barangnya yang telah diletakan di locker

tersebut. Pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais hanya

memerhatikan pemustaka tersebut dari ruangannya, hal ini untuk

mengantisipasi terjadi kehilangan.

Sama seperti perpustakaan pada umumnya ketika mereka sudah


selesai berkunjung di perpustakaan ini, mereka langsung
mengambil barangnya yang dititip di dalam loker . 53

2. Solusi dalam M engatasi K endala yang M empengar uhi L ayanan

Per pustakaan Rumah Sakit K anker Dhar mais

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis dalam

kegiatan pelayanan di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais,

tentunya menghadapi kendala. Kendala tersebut diantaranya kurangnya

koleksi, dana, sarana, dan kerjasama pada pihak lain yang dibutuhkan.

Kendala ini yang merupakan imbas dari kebijakan direktur yang masih

belum memberikan kewenangan kepada pihak Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais. Dan kebijakan yang tidak memberikan kewenangan

tersebut mengakibatkan kegiatan pelayanan di Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais belum maksimal seperti, pembelian buku, pengadaan

buku, sarana yang dibutuhkan yang masih terpusat kepada Direktur.

Perpustakaan seharusnya dapat memberikan pelayanan yang maksimal

kepada pemustaka dengan melengkapi sarana yang ada di dalam

perpustakaan seperti menambahkan atau memperbaharui koleksi buku-

53
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
70

buku kesehatan dan jurnal yang selalu update setiap saat. Akan tetapi

menurut informan bahwa perpustakaan belum pernah mendapatkan

keluhan dari pemustaka. Hal ini dikarenakan pihak Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais menjelaskan terlebih dahulu ketika pemustaka

berkunjung, bahwa kita disini adanya hanya segini saja apa adanya.

Dengan pemberitahuan sebelumnya maka pihak Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais belum pernah mendapatkan keluhan.

keluhan jarang, karna kita sebelumnya memberi tahu begitu


dateng kita adanya segini, seadanya aja jadi belom pernah
mendapatkan keluhan 54
Harapan dari para pemustaka ketika berkunjung ke Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais, karena menurut pemustaka koleksi yang mereka

butuhkan berada di Perpustakaan Rumah Sakit kanker Dharmais, namun

pada kenyataannya tidak ada. Hal ini merupakan salah satu kendala di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Pihak Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais pun merasa tidak bisa memuaskan pemustaka,

karena tidak bisa memberikan koleksi yang di butuhkan oeh pemustaka.

Kendala yang dimiliki perpustakaan ini yaitu ketersediaan koleksi


yang belum memadai. Contohnya, ketika pemustaka sedang
mencari referensi yang sedang dibutuhkan, tetapi tidak tersedia di
perpustakaan ini, maka saya sangat merasa tidak bisa memberikan
informasi yang dibutuhkannya .55

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais harus bisa mengatasi kendala

dari segi koleksi, karena jika terus-menerus dibiarkan dapat menghambat

proses pelayanan di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Maka

solusi yang diberikan yaitu jika ada pemustaka yang sangat memerlukan

koleksi yang dicari maka staf Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

54
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
55
Hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal 4 Agustus 2015.
71

Dharmais akan menghubungi teman yang kira-kira mempunyai koleksi

tersebut ditempat kerjanya. Ketika koleksi yang dibutuhkan berada

ditempat kerja temannya, maka staf Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais menyarankan pemustaka tersebut untuk mengunjungi dimana

koleksi tersebut berada. Selain menghubungi teman, staf Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais juga menyarankan pemustaka untuk

berkunjung ke perpustakaan lain, seperti ke Perpustakaan Politeknik

Kesehatan (Poltekes), Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI),

Perpustakaan Kementerian Kesehatan (kemenkes), atau Perpustakaan

Universitas lain yang sekiranya mempunyai koleksi yang dibutuhkan

pemustaka.

Untuk mengatasi kendala tersebut, kita memberikan referensi


untuk berkunjung ke perpustakaan poltekes, perpustakaan nasional,
universitas, atau di kemenkes .56

Selain kendala koleksi yang belum lengkap, kendala lain yang dihadapi

oleh Perpustaakan Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah kurangnya dana

untuk Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Kurangnya dana ini

disebabkan karena Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

merupakan salah satu Rumah Sakit Badan Layanan Umum (BLU) yang

disediakan oleh pemerintah untuk melayani masyarakat, jadi semua uang

yang masuk dikelola seoptimal mungkin. Yang pada akhirnya rencana

anggaran yang telah dibuat oleh pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais tidak tertuang, dan pihak Perpustakaan Rumah Sakit hanya

mengetahui bahwa ternyata anggaran untuk Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais sudah habis.

56
Hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal 4 Agustus 2015.
72

Ya, kalau namanya pegawai negeri instansi pemerintah kita


punya rencana anggaran tetapi tidak terealisasikan, jadi tidak ada
feedback nya, dan kita merasakan sia-sia untuk mem-follow up
anggaran itu, seperti penerbit sagung seto itu menggajukan buku,
kita memberitahukan kepada mereka lebih baik langsung ke
direktur utama .57
Informan memberikan solusi untuk mengatasi kendala mengenai dana

yaitu, ketika Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais tidak bisa

berlangganan jurnal berbayar yaitu dengan menggunakan jurnal yang

disediakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Hal ini dikarenakan dalam menggunakan jurnal tersebut hanya

memerlukan nomor kartu anggota Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia maka Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais menawarkan

kepada pemustaka untuk menggunakan jurnal di Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia, namun sebelum menggunakan jurnal yang ada di

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia staf Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais melakukan login dengan nomor anggota Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia yang telah dimiliki oleh staf tersebut setelah

melakukan login maka pemustaka bisa langsung menggunakan jurnal yang

ada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Karena keterbatasan dana, tetapi kalau untuk e-jurnal secara


umum kita masih mencari yang gratisan, jadi saya upayakan untuk
menjadi anggota perpusnas, nah perpusnas kan ada e-jurnalnya, e-
booknya, dan lain-lain .58

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais terkendala juga di sarana.

Sarana yang saat ini dibutuhkan oleh Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais yaitu mesin fotocopy. Karena selama ini jika ada pemustaka

57
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
58
Hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal 4 Agustus 2015.
73

yang ingin mem-fotocopy koleksi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais harus turun ke lantai satu (1) dengan syarat harus meninggalkan

identitas, sedangkan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais terletak

dilantai lima (5). Dan fotocopy ini masih menggunakan jasa orang lain,

dan juga tempat fotocopy tersebut bercampur dengan para pasien yang

ingin mem-fotocopy juga, jadi perlu waktu yang tidak sedikit untuk mem-

fotocopy koleksi yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan pihak Rumah Sakit

Kanker Dharmais menyediakan tempat fotocopy yang secara umum

membayar dilantai satu (1), sedangkan untuk intern Rumah Sakit Kanker

Dharmais disediakan fotocopy dilantai tujuh (7) tetapi hanya untuk dinas

dan tidak boleh terlalu banyak mem-fotocopy nya. Jadi belum ada

tindakan lebih lanjut untuk kendala dari segi sarana ini, pihak

Perpustakaan Rumah Sakit Dharmais hanya menyarankan jika ingin mem-

fotocopy koleksi Perpustakaan Rumah sakit Kanker Dharmais harus turun

ke lantai satu (1) atau diluar lingkungan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Untuk pemustaka yang ingin fotocopy kita arahkan dilantai 1, dan


harus meninggalkan identitas ketika ingin mem-fotocopy koleksi
perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, tetapi kalau untuk
intern atau staf rumah sakit dilantai 7, tetapi itu tidak boleh terlalu
banyak .59

Kendala terakhir yang dihadapi oleh Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais yaitu kerjasama. Tidak adanya kerjasama dengan pihak lain

mengakibatkan kegiatan pelayanan di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais belum berjalan dengan maksimal. Dalam melakukan kerjasama

pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais merasa direpotkan

dengan persyaratan yang harus disiapkan dan perlu dana lagi yang harus

59
Hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal 4 Agustus 2015.
74

dikeluarkan. Jadi dengan hal-hal tersebut pihak Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais mengelola Perpustakaan tersebut apa adanya sekarang

dan tidak bisa berbuat apa-apa selain kerjasama dengan Perpustakaan

Nasional.

Bukan tidak ada kerjasama, jadi saya memang mengelola ini apa
adanya, saya juga ingin melakukan kerja sama, tetapi gagal lagi,
dikarenakan sebelumnya saya sedang ada tugas diluar kota, tidak
difollow-up nya membuat saya tidak bisa bertindak apa-apa.
Sampai detik ini pun tidak ada kerjasama sama pihak manapun .60
a. jadi karena dahulu tidak di follow up?
bukan tidak di follow-up, meemang saya nya tidak memiliki
program kerja sama, dikarenakan saya juga tidak memiliki
pengalaman kerja sama seperti itu, jadi saya tidak ingin mengambil
pusing dan mempersulit bagi diri saya dengan harus ada kerjasama
itu. Dahulu saya ingin kerja sama dengan penerbit jurnal elektronik
tetapi akhirnya batal karena fasilitas yang tidak memadai. Dan kita
juga ingin kerjasama lagi tetapi harus memakai uang dan akhirnya
gagal lagi. Kita juga sempat melakukan kerjasama yang online
namun karena kita mempunyai kendala keterbatasan koleksi yang
tidak update dan akhirnya kita gagal kembali .61
Pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais harus bisa menemukan

solusi untuk setiap kendala yang ada di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais. Untuk kendala di kerjasama ini, Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais memberikan solusi dengan melakukan kerjasama

terhadap Staf Medik Fungsional (SMF), Staf Medik Fungsional ini adalah

kelompok dokter yang berkerja di bidang medis atau di unit pelayanan

rumah sakit, diantaranya dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter

gigi spesialis. Yang biasanya di setiap kelompok Staf Medik Fungsional

dipimpin oleh seorang ketua yang langsung bertanggung jawab kepada

Direktur. Karena Staf Medik Fungsional ini mempunyai sebuah

perpustakaan kecil intern yang isinya buku-buku langsung dari Rumah


60
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
61
Hasil wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM pada tanggal 28 Juli 2015.
75

Sakit. Akan tetapi jika Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

menginginkan buku tersebut perlu melakukan pendataan koleksi buku

yang dipunya pada masing-masing Staf Medik Fungsional dan

menanyakan terlebih dahulu sebelumnya apakah beliau berkenan

koleksinya dipinjam untuk dibaca di ruang perpustakaan? hal ini perlu

dilakukan guna untuk menghindari kehilangan pada koleksi tersebut.

Selanjutnya solusi yang Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

berikan ketika tidak bisa berlangganan jurnal berbayar yaitu dengan

menggunakan jurnal yang disediakan oleh Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia.

Untuk planning kerjasama yang akan datang, kita ingin


melakukan kerjasama dengan staf medik fungsional (SMF) .62

C. Pembahasan

Peneliti mengidentifikasi kebutuhan pelayanan perpustakaan di Rumah

Sakit Dharmais dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi

untuk mendapatkan data. Observasi dilakukan pada bulan Juli guna

mendapatkan data mengenai Pelayanan Perpustakaan di Rumah Sakit

Dharmais mengenai kebutuhan apa saja yang belum terdapat pada

perpustakaan tersebut. Wawancara yang dilakukan dengan Ibu Yayah

Sofiati, SH. MM sebagai kepala sub bagian perpustakaan dan Ibu Edhita

Linggayo Marampa selaku staf perpustakaan pada bulan Juli mengenai

proses layanan dan solusi dalam mengatasi kendala yang ada di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

62
Hasil wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal 4 Agustus 2015.
76

1. Pr oses L ayanan di Per pustakaan Rumah Sakit K anker Dhar mais

a. Layanan Sirkulasi

Kegiatan layanan sirkulasi yang terdapat di Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais merupakan layanan terbuka, artinya

layanan ini diberikan kepada pemustaka yang berkunjung untuk

memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan. Namun

untuk layanan peminjaman koleksi di Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais hanya diperbolehkan kepada anggota

perpustakaan, anggota perpustakaan disini maksudnya para

karyawan Rumah Sakit Kanker Dharmais dan mahasiswa yang

sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit

Kanker Dharmais.

Untuk proses peminjaman koleksi di Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais, jika karyawan Rumah Sakit Kanker

Dharmais ingin meminjam koleksi maka hanya perlu

memperlihatkan name tag karyawan tersebut di bagian karyawan

tersebut bekerja dan mengisi formulir peminjaman. Sedangkan

untuk mahasiswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan diperbolehkan meminjam koleksi perpustakaan

dikarenakan memiliki penanggung jawab ketika mahasiswa

tersebut melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan mengisi

formulir seperti yang dilakukan oleh anggota lain ketika meminjam

koleksi.
77

Namun peminjaman koleksi lebih banyak dilakukan oleh

para perawat dan mahasiswa sedangkan dokter jarang untuk

meminjam koleksi, hal ini dikarenakan buku-buku kedokteran yang

dipunyai oleh Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais hanya

sedikit dan para dokter juga telah difasilitasi buku-buku yang

mereka butuhkan oleh pihak direktur sehingga para dokter jarang

untuk meminjam koleksi di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais.

Peminjaman koleksi hanya diperbolehkan maksimal 2 (dua)

judul koleksi, dan waktu perpanjangan koleksi hanya satu kali

kesempatan dengan perpanjangan waktu selama 7 (tujuh) hari

kerja. Ketika koleksi yang telah di pinjam melewati waktu

peminjaman maka pemustaka dikenakan denda sebesar Rp. 5.000,-

untuk satu buku, dan jika koleksi yang telah dipinjam pemustaka

hilang maka pemustaka harus membayar sesuai berapa kira-kira

harga koleksi tersebut atau mengembalikan koleksi yang persis

sama seperti itu.

Menurut F. Rahayuningsih dalam Pengelolaan

Perpustakaan63, layanan sirkulasi adalah layanan kepada pemustaka

yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian, dan

perpanjangan koleksi. Sedangkan menurut Standar Nasional


64
Indonesia dalam Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah ,

63
F. Rahayuningsih, Pengelolaan perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 87-
93.
64
Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, (2009), h. 9
diakses melalui :
http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CPedoman%5Cstandar%20nasional
78

layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa

perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian

bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya. Layanan ini

bertujuan memberikan keleluasaan kepada pengguna dalam

memanfaatkan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan, dalam

teori Standar Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit65, dijelaskan

pada standar 2 (dua) mengenai Administrasi dan pengelolaannya

bahwa, Staf dan pegawai rumah sakit harus dapat menggunakan

atau memperoleh jasa pelayanan perpustakaan dengan mudah.

Berdasarkan hasil ulasan penelitian dan teori yang ada,

penulis berpendapat bahwa layanan sirkulasi sudah diterapkan di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, sebab pada

umumnya layanan sirkulasi bergerak untuk peminjaman,

pengembalian, perpanjangan koleksi serta administrasinya

sehingga pemustaka dapat leluasa memanfaatkan koleksi yang ada.

Sedangkan kebijakan yang diambil pihak direktur yang telah

memfasilitasi para dokter dengan buku-buku yang mereka

butuhkan merupakan kebijakan yang lemah, karena perpustakaan

ssebagai pusat segala informasi untuk memenuhi kebutuhan para

pemustaka dalam hal ini pemustaka tersebut para karyawan

%20indonesia%20bidang%20kepustakaan%20dan%20kepustakawanan.pdf. Pada tanggal 25 mei


2015

65
Direktorat Rumah sakit Umum dan Pendidikan, Standar Pelayanan Rumah Sakit
(Jakarta: Departemen Kesehatan RI), hal. 108
79

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, perawat, dokter,

pasien, dan lainnya. Yang seharusnya para pemustaka tersebut

apalagi dokter bisa mencari informasi yang dibutuhkan di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, namun malah

terdapat perpustakaan kecil sendiri untuk para dokter dalam

memenuhi informasinya. Maka dari itu sebaiknya koleksi yang

dimiliki para dokter untuk bersedia diberikan kepada pihak

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk dikelola

dengan sebenarnya.

b. Layanan Ruang Baca

Layanan ruang baca di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais bisa dimanfaatkan oleh siapa saja pemustaka yang

berkunjung, meja dan kursi yang disediakan diruang baca

berjumlah 11 meja dan kursi. Tidak hanya kursi dan meja, tetapi

ada AC, lampu, tong sampah, serta colokan juga ada di dalam

ruang baca sehingga pemustaka tidak perlu khawatir ketika

berkunjung ke Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Perpustakaan ini dalam memberikan layanannya masih bersifat

manual, jadinya belum tersedianya opac untuk menelusur koleksi

yang ada, dan hotspot yang biasanya bisa dimanfaatkan oleh

pemustaka melalui laptop yang dibawa.

Menurut F. Rahayuningsih dalam Pengelolaan

Perpustakaan66, layanan ruang baca adalah penyediaan fasilitas

66
F. Rahayuningsih, Pengelolaan perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 87-
93.
80

untuk membaca/belajar di ruang-ruang perpustakaan. Fasilitas

yang disediakan adalah berbagai jenis koleksi perpustakaan, meja,

kursi, penerangan, ruang diskusi, komputer penelusuran, hotspot,

AC, dan toilet. Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia

dalam Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah67, layanan ruang

baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa

tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan.

Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna

perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang,

akan tetapi mereka cukup memanfaatkannya di perpustakaan.

Berdasarkan hasil ulasan penelitian dan teori yang ada,

penulis berpendapat bahwa layanan ruang baca yang ada di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais belum sepenuhnya

diterapkan pada perpustakaan tersebut. Sebab, sebuah perpustakaan

harus menyediakan layanan ruang baca untuk keperluan pemustaka

yang berkunjung ketika pemustaka tersebut ingin

memanfaatkannya ditempat. Menurut penulis, sebaiknya dalam

layanan ruang baca ini disediakan hotspot sehingga pemustaka bisa

mengakses dari laptop masing-masing tanpa harus menggunakan

layanan internet yang disediakan. Selain itu belum tersedianya

opac untuk menelusur koleksi yang ada di Perpustakaan Rumah

67
Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, (2009), h. 9
diakses melalui :
http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CPedoman%5Cstandar%20nasional
%20indonesia%20bidang%20kepustakaan%20dan%20kepustakawanan.pdf. Pada tanggal 25 mei
2015
81

Sakit Kanker Dharmais, hal ini dikarenakan terbentur kepada dana

dan sumber daya manusia yang tersedia, karna kurangnya

pengetahuan mengenai komputer atau opac tersebut.

c. Layanan Internet

Layanan internet yang disediakan Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais bisa digunakan oleh siapa saja pemustaka yang

berkunjung baik itu dari dokter, pasien, perawat, ahli gizi, atau

yang lainnya. Layanan internet ini bisa digunakan untuk

pengetikan, pencarian jurnal, dan tugas-tugas kantor. Untuk

menggunakan layanan internet, pemustaka harus mengisi data

pengguna internet yang disediakan oleh Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais dan pemustaka tidak dibatasi dalam penggunaan

internet, namun pemustaka harus jelas dalam penggunaan internet.

Biasanya yang banyak menggunakan layanan ini para karyawan

Rumah Sakit Kanker Dharmais yang letak kantornya berdekatan

dengan Perpustakaan.

Menurut F. Rahayuningsih dalam Pengelolaan


68
Perpustakaan , Layanan workstation dan multimedia layanan yang

menyediakan fasilitas komputer yang dapat digunakan untuk

pengetikan, penelitian, maupun internet. Dapat juga dalam ruang

layanan workstation ini disediakan peralatan multimedia untuk

mengakses koleksi digital.

68
F. Rahayuningsih, Pengelolaan perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 87-
93.
82

Berdasarkan hasil ulasan dan teori yang telah dijabarkan

diatas, penulis berpendapat bahwa layanan internet yang ada di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais sudah sesuai dengan

teori yang ada. Walau menggunakannya dengan komputer yang

telah disediakan tetapi pemustaka cukup antusias dalam

memanfaatkannya untuk kebutuhan tugas-tugasnya.

d. Layanan Penitipan Barang/Locker

Layanan penitipan barang/locker ini pemustaka yang berkunjung

diharapkan untuk menitipkan barang bawaannya yang sekiranya

tidak perlu dibawa ke perpustakaan untuk keamanan. Dan untuk

pengambilannya pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais hanya mengawasi dari ruang ruang kerjanya yang

letaknya tidak jauh dari tempat penitipan barang/locker. Layanan

penitipan barang/locker yang disediakan oleh Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais berjumlah 8 (delapan) lemari penitipan

barang/locker, yang belum diberikan nomor pada masing-masing

lemari. Namun layanan penitipan barang/locker ini belum

maksimal dimanfaatkan oleh pemustaka yang berkunjung, karena

masih ada pemustaka yang membawa barang bawaannya seperti

tas ke ruang perpustakaan.

Menurut F. Rahayuningsih dalam Pengelolaan

Perpustakaan69, Layanan locker adalah penyediaan fasilitas untuk

69
F. Rahayuningsih, Pengelolaan perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 87-93.
83

menitipkan tas atau barang-barang yang tidak boleh dibawa masuk

ke perpustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada, penulis

berpendapat bahwa layanan penitipan barang/locker belum sesuai

diterapkan pada Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais,

sebab masih ada pemustaka yang berkunjung membawa barang-

barang yang tidak boleh dibawa masuk ke perpustakaan, hal ini

dikarenakan kurangnya pengamanan dan sikap tegasnya

pustakawan terhadap para pemustaka yang berkunjung sehingga

pemustaka bisa leluasa membawa tas kedalam ruangan. Menurut

penulis, sebaiknya pihak Perpustakaan Rumah sakit Kanker

Dharmais lebih tegas dalam mengingatkan kepada para pemustaka

yang masih membawa barang bawaannya ke perpustakaan.

2. Solusi dalam M engatasi K endala yang M empengar uhi L ayanan

Per pustakaan Rumah Sakit K anker Dhar mais

Di dalam melaksanakan kegiatan layanan di Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais tentunya menghadapi kendala. Selain tidak

update koleksi yang terdapat disana, kurangnya sarana, dana, serta

kerjasama yang diperlukan mengakibatkan pelaksanaan kegiatan

layanan belum maksimal dan efektif. Kendala ini merupakan imbas

dari kebijakan direktur yang belum memberikan kewenangan kepada

pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais berusaha sebaik

mungkin untuk mengatasi kendala yang menjadikan layanan disana

tidak berjalan dengan maksimal, maka solusi yang didapat untuk


84

mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan layanan di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai berikut :

a. Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais memberikan referensi

koleksi ke perpustakaan lain seperti Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia (PNRI) atau menghubungi temannya yang sekiranya

mempunyai koleksi yang dibutuhkan.

b. Mengingat dalam meningkatkan layanan yang maksimal

membutuhkan anggaran yang cukup besar, maka Rumah Sakit Kanker

Dharmais harus lebih memperdulikan anggaran yang dikeluarkan

untuk layanan di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais berjalan

dengan maksimal.

c. Perlu diadakan mesin fotocopy di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais untuk menunjang layanan yang ada.

d. Menjalin kerjasama dengan Perpustakaan Rumah Sakit lain untuk

menambah referensi dari segi koleksi.

BAB V

PENUTUP

A. K esimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa:
85

1. Untuk proses layanan di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais diuraikan seperti dibawah ini

a. Layanan sirkulasi yang diberikan Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais ketika ada pemustaka yang berkunjung maka

diberikan arahan atau penjelasan dari pustakawan, namun jika

pemustaka tersebut sudah sering berkunjung ke Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais maka tidak diberikan arahan

dan penjelasan. Untuk proses peminjaman di Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais hanya diberikan kepada

anggota perpustakaan, anggota perpustakaan itu seluruh

karyawan Rumah Sakit Kanker Dharmais dan mahasiswa yang

sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit

Kanker Dharmais. Anggota hanya perlu mengisi buku

kunjungan dengan keperluannya dan formulir peminjaman

koleksi, batas waktu peminjaman yang diberikan itu 7 (tujuh)

hari kerja perpanjangan koleksi dilakukan sebelum batas waktu

peminjaman habis dan diberikan jangka waktu satu minggu,

ketika lewat dari waktu yang diberikan maka dikenakan denda

untuk 1(satu) buku Rp. 5.000,- jika koleksi hilang maka

pemustaka tersebut harus membayar berapa kira-kira harga

koleksi yang dipinjam, atau mengembalikan koleksi yang sama

saat dipinjam. Koleksi yang boleh dipinjam maksimal hanya 2

(dua) judul koleksi. Proses pengembalian koleksi Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais sama seperti proses

peminjaman harus mengisi buku kunjungan dengan keperluan


86

apa kemudian koleksi yang ingin dikembalikan diberikan

kepada staf Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

b. Layanan ruang baca di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker

Dharmais sudah cukup memadai dengan fasilitas yang

diberikan seperti meja dan kursi, AC, lampu, dan terminal

listrik.

c. Layanan internet disediakan 2(dua) unit komputer yang bisa

diakses oleh para pemustaka yang berkunjung. Untuk

menggunakannya pemustaka harus mengisi daftar pemakaian

internet dengan jelas tujuan pemakaiannya, jam berapa mulai

dan selesainya. Pemustaka diberi keleluasaan untuk

menggunakannya namun ketika sedang ramai pemustaka yang

lain harus antri dan menunggu untuk menggunakannya.

d. Layanan penitipan barang/locker yang ada di Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais sudah cukup memadai, namun

pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais harus

bersikap lebih tegas kepada pemustaka yang masih membawa

barang bawaannya ke dalam ruang perpustakaan, dan

memberikan nomor pada lemari penitipan barang/locker.

2. Untuk solusi dalam mengatasi kendala yang mempengaruhi

layanan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais seperti

berikut:
87

a. Ketersediaan koleksi, solusi yang diberikan pihak perpustakaan

terhadap kendala koleksi yaitu dengan memberikan referensi

kepada pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan lain yang

jumlah koleksi perpustakaanya lebih lengkap dan juga isi

koleksinya masih berkaitan dengan ilmu kesehatan atau sesuai

yang dibutuhkan, seperti di Perpustakaan Poltekes,

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, atau di

Perpustakaan Kementerian Kesehatan.

b. Keterbatasan dana untuk melanggan jurnal elektronik, solusi

yang diberikan pihak perpustakaan terhadap kendala ini,

dengan menjadi anggota Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia, maka dengan menjadi anggota Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia bisa mengakses jurnal elektronik

secara gratis.

c. Sarana terutama mesin fotocopy, solusi yang diberikan pihak

perpustakaan terhadap kendala ini, dengan memberikan arahan

dilantai 1 dengan meninggalkan identitas diri dan mengisi

formulir fotocopy yang disediakan.

d. Kerjasama yang seharusnya dapat dilakukan dengan sesama

perpustakaan rumah sakit, solusi yang diberikan dari

perpustakaan dengan melakukan kerjasama terhadap Staf

Medik Fungsional (SMF), hal ini dikarenakan para SMF

memiliki perpustakaan kecil intern yang isinya buku-buku yang

diberikan langsung dari pihak Direktur.


88

B. Sar an

Berdasarkan hasil penelitian yang ada dalam pelayanan Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais ini, maka saran untuk Perpustakaan

Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu:

1. Diharapkan pihak Direktur untuk lebih memperhatikan para staf

perpustakaan dan memanfaatkan keberadaan Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais.

2. Perlu dilakukannya kerjasama dengan sesama Perpustakaan Rumah

Sakit agar dapat menunjang pelayanan di Perpustakaan Rumah

Sakit Kanker Dharmais, dan dapat terus meningkatkan pelayanan

perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.

3. Disediakan kotak saran untuk pemustaka yang berkunjung, hal ini

untuk menunjang kegiatan pelayanan di Perpustakaan Rumah Sakit

Kanker Dharmais.

4. Harus ada komunikasi yang baik dilakukan antara pihak

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Direktur, guna

mengetahui kendala yang dihadapi maupun kegiatan yang ada di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

5. Diharapkan pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

agar membenahi sistem temu kembali secara online, untuk

memudahkan para pemustaka yang berkunjung.


94

DAFTAR PUSTAKA

Ari Sudrajat, Pelayanan Umum (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI).


Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007).

Dian Afriyanti, Efektivitas Layanan Jasa Penelusuran Informasi Elektronik


Menurut Pemustaka di Perpustakaan PDII-LIPI, (Skripsi S1 Fakultas Adab
dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014).

Direktorat Rumah sakit Umum dan Pendidikan, Standar Pelayanan Rumah Sakit
(Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1992).

F. Rahayuningsih, Pengelolaan perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007).


Himayah, Layanan dan Pelayanan Perpustakaan: Menjawab Tantangan Era
Teknologi Informasi, Jurnal Khizanah Al-Hikmah, Vol. 1, No. 1 (Juni 2013).
Ida Farida et all, information Literacy Skills: Dasar Pembelajaran Seumur Hidup,
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005).
Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta : Universitas
Terbuka, 1999).
Karmidi Martoatmodjo, Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta : Universitas Terbuka,
1999).
Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher, 2009).
Lett Rosalind K, Hospital Libraries, Encyclopedia of Library and Information
Science, (2003), h. 1208, diakses pada tanggal 13 April 2015 melalui
https://books.google.co.id/books?id=GBICVdZOT6IC&printsec=frontcover
&dq=encyclopedia+of+library+and+information+science++second+edition+
volume+2&hl=en&sa=X&ei=gJRAVZeQOcKfugSboYCoBA&ved=0CBsQ6
AEwAA#v=onepage&q=encyclopedia%20of%20library%20and%20informat
ion%20science%20%20second%20edition%20volume%202&f=false.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Remaja


Rosdakarya, 2001).
Nirma Hasiana, Skripsi : Pelayanan Perpustakaan Anak Rumah Sakit Kanker
Dharmais, (Depok : Universitas Indonesia 2009).
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIAN-LAN, 1999).

Reitz, Joan M, Dictionary and Information Science , (2004).


95

Saefudin dan Setiawan, Pembinaan Perpustakaan Khusus Instansi Pertanian:


Observasi Terhadap Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat,
Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol. 16, No. 2 (Juli 2007).

Soekarman dan Rahmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan


Perpustakaan Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006).

Soekarman K [et.al], Standar Perpustakaan Khusus (Jakarta : Proyek Pembinaan


dan Pengembangan Perpustakaan Nasional RI, 2002), h.2. diakses pada
tanggal 27 April 2015 melalui
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&c
ad=rja&uact=8&ved=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.pnri.go.id
%2FiFileDownload.aspx%3FID%3DAttachment%255CStandar%255CStand
ar%2520Perpustakaan%2520Khusus%2520%2520.pdf&ei=AplAVdK3L8G
wuASVroAQ&usg=AFQjCNFXBtEPMGqlQwtrpTLyxlbYMCX1Iw&bvm=
bv.91665533,d.c2E.

Sri Sumekar [et.al.], Standar Perpustakaan Nasional, diakses pada tanggal 16


April 2015 melalui
http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\Standar\SNP-
BID-PUPK.pdf

___________, Standards for Hospital Libraries 2007: Hospital Libraries section


Standards Committee, Jurnal of The Medical Library Association, Vol. 96,
No. 2 (April 2008), diakses pada tanggal 30 Maret 2015 melalui
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2268237/
Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, (2009),
diakses pada tanggal 25 mei 2015 melalui :
http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CPedoman%5
Cstandar%20nasional%20indonesia%20bidang%20kepustakaan%20dan%20
kepustakawanan.pdf.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012).

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia, 1991).

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta :


Samitra Media Utama, 2004).

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,


2003).

Sutarno NS, Tanggung Jawab Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi


(Jakarta : Panta Rei, 2005).

Undang-Undang No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan


96

Zurni Zahara Samosir, Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan


Mahasiswa Menggunakan Perpustakaan USU, Pustaha: Jurnal Studi
Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1 (Juni 2005).

Hasil wawancara dengan informan yaitu Yayah Sofiati, SH.MM pada tanggal 28
Juli 2015
Hasil wawancara dengan informan yaitu Edhita Linggayo Marampa pada tanggal
04 Agustus 2015
DAFTAR TABEL

TABEL 1

Kegiatan
No Bulan Pengajuan Penyusunan Sidang
Penelitian Bimbingan
Proposal Skripsi Skripsi

1 Febuari
2 Maret
3 April
4 Mei
5 Juni
6 Juli
7 Agustus
8 September
9 Oktober
10 November
11 Desember

TABEL 2

No Nama Jabatan Pendidikan

1 Yayah Sofiati, SH. MM. Kepala Sub bagian Magister

Perpustakaan dan (S2)

Dokumentasi

2 Edhita Linggayo Marampa Staf Perpustakaan Diploma

(D3)

3 Lies Afiaty, S.Sos Staf Perpustakaan Sarjana (S1)


TABEL 3

No Nama Barang Jumlah

1 Rak Buku 6 Buah

2 Meja baca + kursi 11 buah

3 Rak Majalah 3 buah

4 Rak Surat Kabar 1 buah

5 Rak Display 1 buah

6 Dispenser 1 buah

7 Jam dinding 1 buah

8 Pendingin Ruangan 1 buah

9 Hiasan dinding 2 buah

10 Terminal Listrik 1 buah

11 Tempat sampah 2 buah

12 Komputer 2 buah

13 Lampu 4 buah

14 Loker Penitipan Barang 8 buah

15 Meja Sirkulasi 1 buah

TABEL 4

Hari Waktu Layanan

Senin kamis 09.00 15.30

Jumat 09.00 11.30

13.30 16.00

Nasional / Libur Tutup


HASIL WAWANCARA

Informan Kepala Sub Bagian Perpustakaan dan Dokumentasi


Nama : Yayah Sofiati, SH. MM
Jabatan : Kepala Sub Bagian Perpustakaan dan Dokumentasi Rumah Sakit
Kanker Dharmais

1. Siapa saja yang banyak menggunakan koleksi di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker
Dharmais?
kebanyakan perawat, perawat dan mahasiswa, dokter kadang-kadang, karna buku-
buku kedokteran sedikit.

2. Apa jenis layanan yang diterapkan di perpustakaan ini, apakah terbuka atau tertutup?

Terbuka, kalau dia mahasiswa PKL disini, kalau tidak PKL dia membaca saja.. kalau
mahasiswa PKL memiliki penanggung jawab kita kasih formulir penanggung jawab
harus diisi sama tanda tangan penaggung jawab, kalau ada apa-apa penanggung
jawab.

3. Bagaimana layanan yang diberikan perpustakaan untuk pemustaka yang berkunjung?

Ketika pemustaka datang ke perpustakaan terlebih dahulu dipersilahkan menulis


dibuku kunjungan, kemudian kita beritahu bahwa tas dan jaketnya di lepas lalu
diletakan di loker atau lemari penitipan, untuk sistem dipencarian buku di
perpustakaan ini yaitu open akses jadi disilahkan cari sendiri, jika mereka sudah
mulai merasa kesulitan pokoknya kita kasih arahan.

4. Siapa saja yang bisa meminjam koleksi di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker
Dharmais?

disini yang bisa minjem adalah anggota, anggota itu karyawan rumah sakit, kalo
selain itu mereka bisa saja baca gak bisa minjem. Kalau mahasiswa ada penanggung
jawab, misalnya dia pkl disini penanggung jawabnya siapa itu bisa. kalau masalah
peminjaman, selain karyawan kalau dia ingin fotocopy diperbolehkan tapi ninggalin
identitas dan nomor telefon.
5. Jika koleksi yang dipinjam pemustaka hilang, langkah apa yang diambil oleh
Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais?

kita ada sanksinya, ada juga SK direktur dan aturan apabila pemustaka
menghilangkan buku tersebut. contohnya yaitu jangakan menghilangkan buku, jika
ingin meminjam buku saja diberikan waktu selama 7 hari kerja. jika pemustaka lewat
dari waktu peminjaman, maka dikenakan denda 1 buku 5.000 satu hari, apalagi kalau
hilang maka harus mengembalikan buku yang sama saat dipinjam, atau jika
pemustaka tidak bisa mengembalikan pemustaka harus membayar seharga buku
tersebut.

6. Bagaimana cara pustakawan mengingatkan kepada pemustaka bahwa masa tenggang


peminjaman koleksinya sudah habis pada esok hari?
satu hari sebelum itu memang dikasih tau harus mengembalikan.

7. Apakah ruang baca disini sudah cukup memadai untuk para pemustaka yang
berkunjung?
kalau menurut saya pengunjung sudah cukup nyaman untuk membaca dan
menggunakan ruang baca disini, karena tidak ada kritikan atau saran yang datang ke
petugas perpustakaan, fasilitas meja dan kursi kami sudah cukup.

8. Bagaimana sistem keamanan khususnya pada koleksi di perpustakaan ini?


nah itu dia untuk keamanan koleksi, maka kami menyediakan loker-loker untuk
menitipkan tas dan jaket. Belum ada nomor lockernya juga, ya kita mah masih
seadanya aja.

9. Apakah jika pemustaka yang ingin mengambil barangnya apakah perlu lapor ke pihak
perpustakaan?
Sama seperti perpustakaan pada umumnya ketika mereka sudah selesai berkunjung di
perpustakaan ini, mereka langsung mengambil barangnya yang dititip di dalam loker.
10. Apakah perpustakaan mempunyai rencana anggaran untuk perpustakaan ini?
Ya, kalau namanya pegawai negeri instansi pemerintah kita punya rencana anggaran
tetapi tidak terealisasikan, jadi tidak ada feedback nya, dan kita merasakan sia-sia
untuk mem-follow up anggaran itu, seperti penerbit sagung seto itu menggajukan
buku, kita memberitahukan kepada mereka lebih baik langsung ke direktur utama.

11. Dilihat dari koleksi yang tidak berkembang dan tidak adanya kerjasama, apa alasan

yang melatar belakangi tidak adanya kerjasama ini?

Bukan tidak ada kerjasama, jadi saya memang mengelola ini apa adanya, saya juga
ingin melakukan kerja sama, tetapi gagal lagi, dikarenakan sebelumnya saya sedang
ada tugas diluar kota, tidak difollow-up nya membuat saya tidak bisa bertindak apa-
apa. Sampai detik ini pun tidak ada kerjasama sama pihak manapun.

12. Jadi karena dahulu tidak di follow up?


bukan tidak di follow-up, meemang saya nya tidak memiliki program kerja sama,
dikarenakan saya juga tidak memiliki pengalaman kerja sama seperti itu, jadi saya
tidak ingin mengambil pusing dan mempersulit bagi diri saya dengan harus ada
kerjasama itu. Dahulu saya ingin kerja sama dengan penerbit jurnal elektronik tetapi
akhirnya batal karena fasilitas yang tidak memadai. Dan kita juga ingin kerjasama
lagi tetapi harus memakai uang dan akhirnya gagal lagi. Kita juga sempat melakukan
kerjasama yang online namun karena kita mempunyai kendala keterbatasan koleksi
yang tidak update dan akhirnya kita gagal kembali.

13. Kendala atau keluhan yang dihadapi perpustakaan dalam segi layanan?

keluhan jarang, karna kita sebelumnya memberi tahu begitu dateng kita adanya
segini, seadanya aja jadi belom pernah mendapatkan keluhan.
Informan Staf Perpustakaan
Nama : Edhita Linggayo Marampa
Jabatan : Staf Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

1. Untuk siapa saja layanan ini diberikan?


Layanan di perpustakaan ini diberikan kepada dokter, perawat, pasien, dan para
medis non perawatan, yang termasuk para medis non perawatan itu contohnya
seperti analis, fisioteraper, radiografer, ahli gizi, terus non medis, contoh non medis
kaya kita yang bekerja di bagian kantor kayak keuangan, kemudian mahasiswa, nah
kategori mahasiswa disini kayak amirah kan mahasiswa melakukan penelitian disini.

2. Bagaimana layanan yang diberikan perpustakaan untuk pemustaka yang berkunjung?


Jika pengunjung yang sudah sering datang kesini, datang langsung nulis dibuku
kunjungan terus mencari referensi yang dibutuhkan. Terkadang kalau yang masih
baru kan keliatan dia terlihat kebingungan gitu, kita berinisiatif menghampiri ada
yang bisa dibantu.

3. Apakah perpustakaan ini sudah melanggan e-jurnal yang berbayar?


Karena keterbatasan dana, tetapi kalau untuk e-jurnal secara umum kita masih
mencari yang gratisan, jadi saya upayakan untuk menjadi anggota perpusnas, nah
perpusnas kan ada e-jurnalnya, e-booknya, dan lain-lain.

4. Bagaimana proses peminjaman koleksi di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker


Dharmais?
Untuk sementara ini sistem yang digunakan perpustakaan ini masih manual, jadi
ketika pemustaka ingin meminjam mereka menulis dibuku kunjungan. Disamping
yang buku kunjungan itu ada formulir yang harus di isi, nanti formulir itu dipegang
oleh staf Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, jika ingin memperpanjang
koleksi, pemustaka datang kesini kemudian memberitahu ke kita bahwa koleksi
tersebut ingin diperpanjang.
5. Bagaimana untuk pengembalian koleksi di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker
Dharmais?
Untuk pengembalian koleksi itu, dia harus mengisi buku kunjungan lagi yang pada
saat peminjaman itu. setelah itu koleksinya diberikan kepada staf.

6. Untuk pemustaka yang ingin mem-fotocopy koleksi perpustakaan, bagaimana


prosesnya?
Untuk pemustaka yang ingin fotocopy kita arahkan dilantai 1, dan harus
meninggalkan identitas ketika ingin mem-fotocopy koleksi perpustakaan Rumah Sakit
Kanker Dharmais, tetapi kalau untuk intern atau staf rumah sakit dilantai 7, tetapi itu
tidak boleh terlalu banyak.

7. Seperti apa layanan internet yang disediakan di perpustakaan?


Dikarenakan kurangnya dana, jadi perpustakaan ini hanya memiliki dua unit
computer yang bisa digunakan untuk mengakses internet, untuk mencari jurnal, dan
lain-lain. Tentu jika pemustaka ingin menggunakan komputer, sebelumnya mereka
harus isi data dulu dan menulis datanya 2 (dua) kali, satu di buku kunjungan dan
satunya lagi di buku pemakaian komputer.

8. Kendala layanan yang dihadapi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais?


Kendala yang dimiliki perpustakaan ini yaitu ketersediaan koleksi, dana, mesin
fotocopy yang belum memadai, dan kerjasama. Contohnya, ketika pemustaka sedang
mencari referensi yang sedang dibutuhkan, tetapi tidak tersedia di perpustakaan ini,
maka saya sangat merasa tidak bisa memberikan informasi yang dibutuhkannya.

9. Bagaimana cara pustakawan dalam mengatasi kendala tersebut?


Untuk mengatasi kendala tersebut, kita memberikan referensi untuk berkunjung ke
perpustakaan poltekes, perpustakaan nasional, universitas, atau di kemenkes.

10. Apakah ada planning selanjutnya dalam hal kerjasama ?


Untuk planning kerjasama yang akan datang, kita ingin melakukan kerjasama dengan
staf medik fungsional (SMF).
Informan Pemustaka
Nama : Okta Kusumadewi

1. Anda mahasiswa atau keluarga pasien yang sedang dirawat di rumah sakit ini?
Keluarga pasien, ibu saya sedang dirawat disini.

2. Apakah sebelumnya anda sudah mengetahui bahwa ada perpustakaan di rumah sakit
ini?
Belum pernah.

3. Lalu mendapatkan informasi dari mana jika disini ada perpustakan?


Waktu itu seinget saya teman saya pernah melakukan penelitian di rumah sakit ini,
dan ia bilang bahwa disini ada perpustakannya namun tidak diberikan letaknya. Dan
pada saat saya sedang berbincang-bincang dengan suster, saya bertanya olehnya
bahwa apakah disini benar ada perpustakaan, suster tersebut menyuruh pergi ke
lantai 5 disana letak perpustakaannya.

4. Sudah berapa kali anda berkunjung ke Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais?
Baru sekali ini saja.

5. Apa alasan anda berkunjung kesini?


Karena ingin memanfaatkan waktu yang saya punya ya mba, daripada bosen nunggu
dikamar pasien.

6. Biasanya apa yang anda cari saat berkunjung kesini?


Yaa.. karena disini perpustakaan rumah sakit, jadi saya mencari buku dan informasi
mengenai kesehatan, tapi kadang saya suka baca koran yang ada disini.

7. Bagaimana menurut anda pelayanan yang diberikan staf saat anda berkunjung kesini?
Awalnya saya ditanyain ada perlu apa, lalu saya menjawab cuma mau membaca saja.
kemudian saya disuruh isi buku kunjungan dan langsung cari-cari sendiri ke koleksi.
8. Apakah anda merasa puas dengan pelayanan serta fasilitas yang telah disediakan di
perpustakaan ini?
Cukup puas sih, tapi kurangnya tidak ada komputer untuk mencari koleksi secara
langsungnya, jadi saya mencari secara manual dari rak yang pertama ke rak buku
selanjutnya.

9. Apakah anda mengalami kendala saat berada di perpustakaan?


Yaa.. yang tadi saya bilang kendalanya itu tidak ada komputer yang seperti
perpustakaan lainnya(catalog online).

10. Adakah saran yang ingin anda berikan untuk perpustakaan?


Saran saya sih, benahi sistem temu kembali secara online agar memudahkan para
pengunjung yang lainnya.
LAMPIRAN FOTO

Gambar 1 : Pintu masuk Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 2 : Jam Buka Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais


Gambar 3 : Bagian Dalam Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 4 & 5 : Ruang Baca Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais


Gambar 6 : Ruang Koleksi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 7 : Koleksi Majalah yang dimiliki Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
Gambar 8 : Koleksi Jurnal yang dimiliki Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 9 : Koleksi yang belum diolah


Gambar 10: Buku Undang-Undang yang mengenai Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 11: Pendingin Ruangan (AC)


Gambar 12: Meja Sirkulasi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 13: Buku kunjungan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais


Gambar 14: Daftar pemakaian internet Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 15: Formulir Peminjaman Koleksi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
Gambar 16 : Formulir Fotocopy Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 17: Layanan Internet di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais


Gambar 18 : Penitipan Barang/Locker di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 19 : Lokasi Fotocopy untuk Pemustaka yang tidak bisa meminjam koleksi
Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
Gambar 20 : Ruang Staf Bagian Sirkulasi di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

Gambar 21: Ruang Staf Bagian Pengolahan di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
Gambar 22: Wawancara dengan Ibu Yayah Sofiati, SH. MM (Kepala Sub bagian
Perpustakaan dan Dokumentasi)

Gambar 23: Wawancara dengan Ibu Edhita Linggayo Marampa (Pustakawan)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Jakarta pada 7 Oktober 1993, putri ketiga

kembar pertama dari Bapak H. Drs Tadjudin Muslim dan

Ibu Hj. Hidayati Hasanuddin Ali. Penulis bertempat tinggal

di Jalan Surya Kencana, Gang Kemuning 1 RT/RW:

002/005 No. 37 Pamulang Barat -Tangerang Selatan.

Menyelesaikan pendidikannya di SD Muhammadiyah 12

Pamulang. Kemudian menamatkan sekolah menengah pertamanya di SMP

Muhammadiyah 22 Pamulang, dan sekolah menengah atasnya di SMA

Muhammadiyah 25 Pamulang. Pada tahun 2011 melanjutkan pendidikan pada

program studi (S1) Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora.

Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul Pelayanan Perpustakaan

Rumah Sakit: Studi Kasus Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Penulis

pernah menjalankan praktek kerja lapangan di Pusat Informasi Agribisnis

Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dan pernah melaksanakan kuliah kerja

nyata di Desa Tanjung Sari Kecamatan Tanjung Sari.

Anda mungkin juga menyukai