Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS


XII IPS 3 SMA NEGERI 4 TANJUNG JABUNG TIMUR MELALUI PENERAPAN
METODE MEMBATIK

OLEH:
NAMA : SUTOYO, S.S.
NIP : 197402142006041007

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 4 TANJUNG JABUNG RTIMUR
2013
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil Penelitian Tindakaj Kelas (PTK) dengan judul UPAYA


PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS XII
IPS 3 SMA NEGERI 4 TANJUNG JABUNG TIMUR MELALUI PENERAPAN
METODE MEMBATIK yang disusun oleh:

Nama : SUTOYO, S.S.


NIP : 19740214 200604 1 007
Unit Kerja : SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur

telah diseminarkan di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran


(MGMP) Bahasa Indonesia SMA Kabupaten Tanjung Jabung Timur
pada tanggal 30 September 2013. Oleh karena itu, kepala SMA
Negeri 4 Tanjung Jabung Timur dengan ini mengesahkan laporan
PTK ini agar dapat dimanfaatkan seperlunya.

Dendang, Oktober
2013
Kepala SMA Negeri 4

Tanjung Jabung Timur

AHMAD TAIFUR, S.Pd.


NIP
196806042005011008
LEMBAR KETERANGAN KOLEKSI

Kepala Perpustakaan SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur dengan ini


menerangkan bahwa LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS berjudul
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS XII
IPS 3 SMA NEGERI 4 TANJUNG JABUNG TIMUR MELALUI PENERAPAN
METODE MEMBATIK yang ditulis oleh:

Nama : SUTOYO, S.S.


NIP : 19740214 200604 1 007
Unit Kerja : SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur

Telah diserahkan dan menjadi koleksi perpustakaan SMA Negeri 4


Tanjung Jabung Timur serta dapat diakses oleh semua
pemustaka.

Dendang, Oktober
2013
Kepala Perpustakaan
SMA Negeri 4 Tanjung
Jabung Timur

Reti Nirmalasari, S.Pd.I


NIP
BERITA ACARA
SEMINAR HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Pada hari ini Senin tanggal tiga puluh bulan sembilan tahun dua ribu tiga belas
dalam pelaksanaan pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Bahasa Indonesia SMA Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah dilaksanakan
seminar hasil penelitian tindakan kelas berjudul UPAYA PENINGKATAN
KOMPETENSI MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 4
TANJUNG JABUNG TIMUR MELALUI PENERAPAN METODE MEMBATIK
yang ditulis oleh Sutoyo, S.S.

Waktu : pukul 10.00 s.d. 12.00 WIB


Tempat : Rumah Pintar Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Pemakalah : Sutoyo, S.S.
Moderator : Adawiyah, S.Pd.
Pembahas : Triyono, S.Pd, Drs. M. Aliyas, dan Rosita, S.Pd.
Notulis : Rahmatang, S.Pd.
Peserta : 18 Orang

Berbagai sanggahan, penguatan, pertanyaan, kritikan, dan masukan diperoleh dalam


seminar ini. Kegiatan ini berjalan lancar dan tertib.

Mengetahui, Muara Sabak, 30 September 2013


Ketua MGMP Bahasa Indonesia Notulis
Kab Tanjab Timur

SUTOYO, S.S. RAHMATANG, S.Pd.


NIP 19740214 200604 1 007 NIP. 19681205 200701 2 005
DAFTAR HADIR SEMINAR
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS
XII IPS 3 SMA NEGERI 4 TANJUNG JABUNG TIMUR MELALUI PENERAPAN
METODE MEMBATIK

TANDA
N SEBAGA
NAMA ASAL TANGA
O I
N
SMA N 4 PEMAKAL
1. SUTOYO, S.S. TANJABTIM AH
SMA N 1 PEMBAHA
2. TRIYONO, S.Pd. TANJABTIM S
SMA N 9 PEMBAHA
3. ROSITA, S.Pd. TANJABTIM S
SMA N 2 PEMBAHA
4. Drs. M. ALIYAS TANJABTIM S
SMA N 5
5. ADAWIYAH, S.Pd. TANJABTIM NOTULIS
SMA N 2
6. LINDA SIREGAR, BA TANJABTIM PESERTA
SMA N 2
7. TETI MARLENA, S.Pd. TANJABTIM PESERTA
SMA N 3
8. MEGAWATI, S.Pd. TANJABTIM PESERTA
SMA N 3
9. RAHMATANG, S.Pd. TANJABTIM PESERTA
10 YUL HANDAYANI, SMA N 4
. S.Pd. TANJABTIM PESERTA
11 SMA N 5
. YULIANTI, S.Pd. TANJABTIM PESERTA
12 SMA N 5
. M DONNY, S.Pd. TANJABTIM PESERTA
13 RIA SMA N 6
. PRAMANAWATI,S.Pd. TANJABTIM PESERTA
14 BENNY EKA PUTRA, SMA N 7
. S.Pd. TANJABTIM PESERTA
15 SMA N 8
. RIDAYANI, S.Pd. TANJABTIM PESERTA
16 FIRMANSYAH, S.Pd. SMA N 8 PESERTA
. TANJABTIM
17 ANDI OLA KUMALA, SMA N 8
. S.Pd. TANJABTIM PESERTA
18 SMAN 10
. HIKMAH, S.Pd. TANJABTIM PESERTA

Mengetahui, Muara Sabak Timur, 30 September 2013


Ketua MGMP Bahasa Indonesia Notulis
Kab Tanjab Timur

SUTOYO, S.S. RAHMATANG, S.Pd.


NIP 19740214 200604 1 007 NIP. 19681205 200701 2 005

ABSTRAK

Penelitian tindakan Kelas (PTK) sangat sering didengar,


tetapi relatif jarang dilakukan oleh para guru Bahasa
Indonesia SMA, terutama di Kabupaten Tanjung Jabung
Timur. PTK yang dilakukan di kelas XII IPS 3 SMA Negeri
4 Tanjab Timur 2013 ini merupakanan karya pemula
untuk meningkatkan kinerja guru. Hasil PTK berjudul
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBACA
INTENSIF SISWA KELAS XII IPS 3 SMA NEGERI 4
TANJUNG JABUNG TIMUR MELALUI PENERAPAN
METODE MEMBATIK
memperlihatkan bahwa pembelajaran yang
bervariatif telah meningkatkan kompetensi siswa
dalam membaca intensif. Siswa menjadi semakin
senang membaca. Hal itu terbukti berdasarkan
hasil analisis dari intrumen yang digunakan, antara
lain lembar evaluasi, lembar observasi, angket, dan
catatan. Lembar evaluasi memperlihatkan fakta
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang
signifikan dari Siklus I ke siklus II. Tingkat kelulusan
KKMnya mencapai 23%. Pada siklus I tingkat
pencapaian KKM 67% dan pada siklus II mencapai
90%. Berdasarkan hasil lembar observasi selama
tindakan dilakukan diperoleh hasil peningkatan
kinerja guru dan partisipasi siswa dalam
pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Guru
memperbaiki kekurangannya dalam memberikan
penguatan pada siklus I dan siswa menjadi lebih
aktif bertanya dan antusias menjawab pertanyaan
guru. Hasil polling angket aplikasi metode
pembelajaran membatik menunjukkan fakta
bahwa 80% menyukainya, 10% lebih suka cara
lama, dan 10% tidak memberikan tanggapan. Para
siswa menyukai penerapan metode pembelajaran
membatik karena mayoritas berpendapat
bahwan metode ini menarik, variatif, tidak
monoton, memberi peluang siswa lebih aktif,
melatih kemandirian, kerja sama, dsb. Dari catatan-
catatan peneliti dan observer selama proses
tindakan diperoleh fakta bahwa teknik membaca
intensif siswa mengalami kemajuan dari siklus I ke
siklus II. Berdasarkan fakta-fakta di atas, sudah
selayaknya jika pembelajaran di kelas diterapkan
berbagai model pembelajaran agar lebih variatif,
menarik, lebih melibatkan siswa, dan sebagainya.
Agar Pembelajar berlangsung lebih baik dari waktu
ke waktu, berbagai Penelitian Tindakan Kelas
lainnya perlu dilakukan.

KATA PENGANTAR

Alahamdulillah. Ungkapan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah


memberi kesempatan sehingga Laporan Penelitian Tindakana Kelas berjudul
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS
XII IPS 3 SMA NEGERI 4 TANJUNG JABUNG TIMUR MELALUI PENERAPAN
METODE MEMBATIK ini dapat diselesaikan.
Penelitian ini merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan
kualitas guru, di samping untuk mencari akar persoalan pembelajaran serta
alternasi solusinya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Seluruh anggota MGMP Bahasa Indonesia SMA Kabupaten Tanjung
Jabung Timur yang telah ikut andil dalam membedah, mengkritisi, dan
memberi masukan atas karya tulis ini dalam seminar di MGMP.
2. Bapak Ahmad Taifur, S.Pd sebagai kepala SMA Negeri 4 Tanjung Jabung
Timur sekaligus bertindak sebagai observer dalam penelitian ini.
3. Ibu Reti Nirmalasari selaku Kepala Perpustakaan SMA Negeri 4 Tanjung
Jabung Timur beserta staf lainnya, Ibu Rinawati, Ibu Andika Novitasari,
S.Pd. I atas pinjaman referensi serta kesediaannya menampung hasil karya
tulis ini menjadi salah satu koleksi.
4. Segenap staf guru dan tata usaha SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur
atas semua sumbang sarannya.
5. Semua pihak yang turut andil dalam selesainya penelitian dan laporan ini
yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Semoga amal baik Anda semua diridhoi Allah SWT dan memberi berkah.
Amin.

Dendang, September 2013

Sutoyo, S.S.
NIP. 19740214 200604 1 007

DAFTAR ISI

Halaman
Judul................................................................................................
.........................i
Lembar
Pengesahan ...................................................................................
............ii
Kata
Pengantar ......................................................................................
................iii
Abstrak ..........................................................................................
.........................iv
Daftar
isi ...................................................................................................
..............v

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang ...................................................................................
...............1
1.2 Identifikasi
Masalah .....................................................................................
.......
1.3 Rumusan
Masalah .....................................................................................
.........
1.4 Tujuan
Penelitian ..................................................................................
..............
1.5 Hipotesis
Tindakan ...................................................................................
..........
1.6 Manfaat Hasil
Penelitian ..................................................................................
..

Bab II Kajian Pustaka


2.1 Kompetensi
2.2
Membaca .......................................................................................
.....................
2.3
Intensif ...........................................................................................
...................
2.4 Model Pembelajaran COOPERATIVE INTEGRATED
READING
COMPOSITION..............................................................................
..........................
2.5 pengelolaan
Kelas .............................................................................................
2.6 hasil Penelitian lain yang
Relevan ....................................................................

Bab III Metodologi Penelitian


3.1 Setting
Penelitian .......................................................................................
......
3.2 Persiapan
Penelitian .......................................................................................
3.3 Siklus
Penelitian .......................................................................................
.........
3.4 Teknik dan Analisis
Data .................................................................................
3.5
Refleksi ..........................................................................................
..............

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan


4.1 Deskripsi Umum Hasil
Penelitian .....................................................................
4.2 Hasil Penelitian
Siklus .....................................................................................
5.1 Hasil Penelitian Siklus
II ..................................................................................
5.2
Pembahasan .............................................................................
......................
Bab V Simpulan
5.1
Simpulan ........................................................................................
..................
5.2
Saran .............................................................................................
..................

Bibliografi .......................................................................................
.......................
Lampiran-
Lampiran ........................................................................................
........

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia merupakan hal

yang tidak bisa lagi ditawar-tawar. Perbaikan kualitas SDM bangsa ini adalah

sebuah keniscayaan. Berdasarkan data dari Organisasi Pendidikan, Ilmu

Pengetahuan, dam Kebudayaan PBB (UNESCO) pada tahun 2011, indeks

pembangunan pendidikan atau education development index (EDI), berada di

posisi 69 dari 127 negara. Dari data tersebut telah tergambar letak kualitas SDM

Indonesia.

Tuntutan akan perbaikan mutu SDM ini seirama dengan kemajuan zaman.

Zaman yang terus maju dan berkembang mengharuskan peningkatan kualitas

SDM, jika tidak ingin kiaan tertinggal dengan bangsa lain yang lebih dulu maju.

Sumber daya manusia dan pendidikan merupakan dua sisi mata uang yang

tidak bisa dipisahkan. Salah satu parameter kualitas sumber daya manusia sebuah

bangsa adalah kualitas dunia pendidikannya. Semakin tinggi kualitas pendidikan

sebuah bangsa, maka akan semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusianya.

Dengan demikian, peran dunia pendidikan dalam meningkatkan SDM sangat


strategis. Pendidikan merupakan salah satu wadah untuk melahirkan generasi

yang berkualitas (Aqib, dkk, 2011: 28).

Untuk menciptakan manusia berkualitas, maka tentu saja diperlukan

pendidikan yang berkualitas pula. Peningkatak kualitas pendidikan tentu harus

selalu diupayakan dengaan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan

peningkatan kualitas pembelajaran. Melalui peningkatan mutu pembelajaran,

maka siswa pun akan lebih termotivasi untuk belajar. Kreativitas siswa juga dapat

meningkat. Dari ranah afektif, sikap siswa pun semakin positif. Pengetahuan dan

psikomotor siswa jg kian bertambah serta terlatih.

Namun demikian, untuk mewujudkan kualitas pembelajaran yang

berkualitas itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai kelemahan

dalam upaya mencapai misi tersebut masih terdeteksi dengan jelas. Salah satunya

adalah masih rendahnya minat baca di kalangan pelajar. Padahal, membaca

merupakan salah satu kunci kerhasilan visi dan misi pendidikan.

Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia hingga kini masih menjadi

salah satu kendala bagi bangsa ini. Bukan saja hal ini terjadi di kalangan umum,

bahkan di lingkup yang lebih kecil pun, misalnya pendidikan, persoalan

rendahnya minat baca ini terlihat kasat mata dan seolah menjadi kendala klasik.

Ironis. Salah satu indikatornya adalah relatif lengangnya pemustaka di

perpustakaan sekolah. Sebagai contoh, hanya sekitar 10% saja siswa yang dengan

inisiatif sendiri berkunjung ke Perpustakaan SMA Negeri 4 Tanjung Jabung

Timur. Kondisi serupa pun disinyalir terjadi di sekolah lain (Laporan

Perpustakaan SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur Januari-Agustus 2012)

Kondisi sedemikian ini diperparah oleh metode pembelajaran membaca di

kelas, terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia yang cenderung masih

tradisonal. Pembelajaran masih dilakukan secara sama selama bertahun-tahun.


Sehingga pengalaman belajar siswa pun dari tahun ke tahun relatif sama. Padahal,

ada banyak metode pembelajaran yang lebih menarik untuk diaplikasikan.

Akibat pembelajaran membaca dengan metode yang sama dan ketinggalan

zaman secara turun temurun ini, pembelajaran membaca menjadi cenderung

membosankan bagi siswa. Siswa menjadi cenderung malas membaca. Malas

membaca berakibat kompetensi membaca siswa pun cenderung kurang. Padahal

membaca adalah salah satu tulang punggung dunia pendidikan. Kemampuan

membaca bukan hanya berguna dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, tetapi

justru akan sangat bermanfaat untuk semua mata pelajaran.

Salah satu parameter kurangnya kompetensi membaca siswa adalah

kekurangmampuan siswa memahami wacana, memahami pertanyaan, serta

menjawab pertanyaan berdasarkan wacana yang diberikan. Tidak mengherankan

jika Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memperoleh

nilai relatif rendah dalam Ujian Nasional secara umum.

Fenomena kurangnya kemampuan siswa membaca intensif berakibat

kurangnya minat belajar siswa, terutama di luar kelas. Demikian juga yang terjadi

di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur. Kemampuan membaca intensif siswa

cenderung kurang. Di antara sebelas rombongan belajar di SMA tersebut, para

siswa di kelas XII IPS 3 merupakan salah satu yang secara klasikal kemampuan

membacanya paling kurang. Oleh karena itu, siswa di kelas ini dipilih menjadi

subyek penelitian tindakan kelas ini. Untuk itu perlu dilakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) pada kelas ini.

Berdasarkan ilustrasi di atas, kiranya perlu dilakukan revitalisasi

pembelajaran membaca dengan metode yang lebih variatif. Salah satunya adalah

penerapan metode pembelajaran membatik. Melalui metode pembelajaran ini,

maka akan terjadi suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan. Muaranya

adalah mampu mangatrol kompetensi membaca dan minat baca siswa.


1.2 Identifikasi Masalah

a. Pembelajaran membaca masih berjalan monoton.

b. Metode pembelajaran masih konvensional dan cenderung semrawut.

c. Rendahnya kemampuan siswa menjawab pertanyaan berdasarkan wacana.

d. Masih rendahnya kolaborasi antara guru dan siswa.

e. Bahan bacaan masih kurang variatif.

1.3 Rumusan Masalah

Apakah penerapan metode pembelajaran cooperative integrated reading

composition dapat meningkatkan kompetensi membaca intensif siswa kelas XII

IPS 2 SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur 2013?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam Penelitian Tindakan kelas ini adalah

untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 4 Tanjung

Jabung Timur 2013 dalam membaca intensif melalui penerapan model

pembelajaran cooperative integrated reading compositio.


1.5 Hipotesis Tindakan

Dengan penerapan model pembelajaran cooperative integrated reading

composition, kompetensi membaca intensif siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 4

Tanjung Jabung Timur 2013 akan meningkat.

1.6 Manfaat Penelitian

a. Untuk siswa

Memotivasi siswa untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam

pembelajaran sehingga siswa mampu meningkatkan kompetensi membaca

intensif.

b. Untuk guru

Memotivasi guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih

bervariatif dalam melaksanakan pembelajaran, tidak monoton, dan

konvensional. Di samping itu, dapat meningkatkan kompetensi pedagogik

guru (Saudagar dan Ali idrus, 2009: 33)

c. Untuk satuan pendidikan

Meningkatkan kinerja guru yang bermuara pada meningkatnya mutu

pendidikan di satuan pendidikan.

d. Untuk Pemerintah

Menunjukkan keberhasilan dalam upaya peningkatan kualitas guru dan

semua stakehoulder pendidikan nasional.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kompetensi

Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap dasar yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir, dan bertindak yang bersifat dinamis,

berkembang, dan dapat diraih setiap saat.

Gorgon (1988:109) dalam weblog.pendidikan.blogspot.com mengatakan

bahwa kompetensi mengandung aspek atau ranah pengetahuan, pemahaman,

kemampuan, nilai, sikap, dan minat.

Ustyah (1982) dalam wawan-junaidi.blogspot.com berpendapat bahwa

kompetensi mengandung pengertian pemilikan pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan yang dituntut oleh jabatan tertentu.


Sedangankan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (2005: 584),

kompetensi berarti kemampuan menguasai gramatika suatu bahasa secara abstrak

atau batimah.

Jadi secara umum, kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan.

2.2. Membaca

Membaca merupakan salah satu aspek kebahasaan. Menurut Snow (dalam

wawan-satu.blogspot.com), membaca adalah suatu proses pemberian makna pada

materi yang tercetak dengan menggunakan pengetahuan tentang huruf tertulis dan

susunan suara bahasa oral untuk mendapat pengertian.

Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (2005: 83), membaca bermakna

melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau daalam

hati).

2.3 Intensif

Secara umum, intensif dapat diartikan mendalam. Dalam

www.artikata.com, intensif adalah secara sungguh-sungguh dalam mengerjakan

sesuatu hingga memperolah hasil maksimal. Sedangkan dalam Kamus Umum

Bahasa Indonesia(2005: 438) arti intensif seperti yang ada di situs

www.artikata.com.

2.4 Metode Membatik

2.4.1 Metode

Pengertian metode

2.4.2 Membatik
Membatik di sini adalah akronim dari membaca tidak konvensional.

Pengertian membaca telah disampaikan pada bagian 2.2. Adapun pengertian

konvensional menurut ahli adalah sebagai berikut.

Di dalam penelitian ini, istilah membatik mengacu kepada salah satu

model pembelajaran, yaitu cooperative integrated reading composition (CIRS).

Dalam pembelajaran model CIRS, terdapat kegiatan membaca yang tidak

konvensional. Oleh karena itu, istilah mematik dipergunakan sebagai salah satu

bentuk implementasi model pembelajaran CIRS yang telah mengalami modifikasi

dan adaptasi sesuai lingkungan belajar.

2.4.3 Model Pembelajaran COOPERATIVE INTEGRATED

READING COMPOSITION

Model adalah resepresntasi realitas yang disajikan dengan suaatu derajat

struktur dan urutan (Ricky, dallam modul PTK Rayon 8 LPTK Jambi).

COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC)

merupakan model pembelajaran membaca yang melibatkan siswa secara

berkelompok. Dengan cara ini, siswa tidak akan merasa bosan belajar membaca.

Apalagi dengan duperlakukannya pendidikan berkarakter bangsa, model

pembelajaran ini dapat memupun jiwa mandiri, kerja sama, menghargai, berani,

dan sebagainya.

Langkah-langkah pembelajaran dengan model CIRC :

1. Guru mengelompokkan siswa secara heterogen yang terdiri atas 4 siswa

per kelompok.

2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran.


3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide-ide pokok

setiap paragraf dan memberikan tanggapan terhadap wacana/kliping yang

ditulis pada lembar kertas.

4. Siswa mempresentasikan /membacakan hasil kelompok

5. Guru dan siswa membuat simpulan bersama.

6. Penutup

Model pembelajaran CIRC membantu guru menyampaikan materi

pembelajaran kepada siswa. Siswa menjadi jauh lebih aktif karena siswa

menemukan ide-ide pokok bacaaan secara mandiri berkelompok. Diharapkan

dengan menerapkan pembelajaran ini, maka minat baca sisea semakin

meningkat.

2.5 Pengelolaan Kelas

Keterampilan pengelolaan kelas secara praktis berkaitan dengan usaha

mempertahankan kondisi kelas dan mengembangkan iklim kelas (Fahurrohman

dan Sobry Sutikno, 2007:107-108) . Untuk menciptakan kondisi kelas

merupakan perbuatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan dengan memberi

ramalan atau prediksi iklim kelas yang kemungkinan akan terjadi. Sedangkan

mempertahankan kondisi kelas merupakan respons langsung atas peristiwa yang

terjadi dalam suasana nyata kelas.

Mengembangkan iklim kelas memiliki arti menata ulang kondisi kelas

yang kurang akseptabel. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain dengan

memodifikasi siswa serta penerapan model pembelajaran yang menarik, misalnya

penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition

(CIRC).
2.6 Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan secara online, ada beberapa

penelitian yang relevan yang telah dilakukan dan dipublikasikan di internet.

Namun sejauh penelusuran yang dilakukan secara manual, maupun online, belum

ada penelitian serupa di wilayah kabupaten Tanjung Jabung Timur. Oleh karena

itu, penelitian ini sangat perlu dilakukan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas XII IPS 3 SMA

Negeri 4 Tanjung Jabung Timur yang berlokasi di Jalan Sultah Thaha SK 4 Desa

Sidomukti Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jumlah siswa

21 orang, 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan latar belakang

ekonomi, sosial, dan etnis heterogen. Penelitian dilakukan selama dua bulan yakni

paada Maret 2013.

3.2 Persiapan Penelitian

Guna memperlancar pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

telah dipersiapkan instrumen dan penilaian, yakni berupa lembar evaluasi, lembar

observasi, angket, dan catatan.

3.3. Siklus Penelitian


Penelitian Tindakan kelas ini menggunakan dua siklus, yaitu:

3.3.1 Siklus Pertama

a. Pendahuluan

Mempersiapkan berbagai keperluan penelitian tenaga peneliti, observer,

berbagai lembar observasi, lembar evaluasi, serta konsep materi yang akan

dijadikan bahan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

Membatik, yaitu:

Standar Kompetensi:

11. Membaca. Memahami ragam wacana tuis meaui kegiatan membaca cepat dan

membaca intensif

Kompetensi Dasar :

11.2 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf

induksi, deduksi dengan membaca intensif

Indikator:

Membedakan paragraf induktif dan deduktif


Menemukan paragraf induktif dan deduktif
Menentukan kalimat simpulan
Merangkum bacaan

Pelaksanaan penelitian Tindakan:

Waktu : Dibatasi pada jam mata paelajaran Bahasa Indonesia

Tempat : lokal kelas XII IPS 3 SMA Negeri Tanjung Jabung Timur tahun

2012/2013
Pelaksana : Sutoyo, S.S, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII

IPS 3 sebagai peneliti.

Observer : Ahmad Taifur, S.Pd. yang mengamati pelaksanaan pembelajaran

melalui lembar observasi yang telah dipersiapkan.

b. Langkah Utama

1. Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 anggota per kelompok.

2. Guru memberikan fotokopi kliping artikel Bersihkan Candi Muaro Jambi

(Tribun Jambi, 6 Oktober 2011)

3. Siswa bekerja sama membaca dan membahas/menemukan kalimat utama tiap

paragraf, ide pokok tiap paragraf, dan menemukan permasalahan dalam artikel.

4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi/kerja kelompok di depan kelas.

c. Penutup

Guru memberikan penilaian kinerja siswa.

Guru dan siswa memberikan apresiasi atas kinerja kelompok

Refleksi siklus I dilakukan peneliti/kolaborator bersama observer. Siklus II

dilakukan berdasarkan refleksi pada siklaus I.

1.3.2 Siklus Kedua

a. Pendahuluan

Hampir sama dengan siklus I, peneliti mempersiapkan semua keperluan

dalam penelitian tindakan kelas, antara lain tenaga peneliti, observator, berbagai

lembar observasi, lembar evaluasi, kertas catatan, angket, serta perangkat

pembelajaran.
b. Langkah Utama

1. Guru mengelompokkan siswa menjadi 4 anggota per kelompok. Anggota

kelompok berbeda dengan anggota pada siklus I agar bervariasi.

2. Guru memberikan fotokopi kliping artikel Kabinet Gemuk (Tribun Jambi, 17

Oktober 2011)

3. Siswa bekerja sama membaca dan membahas/menemukan kalimat utama tiap

paragraf, ide pokok tiap paragraf, dan menemukan permasalahan dalam artikel.

Anggota kelompok boleh berbagi tugas misalnya, anggota 1 mempelajari paragraf

1-3, anggota 2 mempelajarai paragraf 4-5. Dst.

4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi/kerja kelompok di depan kelas.

c. Penutup

Guru memberikan penilaian kinerja siswa.

Guru dan siswa memberikan apresiasi atas kinerja kelompok

1.4 Teknik dan Analisis Data

Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat, guru/peneliti

menggunakan beberapa intrumen dan penggunaannya sebagai berikut:

1) Catatan.

Pencatatan dilakukan selama kegiatan berlangsung yang meliputi

catatan persiapan, pelaksanaan, dan penelitian sebagai perekam

kegiatan setiap siklus. Pencatatan dilakukan untuk memperoleh data

real yang tidak ada dalam lembar evaluasi dan observasi penelitian.

2) Lembar evaluasi

Teknik tes dilakukan setiap siklus untuk mengetahui daya serap daya

serap siswa dalam membaca intensif. Hasil tes dituangkan dalam

lembar evaluasi.
3) Lembar observasi

Observasi dilakukan secara bersama oleh guru/kolaborator. Sutoyo,

S.S. sebagai guru yang mengajar di kelas XII IPS 3 dan Ahmad

Taifur, S.Pd. sebagai kolaborator dan observer

4) Angket

Angket dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan seputar

kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran

Membatik kepada siswa untuk mengetahui respons siswa serta

berbagai hambatan dialami siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

Penganalisisan data dilakukan secara holistik terhadap semua data yang

tercatat, melalui catatan, lembar abservasi, lembar angket, serta lembar

evaluasi. Hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil penelitian yang sebenarnya

berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Penganilisisan dilakukan dari hasil

PTK siklus I dan II. Analisis data dilakukan oleh peneliti dan observer.

(dalam penelitian tindakan kelas ini, observer juga peneliti).

1.5 Refleksi

Refleksi dilakukan dua kali, yakni setelah dilakukan penelitian siklus I dan

Siklus II. Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada Siklus I. Siklus

II dilaksanakan untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang terjadi pada siklus

I. Dengan demikian perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pada Siklus II lebih baik

dibanding pada Siklus I.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Umum Hasil Penelitian

Secara umum hasil penelitian menunjukkan hal positif mulai dari persiapan,

pelaksanaan, dan hasil yang diperoleh. Terlihat peningkatan yang signifikan

dalam hal persiapan pada siklus I ke siklus II. Peneliti lebih mempersiapkan

bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian pada siklus II.

Selama pelaksanaan PTK pun, tampak peningkatan positif dari siklus I ke

Siklus II. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil observasi yang dilakukan

observer terhadap proses pembelaajaran pada Siklus II. Kemampuan guru

meningkat. Demikian pula dengan peran siswa dalam pembelajaran yang semakin

baik. Dalam beberapa aspek yang diamati, peran serta siswa dalam pembelajaran

membaik.
Dengan membaiknya persiapan dan pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II,

maka implikasinya jelas terlihat pada hasil pembelajaran. Hasil tes

memperlihatkan bahwa terdapat kemajuan yang sangat berarti dari Siklus I ke

Siklus II. Ada peningkatan kelulusan 23% dari siklus I ke Siklus II.

Ketidaklulusan pun berkurang 23%. Meski pun masih ada yang belum mencapai

KKM, dalah kelas klasikal, hal itu lumrah.

Berbagai catatan peneliti dan oberver pun memperlihatkan perbaikan kinerja

dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

4.2 Hasil Penelitian Siklus I

4.2.1 Perencanaan Penelitian

Pada siklus I, guru sebagai peneliti bersama observer telah

mempersiapkan segala keperluan dalam penelitian. Berdasarkan pengamatan

observer, guru telah mempersiapkan perangkat pembelajaran, media, lembar

observasi bagi observer, lembar evaluasi, bahan evaluasi dengan baik (Lampiran

7). Hanya saja terjadi kekurangan media pembelajaran. Handout yang diberikan

guru kepada siswa hanya 20 lembar. Padahal jumlah siswa 21 orang. Jadi guru

memberikan kliping asli yang seharusnya menjadi pegangan guru kepada siswa

yang kurang.

4.2.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian Siklus I dilaksanakan pada Selasa, 5 Maret 2013

pada jam pelajaran Bahasa Indonesia pada jam ke-7 sampai 8 di kelas XII IPS 3

SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur. Berdasarkan hasil pengamatan observer


pada lampiran 7, secara umum guru telah melaksanakan pembelajaran dengan

baik sesuai dengan perencanaan. Guru telah membuka pembelajaran,

menyampaaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, menerapkan model

pembelajaran membatik, memberi kesempatan siswa bertanya, melaksanakan

penilaian, serta menyimpulkan pembelajaran. Hanya ada satu indikator, yang

belum dilaksanakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini, yakni

guru tidak memberikan penguatan kepada siswa.

Penerapan metode pembelajaran membatik di kelas XII IPS 3 telah

diterapkan guru dengan bervariasi, disesuaikan dengan kondisi siswa pada jam 7-

8. Jam 7-8 merupakan jam rawan bagi siswa karena sudah lewat tengah hari.

Waktu-waktu seperti itu umumnya siswa mengantuk, lelah, dan lapar. Dengan

penerapan metode pembelajarn membatik, siswa menjadi lebih bersemangat

karena semua siswa dilibatkan dalam proses pembelajaran.

Pelibatan siswa tergambar dari upaya guru membentuk kelompok

beranggotakan 4 siswa. Masing-masing siswa diberi tugas. Jadi tidak ada siswa

yang tidak belajar. Apalagi setiap siswa harus mendiskusikan hasil tugasnya

dengan teman sekelompoknya. Dengan demikian, selain belajar mandiri

individual, siswa juga belajar bekerja sama berkelompok.

4.2.3 Pengamatan

Berdasarkan pengamatan observer dan dari catatan-catatan kecil peneliti

selama berlangsungnya pembelajaran pada siklus I, secara umum siswa antusias

dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran


membatik. Hanya saja, dari hasil pengamatan dengan lembar observasi pada

lampiran 7 terungkap bahwa masih ada ditemukan kekurangaktivan siswa,

terutama ketika diminta bertanya atau menjawab pertanyaan guru.

Setelah dianalisis, hal ini terjadi karena keterkejutan siswa akan model

pembelajaran yang tidak biasa. Sesuatu yang baru tentu saja tidak akan langsung

klop. Perlu waktu untuk benar-benar menyatu. Di samping itu, faktor cuaca dan

waktu proses pembelajaran juga memberi andil.

4.2.4 Refleksi

Setelah persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pada siklus I ada beberapa

catatan yang dijadikan sumber refleksi bagi guru/peneliti dan siswa, antara lain:

1. Masih ada 33% siswa yang belum mencapai KKM 68.

2. Perlu siasat lebih bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran pada

jam ke-7 sampai 8.

3. Pembelajaran berlangsung menarik, tetapi antusiasme siswa, terutama

keinginan bertanya dan menjawab pertanyaan guru masih kurang.

4. Guru belum melaksanakan penguatan pada bagian akhir pembelajaran

5. Teknik membaca siswa masih lemah. Masih ada siswa yang membaca

komat-kamit, bahkan terdengar suaranya.

Berdasarkan beberapa temuan ini, maka peneliti/guru memperbaiki

pembelajarannya pada pertemuan selanjutnya. Guru melakukan penguatan pada

akhir pembelajaran. Pembelajaran agar lebih menarik pada jam-jam rawan, harus

ada inovasi dalam pembelajaran. Catatan-catatan ini menjadi bahan

pertimbangan dalam melaksanakan penelitian pada siklus II.

4.3 Hasil Penelitian Sikluas II


4.3.1 Perencanaan Penelitian

Sebagaimana pada siklus I, pada siklus II guru sebagai peneliti bersama

observer telah mempersiapkan segala keperluan dalam penelitian dengan lebih

baik. Berdasarkan pengamatan observer, guru telah mempersiapkan perangkat

pembelajaran, media, lembar observasi bagi observer, lembar evaluasi, bahan

evaluasi dengan baik (Lampiran 8). Berbagai kelemahan persiapan pada siklus I

telah diperbaiki pada siklus II. Misalnya, kekurangan fotokopi handout bahan

pembelajaran pada siklus I, sudah tidak lagi ditemukan.

4.3.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Guru telah melaksanakan pembelajaran pada siklus II sesuai skenario

pembelajaran. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dilaksanakan pada

Sabtu, 23 Maret 2013 pada jam pelajaran Bahasa Indonesia pada jam ke-1 sampai

ke-2 di kelas XII IPS 2 SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur. Berdasarkan hasil

lembar pengamatan observer pada lampiran 8, secara umum guru telah

melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan perencanaan. Guru telah

membuka pembelajaran, menyampaaikan tujuan pembelajaran, memotivasi

siswa, menerapkan metode pembelajaran membatik, memberi kesempatan siswa

bertanya, melaksanakan penilaian, serta menyimpulkan pembelajaran.

Kekurangan guru pada Siklus I yakni tidak memberikan penguatan kepada

siswa, pada siklus II telah dilakukan sebagai bentuk perbaikan.


Pelibatan siswa tergambar dari upaya guru membentuk kelompok

beranggotakan 4 siswa. Masing-masing siswa diberi tugas. Jadi tidak ada siswa

yang tidak belajar. Apalagi setiap siswa harus mendiskusikan hasil tugasnya

dengan teman sekelompoknya. Dengan demikian, selain belajar mandiri

individual, siswa juga belajar bekerja sama berkelompok.

Berdasarkan data hasil evalusi pada siklus II, ternyata ternjadi

peningkatan. Pada siklus II ini hanya tinggal 10% siswa yang belum mencapai

KKM. Sedangkan 90% siswa telah mencapai KKM. Pada siklus II ini, memang

pencapaian hasil siswa belum 100%. Dalam pembelajaran klasikal, hal ini sudah

dianggap baik karena siswa memiliki latar belakang heterogen dengan minat yang

juga heterogen.

4.3.3 Pengamatan

Berdasarkan pengamatan observer dan dari catatan-catatan kecil peneliti

selama berlangsungnya pembelajaran pada siklus II, Secara umum antusiasme

siswa akan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

membatik meningkat. Atensi siswa membaik signifikan. Hanya ada seorang siswa

yang permisi keluar sebentar.

Berdasarkan hasil pengamatan dengan lembar observasi pada lampiran 8

tergambar bahwa telah ada perbaikan partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran. Keaktivan siswa telah terlihat dengan munculnya beragam

pertanyaan serta respon siswa dalam menjawab pertanyaan guru.

Teknik membaca siswa juga mengalami perbaikan. Suara riuh ketika

membaca sudah berkurang, meskipun komat-kamit masih tampak pada mulut

beberapa siswa
4.3.4 Refleksi

Pada pelaksanaan PTK siklus II terlihat beberapa perbaikan dalam segala

lini, mulai persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Berbagai catatan pada refleksi

pada siklus I telah mengalami perbaikan, antara lain:

1. Masih ada 10% siswa yang belum mencapai KKM 68. Turun 23% dari

siklus I.

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada jam berapa pun, seyogyanya

tidak menjadi persoalan. Yang diperlukan adalah inovasi dan variasi

dalam pembelajaran.

3. Antusiasme siswa meningkat karena pembelajaran menjadi lebih

menarik dan melibatkan semua siswa. Meskipun pada kenyataannya

tetap tidak semua siswa memiliki tingkat antusiasme yang sama.

4. Perbaikan pembelajaran telah dilakukan guru, misalnya guru telah

melaksanakan penguatan pada bagian akhir pembelajaran dan siswa

sudah mau bertanya dan menjawab pertanyaan guru.

5. Teknik membaca siswa meningkat, meskipun masih terlihat komat-

kamit mulut siswa yang seharusnya tidak.

Berdasarkan beberapa catatan di atas, terlihat bahwa keberhasilan

peningkatan kompetensi membaca intensif siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 4

Tanjung Jabung Timur tahun pelajaran 2012/2013, meskipun belum mencapai

100%.

Meskipun tidak lagi dilakukan siklus III, tetapi guru sebagai peneliti tetap

dapat memanfaatkan refleksi pada siklus II sebagai bahan perbaikan diri pada

proses pembelajaran pada masa mendatang.


4.4 Pembahasan

Berdasarkan data-data dari instrumen yang dipakai dalam PTK pada siklus I

dan siklus II dapat dibahasa hal-hal sebagai berikut:

4.4.1 Lembar Evaluasi.

Dari lembar evaluasi pembelajaran pada siklus I dan II dapat disampaikan

bahwa terjadi peningkatan hasil secara signifikan. Dari 21 siswa, tingkat kelulusan

pencaian KKM pada siklus I 67% dan pada siklus II 90%. Terjadi kenaikan 23%.

Demikian juga tingkat ketidak lulusan juga mengalamai penurunan 23% dari 33%

pada siklus I menjadi 10% saja pada siklus II. Setelah dua kali siklus dilakukan

ternyata tingkat kelulusan belum mencapai kelulusan 100%. Namun hal ini dinilai

masih wajar mengingat siswa-siswa kelas XII IPS 3 berasal dari latar belaakang

heterogen. Siswa 10% yang tidak lulus KKM perlu mendapat layanan lanjutan

berupa remideal pada kesempatan lain.

4.4.2 Lembar Observasi

Berdasarkan hasil lembaran observasi pada sikuls I dan siklus II oleh

observer, diperoleh data bahwa baik guru mapun siswa sama-sama memanfaatkan

refleksi pada siklus I untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II. Kelemahan

guru pada siklus I, yakni tidak memberikan penguatan pada akhir pembelajaran,

telah diperbaiki dan dilakukan pada siklus II. Demikina juga peran serta siswa

dalam proses pembelajaran meningkap pada siklus II dibandingkan dengan siklus

I. Siswa sudah mau bertanya dan juga mampu menjawab pertanyaan guru.

4.4.3 Angket
Fakta yang terungkap pada hasil angket pada Lampiran 9 bahwa umumnya

siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 4 Tanjab Timur 2011 menyukai pembelajaran

Bahasa Indonesia. 85% menyukai dan hanya 15% yang tidak menyukainya.

Dari siswa yang menyukai pembelajaran Bahasa Indonesia ternyata 80%

menyukai penerapan model pembelajaran baru yang lebih variatif, tidak monoton,

melibatkan siswa, menarik, melatih kerja sama, dan sebagainya.

Dengan demikian, PTK ini membuktikan bahwa penerapan metode membatik

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk KD 11.2 Menentukan kalimat

kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan

membaca intensif cocok untuk di terapkan di kelas XII IPS 3 SMA Negeri 4

Tanjung Jabung Timur.

4.4.4 Catatan-catatan

Catatan-catatan dilakukan oleh peneliti dan observer selama pelaksanaan

siklus I dan siklus II. Catatan ini untuk mengakomodasi dan merekam berbagai

peristiwa yang tidak terakomodir di lembar observasi, lembar evaluasi, dan

angket. Catatan yang diperoleh dalam PTK ini antara lain, laporan pandangan

mata seputar kegiatan membaca siswa. Misalnya, siswa masih membaca dengan

berbisik-bisik dan komat-kamit pada siklus I. Pada siklus II, bisik-bisik sudah

tidak terdengar, tetapi komat-kamit masih berlangsung, meskipun pelakunya telah

berkurang. Ada juga catatan perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran,

misalnya hanya ada seorang siswa yang permisi keluar ruangan pada siklus II.
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pada Bab I-IV, dapat disimpulkan bahwa Penerapanan

metode pembelajaran membatik dapat meningkatkan kompetensi membaca

intensif siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur tahun

pelajaran 2012/2013. Keberhasilan itu terbukti berdasarkan beberapa fakta yang

terekam selama penelitian berlangsung, antara lain berdasarkan hasil lembar

evaluasi, hasil lembar observasi, hasil angket, serta berbagai catatan peneliti dan

observer.

Meskipun penerapan metode pembelajaran membatik belum mampu

peningkatan kompetensi membaca intensif siswa hingga 100%, tetapi penelitian

ini dinilai berhasil. Hal ini dianggap lumrah karena PTK dilakukan pada kelas

klasikal yang memiliki siswa dengan latar belakang etnis, ekonomi, agama, dan

strata sosial heterogen.

5.2 Saran

Melihat keberhasilan pembelajaran di kelas XII IPS 3 SMA Negeri 4

Tanjung Jabung Timur 2013 dengan menerapkan metode pembelajaran membatik

pada KD 11.2 Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola

paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif, maka guru Bahasa Indonesia

SMA dapat mencoba menerapkan model ini pada pembeajaran Bahasa Indonesia

di sekolah masing-masing.
Budaya intelektual, salah satunya melakukan penelitian kecil seperti PTK

ini hendaknya dapat dilakukan lagi pada masa mendatang oleh semua guru Bahasa

Indonesia SMA dimana pun berada.


BIBLIOGRAFI

Arikunto, Suharsimi, dkk, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno, 2007. Strategi Belajar Mengajar.


Bandung : Reflika
Aditama
Laporan bulanan Perpustakaan SMA Negeri 4 Tanjab Timur 2011

Saudagar, Fachruddin dan Ali Idrus, 2009. Pengembangan Profesional Guru.


Jakarta : gaung
Persada press

Suratno, dkk, 2011. Model Penelitian Tindakan Kelas, Jambi: PLPG Rayon 8

Tim Penyusun, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Wawan-satu.blogspot.com, diakses 30 September 2012

Weblog.pendidikan.com, diakses 30 September 2012

www.artikata.com, diakses 30 september 2012

Lampiran 1

Daftar Riwayat Hidup

Peneliti

1. Nama : Sutoyo, S.S.

NIP : 197402142006041007

Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 14 Februari

1974
Pendidikan : S1/ Sastra Indonesia

Unit Kerja : SMA Negeri 4 Tanjung Jabung

Timur

Alamat : Dusun Tanjungsari Desa Sidomukti

Kec Dendang Tanjung Jabung

Timur

Email : sutoyobiwi@yahoo.co.id

Jejaring sosial : Facebook : Sutoyo Biwi


Twitter : @sutoyobiwi

No Ponsel : 081366341005

2. Observer

Nama : AHMAD TAIFUR, S.Pd.

NIP : 196806042005011008

Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 04 Juni 1968

Pendidikan : S1/ Pendidikan Bahasa Indonesia

Unit Kerja : SMA Negeri 4 Tanjung Jabung

Timur

Alamat : Dusun Rejo Agung Desa

Sidomukti Kec Dendang Tanjung Jabung Timur

No Ponsel : 081274535236

Lampiran 2

Jadwal Penelitian

Penelitian Tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan pada

semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dengana rencana

pelaksanaan sebagai berikut:


N PEKAN BULAN JENIS KEGIATAN KETERAN

O KE GAN
1. III Feb Rapat koordinasi dengan
2013 observer dan menyusunan
proposal
2. IV
Feb Penyusunan perangkat
3. I 2013 penelitian

4. II Mar Penelitian siklus I


2013
5. III Analisis Data dan Refleksi
Mar Siklus I
6. IV 2013
Penelitian Siklus II
7. I Mar
2013 Analisis data dan refleksi
8. II-IV siklus II
Mar
9. IV 2013 Analisis menyeluruh semua
siklus
Apr
2013 Penyusunan laporan

Apr Seminar di MGMP*)


2013

Sep
2013

Keterangan:

*) Kegiatan MGMP baru dimulai Sep 2013

Lampiran 3
Jadwal Pelaksanaan Penelitian PTK

2013

FEB MAR APR SEP


N KEGIATAN

O 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 Rapat koordinasi dengan
observer dan
menyusunan proposal
2 Penyusunan perangkat
penelitian
3 Penelitian siklus I
4. Analisis Data dan
Refleksi Siklus I
5. Penelitian Siklus II
6. Analisis data dan refleksi
siklus II
7. Analisis menyeluruh
semua siklus
8. Penyusunan laporan
9. Seminar di MGMP*)

*) Kegiatan MGMP baru dimulai Sep 2013

Lampiran 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII IPA dna IPS/ 2
Pertmuan ke : 9
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit`
Standar Kompetensi : Membaca. Memahami artikel dan teks
pidato

Kompetensi Dasar : Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel melalui
kegiatan membaca intensif

Indikator :
Kognitif produk
Menemukan ide pokok tiap paragraf
Menemukan ide pendukung
Menemukan masalah dalam artikel
Merangkuman isi artikel

Materi Pembelajaran :
Penemuan ide pokok dan permasalahan dalam artikel

Metode Pembelajaran :
Pendekatan pembelajaran : kontekstual
Model pembelajaran ` : Cooperative Integrated Reading and
Compositian (CIRC)
Metode : inkuiri, diskusi, tanya jawab, presentasi

Alat/ Media pembelajaran


Hand out
kliping

Kegiatan Pembelajaran
a.Kegiatan awal
orientasi : - Siswa dan guru membuka pembelajaran
` - Guru mengecek kesiapan siswa
Apersepsi : Guru menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai
Motivasi : Guru memotivasi siswa pentingnya
kemampuan dan budaya
membaca
Pemberian acuan : Guru menjelaskan sekilas tentang ide
pokok dan permasalahan
dalam artikel
Mekanisme pembelajaran : -Guru menjelaskan mekanisme
pembelajaran sesuai model CIRC

b. Kegiatan Inti
Fase Kegiatan Nilai
Eksplorasi Siswa dikelompokkan. Tiap rasa ingin tahu,
kelompok terdiri atas 4 siswa kerja sama,
Guru memberikan hand out berupa tanggung jawab,
kliping artikel Bersihkan Candi kritis, mandiri
Muaro Jambi (Tribun Jambi, 6
Oktober 2011)
Elaborasi Tiap siswa wajib membaca intensif Kerja sama
artikel di dalam hati. tanggung jawab
Setelah selesai, bersama kritis
kelompoknya, siswa berani
mendiskusikannya. Caranya dengan mandiri
saling membacakan hasil
temuannya. Anggota lainnya
menyimak dan memberikan ralat
jika salah.
Konfirmasi Siswa mempresentasikan hasil kerja Berani
kelompok. Kelompok lain kritis
memberikan tanggapan. Tanggung jawab
Kerja sama

Evaluasi Guru memberikan penialaian dengan Tanggung jawab


lembar evalusai yang telah
dipersiapkan.

c.Kegiatan Akhir
Penghargaan
Guru memberikan komentar atas proses kerja kelompok
siswa
Guru memberitahukan rencana pembelajaran pertemuan
selanjutnya
Guru dan siswa memberikan apresiasi kinerja siswa
Refleksi
Siswa menyimpulkan pembelajaran
Guru memberikan penguatan atas simpulan siswa
Siswa dan guru menutup pembelajaran

Sumber Belajar
-Buku referensi ketrerampilan menyimak/ Buku paket Bahasa
Indonesia kelas XII
- kliping artikel

Penilaian Hasil Belajar


Indikator Pencapaia kompetensi Indikator Jenis/Teknik
penilaian penilaian
Menemukan ide pokok tiap Kognitif produk Nontes tertulis/uraian
paragraf
Menemukan ide pendukung Kognitif produk Nontes tertulis/uraian
Menemukan masalah dalam Kognitif produk Nontes tertulis/uraian
artikel
Merangkuman isi artikel Kognitif produk Nontes tertulis/uraian

Soal/alat Penilaian
1. Temukan ide pokok tiap paragraf artikel ini!
2. Temukan ide-ide pendukung tiap paragraf artikel ini!
3. Temukanlah masalah dalam artikel ini!
4. Tuliskan rangkuman isi artikel ini!

Pedoman Penilaian
Aspek dinilai Kreteria Skor Skor Nilai
diperoleh
Menemukan ide a.benar 3
pokok tiap paragraf b.kurang benar 2
c.tidak benar 1
Menemukan ide a.benar 3
pendukung tiap b.kurang benar 2
paragraf c.tidak benar 1

Menemukan a.benar 3
masalah dalam b.kurang benar 2
artikel c.tidak benar 1
Merangkum isi a. Lengkap 4
artikel dengan b.cukup lengkap 3
bahasa sendiri b.kurang 2
lengkap 1
c.tidak lengkap
Skor maksimal 13

Skor =Skor Perolehan X 100


13

Dendang 5
Maret 2013
Mengetahui Guru Bidang
Studi
Kepala sekolah

Ahmad Taifur,S.Pd. S u t o y o, S.S.


NIP.196806042005011008
NIP.197402142006041007
Lampiran 5

TABEL PENILAIAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF

SIKLUS I

ASPEK DINILAI KKM


Masal
Kalimat Ide SKOR
ah Sinops Kon 68
utama poko
NO NAMA SISWA dalam is vers
k
artikel i
1-3 1-3 1-3 1-4 13 100
Y T

1. ANGGA 3 2 2 2 9 69 y
ALFIAN
2 AHMAD 3 3 2 3 12 92 y
SHOLEH
3 ANITA ARITO 3 3 3 3 12 92 y
4 AYU 1 1 2 2 6 29 x
ULANDARI
5 CYNDELARAS 3 3 2 3 11 85 v
AP
6 HANDI 3 2 3 2 10 77 v
IRAWAN
7 INDAH NUR O 1 1 1 2 5 39 x
8 KUSWANTI 3 2 2 3 10 77 v
9 MUSLIMIN 3 3 2 3 11 85 v
10 NURDIN 2 2 2 3 9 69 v
11 PURNAWATI 2 1 2 2 7 54 x
12 RINI UTAMI 3 2 3 3 11 85 v
13 RIZAL 3 2 2 2 9 69 v
14 RONALDA S.G 3 2 2 2 9 69 v
15 SALAMA M. A 2 2 2 2 8 62 x
16 TRIA NUR K 2 1 1 2 6 29 x
17 WANTI 2 2 2 2 8 62 x
PUSPITA
18 WULANDARI 3 3 2 3 11 85 v
19 YULIA 3 2 3 3 11 85 v
HERNAND
20 NURYATI 3 2 2 3 10 77 v
21 NICO 2 1 2 3 8 62 x
VERNAND
67 33
% %

NILIA = SKOR X 100


13
Dendang, 5 Maret
2013
Guru Mata Pelajaran

Sutoyo, S.S
NIP
197402142006041007

Lampiran 6

TABEL PENILAIAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF

SIKLUS II

ASPEK DINILAI KKM


Masal SKO
Kalima Ide Konve
ah sinops 68
t poko R
N NAMA SISWA utama k
dalam is rsi
O artikel
100
1-3 1-3 1-3 1-4 13 Y T

1. ANGGA ALFIAN 3 3 2 3 11 85 V
2 AHMAD 3 3 3 4 12 92 V
SHOLEH
3 ANITA ARITO 3 3 3 3 12 92 V
4 AYU ULANDARI 3 2 2 2 9 69 V
5 CYNDELARAS 3 3 2 3 11 85 V
AP
6 HANDI IRAWAN 3 2 3 2 10 77 V
7 INDAH NUR O 3 2 2 2 9 77 v
8 KUSWANTI 3 2 2 3 10 77 V
9 MUSLIMIN 3 3 3 3 12 92 V
10 NURDIN 2 2 3 3 10 77 V
11 PURNAWATI 2 1 2 2 7 54 X
12 RINI UTAMI 3 2 3 2 10 77 v
13 RIZAL 3 2 2 3 10 77 v
14 RONALDA S.G 3 2 3 3 11 85 v
15 SALAMA M. A 3 2 2 3 10 77 v
16 TRIA NUR K 3 1 2 2 8 62 x
17 WANTI PUSPITA 2 2 2 3 9 69 v
18 WULANDARI 3 3 3 3 12 92 v
19 YULIA 3 2 3 3 11 85 v
HERNAND
20 NURYATI 3 2 2 3 10 77 v
21 NICO 2 2 2 3 9 69 v
VERNAND
90 10
% %

NILIA = SKOR X 100


13

Dendang, 23 Maret
2013
Guru Mata Pelajaran

Sutoyo, S.S
NIP
197402142006041007

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS


SIKLUS I

Nama Observator : AHMAD TAIFUR, S.Pd.


Tanggal : 5 Maret 2103

N ASPEK YANG DIAMATI YA TIDA KET


O K
A. Guru
a. Membuka pembelajaran dengan baik v
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran v
c. Memotivasi siswa v
d. Menerapkan metode pembelejaran v
bervariasi
e. Menggunakan perangkat pembelajaran v
f Memberi kesempatan siswa bertanya v
g. Menggunakan media yang relevan v
h. Memberi penguatan kepada siswa v
i. Menyimpulkan pembelajaran v
j. Melaksanakan penilaian v
k. Menggunakan waktu secara efektif v

B. Siswa
a. Umumnya siswa siap mengikuti v
pembelajaran
b. Umumnya siswa memperhatikan v
penjelasan guru
c. Umumnya siswa tidak memperhatikan v
penjelasan guru
d. Umumnya siswa aktif berpartisipasi v
dalam pembelajaran
e. Umumnya siswa pasif berpartisipasi v
dalam pembelajaran
f. Siswa antusias bertanya v
g. Siswa antusias menjawab pertanyaan v
guru
h. Siswa menjawab pertanyaan guru v
dengan benar
i Siswa turut memberikan simpulan v
pembelajaran

Dendang, 5 Maret 2013


Observer

AHMAD TAIFUR, S.Pd.


NIP196806042005011008
Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS


SIKLUS II

Nama Observator : AHMAD TAIFUR, S.Pd.


Tanggal : 23 Maret 2013

N ASPEK YANG DIAMATI YA TIDA KET


O K
A. Guru
a. Membuka pembelajaran dengan baik v
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran v
c. Memotivasi siswa v
d. Menerapkan metode pembelejaran v
bervariasi
e. Menggunakan perangkat pembelajaran v
f Memberi kesempatan siswa bertanya v
g. Mempergunakan media yang relevan v
h. Memberi penguatan kepada siswa v
i. Menyimpulkan pembelajaran v
j Melaksanakan penilaian v
k. Menggunakan waktu secara efektif v

B. Siswa
a. Siap mengikuti pembelajaran v
b. Umumnya siswa memperhatikan v
penjelasan guru
c. Umumnya siswa tidak memperhatikan v
penjelasan guru
d. Umumnya siswa aktif berpartisipasi v
dalam pembelajaran
e. Umumnya siswa pasif berpartisipasi v
dalam pembelajaran
f. Siswa antusias bertanya v
g. Siswa antusias menjawab pertanyaan v
guru
h. Siswa menjawab pertanyaan guru v
dengan benar
i Siswa turut memberikan simpulan v
pembelajaran

Dendang, 23 maret
2013
Observer

AHMAD TAIFUR, S.Pd.


NIP196806042005011008
Lampiran 9
REKAPITULASI ANGKET TANGGAPAN SISWA
TERHADAP PENERAPAN MODEL CIRC DALAM PEMBELAJARAN

TIDAK
YA TIDAK
N MEMILI tot
PERNYATAAN H
O al
jml % jml % jml %
h h h
1. Saya suka mengikuti 18 85 1 5 2 10 21
palajaran Bahasa
Indonesia
2. Saya lebih suka model 2 10 17 80 2 10 21
pembelajaran biasa
3. Saya lebih suka 17 80 2 10 2 10 21
pembelajaran dengan
model bervariasi,
misalnya CIRC
4. Jika suka model biasa,
Mengapa?
a. Sudah terbiasa 2 10 - - - - 2
0
b. Monoton - - 2 10 2
0
c. Gurunya sama 2 10 - - - - 2
0
d. Variatif 1 50 1 50 - - 2
e. Kerja sama 1 50 - - 1 50 2
dengan teman
f. Kerja individual 2 10 - - - - 2
0
g. siswa aktif 1 50 1 50 - - 2
h. menarik 2 10 - - - - 2
0
5. Jika suka model CIRC,
Mengapa?
a. Sudah terbiasa - - 17 10 - - 17
0
b. Monoton - - 17 10 - - 17
0
c. Gurunya 10 47 5 23 2 10 17
d. Variatif 16 95 - - 1 5 17
e. Kerja sama 12 75 2 10 3 15 17
dengan teman
f. Kerja individual 8 38 5 23 4 19 17
g. siswa aktif 17 10 - - - - 17
0
h. menarik 15 90 1 5 1 5 15

Lampiran 10
CATATAN PADA SIKLUS I

Masih ada siswa yang membaca berkomat-kamit serta bersuara


berbisik-bisik.
Dendang, 5 Maret 2013
Observer

AHMAD TAIFUR, S.Pd.


NIP196806042005011008

Lampiran 11

CATATAN PADA SIKLUS II

1. Tidak ada lagi siswa yang membaca berbisik-bisik

2. Namun masih ada siswa yang tampak membaca sengan

berkomat-kamit
Dendang, 23 Maret 2013
Observer

AHMAD TAIFUR, S.Pd.


NIP196806042005011008

Foto-foto Pembelajaran dan Seminar di MGMP

Anda mungkin juga menyukai