Anda di halaman 1dari 17

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kehamilan adalah masa terpenting untuk pertumbuhan janin. Salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan suatu kehamilan adalah gizi. Status gizi ibu pada waktu
pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang
dikandung. Status gizi pada trimester pertama akan sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan embrio pada masa perkembangan dan pembentukan organ organ tubuh
(organogenesis). Pada trimester II dan III kebutuhan janin terhadap zat zat gizi semakin
meningkat. Jika tidak terpenuhi, plasenta akan kekurangan zat makanan sehingga akan
mengurangi kemampuannya dalam mensintesis zat-zat yang dibutuhkan oleh janin
(Pratamawati, 2011).
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia.
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu
harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan
berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik.
(Lestari,2012)
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan
energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi
tersebut diperlukana untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya
organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolism tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat
gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna
(Sukarni, 2013).
Faktor yang mempengaruhi asupan gizi ibu hamil adalah pengetahuan tentang zat gizi
dan kemampuan keluarga untuk membeli makanan. Oleh karena itu perhatian terhadap gizi
dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam
pengawasan kesehatan pada masa hamil (Melvitha, 2012).
Menurut penelitian Martina (2012) dijelaskan bahwa pola makan ibu hamil
dipengaruhi oleh pengetahuan ibu hamil, ketersediaan pangan, kemampuan membeli pangan
dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat setempat dalam memenuhi gizi saat hamil.
Pola makan ibu hamil yang baik selalu mengacu kepada gizi seimbang yaitu
terpenuhinya semua zat gizi sesuai dengan kebutuhan dan seimbang. Pola makan ibu hamil
sangat erat kaitannya dengan kebiasaan makanan yang dikonsumsinya. Secara umum faktor
2

yang mempengaruhi terbentuknya pola makan ibu hamil adalah faktor ekonomi, faktor sosial
budaya, pendidikan, dan lingkungan (Muliarini, 2010).
Kebutuhan zat gizi selama hamil lebih besar dibandingkan dengan pada sebelum
hamil, terutama untuk zat gizi tertentu. Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil
membutuhkan gizi yang seimbang, yaitu makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang
berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin (Karyadi, 2001).
Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil.
Status gizi juga dapat diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan
antara kebutuhan dan masukan nutrient. Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil
dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar
15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Zat gizi yang sering menjadi
kekurangan pada ibu hamil adalah energy protein dan beberapa minteral seperti zat besi dan
kalsium. (Simanjuntak,2005).
Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualits
sumber daya manusia dimasa yang akan dating, karena tumbuh kembang anak akan sangat
ditentukan oleh kondisi pada saat janin dalam kandungan. (Mutalzimah,2007).
Makanan ibu sewaktu hamil hendaknya mengandung jumlah dan mutu gizi yang baik.
Bila ibu hamil makan makanan yang rendah baik jumlah dan mutu gizinya, dapat
menyebabkan kemunduran kesehatan janin. Ibu yang sejak awal mengalami KEK (Kurang
Energi Kronik) akan lebih beresiko melahrikan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
yaitu berat badan <2500 gr.(Aggraini,2005).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan
normal(Lubis,2007).

1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui gizi seimbang bagi ibu hamil.
2. Untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil.
3. Untuk mengetahui jenis makanan yang dihindari oleh ibu hamil.

1.3. Manfaat
Agar pembaca mengetahui gizi seimbang untuk ibu hamil dan pembaca mampu
menentukan makanan apa yang harus dikonsumsi saat hamil.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Pengertian Gizi
Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat dalam bahan pangan dibutuhkan tubuh
untuk menghasilkan energi, membangun, dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses kehidupan. Zat gizi dibagi dalam tiga kelompok menurut fungsinya dalam
tubuh, yaitu:
a. Zat energi, berupa karbohidrat, lemak, dan protein
b. Zat pembangun, berupa protein, mineral, dan air
c. Zat pengatur, berupa protein, mineral, air, dan vitamin
(Almatsier et al, 2011)
Zat gizi juga dapat dibagi dalam zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro
terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein (Almatsier et al, 2011). Satu gram
karbohidrat atau protein menghasilkan 4,1 kkal energi, sedangkan satu gram lemak
menghasilkan 9,3 kkal energi (Kuntarti, 2006). Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
VIII (2004) menganjurkan perbandingan komposisi energi berasal dari karbohidrat,
protein, dan lemak secara berurutan adalah 50-60%, 10-20%, dan 20-30%. Zat gizi
mikro terdiri dari vitamin, mineral, dan air. Vitamin dan mineral berperan dalam
berbagai reaksi biokimia dalam tubuh. Air berperan sebagai pelarut dan pelumas
dalam tubuh, dan sebagai alat transport zat-zat gizi serta sisa-sisa pencernaan dan
metabolisme (Almatsier et al, 2011).

2. 2 Kebutuhan Zat Gizi pada Tahap Kehamilan


2. 1. 1 Trimester I
Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya mengalami morning sickness,
dengan gejala mual, muntah, dan nafsu makan berkurang. Jika ibu hamil enggan
makan, bisa berdampak buruk terhadap kesehatan ibu, misalnya, mengalami
kekurangan gizi. Selama hamil, ibu memerlukan semua zat gizi. Oleh karena itu,
kebutuhan energi, protein, vitamin, mineral bertambah. Selama kehamilan, diperlukan
tambahan protein, rata-rata 17 gram/hari. Akan tetapi pada trimester pertama belum
bisa terpenuhi, diharapkan 1g/kg protein.
1. Kebutuhan Zat Gizi Minggu ke 1 s/d Minggu ke-4
4

Pada periode kehamilan ini calon ibu perlu mengonsumsi makanan bergizi tinggi
untuk mencukupi kebutuhan kalori tubuh ibu dan janin yang bertambah 180 kkal per
hari dari konsumsi kebutuhan tidak hamil sebesar 2200 kkal. Selain untuk memenuhi
kebutuhan energi yang diperlukan oleh si ibu, gizi ini diperlukan karena janin sedang
terbentuk secara pusat pada periode kehamilan ini.
2. Kebutuhan Zat Gizi Minggu ke-5 s/d ke-6
Pada kehamilan minggu ke-5 si ibu biasanya akan mulai ditandai mual dan mutah.
Agar konsumsi makanan tetap masuk tidak terganggu oleh rasa mual dan muntah. Hal
ini dapat disiasati dalam makan porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi
segar dan hangat.
3. Kebutuhan Zat Gizi Minggu ke-7 s/d Minggu ke-8
Ibu perlu mengonsumsi aneka jenis makanan berkalsium tinggi untuk menunjang
pembentuka tulang rangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium
ibu hamil ditambah 10 mg dari kebutuhan ibu wanita tidak hamil sebesar 800 mg.
4. Kebutuhan Zat Gizi Minggu ke-9 s/d Minggu ke-12
Pada minggu ke-9, ibu jangan sampai menambah kebutuhan asam folat 0,2 dari
kebutuhan wanita tidak hamil sebesar 400. Banyak mengonsumsi juga vitamin c
dengan menambah 200 mg dari kebutuhan wanita tidak hamil sebanyak 75 mg. Pada
minggu ke 10, saatnya ibu makan banyak protein untuk memperoleh asam amino
yang tingi yang berfungsi untuk pembentukan otak janin. Pada minggu ke-12 ibu
hamil penuhi vitamin tinggi agar janin tidak mengalami cacat saat lahir. Kebutuhan
vitaminnya meliputi A, B1, B2, B3 dan B4 (Kristianto, 2014)

2. 1. 2 Trimester II
Trimester kedua, gangguan morning sickness sudah berkurang, namun kebutuhan gizi
ibu hamil kian bertambah karena pertumbuhan janin lebih cepat daripada waktu
trimester pertama. Asupan protein bagi ibu hamil harus bertambah, asupan kalori juga
harus tercukupi. Protein dan kalori akan digunakan untuk membentuk plasenta,
ketuban, menambah volume darah, dan mengalirkannya ke seluruh tubuh.
Pada trimester ke dua, ibu hamil sudah mulai mempunyai nafsu makan. 1,5 g/kg berta
badan protein/ hari diperkirakan dapat terpenuhi. Pada trimester ke tiga nafsu makan
tambah besar
1. Kebutuhan Zat Gizi Minggu 13 s/d Minggu ke-16
Jangan makan coklat, minum kopi, dan the. Sebab kafeinnya juga terdapat di teh,
kola, dan cokelat. Berisiko mengaganggu perkembangan saraf pusat janin yang mulai
berkembang. Ibu perlu menambah asupan makanan setara dengan 300 kilo kalori
perhari untuk tumbuhan energy yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin.
5

2. Kebutuhan Zat Gizi Minggu 17 s/d Minggu ke-23


Ibu jangan sampai lupa makan sayur dan buah serta cairan utuk mencegah sembelit.
Kebutuhan cairan tubuh meningkat pada periode kehamilan minggu-minggu ini.
Pastikan ibu minum 8-10 gelas air putih setiap harinya. Selain itu konsumsi sumber
zat besi dan vitamin C untuk mengoptimalkan pembentukan sel darah merah baru,
sebab jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang.
3. Kebutuhan Zat Gizi Minggu 24 s/d Minggu ke-28
Pada minggu ke 28 ibu perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung asam
lemak omega 3,fungsinya bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin.vitamin E
tinggi sebagai antioksidan harus dipenuhi pula pada kehamilan minggu ke 28 ini
(Kristianto, 2014).

2. 3 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Zat Gizi pada Kehamilan


1. Berat Badan
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur
tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus
diberikan agar kehamilannya berjalan lancar. Di negara maju, pertambahan berat
badan selama hamil sekitar 12-14 kg. Jika ibu kekurangan gizi, pertambahannya
hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi dengan BBLR.
2. Suhu Lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37C untuk metabolisme yang optimum.
Dengan adanya perubahan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh
melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh.
Maka lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungannya berarti lebih besar pula
masukan energi yang diperlukan (Putri, 2013).
3. Aktivitas
Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang dilakukan makin
banyak energi yang diperlukan tubuh.
4. Status Kesehatan
Pada kondisi asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang mengandung zat
besi seperti : hati, bayam dan sebagainya
5. Kebiasaan dan Pandangan Terhadap Wanita
Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala
keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000
kal setiap hari. Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya kepada petugas
kesehatan paling sedikit empat kali selama masa kehamilannya.
6. Pengetahuan Zat Gizi Dalam Makanan
6

Didalam perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa sangat
berperan penting. Banyak faktor yang mempengaruhi antara lain kemampuan
keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang gizi. Ngidam adalah
pertanda bahwa di dalam tubuh ibu hamil ada perubahan besar yang menyangkut
susunan enzim dan hormon. Dengan demikian tubuh ibu menjadi lebih efisien
menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.
7. Status Kehamilan
Baik status ekonomi maupun status sosial sangat mempengaruhi seorang wanita
dalam memilih makanannya
8. Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil lebih banyak energi yang diperlukan
(Sibagariang, 2011)

2. 4 Fisiologi Masa Kehamilan


1. Masa Embrio
Masa kehidupan intrauterine manusia secara umum di bagi menjadi dua tahap atau
periode, yaitu masa embrional dan fetal. Masa embrional meliputi masa pertumbuhan
intrauterine sampai usia kehamilan 8 minggu, ketika ovum yang dibuahi ( zigot)
mengadakan pembelahan dan diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ yang hampir
lengkap sampai terbentuk struktur yang akan berkembang menjadi bentuk manusia.
Proses pembentukan organ dari tidak ada menjadi ada ini (organogenesis) pada sistem
organ, misalnya sistem sirkulasi, berlanjut terus sampai minggu ke 12 sehingga
berapa sumber mengklasifikasikan pertumbuhan masa embrional sampai dengan
minggu ke 12 (Hakimi, 2013).

2. Masa Fetal
Masa fetal meliputi masa pertumbuhan intrauterine antara usia kehamilan minggu ke
8-12 sampai dengan sekitar minggu ke 40 (pada kehamilan normal/aterm), ketika
organisme yang telah memiliki struktur lengkap tersebut mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat, sampai pada keadaan yang memungkinkan untuk hidup
dan berfungsi di dunia luar (ekstra uterine).
Pada masa kehamilan ada beberapa perubahan pada hampir semua sistem organ pada
martenal. Perubahan ini diawali dengan adanya sekresi hormon dari korpus luteum
dan plasenta.efek mekanis pada pembesaran uterus dan kompresi dari setruktur sekitar
uterus memegang peranan penting pada trinester ke 2 dan ke 3. Perubahan fisiologis
seperti ini memiliki implikasi yang relevan bagi dokter anastesi untuk memberikan
perawatan pasien yang hamil.perubahan yang relevan meliputi perubahan fungsi
hematologi, kardiovaskuler, ventilasi, metabolik, dan gastrotestinal (Tobing 2013).
7

2. 5 Kebutuhan Zat-zat Gizi Penting Ibu Hamil


Menurut Rizkie (2001) zat-zat gizi penting yang dibutuhkan ibu selama hamil sebesar
2000 kalori per hari yang terdiri dari :
1). Karbohidrat (energi)
Karbohidrat merupakan zat gizi sumber energi utama dalam susunan menu sebagian
masyarakat Indonesia. Pada umumnya, kandungan karbohidrat ini berkisar 60-70%
dari total konsumsi energi. Kebutuhan energi bagi ibu hamil adalah 300 sampai 500
kkal lebih banyak dari makanan yang biasa ibu makan setiap hari.
Energi tambahan ini akan memenuhi metabolisme basal yang meningkat. Aktifitas
fisik yang semakin boros energi dan penimbunan lemak untuk cadangan energi.
Kebutuhan kurang lebih 1292 kalori atau sama dengan 323 gr karbohidrat setara 5
piring nasi. Pertambahan kalori ini terutama diperlukan pada 20 minggu terakhir dari
masa kehamilan, sepanjang trimester III energi tambahan dipergunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.
2). Protein
Protein merupakan komponen terbesar yang terdapat didalam tubuh setelah air
(Auliana, 2001). Protein sebagai zat pembangun atau pembentuk jaringan baru,
kekurangan asupan protein dapat menghambat pertumbuhan janin. Penambahan
protein 12 gram/hari. Protein ada 2 macam yaitu protein nabati seperti : kacang-
kacangan, tahu, tempe dan protein hewani seperti :telur, ikan, daging, susu dan lain-
lain (Inayatullah, 1999).
3). Lemak
Lemak merupakan sumber energi terbesar dalam tubuh. Berfungsi sebagai cadangan
energi tubuh bagi ibu saat melahirkan, pelarut vitamin A, D, E, K, asam lemak. Asam
lemak omega 3 dan 6 juga diperlukan untuk perkembangan sistem syaraf, fungsi
penglihatan dan pertumbuhan otak bayi juga sebagai bantalan bagi organ-organ
tertentu seperti biji mata dan ginjal. Sumber lemak daging, susu, telur, mentega,
minyak tumbuhan, dan lain-lain.
4). Vitamin
Dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis dalam tubuh. Misalnya vitamin A
diperlukan untuk pertumbuhan kulit, tulang dan gigi. Penting untuk fungsi
penglihatan yang normal. Kebutuhan Vitamin A : 800mkg, vitamin B1 dan B2
sebagai pengahasil energi, vitamin B6 sebagai pengatur pemakaian protein tubuh,
8

vitamin B12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel darah merah, vitamin C


membantu penyerapan zat besi guna mencegah anemia, membantu pembentukan
jaringan tubuh janin, penting dalam proses metabolisme tubuh. Kebutuhan yang
dianjurkan 100 mg/hari ibu hamil. Vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium
dan bahan dasar pembentukan tulang dan gigi janin. Sumber vitamin antara lain :
sayuran, buah dan susu.
5). Mineral
a) Kalsium
Digunakan untuk menunjang tulang dan gigi serta persendian janin. Jika ibu hamil
kekurangan kalsium maka kebutuhan kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium
ibu. Ini akan mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu ibu perlu
mengkonsumsi telur, susu, keju, kacang, atau tablet kalsium dari puskesmas atau
klinik, anjuran pemberian kalsium 1200 mg/hari bagi ibu hamil yang berusia diatas 25
tahun.
b) Zat besi
Erat kaitannya dengan anemia atau kekurangan sel darah merah. Sebagai adaptasi
adanya perubahan psikologis selama kehamilan yang disebabkan oleh :
1) Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.
2) Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
3) Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita, sehingga tidak
mampu menyuplai kebutuhan zat besi atau mengembalikan persediaan darah yang
hilang akibat persalinan sebelumnya. Kebutuhan zat besi ibu hamil pada kehamilan
trimester III meningkat 200%-300%.

2. 6 Makanan yang Harus Dikonsumsi Ibu Hamil


Wanita yang tengah mengandung memerlukan 2.500 kalori per harinya. Sedang
wanita menyusui memerlukan 3.000 kalori per harinya. Dalam proporsi, wanita hamil
dianjurkan mengonsumsi 10 persen kalori dari protein, 35 persen kalori dari lemak,
dan 55 sumber kalori lainnya dari karbohidrat. Berikut jenis makanan yang baik untuk
wanita hamil:
1. Sayuran dan Buah-Buahan
Dalam satu hari wanita hamil dianjurkan banyak makan sayur-sayuran. Adapun porsi
yang banyak digunakan adalah 3 kali untuk buah-buahan dalam sehari dan 4 kali
sayur-mayur dalam sehari. Jenis buah dan sayur yang terbaik untuk dikonsumsi antara
9

lain stroberi, melon, lemon, jeruk, pepaya, tomat, kacang-kacangan, brokoli. Buah dan
sayuran memberi vitamin, mineral, dan tambahan energi untuk wanita hamil.
2. Whole Grain
Banyak wanita hamil menghindari nasi. Cobalah beralih ke makanan dari whole
grain, roti gandum, pasta, gandum, atau sereal. Karena dianjurkan makan sedikit demi
sedikit, Anda bisa memakannya dalam 6 porsi sehari. Makanan jenis ini banyak
mengandung zat besi, vitamin B, mineral, serta serat.
3. Produk Susu
Wanita hamil dianjurkan setidaknya memakan 4 porsi atau jenis makanan yang
berasal dari produk susu. Adapun jenis yang baik adalah susu, keju, dan yoghurt.
Semua jenis makanan ini mengandung vitamin A, B, D. Vitamin A sangat baik untuk
memerangi infeksi dan masalah penglihatan, serta mengandung kasium yang baik
untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak kelak. Pada wanita hamil setidaknya
dibutuhkan 1000 mg kalsium per hari.
4. Protein
Wanita hamil punya keistimewaan dan harus mengonsumsi setidaknya 60 gram
protein per hari. Adapun kandungan protein bisa diperoleh dari daging, ayam, ikan,
telur, kacang-kacangan, dll. Protein mengandung antibodi yang baik untuk ibu dan
janinnya.
5. Asam Folat
Asam folat dibutuhkan untuk membantu menyehatkan organ dalam seperti jantung
pada proses kelahiran. Paling tidak dibutuhkan 400 mikrogram per harinya. Adapun
sumber asam folat terbaik adalah buah-buahan macam jeruk, legume, dan bayam.
6. Zat Besi
Makanan kaya zat besi juga dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Perbanyak makan daging merah, roti, kacang hijau, dan sereal agar bisa meningkatkan
kandungan besi dalam tubuh. Berfungsi untuk pembentukan sel darah merah, bahan
pembentuk sel darah merah, dan mengoptimalkan fungsi otot. Umumnya, bumil
memerlukan zat besi sebanyak 27 mg per hari. Namun, memasuki trimester kedua dan
ketiga, bumil biasanya diberikan suplemen zat besi sebesar 30 mg per hari. Bagi bumil
yang kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia.
7. Seng
Fungsinya mencegah bayi terlahir prematur, kelainan bawaan, perkembangan otak
agar normal, mencegah gangguan pertumbuhan organ tubuh janin, perkembangan otak
10

agar normal, kekebalan janin, proses pertumbuhan janin. Kebutuhan zat besi ini
sebanyak 11-13 mg per hari. Dalam kehamilan, seng berperan dalam pembentukan
Asam Ribonukleat (RNA) dan Asam Dioksiribosa Nukleat (DNA) janin.
8. Kalsium
Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari
osteoporosis. Bumil memerlukan kalsium antara 1000 sampai 1300 mg. Suplementasi
pada bumil diperlukan apabila tidak mengonsumsi susu atau produk susu.
9. Vitamin D
Berguna untuk mencegah gangguan tulang dan membantu penyerapan kalsium. Ibu
hamil harus mengonsumsi vitamin D Sebanyak 5 g perhari (200 IU). Bila
kekurangan vitamin D selama hamil, dapat menyebabkan gangguan perkembangan
enamel gigi dan kekurangan kalsium pada janin.
10. Protein
Disebut sebagai zat pembangun, yang di dalamnya mengandung asam amino esensial,
berguna bagi pembentukan otak janin. Kebutuhan bumil biasanya ditambahkan 25 g
dari kebutuhan sehari-hari.

2. 7 Makanan yang Harus Dihindari


Beberapa makanan dan zat lain yang harus dihindari selama kehamilan:
1. Kopi dan Teh
Kafein pada kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi berberat badan
rendah. Bila ibu hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya porsinya dikurangi
menjadi tidak lebih dari 2 cangkir per hari. Teh yang dikonsumsi berlebihan juga
dapat mengganggu penyerapan zat gizi pada usus. Mengonsumsi kafein dalam dosis
tinggi setiap hari selama masa kehamilan, baik itu kopi, teh, minuman bersoda, atau
berenergi, sejak dulu diasosiasikan dengan peningkatan risiko keguguran.
2. Alkohol dan Rokok
Konsumsi alkohol dan merokok berbahaya bagi janin karena apa yang dikonsumsi ibu
juga dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih sangat rentan.
3. Makanan Mentah/Setengah Matang
Makanan mentah dan setengah matang dapat membawa bibit penyakit penyebab
listeriosis dan toksoplasmosis yang berbahaya bagi janin. Makanan tersebut antara
lain: keju segar, susu segar (non-pasteurisasi), telur mentah/setengah matang, salad
dan sate kambing/ayam yang kurang matang.
11

4. Ikan Tertentu yang Kaya Merkuri


Beberapa ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi seperti makarel (biasanya
dalam kaleng), kerang dan ikan pari sebaiknya dihindari.
5. Hindari Mengonsumsi Makanan Cepat Saji
Hindari mengkonsumsi makanan cepat saji karena makanan tersebut hanya akan
membuat janin semakin tidak sehat. Saat trimester pertama tersebut otak janin mulai
dibentuk, untuk itu si calon ibu membutuhkan asupan gizi yang baik agar
pembentukan otak janinnya sempurna. Makanan cepat saji mengandung sangat sedikit
zat gizi yang dibutuhkan baik oleh ibu maupun janin. Usahakan untuk mengkonsumsi
makanan segar seperti sayur dan buah segar yang mengandung banyak gizi, mineral
dan antioksidan serta serat.
6. Keju Lembut
Sebaiknya hindari jenis keju seperti Brie, Camembert, goat dan feta (keduanya dari
susu kambing), queso blanco, blue (bintik-bintik biru), atau jenis yang berserat.
Karena jenis tersebut mungkin tidak mengalami proses pasteurisasi dan terkontaminasi
Listeria, yaitu bakteri yang bisa memicu keracunan makanan. Ini bahkan bisa
mengakibatkan keguguran atau bayi lahir prematur.
7. Telur
Telur memiliki sumber protein tinggi berkualitas dan kandungan nutrisi penting seperti
choline. Namun telur juga berisiko terkontaminasi bakteri Salmonella, yaitu bakteri
berbahaya bagi perempuan hamil. Jadi, pastikan untuk mendapatkan telur yang
aman. Belilah telur yang disimpan dalam lemari pendingin, dan jangan mengambil
telur yang retak atau berkulit kotor. Hindari memakan telur setengah matang, saus
salad yang mengandung telur mentah, eggnog yang tidak dipasteurisasi, es krim
buatan non pabrik, serta jangan mencicipi kue yang belum matang.

2. 8 Pengaturan Makanan Sehari untuk Ibu Hamil


Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan optimal janin dan persiapan
persalinan. Penambahan zat-zat gizi berguna untuk : kesehatan ibu hamil,
pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan menyusui dan tumbuh kembang bayi.
Syarat pengaturan makanan :
o Energi : Pada Trimester I ditambah 180 Kkal dari kebutuhan sebelum hamil;
Trimester II dan III ditambah 300 Kkal dari kebutuhan sebelum hamil.
12

o Protein : 10-15% dari total energi, atau sesuai kecukupan protein ibu sebelum
hamil ditambah 17 g/hari selama kehamilan.
o Lemak 20-25% dari total energi.
o Karbohidrat 50-60%/hari dari total energi.
o Vitamin dan Mineral sesuai AKG
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet
tambah darah setiap hari, minimal 90 tablet selama kehamilan.
Bahan makanan dan makanan yang dianjurkan:
o Sumber Karbohidrat : beras, kentang, bihun, mie, roti, makaroni, krackers, dll.
o Sumber Protein : ayam, ikan, daging, telur, hati, keju, susu, kacang -kacangan,
tahu, tempe.
o Sumber Vitamin dan Mineral : sayur dan buah berwarna yang segar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
o Makan lebih banyak dari sebelum hamil agar penambahan berat badan sesuai
dengan umur kehamilan.
o Bagi ibu yang terlalu gemuk , kurangi porsi makanan sumber energi dari
lemak dan karbohidrat.
o Bila ibu terlalu kurus tambahkan porsi makanan sumber energi dan protein.
o Usahakan konsumsi makanan dengan porsi kecil tapi sering.
o Untuk menghindari penimbunan cairan/edema perhatikan penggunaan garam
dalam makanan dan minuman agar tidak berlebihan.
13

Bahan makanan Trimester I Trimester II dan III


Nasi/penukar 3 gelas 3 gelas
Daging/penukar 2 potong 2 potong
Tempe/penukar 5 potong 5 potong
Sayur 3 gelas 3 gelas
Buah 2 potong 2 potong
Minyak 2 sdm 2 sdm
Kacang hijau 2 sdm 2 sdm
Susu 2 sdm 2 sdm
Tepung saridele - 4 sdm
Gula 1 sdm 1 sdm
Nilai gizi Energi : Energi :
2095,8 kal 2164,5 kal
Protein: Protein :
79,5 gram 82,5 gram
Lemak : Lemak :
57 gram 65 gram
K.H : K.H :
273,8 gram 275 gram
Vit. C : Vit. C :
70 mg 70 mg
Zat Besi : Zat Besi
31mg 31 mg
14

2. 9 Contoh Menu Sehari untuk Ibu Hamil


Berikut ini contoh menu makanan untuk ibu hamil dalam sehari menurut Direktorat
Bina Gizi, Kemenkes (2011):
Pagi:
Nasi
Ayam goreng bumbu lengkuas
Pepes tahu
Oseng-oseng jagung muda & wortel
Susu
Jam 10:00 Bubur Kacang Hijau
Siang:
Nasi
Sop sayuran
Ikan balado
Kripik tempe
Jeruk
Jam 16:00: selada buah
Malam:
Nasi
Telur balado
Perkedel tahu
Tumis tauge & baso
pisang
15

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3. 1 Kesimpulan
Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat dalam bahan pangan dibutuhkan tubuh
untuk menghasilkan energi, membangun, dan memelihara jaringan, serta mengatur proses
kehidupan. Kebutuhan zat gizi selama hamil lebih besar dibandingkan dengan pada sebelum
hamil, terutama untuk zat gizi tertentu. Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil
membutuhkan gizi yang seimbang, yaitu makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang
berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin.
Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya mengalami morning sickness oleh karena
itu, kebutuhan energi, protein, vitamin, mineral bertambah. Selama kehamilan, diperlukan
tambahan protein, rata-rata 17 gram/hari. Akan tetapi pada trimester pertama belum bisa
terpenuhi, diharapkan 1g/kg protein.
Trimester kedua, gangguan morning sickness sudah berkurang, namun kebutuhan gizi
ibu hamil kian bertambah karena pertumbuhan janin lebih cepat daripada waktu trimester
pertama. Asupan protein bagi ibu hamil harus bertambah, asupan kalori juga harus
tercukupi. Protein dan kalori akan digunakan untuk membentuk plasenta, ketuban,
menambah volume darah, dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Pada trimester ke dua, ibu
hamil sudah mulai mempunyai nafsu makan. 1,5 g/kg berta badan protein/ hari diperkirakan
dapat terpenuhi. Pada trimester ke tiga nafsu makan tambah besar.
Zat-zat gizi penting yang dibutuhkan ibu selama hamil sebesar 2000 kalori per hari
yang terdiri dari : karbohidrat (energi), protein, lemak, vitamin, mineral seperti kalsium dan
zat besi.

3. 2 Saran
Agar masyarakat m\dapat menerapkan tentang kebutuhan gizi ibu hamil demi
keselamatan calon bayi dan ibu. Diharapkan juga agar institusi dapat memberikan suatu
pemahaman konsep yang lebih berpotensi untuk mahasiswa.
16

DAFTAR PUSTAKA

Latif, Abdul, Ana Setiani, Elya Nova Dianesti, dkk. 2015. Makalah Kebutuhan Gizi
pada Ibu Hamil. Akademi Kesehatan Rustida, Krikilan.

Retnaningsih, RAJ Budiani. 2010. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi
dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Colomadu II Karanganyar.
Fakultas Kedokteran, Surakarta.

Lestari, Rina. 2012. Makalah Pemenuhan Gizi Pada Ibu Hamil. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan, Yogyakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Kementerian Kesehatan
RI Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik.

Siahaan, Melvitha Y.C. 2012. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asupan
Nutrisi Selama Kehamilan Di RSUP H. Adam Malik Medan. Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan.

Simarmata, Juspen Pery. 2014. Temu Ilmiah dan Simpasium Nasional III Penyakit
Kelenjar Tiroid. Semarang : Badan Penerbit UNDIP

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013 .2013. Peraturan Menteri


Kesehatan No. 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
Nasional. Jakarta.

Anggraini, E.A., SS. D., 2012 Rakhmawatie, M.D., Hubungan Status Gizi Ibu Hamil
Usia Kandungan 4-5 Bulan Berdasarkan Lingkar Lengan Atas(LILA) Dengan Berat Badan
Bayi Lahir.

Lestari, R. 2012. Pemenuhan Gizi Pada Ibu Hamil.

Lubis, Z. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang
Dilahirkan. (http://www.journal.unair.ac.id)
17

Mutalazimah. 2005. Hubungan Lingkar Lengan Atas Dan Kadar Hemoglobin Ibu
Hamil Dengan Berat bayi Lahir Rendah di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
(http://www.eprints.ums.ac.id)

Simanjuntak D.H., Sudaryati E. 2005 Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui (7982). Info
Kesehatan Masyarakat Vol. ix, No.2 Suplemen 2005. USU.

Anda mungkin juga menyukai