BAB 1
PENDAHULUAN
yang mempengaruhi terbentuknya pola makan ibu hamil adalah faktor ekonomi, faktor sosial
budaya, pendidikan, dan lingkungan (Muliarini, 2010).
Kebutuhan zat gizi selama hamil lebih besar dibandingkan dengan pada sebelum
hamil, terutama untuk zat gizi tertentu. Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil
membutuhkan gizi yang seimbang, yaitu makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang
berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin (Karyadi, 2001).
Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil.
Status gizi juga dapat diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan
antara kebutuhan dan masukan nutrient. Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil
dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar
15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Zat gizi yang sering menjadi
kekurangan pada ibu hamil adalah energy protein dan beberapa minteral seperti zat besi dan
kalsium. (Simanjuntak,2005).
Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualits
sumber daya manusia dimasa yang akan dating, karena tumbuh kembang anak akan sangat
ditentukan oleh kondisi pada saat janin dalam kandungan. (Mutalzimah,2007).
Makanan ibu sewaktu hamil hendaknya mengandung jumlah dan mutu gizi yang baik.
Bila ibu hamil makan makanan yang rendah baik jumlah dan mutu gizinya, dapat
menyebabkan kemunduran kesehatan janin. Ibu yang sejak awal mengalami KEK (Kurang
Energi Kronik) akan lebih beresiko melahrikan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
yaitu berat badan <2500 gr.(Aggraini,2005).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan
normal(Lubis,2007).
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui gizi seimbang bagi ibu hamil.
2. Untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil.
3. Untuk mengetahui jenis makanan yang dihindari oleh ibu hamil.
1.3. Manfaat
Agar pembaca mengetahui gizi seimbang untuk ibu hamil dan pembaca mampu
menentukan makanan apa yang harus dikonsumsi saat hamil.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Pengertian Gizi
Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat dalam bahan pangan dibutuhkan tubuh
untuk menghasilkan energi, membangun, dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses kehidupan. Zat gizi dibagi dalam tiga kelompok menurut fungsinya dalam
tubuh, yaitu:
a. Zat energi, berupa karbohidrat, lemak, dan protein
b. Zat pembangun, berupa protein, mineral, dan air
c. Zat pengatur, berupa protein, mineral, air, dan vitamin
(Almatsier et al, 2011)
Zat gizi juga dapat dibagi dalam zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro
terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein (Almatsier et al, 2011). Satu gram
karbohidrat atau protein menghasilkan 4,1 kkal energi, sedangkan satu gram lemak
menghasilkan 9,3 kkal energi (Kuntarti, 2006). Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
VIII (2004) menganjurkan perbandingan komposisi energi berasal dari karbohidrat,
protein, dan lemak secara berurutan adalah 50-60%, 10-20%, dan 20-30%. Zat gizi
mikro terdiri dari vitamin, mineral, dan air. Vitamin dan mineral berperan dalam
berbagai reaksi biokimia dalam tubuh. Air berperan sebagai pelarut dan pelumas
dalam tubuh, dan sebagai alat transport zat-zat gizi serta sisa-sisa pencernaan dan
metabolisme (Almatsier et al, 2011).
Pada periode kehamilan ini calon ibu perlu mengonsumsi makanan bergizi tinggi
untuk mencukupi kebutuhan kalori tubuh ibu dan janin yang bertambah 180 kkal per
hari dari konsumsi kebutuhan tidak hamil sebesar 2200 kkal. Selain untuk memenuhi
kebutuhan energi yang diperlukan oleh si ibu, gizi ini diperlukan karena janin sedang
terbentuk secara pusat pada periode kehamilan ini.
2. Kebutuhan Zat Gizi Minggu ke-5 s/d ke-6
Pada kehamilan minggu ke-5 si ibu biasanya akan mulai ditandai mual dan mutah.
Agar konsumsi makanan tetap masuk tidak terganggu oleh rasa mual dan muntah. Hal
ini dapat disiasati dalam makan porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi
segar dan hangat.
3. Kebutuhan Zat Gizi Minggu ke-7 s/d Minggu ke-8
Ibu perlu mengonsumsi aneka jenis makanan berkalsium tinggi untuk menunjang
pembentuka tulang rangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium
ibu hamil ditambah 10 mg dari kebutuhan ibu wanita tidak hamil sebesar 800 mg.
4. Kebutuhan Zat Gizi Minggu ke-9 s/d Minggu ke-12
Pada minggu ke-9, ibu jangan sampai menambah kebutuhan asam folat 0,2 dari
kebutuhan wanita tidak hamil sebesar 400. Banyak mengonsumsi juga vitamin c
dengan menambah 200 mg dari kebutuhan wanita tidak hamil sebanyak 75 mg. Pada
minggu ke 10, saatnya ibu makan banyak protein untuk memperoleh asam amino
yang tingi yang berfungsi untuk pembentukan otak janin. Pada minggu ke-12 ibu
hamil penuhi vitamin tinggi agar janin tidak mengalami cacat saat lahir. Kebutuhan
vitaminnya meliputi A, B1, B2, B3 dan B4 (Kristianto, 2014)
2. 1. 2 Trimester II
Trimester kedua, gangguan morning sickness sudah berkurang, namun kebutuhan gizi
ibu hamil kian bertambah karena pertumbuhan janin lebih cepat daripada waktu
trimester pertama. Asupan protein bagi ibu hamil harus bertambah, asupan kalori juga
harus tercukupi. Protein dan kalori akan digunakan untuk membentuk plasenta,
ketuban, menambah volume darah, dan mengalirkannya ke seluruh tubuh.
Pada trimester ke dua, ibu hamil sudah mulai mempunyai nafsu makan. 1,5 g/kg berta
badan protein/ hari diperkirakan dapat terpenuhi. Pada trimester ke tiga nafsu makan
tambah besar
1. Kebutuhan Zat Gizi Minggu 13 s/d Minggu ke-16
Jangan makan coklat, minum kopi, dan the. Sebab kafeinnya juga terdapat di teh,
kola, dan cokelat. Berisiko mengaganggu perkembangan saraf pusat janin yang mulai
berkembang. Ibu perlu menambah asupan makanan setara dengan 300 kilo kalori
perhari untuk tumbuhan energy yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin.
5
Didalam perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa sangat
berperan penting. Banyak faktor yang mempengaruhi antara lain kemampuan
keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang gizi. Ngidam adalah
pertanda bahwa di dalam tubuh ibu hamil ada perubahan besar yang menyangkut
susunan enzim dan hormon. Dengan demikian tubuh ibu menjadi lebih efisien
menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.
7. Status Kehamilan
Baik status ekonomi maupun status sosial sangat mempengaruhi seorang wanita
dalam memilih makanannya
8. Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil lebih banyak energi yang diperlukan
(Sibagariang, 2011)
2. Masa Fetal
Masa fetal meliputi masa pertumbuhan intrauterine antara usia kehamilan minggu ke
8-12 sampai dengan sekitar minggu ke 40 (pada kehamilan normal/aterm), ketika
organisme yang telah memiliki struktur lengkap tersebut mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat, sampai pada keadaan yang memungkinkan untuk hidup
dan berfungsi di dunia luar (ekstra uterine).
Pada masa kehamilan ada beberapa perubahan pada hampir semua sistem organ pada
martenal. Perubahan ini diawali dengan adanya sekresi hormon dari korpus luteum
dan plasenta.efek mekanis pada pembesaran uterus dan kompresi dari setruktur sekitar
uterus memegang peranan penting pada trinester ke 2 dan ke 3. Perubahan fisiologis
seperti ini memiliki implikasi yang relevan bagi dokter anastesi untuk memberikan
perawatan pasien yang hamil.perubahan yang relevan meliputi perubahan fungsi
hematologi, kardiovaskuler, ventilasi, metabolik, dan gastrotestinal (Tobing 2013).
7
lain stroberi, melon, lemon, jeruk, pepaya, tomat, kacang-kacangan, brokoli. Buah dan
sayuran memberi vitamin, mineral, dan tambahan energi untuk wanita hamil.
2. Whole Grain
Banyak wanita hamil menghindari nasi. Cobalah beralih ke makanan dari whole
grain, roti gandum, pasta, gandum, atau sereal. Karena dianjurkan makan sedikit demi
sedikit, Anda bisa memakannya dalam 6 porsi sehari. Makanan jenis ini banyak
mengandung zat besi, vitamin B, mineral, serta serat.
3. Produk Susu
Wanita hamil dianjurkan setidaknya memakan 4 porsi atau jenis makanan yang
berasal dari produk susu. Adapun jenis yang baik adalah susu, keju, dan yoghurt.
Semua jenis makanan ini mengandung vitamin A, B, D. Vitamin A sangat baik untuk
memerangi infeksi dan masalah penglihatan, serta mengandung kasium yang baik
untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak kelak. Pada wanita hamil setidaknya
dibutuhkan 1000 mg kalsium per hari.
4. Protein
Wanita hamil punya keistimewaan dan harus mengonsumsi setidaknya 60 gram
protein per hari. Adapun kandungan protein bisa diperoleh dari daging, ayam, ikan,
telur, kacang-kacangan, dll. Protein mengandung antibodi yang baik untuk ibu dan
janinnya.
5. Asam Folat
Asam folat dibutuhkan untuk membantu menyehatkan organ dalam seperti jantung
pada proses kelahiran. Paling tidak dibutuhkan 400 mikrogram per harinya. Adapun
sumber asam folat terbaik adalah buah-buahan macam jeruk, legume, dan bayam.
6. Zat Besi
Makanan kaya zat besi juga dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Perbanyak makan daging merah, roti, kacang hijau, dan sereal agar bisa meningkatkan
kandungan besi dalam tubuh. Berfungsi untuk pembentukan sel darah merah, bahan
pembentuk sel darah merah, dan mengoptimalkan fungsi otot. Umumnya, bumil
memerlukan zat besi sebanyak 27 mg per hari. Namun, memasuki trimester kedua dan
ketiga, bumil biasanya diberikan suplemen zat besi sebesar 30 mg per hari. Bagi bumil
yang kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia.
7. Seng
Fungsinya mencegah bayi terlahir prematur, kelainan bawaan, perkembangan otak
agar normal, mencegah gangguan pertumbuhan organ tubuh janin, perkembangan otak
10
agar normal, kekebalan janin, proses pertumbuhan janin. Kebutuhan zat besi ini
sebanyak 11-13 mg per hari. Dalam kehamilan, seng berperan dalam pembentukan
Asam Ribonukleat (RNA) dan Asam Dioksiribosa Nukleat (DNA) janin.
8. Kalsium
Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari
osteoporosis. Bumil memerlukan kalsium antara 1000 sampai 1300 mg. Suplementasi
pada bumil diperlukan apabila tidak mengonsumsi susu atau produk susu.
9. Vitamin D
Berguna untuk mencegah gangguan tulang dan membantu penyerapan kalsium. Ibu
hamil harus mengonsumsi vitamin D Sebanyak 5 g perhari (200 IU). Bila
kekurangan vitamin D selama hamil, dapat menyebabkan gangguan perkembangan
enamel gigi dan kekurangan kalsium pada janin.
10. Protein
Disebut sebagai zat pembangun, yang di dalamnya mengandung asam amino esensial,
berguna bagi pembentukan otak janin. Kebutuhan bumil biasanya ditambahkan 25 g
dari kebutuhan sehari-hari.
o Protein : 10-15% dari total energi, atau sesuai kecukupan protein ibu sebelum
hamil ditambah 17 g/hari selama kehamilan.
o Lemak 20-25% dari total energi.
o Karbohidrat 50-60%/hari dari total energi.
o Vitamin dan Mineral sesuai AKG
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet
tambah darah setiap hari, minimal 90 tablet selama kehamilan.
Bahan makanan dan makanan yang dianjurkan:
o Sumber Karbohidrat : beras, kentang, bihun, mie, roti, makaroni, krackers, dll.
o Sumber Protein : ayam, ikan, daging, telur, hati, keju, susu, kacang -kacangan,
tahu, tempe.
o Sumber Vitamin dan Mineral : sayur dan buah berwarna yang segar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
o Makan lebih banyak dari sebelum hamil agar penambahan berat badan sesuai
dengan umur kehamilan.
o Bagi ibu yang terlalu gemuk , kurangi porsi makanan sumber energi dari
lemak dan karbohidrat.
o Bila ibu terlalu kurus tambahkan porsi makanan sumber energi dan protein.
o Usahakan konsumsi makanan dengan porsi kecil tapi sering.
o Untuk menghindari penimbunan cairan/edema perhatikan penggunaan garam
dalam makanan dan minuman agar tidak berlebihan.
13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3. 1 Kesimpulan
Zat gizi adalah bahan kimia yang terdapat dalam bahan pangan dibutuhkan tubuh
untuk menghasilkan energi, membangun, dan memelihara jaringan, serta mengatur proses
kehidupan. Kebutuhan zat gizi selama hamil lebih besar dibandingkan dengan pada sebelum
hamil, terutama untuk zat gizi tertentu. Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil
membutuhkan gizi yang seimbang, yaitu makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang
berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin.
Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya mengalami morning sickness oleh karena
itu, kebutuhan energi, protein, vitamin, mineral bertambah. Selama kehamilan, diperlukan
tambahan protein, rata-rata 17 gram/hari. Akan tetapi pada trimester pertama belum bisa
terpenuhi, diharapkan 1g/kg protein.
Trimester kedua, gangguan morning sickness sudah berkurang, namun kebutuhan gizi
ibu hamil kian bertambah karena pertumbuhan janin lebih cepat daripada waktu trimester
pertama. Asupan protein bagi ibu hamil harus bertambah, asupan kalori juga harus
tercukupi. Protein dan kalori akan digunakan untuk membentuk plasenta, ketuban,
menambah volume darah, dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Pada trimester ke dua, ibu
hamil sudah mulai mempunyai nafsu makan. 1,5 g/kg berta badan protein/ hari diperkirakan
dapat terpenuhi. Pada trimester ke tiga nafsu makan tambah besar.
Zat-zat gizi penting yang dibutuhkan ibu selama hamil sebesar 2000 kalori per hari
yang terdiri dari : karbohidrat (energi), protein, lemak, vitamin, mineral seperti kalsium dan
zat besi.
3. 2 Saran
Agar masyarakat m\dapat menerapkan tentang kebutuhan gizi ibu hamil demi
keselamatan calon bayi dan ibu. Diharapkan juga agar institusi dapat memberikan suatu
pemahaman konsep yang lebih berpotensi untuk mahasiswa.
16
DAFTAR PUSTAKA
Latif, Abdul, Ana Setiani, Elya Nova Dianesti, dkk. 2015. Makalah Kebutuhan Gizi
pada Ibu Hamil. Akademi Kesehatan Rustida, Krikilan.
Retnaningsih, RAJ Budiani. 2010. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi
dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Colomadu II Karanganyar.
Fakultas Kedokteran, Surakarta.
Lestari, Rina. 2012. Makalah Pemenuhan Gizi Pada Ibu Hamil. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan, Yogyakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. Kementerian Kesehatan
RI Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik.
Siahaan, Melvitha Y.C. 2012. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asupan
Nutrisi Selama Kehamilan Di RSUP H. Adam Malik Medan. Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Simarmata, Juspen Pery. 2014. Temu Ilmiah dan Simpasium Nasional III Penyakit
Kelenjar Tiroid. Semarang : Badan Penerbit UNDIP
Anggraini, E.A., SS. D., 2012 Rakhmawatie, M.D., Hubungan Status Gizi Ibu Hamil
Usia Kandungan 4-5 Bulan Berdasarkan Lingkar Lengan Atas(LILA) Dengan Berat Badan
Bayi Lahir.
Lubis, Z. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang
Dilahirkan. (http://www.journal.unair.ac.id)
17
Mutalazimah. 2005. Hubungan Lingkar Lengan Atas Dan Kadar Hemoglobin Ibu
Hamil Dengan Berat bayi Lahir Rendah di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
(http://www.eprints.ums.ac.id)
Simanjuntak D.H., Sudaryati E. 2005 Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui (7982). Info
Kesehatan Masyarakat Vol. ix, No.2 Suplemen 2005. USU.