JUDUL
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
2. Siswa tidak dapat mempersiapkan bahan dan peralatan sekolahnya.
11. Tidak bergairah dalam melaksanakan tugas atau latihan mata pelajaran.
2
B. Identifikasi Masalalah
C. Pembatasan Masalah
3
B. Alternatif Tindakan (Pemecahan Masalah)
V. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Teoritik
2. Tujuan Praktis
1. Bagi Siswa
4
a. Membangkitkan semangat, partisifasi, peran siswa dalam belajar
3. Selanjutnya bagi guru, hasil penelitian tindakan kelas ini dapat menjadi
cermin menginstropeksikan diri berkenaan dengan tugas guru dalam
membimbing siswa di kelasnya.
5
berasal dari luar diri siswa, dan ada pula yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri yaitu faktor psikologis dan pisiologi.
A. Pengertian Belajar
6
Pada dasarnya kehidupan sekolah tidak ubahnya dengan
kehidupan sosial yang sangat luas. Sekolah merupakan miniatur
kehidupan sosial. Para siswa yang belajar berusaha mempersiapkan
diri untuk memasuki kehidupan sosial secara matang.
C. Prestasi Belajar
7
Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar
mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang
pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
8
C. Fungsi Bimbingan dan Konseling
D. Teknik Konseling
1. Konseling Eklektif
a. Konseling Direktif
9
utama pemecahan masalah lebih banyak ditentukan oleh
konselor. Klien bersifat menerima perlakuan dan lebih
banyak ditentukan oleh konselor. Dalam konseling direktif
diperlukan data yag lengkap dengan klien untuk
dipergunakan diagnosis. Diagnosis direktif konseling
beraliran Behavioristik, yaitu layanan konseling yang
berorientasi pada perubahan tingkah laku secara langsung.
Selain itu diperlukan konseling secara individual, dan
kelompok pada bimbingan konsultasi lainnya yang
memberikan sumbangan langsung kepada keberhasilan siswa
sekolah maupun di luar sekolah. Laporan tersebut secara
langsung dibenarkan dan mendapat dukungan hasil diagnosis
yang pada umumnya berbentuk kegiatan yang langsung
ditujukan pada pengubahan tingkah laku klien.
b. Konseling Non-Direktif
10
pada dasarnya ada pada klien untuk berkembang secara
optimal, menciptakan hubungan konseling yang hangat, dan
permisif. Menurut Roger menjadi tanggung jawab klien
sendiri untuk membantu dirinya sendiri. Prinsip yang penting
adalah mengupayakan agar dengan baik. Teori ini didasari
kajejat manusia, dan tingkah lakunya : pendekatan konseling
beraliran Humanistik (Sofyan. S. Willis, 2004 : 176). Aliran
ini menekankan pentingnyapengembangan potensi dan
kemampuan yang secara hakiki ada pada diri setiap individu.
Potensi dan kemampuan yang berkembang menjadi
penggerak bagi upaya individu untuk mencapai tujuan-tujuan
hidupnya.
2. Perilaku Attending
11
- Mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas.
- Kepala : kaku
12
XI yang rata-rata berusia 16-17 tahun dengan berasumsi dasar bahwa
siswa/klien kurang mampu mengatasi sendiri terhadap masalah yang
dihadapi, karena itu klien membutuhkan bantuan dari orang lain, yaitu
guru selaku konselor. Guru sebagai konselor harus memiliki khasanah
teori dan teknik konseling yang justru jauh lebih kaya dari pada mereka
yang bertjuan di lingkungan sekolah yang lebih tinggi (HM. Arifin 2003:
22). Teori dan teknik-teknik konseling peorangan yang dipakai untuk
anak-anak SMA. Anak SMA perlu banyak perhatian, dan konselor
bertanggung jawab penuh melindungi kerahasiaan mereka, mendorong
anak agar mampu datang untuk memperoleh layanan bimbingan
Selanjutnya guru, Kepala Sekolah, dan orang tua hendaknya saling
bekerjasama. Guru paling dekat bergaul, memperhatikan segenap
tingkah laku anak-anak sehari-hari di sekolah, sikap-sikap kebiasaan
belajar, hubungan sosial mereka, tingkah laku yang menyimpang dengan
mengetahui kekuatan dan kelemahan anak-anak yang dapat diketahui
secara langsung oleh guru, lalu guru dapat memberi bantuan dan dapat
pula mengalih tangankan kepada konselor / Kepala Sekolah yang masih
cukup memiliki pemahaman tentang siswanya sebagai konselor yang
aktif, banyak perhatian, sering menciptakan suasana, melakukan
kegiatan yang menyenangkan, menguntungkan anak, akan dirasakan
denkat dan banyak dikunjungi anak. Maka fungsi konselor dengan
segala peran yang dapat diberikan kepada mereka, akan banyak
menentukan frekuensi dan intensitas pemanfaatan jasa konseling anak.
13
VIII. METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Objek Tindakan
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Hamparan Perak yang berjumlah 280 Siswa.
2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada SMP Negeri 1 Hamparan Perak,
Alasan penelitian dilaksanakan di sekolah tersebut karena peneliti
merupakan guru pembimbing di sekolah tersebut.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2011/2012
yaitu minggu 1 bulan Agustus 2011 sampai dengan minggu pertama bulan
oktober 2011.
4. Lama Tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Agustus, mulai dari
siklus I samapi dengan siklus III.
1. Wawancara
2. Pengamatan/Observasi
14
Pengamatan akan dilakukan terhadap konselor dan siswa untuk
memantau proses dan danpak penanganan masalah belajar melalui pendekatan
Eklektif Attending dalam penggunaan permasalah belajar siswa teknik
pengamatan yang akan digunakan adalah pengamatan berperan secara aktif
sebagaimana dikemukakan oleh Spradley (1980) ditulis kembali Joko
Nurkamto (2003 : 12) berperan aktif di dalam pengertian kegiatan alih tangan
konselor kepala sekolah. Kemudian hasil pengamatan akan dipergunakan guna
menata langkah-langkah perbaikan pada siklus berikutnya.
3. Analisa Dokumen
C. Prosedur/Siklus Penelitian
15
siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu : perencanaan,
implementasi, observasi, evaluasi dan refleksi.
1. Perencanaan
2. Implementasi
Pada tahap ini setelah perencanaan selesai dan siap untuk dijalankan
maka proses tindakan dilakukan sesuai dengan perenacanaan.
3. Observasi
16
penelitian. Bentuk tindakan yang akan dilaksanakan dalam tindakan kelas
pada tiap-tiap siklusnya dijelaskan sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan membuat kesepakatan waktu untuk kegiatan
konseling
2) Mempersiapkan ruangan yang ideal untuk kegiatan konseling
3) Mempersiapkan data-data berkaitan dengan arah pembicaraan
konseling
4) Membuat lembar observasi tentang aktivitas siwa selama proses
konseling
b. Tindakan
a) Kegiatan pendahuluan
Salam pembuka
Menanyakan kabar, perasaan dan keadaan klien (Siswa)
b) Kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
(2) Guru Menjelaskan manfaat dari kegiatan yang akan
dilakukan
(3) Siswa/klien mendengarkan penjelasan guru
(4) Guru dan siswa menyepakati apa yang akan dilakukan
(5) Guru mulai menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
persoalan/permasalahan siswa berdasarkan data-data yang
ada dengan menggunakan perilaku attending
(6) Siswa mengemukakan apa yang dirasakan dan dialaminya
(7) Guru dan siswa bersama-sama mencari apa penyebab dari
permasalahan tersebut
(8) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan penyebab
dari permasalahan terserbut
17
(9) Kemudian guru dan siswa bersama-sama mencari solusi
atau jalan keluar dari permasalahan tersebut
(10) Guru dan siswa kembali menyimpulkan cara atau solusi
untuk keluar dari permasalahan terserbut
c) Kegiatan Penutup
(1) Guru dan Siswa membuat rangkuman/ kesimpulan dari
kegiatan yang sudah dilakukan
(2) Guru menanyakan perasaan siswa setelelah melakukan
kegiatan konseling
c. Pemantauan
1) Mengamati pelaksanaan konseling
2) Mengamati dan mencatat tindakan aktifitas siswa
d. Refleksi
1) Mengevaluasi hasil pemantauan dan mengolah data hasil evaluasi
serta menentukan keberhasilan pencapaian tujuan tindakan.
2) Mencatat perkembangan kemampuan siswa.
3) Mengadakan refleksi I dengan meneliti kembali tindakan yang
telah dilakukan.
4) Memberi penguatan dan motivasi kepada siswa.
2. Siklus II
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan membuat kesepakatan waktu untuk kegiatan
konseling
2) Mempersiapkan ruangan yang ideal untuk kegiatan konseling
3) Mempersiapkan data-data berkaitan dengan arah pembicaraan
konseling
18
4) Membuat lembar observasi tentang aktivitas siwa selama proses
konseling
b. Tindakan
a) Kegiatan pendahuluan
Salam pembuka
Menanyakan kabar, perasaan dan keadaan klien (Siswa)
b) Kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan kembali secara singkat kegiatan yang
akan dilakukan
(2) Guru Menjelaskan secara singkat manfaat dari kegiatan
yang akan dilakukan
(3) Siswa/klien mendengarkan penjelasan guru
(4) Guru dan siswa menyepakati apa yang akan dilakukan
(5) Guru mulai menanyakan hal-hal yang sudah dikonseling
kan pada pertemuan lalu dengan menggunakan perilaku
attending
(6) Siswa mengemukakan apa yang sudah dilakukan, dirasakan
dan dialaminya
(7) Guru dan siswa bersama-sama mencari apa penyebab dari
permasalahan yang belum dapat terselesaikan
(8) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan penyebab
dari permasalahan terserbut
(9) Kemudian guru dan siswa bersama-sama mencari solusi
atau jalan keluar dari permasalahan tersebut
(10) Guru dan siswa kembali menyimpulkan cara atau solusi
untuk keluar dari permasalahan terserbut
c) Kegiatan Penutup
(1) Guru dan Siswa membuat rangkuman/ kesimpulan dari
kegiatan yang sudah dilakukan
(2) Guru menanyakan perasaan siswa setelelah melakukan
kegiatan konseling yang kedua ini.
19
c. Pemantauan
1) Mengamati pelaksanaan konseling
2) Mengamati dan mencatat tindakan aktifitas siswa
d. Refleksi
1) Mengevaluasi hasil pemantauan dan mengolah data hasil evaluasi
serta menentukan keberhasilan pencapaian tujuan tindakan.
2) Mencatat perkembangan kemampuan siswa.
3) Mengadakan refleksi I dengan meneliti kembali tindakan yang
telah dilakukan.
4) Memberi penguatan dan motivasi kepada siswa.
Indikator untuk melanjutkan ke siklus berikutnya adalah apabila siswa
merasakan bahwa masalahnya tersebut sudah dapat terselesaikan
dengan capaian minimal sekurang-kurangnya 65%.
3. Siklus III
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan membuat kesepakatan waktu untuk kegiatan
konseling
2) Mempersiapkan ruangan yang ideal untuk kegiatan konseling
3) Mempersiapkan data-data berkaitan dengan arah pembicaraan
konseling
4) Membuat lembar observasi tentang aktivitas siwa selama proses
konseling
b. Tindakan
d) Kegiatan pendahuluan
Salam pembuka
Menanyakan kabar, perasaan dan keadaan klien (Siswa)
e) Kegiatan Inti
(1) Guru menjelaskan kembali secara singkat kegiatan yang
akan dilakukan
(2) Guru Menjelaskan secara singkat manfaat dari kegiatan
yang akan dilakukan
20
(3) Siswa/klien mendengarkan penjelasan guru
(4) Guru dan siswa menyepakati apa yang akan dilakukan
(5) Guru mulai menanyakan hal-hal yang sudah dikonseling
kan pada pertemuan lalu dengan menggunakan perilaku
attending
(6) Siswa mengemukakan apa yang sudah dilakukan, dirasakan
dan dialaminya
(7) Guru dan siswa bersama-sama mencari apa penyebab dari
permasalahan yang belum dapat terselesaikan jika masih
ada
(8) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan penyebab
dari permasalahan terserbut
(9) Kemudian guru dan siswa bersama-sama mencari solusi
atau jalan keluar dari permasalahan tersebut
(10) Guru dan siswa kembali menyimpulkan cara atau solusi
untuk keluar dari permasalahan terserbut
f) Kegiatan Penutup
(1) Guru dan Siswa membuat rangkuman/ kesimpulan dari
kegiatan yang sudah dilakukan
(2) Guru menanyakan perasaan siswa setelelah melakukan
kegiatan konseling yang kedua ini.
c. Pemantauan
1) Mengamati pelaksanaan konseling
2) Mengamati dan mencatat tindakan aktifitas siswa
d. Refleksi
1) Mengevaluasi hasil pemantauan dan mengolah data hasil evaluasi
serta menentukan keberhasilan pencapaian tujuan tindakan.
2) Mencatat perkembangan kemampuan siswa.
3) Mengadakan refleksi I dengan meneliti kembali tindakan yang
telah dilakukan.
4) Memberi penguatan dan motivasi kepada siswa.
21
Indikator berkahirnya sikulis ini adalah apabila siswa merasakan
bahwa masalahnya tersebut sudah dapat terselesaikan 100%.
MASALAH BELAJAR
PERENCANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
22
IX. JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Uraian Kegiatan Agustus September Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan dan koordinasi x
2 Siklus I
a. Perencanaan x
b. Tindakan x x
c. Observasi x x
d. refleksi x
3 Siklus II
a. Perencanaan x
b. Tindakan x x
c. Observasi x x
d. refleksi x
4 Siklus III
a. Perencanaan x
b. Tindakan x x
c. Observasi x x
d. refleksi x
5 Analisis data x
6 Penyusunan laporan x
X. BIAYA PENELITIAN
Biaya yang dibutuhkan:
Foto copy naskah Rp. 30.000,-
Kertas hvs folio Rp. 40.000,-
Jilid buku Rp. 30.000,-
Lain-lain Rp. 50.000,-
Jumlah Rp.150.000,-
23
XII. DAFTAR PUSTAKA
Sardiman A.M, 1989, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali
Press.
Seels and Richey, 1994, Instructional Technology, New York : Ashton Scholastic
Pty Limited.
The Liang Gie. 2000. Kamus Psikologi. Jakarta : PN. Balai Pustaka.
24
Partowisastro, Koestoer, dkk, Diagnosa dan Kesulitan Belajar, Jakarta; Erlangga,
1990
Sadirman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar, Jakarta; Rajawali Press, 1992
25