Anda di halaman 1dari 10

Makalah Ikan Live Bearer

Tugas Mata Kuliah Ikan Hias sebagai syarat mengikuti Ujian Tengah Semester

VIES MUFID ARYOPUTRO


NIM : 021402503125004

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JAKARTA
2017
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ikan guppy merupakan salah satu komoditi ikan hias yang memiliki nilai ekonomis cukup
baik di kelasnya. Panjang tubuh maksimal sekitar 5-6cm. Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni
sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun
kombinasi warna sudah beredar di pasaran. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip
kipas, membulat, ataupun melebar .Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar
dan berwarna kontras.
Dalam pemijahan ikan guppy perlu memperhatikan factor-faktor eksternal yang berpengaruh
dalam pemijahan itu sendiri. Perbandingan yang digunakan dalam pemijahan ikan guppy
jantan dan betina adalah 3 : 6. Dengan perbandingan tersebut dharapkan pemijahan ikan
guppy akan menghasilkan larva dengan jumlah dan kualitas yang optimal. Begitu keluar dari
perut induknya, anak-anak gupi telah mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan
menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak gupi ini umumnya akan terus bergabung dengan
kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun gupi yang telah dewasa
tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil; sehingga apabila
dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-ikan dewasa. Burayak-
burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur satu atau dua bulan saja.
Itulah sebabnya ikan ini dengan segera dapat melipat-gandakan jumlah anggota
kelompoknya, sehingga dinamai juga ikan seribu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu jenis ikan hias yang banyak diminati adalah ikan guppy. Daya tarik guppy terletak
pada ukurannya yang mungil dan warnanya yang indah. Di habitat aslinya, ikan ini tumbuh
dan berkembang di perairan air tawar dan beberapa di antaranya juga ada yang hidup di
perairan air payau (Ruly, 2008).
Ikan guppy terdiri dari beberapa jenis yang merupakan hasil dari perkawinan silang yang
menyebabkan mutasi gen. Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi. Guppy
dibagi berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail (ekor lebar), sword tail (ekor panjang), dan
short tail (ekor pendek). Tiap varietas mempunyai 4 macam bentuk ekor, varietas terbaru
yaitu Ribbon/Swallow (Suara merdeka, 2008).
Guppy berasal dari keluarga Poeciliidae. Ikan ini pertama kali ditemukan di Venezuela,
Guyana, dan sebagian kepulauan Karibia pada tahun 1859 oleh Wilhem C.H. Peters, seorang
ahli ilmu ikan berkebangsaan Jerman. Awal ditemukannya, ikan hias ini diberi nama ilmiah
Lebistes reticulate, lalu diubah kembali menjadi Poecilia reticulate. Nama guppy sendiri
diberikan sebagai penghormatan kepada Robert John Lechmere Guppy yang berjasa
menemukan jenis guppy,baru dengan warna yang lebih indah daripada guppy-guppy yang
telah ada. (Anonim, 2008)
Jenis-jenis varietas guppy yang paling popular :
- Cobra
Gen cobra ditandai dengan corak seperti kulit ular (snake skin) pada seluruh tubuh guppy
jantan yang berwarna kombinasi hitam, putih atau kuning. Sangat banyak guppy yang
bercorak cobra karena corak inilah yang sejak pertama kali sudah dapat diidentifikasi.
Perubahan gen yang umum dijumpai pada jenis cobra adalah yang dikenal sebagai lace. Gen
lace memiliki corak yang lebih halus dan komplek. Karena sangat mudah disilangkan, corak
cobra ini dapat pula ditemui pada guppy betinanya.
- Metalik
Penamaan ini merujuk kepada adanya warna biru atau abu-abu gelap metalik pada tubuh
guppy jantan. Yang paling banyak dijumpai adalah jenis Metalik Cobra yang merupakan
kombinasi gen metalik dan gen cobra. Jenis ini memiliki kepada dan dada berwarna metalik
dan tubuh bagian belakang bercorak cobra.
- Japan Blue
Jenis Japan Blue diperkirakan berasal dari populasi guppy liar di Jepang. Karakteristik jenis
ini adalah adanya warna biru langit dipinggang guppy jantan, karena pengaruh gen lain
warnanya dapat bervariasi dari ungu ke turquoise. Perkembangan terbaru dari jenis Japan
Blue adalah Lazuli umumnya memiliki warna kepala dan pangkal ekor biru.
- Pink White
Karakteristik jenis guppy ini adalah warna putih pink dipangkal ekor. Jenis ini baru saja
diidentifikasi dengan sumber yang tidak diketahui asalnya. Warnanya bervariasi dari pink ke
putih. Varian yang awal memiliki warna ekor dengan semburat merah, namun saat ini lebih
banyka dijumpai dengan warna solid terang seperti biru dan putih.
- Tuxedo
Gen tuxedo memberikan warna gelap ditubuh bagian belakang (pinggang) seperti warna
hitam dan biru, namun tingkat coverage nya berbeda-beda. Umumnya menutupi separuh
badan bagian belakang guppy. Gen tuxedo selain memberikan pengaruh pewarnaan, juga
memberikan pengaruh pada ukuran sirip. Tuxedo cenderung memiliki sirip yang lebih besar.
- Mozaic
Gen mozaic memperlihatkan corak atau pola garis bergelombang pada sirip guppy.
Karakteristiknya pola warna biru di pangkal ekor dan memanjang ke arah sirip ekor. Polanya
selalu mempunyai susunan yang beraturan antara biru dengan kuning atau biru tua dengan
merah. Untuk mempertahankan gen mozaic tidaklah mudah, dia harus disilangkan dengan
gen lain agar dihasilkan gen mozaic yang bercorak cantik.
- Grass
Grass merupakan perkembangan dari mozaic. Gen grass diperlihatkan dari corak sirip ekor
dan sirip punggung guppy yang berupa noktah-noktah berupa titik atau pisau halus berwarna
hitam atau biru gelap. Bentuk noktah grass ternyata memberikan perbedaan warna, grass
bercorak pisau halus muncul pada red grass sementara corak noktah titik pada blue grass.
Namun saat ini baik red grass maupun blue gress memiliki corak noktah titik halus. Pada
awal kemunculan grass warna sirip punggungnya transparant sehingga sering disebut pula
glass grass
- Leopard
Leopard dicirikan dengan adanya noktah tebal yang tersebar acak pada siripnya berwarna
biru gelap hingga hitam. Kemungkinan gen varietas ini merupakan perkembangan dari
mozaic namun dapat dijumpai pula pada silangan jenis cobra dengan jenis guppy berwarna
polos. Saat ini jenis ini tidaklah terlalu banyak karena kurang begitu disukai oleh para
hobbies. (Bond. 1979)
III. ISI
C. KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI
Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Spesies : P. reticulata
(Wikipedia,2012)
Morfologi :
Ciri-ciri induk jantan dan betina:
Induk jantan ;
Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan
modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang, Tubuhnya ramping, Warnanya
lebih cerah, Sirip punggung lebih panjang, Kepalanya besar.
Induk betina ;
Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus, Tubuhnya gemuk,
Warnanya kurang cerah, Sirip punggung biasa, Kepalanya agak runcing.
Ikan guppy jantan

Ikan guppy betina

3.1 HABITAT
Guppy berasal dari Trinidad, Barbados, Guyana, Brasil, dan Asia Tenggara. Ikan yang
bersifat omnivora ini menghendaki suhu optimal untuk pemeliharaan sekitar 25-28 C dengan
pH sekitar 7,0 dan kekerasan 20 dH. Di habitat aslinya ikan ini tumbuh dan berkembang di
perairan air tawar dan beberapa di antaranya juga ada yang hidup di perairan air payau. Di
awal penyebarannya di Singapura, guppy digunakan untuk mengontrol populasi nyamuk di
rawa hutan bakau. Pada perkembangannya, guppy liar terns berkembang biak di tempat
umum seperti saluran air, got, sungai, dan kanal.
3. 2 PEMILIHAN INDUK
Calon induk ikan Guppy dapat diperoleh setelah ikan berumur 4 bulan. Untuk menyetarakan
perkawinan masa pemeliharaan induk dilakukan di wadah terpisah. Makanan yang diberikan
berupa larva Chironomus (chu merah) dan Daphnia (kutu air), yang diberikan dua kali sehari.
Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah
pemeliharaan. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung
serta mempunyai warna yang indah. Induk jantan dan betina sudah bisa dipijahkan jika
telah matang gonad (kelamin), biasanya pada umur 3 bulan, dan panjang Ikan Guppy betina
umumnya telah berukuran antara 4 - 5 cm, sedangkan ikan jantan umumnya telah berkuran
antara 3,5 4 cm.

3.3 PEMIJAHAN
Tempat pemijahan yang dipakai bisa berupa akuarium ukuran panjang 80 cm, lebar 45 dan
tinggi 40 cm. Bisa menggunakan bak semen ukuran 2x12 x 40 cm. Kualitas air
dengan parameter suhu 23 - 26 oC, pH 7 8, DO > 4 ppm. Sumber air yang digunakan bisa
berasal dari sungai, air sumur yang telah diendapkan sehari semalam. Sebagai perangsang
pemijahan sekaligus sebagai tempat persembunyian anak anaknya dapat
dilengkapi tanaman air : Hydrilla atau Eceng gondok .
Teknik pemijahan
1. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta
mempunyai warna yang indah.
2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk.
Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara
memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
3. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari.
4. Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak gupi telah mampu hidup sendiri. Berenang,
mencari makanan, dan menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak gupi ini umumnya akan
terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun
gupi yang telah dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih
kecil; sehingga apabila dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-
ikan dewasa. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur
satu atau dua bulan saja. (Bond, C. E. 1979)
3.4 PAKAN
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung
kuning telur (yolk egg). Setelah 4 - 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu
air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan. Setelah
mencapai ukuran medium (2 - 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah
mencapai ukuran dewasa (5 - 7 cm) dapat diberi makanan cuk. Disamping makanan alami
dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll. Pemberian makanan
sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan
pembusukan yang dapat meerusak kualitas air (Tarwiyah, 2001).
3. 5 PENYAKIT
Penyakit yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan
cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan
kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora kemudian
berubah menjadi organisme yang disebut miselium. Jamur ini dapat berkembang biak sangat
cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang
tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga
beberapa penyebab lainnya.
Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa
yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum
menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya
teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter
air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat. Berikan hydrogen
peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik.
Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai
disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan
ruang sebelum mengobati.
b. Penyakit Bengkak atau Bloa
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena
peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang
telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian
tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan
mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut
ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat
menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air
tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
d. Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri
pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit
ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.
Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya.
Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen
mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan
dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar.
Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan
selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3
kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya
kutu atau jarum.
I.
IV. PENUTUP
Ikan guppy merupakan salah satu ikan hias yang mudah di kembang biakkan.
Guppy dapat menghasilkan 60-100ekor anakan dalam sekali memijah. Selain itu
ikan guppy juga tidak memerlukan perawatan yang rumit dan sarana pendukung
dalam budidaya ikan guppy ini. Di zaman sekarang ini ikan guppy berkembang
menjadi ikan hias yang memiliki nilai jual tinggi dan merupakan salah satu komoditi
eksport.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2008. http : // hobiikan.blogspot.com/ 2008 /10/sekilas-tentang-ikan guppy.html . Diakses pada
26 Oktober 2012 pukul 20.00 Wib.
Anonim.2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Guppy. diakses pada 27 Oktober 2012 pukul 20.00 WIB.
Bond, C. E. 1979. Biology of Fishes. W. B. Saunders, Philadelphia.
Ruly, 2008. Ikan Guppy. Diakses dari Asyik nge-net.co.htm Pada tanggal 09 Desember 2008.
Suara Mardeka, 2008. Budidaya Ikan Guppy. Diakses dari Suara Merdeca.com.htm Pada
tanggal 09 Desember 2008.
Tarwiyah, 2001. Budidaya Ikan Hias Live Bearer. Diakses dari http://www.ristek.go.id dinas perikanan
DKI Jakarta Pada tanggal 09 Desember 2008

Anda mungkin juga menyukai