9.usaha Minyak Gas Bumi
9.usaha Minyak Gas Bumi
TENTANG
BUPATI SUMBAWA,
Dengan Persetujuan
MEMUTUSKAN :
2
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TENTANG
USAHA MINYAK DAN GAS BUMI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
6.Izin adalah kewenangan yang diberikan kepada Badan Usaha dan atau
perorangan untuk melaksanakan kegiatan tertentu di bidang minyak dan gas
bumi;
7.Persetujuan adalah pernyataan setuju yang diberikan secara tertulis pada Badan
Usaha dan atau perorangan untuk melakukan kegiatan usaha Migas;
9.Badan Usaha adalah suatu badan hukum yang menjalankan jenis usaha yang
bersifat tetap dan terus-menerus, dan didirikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
10. Perusahaan Jasa Penunjang adalah Badan Usaha yang melakukan kegiatan
usaha penunjang dibidang Migas;
3
13. Penjualan adalah segala usaha penjualan Migas dari hasil eksploitasi atau
pengolahan/pemurnian;
14. Bahan Bakar Minyak adalah semua bahan bakar minyak yang apabila
diguncang/dikocok dengan air tidak bisa menjadi satu dan setelah kembali dalam
keadaan tidak bergerak dapat membentuk suatu lapisan terapung di atas air,
yang terdiri dari bahan bakar berbahaya dan bahan bakar biasa;
15. Bahan Bakar Berbahaya adalah bahan bakar yang pada keadaan tekanan
barometer 760 mili meter (air raksa ) timbul uap yang dapat menyala pada suhu
kurang dari 22,5 derajat celcius seperti beberapa macam petroleum ether, elpiji,
avigas, aftur, bensin super, bensin premium dan beberapa macam minyak
terpentine dan lain-lain;
16. Bahan Bakar Biasa adalah bahan bakar yang pada keadaan barometer 760
mililiter baru memperlihatkan gejala menguap pada suhu 22,5 derajat celcius
atau lebih seperti minyak tanah, minyak diesel, solar, dan minyak bakar;
BAB II
Pasal 2
a. Minyak tanah;
b. Minyak Diesel;
c. Minyak Solar;
d. Minyak bakar.
4
BAB III
Pasal 3
Pasal 4
BAB IV
Pasal 5
(1) Setiap usaha kegiatan di bidang Migas dapat dilakukan setelah mendapat izin
atau rekomendasi dari Kepala Daerah.
(2) Izin atau rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari :
5
b. Rekomendasi prosedur penggunaan kawasan hutan untuk
kegiatan usaha Migas;
Pasal 6
c. Koperasi;
e. Perorangan.
Pasal 7
Tata cara, syarat dan bentuk permohonan serta masa berlakunya izin usaha Migas
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
BAB V
BERAKHIRNYA IZIN
Pasal 8
6
1. Melanggar ketentuan yang berlaku sebagaimana yang dimuat dalam
Peraturan Daerah ini, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku
dibidang Migas serta tidak memenuhi kewajiban yang tercantum dalam izin
yang bersangkutan;
BAB VI
Pasal 9
BAB VII
7
PEMBINAAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 10
BAB VIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 11
(1) Setiap orang atau badan yang melakukan Usaha Minyak dan Gas Bumi tanpa
memiliki Izin usaha diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau
denda paling banyak Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);
(2) Setiap orang atau badan yang melakukan Usaha Minyak dan Gas Bumi yang
mengakibatkan kerusakan atau pencemaran lingkungan dipidana sesuai dengan
ketentuan pidana yang diatur dalam undang-undang pengelolaan lingkungan
hidup yang berlaku.
BAB X
PENYIDIKAN
Pasal 12
(1) Selain pejabat penyidik POLRI yang bertugas menyidik tindak pidana,
penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah
ini, dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah
Daerah yang pengangkatannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
8
(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang :
a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak
pidana;
b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan
pemeriksaan;
c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri
tersangka;
d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat;
e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang;
f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pemeriksaan perkara;
h. Menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik Umum
bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan
tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik Umum memberitahukan hal
tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya;
i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
(1) Izin Usaha yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
Daerah, Koperasi, Badan Hukum Swasta dan Perorangan yang mempunyai hak
berdasarkan peraturan yang ada sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini,
wajib mendaftar ulang untuk diklarifikasi keabsahan dan kelengkapan dokumen
perizinan yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bagi yang
tidak dapat membuktikan keabsahan dan kelengkapan dokumen perizinan yang
dimiliki dikenakan tindakan penertiban.
(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua Peraturan Daerah yang
mengatur tentang Usaha Minyak dan Gas Bumi dinyatakan tidak berlaku.
BAB XII
9
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya, akan diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
Pasal 15
BUPATI SUMBAWA,
A. LATIEF MAJID
Diundangkan di Sumbawabesar
pada tanggal 14 Agustus 2002
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SUMBAWA,
B. THAMRIN RAYES
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA
NOMOR 9 TAHUN 2002
TENTANG
USAHA MINYAK DAN GAS BUMI
I. UMUM
10
Pemerintah di Bidang Minyak dan Gas Bumi, Pemerintah Daerah dalam
Penyelenggaraan Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi mempunyai kewenangan
yang meliputi :
1. Persetujuaan Penggunaan Wilayah Kuasa
Pertambangan atau Wilayah Kerja Kontraktor untuk kegiatan lain di luar
kegiatan minyak dan gas bumi.
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
11
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
12