Bab I. Pendahuluan 03 PDF
Bab I. Pendahuluan 03 PDF
PENDAHULUAN
kritis diletakkan pada paradigma yang berbasis negara. Implikasi paradigma ini
adalah memberikan wewenang penuh pada negara untuk menguasai, memiliki dan
berada pada Pemerintah Pusat. Pada sisi lain, daerah terdampak (yang terletak
terletak dalam satu reservoir dengan daerah eksploitasi yang secara kewilayahan
dilakukan secara Profesional oleh Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) bahwa
potensi hidrokarbon 7 lapangan migas dan 24 leads ( prospek yang terindikasi dan
berkeadilan;
Kuat dan melekatnya pola pikir pada sebagian besar masyarakat bahwa
yang amat tinggi terhadap berlimpahnya sumber penerimaan daerah yang nantinya
dapat mengangkat harkat dan kesejahteraannya. Hal ini tentu dapat dimaklumi,
dalam distribusi DBH untuk memenuhi asas Keadilan DBH bagi daerah
terdampak yang berada pada lintas perbatasan propinsi. Hal ini mengilhami
2
penulis untuk menjadikannya suatu masalah yang patut dilakukan perubahan /
masalah sebagai bahasan ilmiah dalam Kertas Kerja Wajib (KKW) ini.
Revenue / Bagi Hasil Migas sebagaimana diatur didalam UU No. 33 Tahun 2004.
revenue untuk daerah terdampak yang secara geografis berada diperbatasan antar
Propinsi.
Pokok bahasan pada Kertas Kerja Wajib (KKW) ini dibatasi membahas
masalah Sharing Revenue / Bagi Hasil Migas yang diberikan Pemerintah Pusat
Kertas Kerja Wajib (KKW) ini ditulis dalam beberapa bab dengan susunan
sebagai berikut :
3
I. PENDAHULUAN
Bab ini menerangkan tentang latar belakang pemilihan judul, tujuan penulisan,
Kabupaten Blora, tugas dan fungsi dari Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Blora.
Bab ini berisi tentang Dasar Hukum Tentang Perekonomian Nasional Dan
Migas.
IV. PEMBAHASAN
Pembahasan dalam bab ini meliputi Konsep DBH Migas yang berKeadilan
V. PENUTUP
Bab ini berisi simpulan dan saran dari bab-bab yang sudah disampaikan
sebelumnya.