Anda di halaman 1dari 3

I.

MENYEMAIKAN BENIH SAYURAN


A. PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Sayuran merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak
diusahakan di Indonesia. Dalam usaha budidaya dapat dilakukan
dengan cara menanam benih secara langsung pada tanah yang telah
dipersiapkan atau menyemaikan benih terlabih dahulu sampai umur
tertentu tergantung dari jenis tanamannya. Setelah tanaman yang
disemai telah cukup umur tertentu baru kenudian tanaman dipindahkan
ketempat penanaman yang tetap. Apabila menggunakan cara yang
kedua ini diperlukan tempat khusus yang disebut pesemaian atau
tempat pembibitan.
Dengan cara peanaman langsung dilahan didapat keuntungan yaitu
tenaga yang lebih sedikit dan biaya yang lebih murah. Pembibitan
tanaman dengan cara disemaikan dapat dilakukan terutama untuk
sayuran yang memiliki biji yang halus. Dengan cara persemaian ini
didapat berbagai keuntungan yaitu pengawasan yang lebih mudah, bibit
yang dihasilkan baik dan seragam karena dapat dilakukan pemeliharaan
bibit dengan cermat, dan masa tumbuh tanaman dilapang aka lebih
pendek sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan.
Kekurangan atau kelemahan penanaman langsung dilahan yaitu
pengawasan yang tidak terjamin, bibit beragam akibat pengaruh
lingkungan, dan menurunkan efisiensi penggunaan lahan karena siklus
yang panjang. Pada penyelengarakan persemaian kelemahannya yaitu
penambahan pekerjaan dan kerusakan pada tanaman saat pemindahan.
2 Tujuan Praktikum
a. Mengenal serta mempelajari cara-cara pembuatan persemaian.
b. Menyemaikan dan menumbuhkan beberapa macam benih sayuran.
3 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara I dilaksanakan pada 27 Maret 2007 dilaboratorium
Ekologi Manajemen Produsi Tanaman, fakultas Pertanian, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
B. TINJAUAN PUSTAKA

C. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA


1 Alat
a. Cangkul
b. Cethok
c. Pot
2 Bahan
a. Biji sayuran: lombok, tomat, terong, kobis, bayam, dan lain-lain.
b. Obat-obatan: pestisida (Furadan)
3 Cara Kerja
a. Membuat campuran dari tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1:1:1.
b. Mengisi pot dengan campuran bahan tersebut diatas, meratakan dan
menyiram dengan air sampai cukup basah.
c. Membuat alur-alur sedalam 2 cm dengan jari, dengan jarak alur 5-8
cm.
d. Menaburkan benih sayuran kedalam alur tersebut secara merata,
kalau perlu bisa ditambahkan biji-biji tersebut dengan pasir sebelum
ditaburkan agar penyebaran niji dapat merata.
e. Meratakan alur-alur tadi dan kemudian menyemprot permukaan
media tadi dengan pestisida yang telah disediakan.
f. Mengamati seterusnya perkecambahan biji dan pertumbuhan bibit
tadi sampai saat pemindahan (transplanting).

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


1 Hasil
2 Pembahasan

E. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai