PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak)
pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan
men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang
yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
Selama ini kita mengenal tiga sistem perekonomian yang berlaku di dunia yaitu sistem
kapitalis, sistem sosialis dan sistem campuran. Salah satu dari tiga sistem tersebut
diterapkan di Indonesia yaitu sistem campuran, dimana sistem campuran adalah
sebuah sistem perekonomian dengan adanya peran pemerintah yang ikut serta
menentukan cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Tetapi
campur tangan ini tidak sampai menghapuskan sama sekali kegiatan-kegiatan ekonomi
yang dilakukan pihak swasta yang diatur menurut prinsip-prinsip cara penentuan
kegiatan ekonomi yang terdapat dalam perekonomian pasar.
perekonomian pasar.
2. Secara langsung ikut serta dalam kegiatan-kegiatan ekonomi. Ikut serta pemerintah
Dari berbagai sistem ekonomi yang ada, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki, sistem ekonomi Islam dianggap sebagai smart solution dari berbagai sistem
ekonomi yang ada karena secara etimologi maupun secara empiris, terbukti sistem
ekonomi Islam menjadi sistem ekonomi yang mampu memberikan kemakmuran dan
kesejahteraan yang nyata dalam penerapannya pada saat zaman Rasullah Muhammad
SAW dan pada masa Khalifah Islamiyah karena sistem ekonomi Islam adalah sistem
ekonomi yang berdasarkan pada nilai keadilan dan kejujuran yang merupakan refleksi
dari hubungan vertikal antara manusia dengan Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk
membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau
dengan kata lain, kebijakan fiscal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan
penerimaan atau pengeluaran Negara.
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam bidang
anggaran belanja negara.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak)
pemerintah.Kebijakan Fiskal berbeda dengan kebijaka moneter, yang bertujuan
menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang
yang beredar.Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
Kebijakan Fiskal yang sering disebut politik fiskal atau fiscal policy biasa diartikan
sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja Negara
dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomia. Anggran belanja Negara
terdiri dari penerimaan berupa haasil pungutan pajak dan pengeluaran yang dapat
berupa government expenditure dan government transfer, maka sering pula
dikatakan bahwa kebijakan fiskal meliputi semua tindakan pemerintah yang berupa
tindakan memperbesar atau memperkecil jumlah pungutan pajak memperbesar atau
memperkecil government expenditure dan atau memperbesar atau memperkecil
government transfer yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian.
[1]
Sadono Sukirno, 2003 Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk
membuat perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam perbelanjaannya
dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.
Menurut Tulus TH Tambunan, kebijakan memiliki dua prioritas, yang pertama adalah
mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) dan masalah-
masalah APBN lainnya. Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih kecil
dari pengeluarannya. Dan yang kedua adalah mengatasi stabilitas ekonomi makro,
yang terkait dengan antara lain ; pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, kesempatan
kerja dan neraca pembayaran.
Sedangkaan menurut Nopirin, Ph. D. 1987, kebijakan fiskal terdiri dari perubahan
pengeluaran pemerintah atau perpajakkan dengan tujuan untuk mempengaruhi besar
serta susunan permintaan agregat. Indicator yang biasa dipakai adalah budget defisit
yakni selisih antara pengeluaran pemerintah (dan juga pembayaran transfer) dengan
penerimaan terutama dari pajak.
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak)
pemerintah.
Berdasarkan dari beberapa teori dan pendapat yang dijelaskan diatas dapat kita
simpulkan bahwa kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara untuk mengarahkan kondisi
perekonomian menjadi lebih baik yang terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan
alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak)
pemerintah.Kebijakan fiskal dapat dibedakan kepada dua golongan : penstabil
otomatik dan kebijakan fiskal diskresioner. Jika dilihat dari perbandingan jumlah
penerimaan dengan jumlah pengeluaran, kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi
empat jenis, yaitu :Kebijakan Anggaran Seimbang, Kebijakan Anggaran Defisit,
Kebijakan Anggaran Surplus, Kebijakan Anggaran Dinamis.
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan
harga, implementasinya untuk menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam
anggran pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam dua tahap
yang berurutan, yaitu : bagaimana suatu kebijaksanaan fiskal diterjemahkan menjadi
suatu APBN dan bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian.
Kebijakan fiskal dalam Islam bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang
didasarkan pada keseimbangan distribusi kekayaan dengan menempatkan nilai-nilai
material dan spiritual secara seimbang. Kebijakan fiskal lebih banyak peranannya
dalam ekonomi Islam dibanding dengan ekonomi konvensional
DAFTAR PUSTAKA