PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Pembuatan botol :
1. Injection moulding, digunakan untuk pembuatan ataupembentukan
resin (biji plastik) menjadi preform (bakal botol pocari) yang kemudian
akan dibuat untuk botol pocari swe
2. Blow molding, digunakan untuk pembentukan peform (bakal
botolpocari) menjadi botol pocari. Sistem alat ini yaitu
denganmenghembuskan udara ke dalam peform yang kemudian
akanmembentuk botol sesuai kemasan botol yang diinginkan.
Pembuatan Larutan :
1. Timbangan, digunakan untuk menimbang bahan baku yang
berupagaram-garam yang dicampurkan ke dalam air sesuai
dengankomposisi yang ditetapkan.
2. Tangki penampung, digunakan untuk menampung air Arthesisyang
digunakan sebagai bahan baku.
3. Mixer, digunakan untuk mencampur dan melarutkan garam, guladan
air sebagai komposisi cairan pocari sweat.
a. Pengemasan Primer
Dengan menggunakan peralatan yang berteknologi canggihserta bahan baku
plastik yang lebih ringan serta proses produksi disuhu ruang dalam
lingkungan pabrik yang bersih ini akanmenghasilkan eco bottle yang ramah
lingkungan karena dapat mengurangi emisi karbon ke lingkungan. Bahan
kemasan primeryang digunakan kemasan pocari sweat yaitu polietilen
tereptalat(PET). PET memiliki sifat yang transparan, jernih, dan
kuat.Biasanya dipergunakan sebagai botol minuman (air mineral, jus,
softdrink, minuman olah raga) tetapi tidak untuk air hangat atau panas.
Polietilena tereftalat adalah suatu resin polimer plastik termoplast dari
kelompok poliester. PET banyak diproduksi dalam industrikimia dan
digunakan dalam serat sintetis, botol minuman, wadah makanan, dan
aplikasi thermoforming serta dikombinasikan dengan serat kaca dalam resin
teknik.
b. Pengemasan Sekunder
Kemasan sekunder merupakan tahapan selanjutnya dari pengemasan
primer. Produk yang berasal dari ruang pengemas primer selanjutnya dibawa
ke ruang pengemas sekunder. Produk yang telah masuk keruang pengemas
sekunder selanjutnya dikemasoleh para packer.
Produk dikemas dalam karton yang merupakan pengemas sekunder. Karton
dilewatkan pada mesin karton sealeryang secara otomatis akan menutup
rapat karton baik dari bawahmaupun dari atas. Pada kemasan sekunder juga
terdapat informasi tentang produk, namun tidak selengkap informasi yang
terdapat pada kemasan primer.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan demikian, saya pribadi menarik kesimpulan bahwa PT. Amerta Indah
Otsuka memiliki barang hasil/barang jadi yang sangat higienis tetapi dalam
hal Hukum Ketenagakerjaan, Perusahaan mengontrak sebagian pekerja
dengan sistem kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Padahal
pekerja mengerjakan pekerjaan yang bersifat tetap dan berkelanjutan.
Bahkan, ada pekerja yang telah bekerja selama enam tahun dan berstatus
kontrak. Perpanjangan kontraknya dilakukan lebih dari satu kali.