A. Tempat Penelitian
1. Tungku Kupola.
Tungku kupola disini berfungsi sebagai tungku peleburan, atau melebur
Almunium
40
3. Timbangan digital.
Digunakan untuk menimbang berat specimen aluminium.
9. Mesin bubut.
Dipakai untuk membentuk spesimen uji agar benar-benar sesuai standar uji
pembuatan spesimen uji, misalnya amplas, sikat baja, dan kuas kecil. Serta
C. Jumlah Spesimen
Jumlah Spesimen uji yang digunakan pada tugas akhir ini ditampilkan pada
perlakuan uji tarik dan uji struktur micro terdiri dari 3 spesimen dengan 2
Keteranagan:
Furnace 1 : Furnace Lab. Unila
Furnace 2 : Furnace Tanjung Bintang
D. Prosedur Penelitian
1. Pembuatan cetakan spesimen uji (cetakan pasir).
43
rangka kayu. Membuat pola awal untuk cetakan spesimen uji, berikut dimensi
spesimen uji. Pola awal untuk spesimen uji terbuat dari kayu yang kemudian
dihaluskan permukaannya.
tidak rusak.
f. Kemudian berikan Coating pada bagian yang diperbaiki agar permukaan
digunakan.
Diantara banyak macam rangka cetakan yang dipergunakan yang paling lazim
adalah rangka cetakan logam atau kayu dimana pasir cetak dimasukkan dan
bundar. Selain itu dipakai juga rangka cetakan yang dapat dibuka dan ditutup.
Rangka cetakan ini dibuka dari cetakan setelah pembuatan cetakan, sehingga
banyak cetakan bisa dibuat satu rangka cetakan. Rangka tersebut mempunyai
beberapa jenis Pasir penahan, Pasir muka, Rangka cetakan Papan, Pola Cope,
Drag, pola penambah Pasir pemisah Dalam produksi massal, untuk lebih
1. Penuangan aluminium.
dari besi dengan tangkai yang panjang untuk menghindari serapan panas dari
Bucket tersebut.
akan di uji berbentuk bulat dengan diameter luar 20mm, dan diameter
dalam 12,5mm, radius 300. Gambar spesimen awal dapat dilihat pada
Gambar 21. Spesimen Uji Tarik (standar ASTM E-8). (Davis dkk, 1982).
45
3. Pengujian tarik
Uji tarik yang dilakukan menggunakan Universal Testing Machine (UTM)
tegangan (MPa) dan regangan (%) yang memberikan informasi data berupa
tegangan Ultimate (ult) dan Modulus Elastisitas bahan (). Pengujian yang
dilakukan kepada spesimen uji tarik harus sesuai standar ASTM E-8.
spesimen uji harus benar-benar Vertical dan Sentries agar tidak terjadi slip
keatas sejauh 30mm atau lebih, kemudian tekan Space Bar untuk
menyetop.
46
e. Menghidupkan tombol control posisi Cross Head. Tahan Cross Head bawah
dalam posisi yang tepat untuk mencengkram bagian bawah spesimen uji.
f. Mulai pengujian, tekan menu Zero tekan I untuk memulai pengujian,
kemudian tampilkan koordinat X-Y pada layar, tekan Space Bar untuk
memulai pengujian.
g. Perhatikan perubahan besar beban pada saat pengujian. Besar beban mulai
berlangsung secara konstan atau menurun saat dicapai titik luluh, kemudian
lepaskan spesimen.
j. Ulangi dari langkah awal untuk pengujian berikutnya.
E. Analisis Hasil
1. Pengujian Kekuatan Tarik (Tensile Strength).
Setelah semua data pengujian tarik didapat maka akan terlihat grafik antara
dilakukan analisis.
yang diberi beban secara statis. Sifat-sifat yang akan diketahui adalah
batang uji bertambah panjang dengan sendirinya. (Davis, Troxell, dan Hauck.
1998).
Mulai
Menyiapkan bahan-bahan:
1. Aluminium.
Membuat cetakan
Finishing sampel
Pengujian
1. Uji tarik.
2. Struktur micro
48
Analisa data
Kesimpulan
Selesai
Gambar 22. Diagram alir penelitian