Anda di halaman 1dari 7

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI

MANUSIA

Kelompok 5 :

Nama No. Registrasi


1. Farah Faridah Robbaniya 5433 15 4166
2. Fitri Nur Hayati 5433 15 4150
3. Hakimmatul Fatonah
4. Aryananda Anugrah Muhamad 5433 15 4132
5. Febri
6. Muhammad Alfi Pratama 5423 15 4141

KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

2 Page
A. Negara Hukum

1. Pengertian
Negara Hukum adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya
didasarkan atas hukum. Di dalamnya pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam
melaksanakan tindakan apa pun harus dilandasi oleh hukum dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Dalam negara hukum, kekuasaan
menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan
bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum (Mustafa Kamal Pasha, 2003).
Negara berdasar atas hukum menempatkan hukum sebagai hal yang tertinggi
(supreme) sehingga ada istilah supremasi hukum. Supremasi hukum harus tidak boleh
mengabaikan tiga ide dasar hukum yaitu keadilan, kemanfaatan dan kepastian
(Achmad Ali,2002). Apabila Negara berdasar atas hukum, pemerintahan Negara itu
juga harus berdasar atas suatu konstitusi atau undang-undang dasar sebagai landasan
penyelenggaraan pemerintahan. Konstitusi dalam negara hukum adalah konstitusi
yang bercirikan gagasan kostitusionalisme yaitu adanya pembatasan atas kekuasaan
dan jaminan hak dasar warga negara.
2. Negara Hukum Formil dan Negara Hukum Materiil

Negara hukum formil adalah Negara hukum dalam arti sempit yaitu negara yang
warga negara. Urusan ekonomi diserahkan pada warga dengan dalil laissez faire,
laissez aller yang berarti bila warga dibiarkan mengurus kepentingan ekonominya
sendiri maka dengan sendirinya perekonomian negara akan sehat.
Materiil atau Negara hukum dalam arti luas. Dalam negara hukum materiil atau
dapat disebut Negara hukum modern, pemerintah diberi tugas membangun
kesejahteraan umum di berbagai lapangan kehidupan. Untuk itu pemerintah diberi
kewenangan atau kemerdekaan untuk turut campur dalam urusan warga Negara.
Pemerintah diberi Freies Ermessen yaitu kemerdekaan yang dimiliki pemerintah
untuk turut serta dalam kehidupan ekonomi social dan keleluasaan untuk tidak terikat
pada produk legislasi parlemen.
Negara hukum materiil atau dapat disebut Welfare State adalah Negara yang
pemerintahannya memiliki keleluasaan untuk turut campur tangan dalam urusan
warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan rakyat. Negara bersifat aktif dan mandiri dalam upaya membangun
kesejahteraan rakyat.
3. Ciri-ciri Negara Hukum

3
Menurut Fredrich Julius stahl dari kalangan ahli hukum eropa continental

Page
memberikan ciri-ciri rechtsstaat sebagai berikut:
a) Hak asasi manusia
b) Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak asai manusia yang
biasa dikenal sebagai trias politika.
c) Pemerintahan berdasarkan peraturan peraturan.
d) Peradilan administrasi dalam perselisihan
Adapun AV Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo Saxon memberikan ciri-ciri Rule
of law sebagai berikut :
a) Supremasi hukum ,dalam arti tidak boleh ada kesewenwng-
wenangan,sehingga seseorang hanya boleh dihukum jika melanggar hukum.
b) Kedudukan yang sama di depan hukum,baik bagi rakyat biasa maupun bagi
pejabat.
c) Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan
pengadilan.
Prof.Sudargo Gautama mengemukakan ada 3(tiga) ciri atau unsur dari negara hukum,
yakni sebagai berikut :
a) Terdapat pembatasan kekuasaan Negara terhadap perorangan, maksudnya
Negara tidak dapat bertindak sewenang-wenang . Tindakan Negara dibatasi
oleh hukum, individual mempunyai hak terhadap Negara atau rakyat
mempunyai hak terhadap penguasa.
b) Asas legalitas, Setiap tindakan Negara harus berdasarkan hukum yang telah
diadakan terlebih dahulu yang harus ditaati juga oleh pemerintah atau
aparaturnya.
c) Pemisahan kekuasaan, Agar hak-hak asasi itu betul-betul terlindungi ,
diadakan pemisahan kekuasaan yaitu badan yang membuat peraturan
peundang-undangan, melaksanakan dan badan yang mengadili harus terpisah
satu sama lain tidak berada dalam satu Negara.
Franz Magins Suseno (1997) mengemukakan adanya 5 (lima) cirri negara hukum
sebagai salah satu ciri hakiki Negara demokras:
a) Fungsi kenegaraan dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan sesuai dengan
ketetapan sebuah undang-undang dasar.
b) Undang-undang dasar menjamin hak asasi manusia
c) Badan-badan Negara menjalankan kekuasaan masing-masing selalu dan
hanya taat pada dasar hukum yang berlaku.
d) Terhadap tindakan badan Negara, masyarakat dapat mengadu ke pengadilan
dan putusan pengadilan dilaksanakan oleh badan Negara
e) Badan kehakiman bebas dan tidak memihak.

B. NEGARA HUKUM INDONESIA


4
1. Landasan Yuridis Negara Hukum Indonesia

Page
Dasar pijakan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum sekarang ini
tertuang dengan jelas pada pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Negara Indonesia adalah
Negara hukum.
Perumusan Negara hukum Indonesia adalah:
a) Negara berdasar atas hukum ,bukan berdasar atas kekuasaan belaka
b) Pemerintah Negara berdasar atas suattu konstitusi dangan kekuasaan
pemerintahan terbatas ,tidak absolute.
Dasar lain yang dapat dijadikan landasan bahwa Indonesia adalah Negara hukum
dalam arti materiil terdapat dalam bagian pasal-pasal UUD 1945, sebagai berikut :
a) Pada Bab XIV tentang Perekonomian Negara dan Kesejahteraan Sosial Pasal
33 dan 34 UUD 1945, yang menegaskan bahwa Negara turut aktif dan
bertanggungjawab atas perekonomian Negara dan kesejahteraan rakyat.
b) Pada bagian penjelasan umum tentang pokok-pokok pikiran dalam
pembukaan juga dinyatakan perlunya turut serta dalam kesejahteraan rakyat.

2. Perwujudan Negara Hukum di Indonesia


Adapun tata urutan perundangan adalah sebagai berikut:
a. Undang-undang dasar 1945
b. Ketetepan majelis permusyawaratan rakyat republic Indonesia
c. Undang-undang
d. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang(perpu)
e. Peraturan pemerintah :
1) Keputusan presiden
2) Peraturan pemerintah

Jenis hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia menurut undang-


undang no.10 tahun 2004 adalah sebagia berikut:
1) Undang-undang dasar 1945
2) Undang-undang (UU) atau peraturan pemerintah pengganti pengganti
undang-undang (perpu)
3) Peraturan pemerintah(PP)
4) Peraturan presiden
5) Peraturan daerah
Negara hukum Indonesia menurut UUD 1945,mengandung prinsip-prinsip :
1) Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagi hukum dasar nasional dan
adanya hierarki jenjang norma hukum
2) Menggunakan system konstitusi
3) Kedaulatan rakyat atau prinsip demokrat
4) Prinsip persamaan keduukan dalam hukum dan pemerintahan
5) Adanya organ pembentuk undang-undang(presiden dan DPR)
6) System pemerintahannya adalah presidensil

5
7) Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain(Eksekutif)

Page
8) Hukum bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluru tumpah
darah Indonesia,memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan social.
9) Adanya jaminan akan hak asasi dan kewajiban dasar manusia

C. HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA

1. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap
manusia sebagai anugerah tuhan yang maha esa. Kesadaran akan hak asasi manusia
didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia sebagai makhluk tuhan memilki
derajat dan martabat yang sama,maka setiap manusia memiliki hak dasar yang disebut
hak asai manusia. Jadi kesadaran akan adanya hak asasi manusia tumbuh dari
pengakuan manusia sendiri bahwa mereka adalah sama dan sederajat.

Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan sebagai berikut .


1) Landasan yang langsung dan pertama yakni kodrat manusia
2) Landaskan kedua dan yang lebih dalam :tuhan menciptakan manusia

2. Macam Hak Asasi Manusia


Berdasarkan pengertian HAM,ciri pokok dari hakikat HAM adalah;
HAM tidak perlu diberikan ,dibeli,ataupun diwarisi.
HAM berlaku bagi semua orang
HAM tidak boleh dilanggar

HAM meliputi berbagai bidang,sebagai berikut:
a) Hak asasi pribadi (personal rights)
b) Hak asasi politik (political rights)
c) Hak asasi ekonomi (property rights)
d) Hak asasi social dan kebudayaan (social and cultural rights)
e) Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality)
f) Hak untuk mendapat perlakuan yang sama dalam tatacara peradilan dan
perlindungan ( procedural rights)

D. SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA


a) Perkembangan Hak Asasi Manusia pada Masa Sejarah
b) Perkembangan Hak Asasi Manusia di Inggris
c) Perkembangan Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat
d) Perkembangan Hak Asasi Manusia di Prancis

6
e) Atlantic Charter Tahun 1941

Page
f) Pengakuan Hak Asasi Manusia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
g) Hasil Sidang Majelis Umum PBB Tahun 1966

E. HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA


1. Pengakuan Bangsa Indonesia Akan Hak Asasi Manusia
a) Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Pertama
b) Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Keempat
c) Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945
d) Ketatapan MPR
e) Peraturan Perundang-undangan

2. Penegakan Hak Asasi Manusia


a) Kelembagaan yang menangani masalah yang berkaitan dengan penegakan hak
asasi manusia, antara lain :
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), yang bertujuan :
1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi
manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia;
2. Meningkatkan Perlindungan dan Penegakan hak asasi manusia guna
perkembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya
berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.

b) Pengadilan Hak Asasi Manusia dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor


26 Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia. Pengadilan Hak Aasi
Manusia merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan pengadilan
umum dan berkedudukan di daerah kabupaten atau kota. Pengadilan HAM
adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang
berat.Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc dibentuk atas usul DPR
berdasarkan peristiwa tertentu dengan Keputusan Presiden.
c) Komisi kebenaran dan Rekonsiliasi : memberikan alternative bahwa
penyelesaian pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat dapat dilakukan di
luar Pengadilan Hak Asasi Manusia yaitu melalui Komisi Keberadaan dan
Rekonsiilasi yang dibentuk berdasarkan undang-undang.

Beberapa contoh lembaga swadaya masyarakat (LSM) :


1. KONTRAS ( Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan)
2. YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia)
3. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) dan
4. Human Rights Watch (HRW)

3. Konvensi Internasional tentang Hak Asasi Manusia


Beberapa Konvensi yang berhasil diciptakan adalah sebagai berkut :

7
a. Universal Declaration of Human Rights (Pernyataan hak asasi manusia sedunia)

Page
dihasilkan dalam siding umum PBB 10 Desember 1945.
b. International Covenant of Civil and Political Rights (Perjanjian Internasional
tentang Hak Sipil dan Politik) dan International Covenant of Economic, Social
and Cultural Rights (Perjanjian Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan
Budaya) pada Tahun 1996.
c. Declaration on the Rights of peoples to Peace (Deklarasi Hak Bangsa atas
Perdamaian) pada tahun 1984 dan Declaration on the Rights to Development
(Deklarasi Hak atas Pembangunan) pada tahun 1986.African Charter on Human
and Peoples Rights (Banjul Charter) oleh Negara Africa yang tergabung dalam
Persatuan Afrika (OAU) pada tahun 1981.

Anda mungkin juga menyukai