Anda di halaman 1dari 24

I.

Pendahuluan
I.1 Latar Belakang

Power supply merupakan adalah perangkat keras yg berguna untuk


menyuplai/memberi tegangan listrik langsung ke komponen yang membutuhkan
tegangan. Contohnya motherboard, hardisk, kipas, dll.

Power supply dapat memperoleh energi dari berbagai jenis sumber energi,
termasuk sistem transmisi energi listrik, penyimpanan energi perangkat seperti
baterai dan sel bahan bakar, sistem elektromekanis seperti generator dan alternator
dan tenaga surya konverter.

Prinsip kerja power supply adalah menurunkan tegangan ac 220 volt menjadi dc
9 volt kemudian melakukan pengubahan sinyal bolak balik menjadi sinyal listrik
searah (DC).

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

Mampu merancang rangkaian power supply dan mengoperasikannya.


Mengetahui cara kerja power supply.
Mengetahui perhitungan setiap komponen.
Mampu menentukan komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan alat.
1.2.2 Manfaat
Mahasiswa dapat membuat alat dengan spesifikasi yang telah ditentukan melalui
perhitungan dan perancangan secara detail sehinggan kesalahan dapat
diminimalisir agar konsumen / pengguna dapat menggunakan alat yang telah
dibuat dengan aman.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana desain rangkaian pada Power Supply dengan penyearah CT ?
2. Apa sajakah komponen yang digunakan pada rangkaian Power Supply
tersebut ?
3. Bagaimana hasil perhitungan setelah di uji coba ?

II. Kajian Pustaka


2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Power Supply

Power Supply adalah perangkat keras yg berguna untuk menyuplai/memberi


tegangan listrik langsung ke komponen yang membutuhkan tegangan. Contohnya
motherboard, hardisk, kipas, dll.

Power supply dapat memperoleh energi dari berbagai jenis sumber energi,
termasuk sistem transmisi energi listrik, penyimpanan energi perangkat seperti
baterai dan sel bahan bakar, sistem elektromekanis seperti generator dan alternator
dan tenaga surya konverter.

Prinsip kerja power supply adalah menurunkan tegangan ac 220 volt menjadi dc
9 volt kemudian melakukan pengubahan sinyal bolak balik menjadi sinyal listrik
searah (DC).

2.1.2 Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan


hambatan terhadap aliran arus listrik. Dalam rangkaian listrik dibutuhkan resistor
dengan spesifikasi tertentu seperti besarnya hambatan arus maksimum yang boleh
dilewatkan dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas. Resistor
memberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak terlampau besar
dialiri arus dan dapat digunakan sebagai pembagi tegangan.

2.1.3 Trafo

Pengertian trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi
listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke
level tegangan yang lain melalui kinerja satu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik.

Trafo CT

Adalah trafo yang mempunyai besar keluaran yang bejumlah dua atau
bepasangan selain itu trafo ini punya ujung CT. CT ini digunakan sebagai arus
negatif. Selain itu trafo CT keluarannya dapat di pararel dengan syarat harus sesuai
dengan pasangannya. Inti besi pada trafo sengaja dibuat berkeping-keping, karena
bentuk kepingan terdapat rongga udara yang digunakan sebagai pendingin trafo.
Panas ini terjadi karena arus pada trafo yang besar dan menyebabkan adanya panas
pada trafo.

Pada pemakaian tidak ada bedanya dengan trafo biasa karena digunakan untuk
menurunkan tegangan dan membuat tegangan DC. Hanya saja pada proses
penyearahan pada trafo CT hanya memakai 2 dioda sedangkan trafo non CT
membutuhkan 4 dioda.
2.1.4 Diode

Diode adalah komponen semikonduktor yang paling sederhana dan hanya bisa
dialiri arus searah saja. Sehingga pada rangkaian ini dioda hanya berfungsi untuk
mencegah terjadinya kerusakan komponen akiba tmuatan sisa yang tersimpan,
muatan yang tersisa akan ditahan oleh tameng diode yang biasanya disimbolkan
oleh sebuah cincin pada body diode.

2.1.5 Transistor

Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki


elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar).
Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching),
stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain
itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat mengalirkan
listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya.

2.1.6 Kapasitor

Kapasitor merupakan perangkat di mana sifat elektrik utamanya adalah


kapasitansi, yaitu kemampuan untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor
merupakan komponen penting dalam berbagai jenis peralatan listrik, termasuk
pemancar dan penerima radio dan televisi, beberapa sistem pengapian mobil, dan
beberapa jenis motor.

2.1.7 Regulator

Voltage Regulator atau Pengatur Tegangan adalah salah satu rangkaian yang
sering dipakai dalam peralatan Elektronika. Fungsi Voltage Regulator adalah untuk
mempertahankan atau memastikan Tegangan pada level tertentu secara otomatis.
III. Metode Penelitian

I.2 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat yang digunakan saat mendesain dan menganalisis Power Supply
adalah :

AVOmeter

Solder

Tang potong

Gunting

Penghisaptimah

Cutter

Bahan yang dibutuhkan untuk mendesain rangkaian Power Supply adalah :

Trafo CT 3Ampere Universal 1 unit


Diode 1 unit
Timah / tenol secukupnya
Kabel secukupnya
Papan PCB 1 unit
Kapasitor 3300 F, 50Volt 1 unit
Beban 1 unit

I.3 LangkahKerja ;

1. Gambar rangkaian Power Supply menggunakan system penyearah CT.

2. Hitung Vrms, Vpeak, Vrata-rata dari spesifikasi komponen yang akan


digunakan dengan cara menentukan Regulator terlebih dahulu sebagai
acuan perhitungan.
3. Setelah perhitungan selesai hasil dari perhitungan digunakan sebagai
patokan untuk menentukan besaran komponen yang digunakan.

4. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

5. Sambungkan atau lilitkan kabel steker dengan trafo, trafo dengan dioda,
dioda dengan kapasitor, kapasitor dengan beban menggunakan solder dan
timah yang diletakkan di papan PCB.

6. Mengkalibrasi Avometer terlebih dahulu agar hasil sesuai dengan aslinya.

7. Hitung tegangan trafo pada sisi primer dan sekunder menggunakan


avometer.

8. Mengkalibrasi osciloskop dan catat hasil kalibrasi tersebut.

9. Uji rangkaian pada trafo sisi sekunder untuk mengetahui bentuk


gelombang dan tegangan yang terdapat dalam sisi sekunder.

10. Uji rangkaian pada output dioda untuk mengetahui bentuk gelombang dan
tegangan yang terdapat pada sisi output dioda.

11. Uji rangkaian pada output kapasitor untuk mengetahui bentuk gelombang
dan tegangan yang terdapat pada sisi output kapasitor.

12. Catat hasil pengujian tersebut dan gambar gelombangnya

13. Hitung tegangan effektifnya dan tegangan rata-ratanya. Cocokkan hasil


hitungan pengujian dengan hitungan sebelum melakukan pengujian.
IV. Pembahasan
I.4 Rangkaian percobaan

I.5 Prinsip Kerja Rangkaian Power Supply menggunakan sistem penyearah CT

Ketika steker dihubungkan dengan stop kontak maka akan teraliri tegangan yang
masuk menuju trafo step down kemudian trafo akan menurunkan tegangan dari 220V
menjadi 18V. Output dari trafo sisi sekunder akan menuju ke dioda untuk dijadikan
tegangan DC, setelah menjadi tegangan DC akan menuju ke kapasitor untuk dijadikan
tegangan DC yang mempunyai gelombang riple. Kemudian output dari dioda tersebut
akan menuju ke beban.

I.6 Perhitungan

I.6.1 Perhitungan test point dan spesifikasi


Np Vp 220
= =12,22
Vs ( PLN) = Ns Vs = 18

Min Vprimer = 12,22 x 10,04

= 127,11

Max

Vprimer = 12,22 x 25,95

= 317,109

Jadi pada saat tegangan sumber di PLN diturunkan menjadi 180 power supply masih
bisa digunakan dengan Vmin dalam Vprimer 147,76 dan Vmax dalam Vprimer =
317,109

Range power supply : 180V 240V


1. Perhitungan titik A
V min

Vpeak = 14,2 V

2
1
v rms= (Vpeak sin t)2 dt
2
T 0

2
1

2 0
Vp2 sin2 t dt

2
Vp2 1
(1cos 2 t )dt
2 0 2

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0

2
Vp
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak 14,2


2
=
2
=
2 = 10,041 V

Tegangan rata-rata :


1
vrata= Vpak sin t dt
T 0


Vp
vrata= sin t dt
2 0

Vp
vrata= (cos t )
2 0

Vp
vrata= {(cos )(cos 0) }
2
Vp
vrata= {(1 )(1) }
2

Vp 14,2
vrata= = =4,522V
3,14

Vmax

Vpeak = 35 V

2
1
v 2 rms=
T 0
(Vpeak sin t)2 dt

2
1

2 0
Vp2 sin2 t dt

2 2
Vp

2
12 (1cos 2 t )dt
0

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0

2
Vp
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak 35


2
=
2
=
2 = 24,748 V

Tegangan rata-rata :


1
vrata= Vpak sin t dt
T 0


Vp
vrata= sin t dt
2 0
Vp
vrata= (cos t )
2 0

Vp
vrata= {(cos )(cos 0) }
2

Vp
vrata= {(1 )(1) }
2

Vp 35
vrata= = =11,146 V
3,14

2. Perhitungan titik B
Vmin

Vpeak = 13,5 V

2
1
v rms= (Vpeak sin t)2 dt
2
T 0

2
1
Vp2 sin2 t dt
2 0

2
Vp2 1
(1cos 2 t )dt
2 0 2

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0

Vp2
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak 13,5


2
=
2
=
2 = 9,545 V

Tegangan rata-rata :

1
vrata= Vpak sin t dt
T 0


Vp
vrata= sin t dt
2 0

Vp
vrata= (cos t )
2 0

Vp
vrata= {(cos )(cos 0) }
2

Vp
vrata= {(1 )(1) }
2

Vp 13,5
vrata= = =4,299 V
3,14

Vmax

Vpeak = 36 V

2
1
v 2 rms=
T 0
(Vpeak sin t)2 dt

2
1

2 0
Vp2 sin2 t dt

2
Vp2 1
(1cos 2 t )dt
2 0 2

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0
Vp2
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak 36


2
=
2
=
2 = 25,45 V

Tegangan rata-rata :


1
vrata= Vpak sin t dt
T 0


Vp
vrata= sin t dt
2 0

Vp
vrata= (cos t )
2 0

Vp
vrata= {(cos )(cos 0) }
2

Vp
vrata= {(1 )(1) }
2

Vp 36
vrata= = =11,464 V
3,14

3. Perhitungan titik C
Vmin

Vpeak = 13,5 V

2
1
v rms= (Vpeak sin t)2 dt
2
T 0
2
1

2 0
Vp2 sin2 t dt

2 2
Vp

2
12 (1cos 2 t )dt
0

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0

Vp2
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak 13,5


2
=
2
=
2 = 9,545 V

Tegangan rata-rata :


1
vrata= Vpak sin t dt
T 0


Vp
vrata= sin t dt
2 0

Vp
vrata= (cos t )
2 0

Vp
vrata= {(cos )(cos 0) }
2

Vp
vrata= {(1 )(1) }
2

Vp 13,5
vrata= = =4,299 V
3,14
Vmax

Vpeak = 36 V

2
1
v rms= (Vpeak sin t)2 dt
2
T 0

2
1

2 0
Vp2 sin2 t dt

2
Vp2 1
(1cos 2 t )dt
2 0 2

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0

2
Vp
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak 36


2
=
2
=
2 = 25,45 V

Tegangan rata-rata :


1
vrata= Vpak sin t dt
T 0


Vp
vrata= sin t dt
2 0

Vp
vrata= (cos t )
2 0

Vp
vrata= {(cos )(cos 0) }
2
Vp
vrata= {(1 )(1) }
2

Vp 36
vrata= = =11,464 V
3,14

4. Perhitungan titik D
Vmin

Vpeak = 12,5 V

2
1
v 2 rms=
T 0
(Vpeak sin t)2 dt

2
1

2 0
Vp2 sin2 t dt

2
Vp2 1
(1cos 2 t )dt
2 0 2

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0

Vp2
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak 12,5


2
=
2
=
2 = 8,838V

Tegangan rata-rata :


1
vrata= Vpak sin t dt
T 0

Vp
vrata= sin t dt
2 0

Vp
vrata= (cos t )
2 0

Vp
vrata= {(cos )(cos 0) }
2

Vp
vrata= {(1 )(1) }
2

Vp 12,5
vrata= = =3,98 V
3,14

Vmax

Vpeak = 36 V

2
1
v rms= (Vpeak sin t)2 dt
2
T 0

2
1

2 0
Vp2 sin2 t dt

2
Vp2 1
(1cos 2 t )dt
2 0 2

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0

Vp2
(2 )
4
Vrms = Vp2 Vpeak 36
2
=
2
=
2 = 25,45 V

Tegangan rata-rata :


1
vrata= Vpak sin t dt
T 0


Vp
vrata= sin t dt
2 0

Vp
vrata= (cos t )
2 0

Vp
vrata= {(cos )(cos 0) }
2

Vp
vrata= {(1 )(1) }
2

Vp 36
vrata= = =11,464 V
3,14

5. Perhitungan titik E
Vmin

Vpeak = 11,5 V

2
1
v rms= (Vpeak sin t)2 dt
2
T 0

2
1

2 0
Vp2 sin2 t dt
2 2
Vp

2
12 (1cos 2 t )dt
0

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0

2
Vp
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak 11,5


2
=
2
=
2 = 8,13V

Tegangan rata-rata :


1
vrata= Vpak sin t dt
T 0


Vp
vrata= sin t dt
2 0

Vp
vrata= (cos t )
2 0

Vp
vrata= {(cos )(cos 0) }
2

Vp
vrata= {(1 )(1) }
2

Vp 11,5
vrata= = =3,66 V
3,14

Vmax

Vpeak = 35 V
2
1
v rms= (Vpeak sin t)2 dt
2
T 0

2
1
Vp2 sin2 t dt
2 0

2
Vp2 1
(1cos 2 t )dt
2 0 2

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0

2
Vp
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak 35


2
=
2
=
2 = 25,748V

Tegangan rata-rata :


1
vrata= Vpak sin t dt
T 0


Vp
vrata= sin t dt
2 0

Vp
vrata= (cos t )
2 0

Vp
vrata= {(cos )(cos 0) }
2

Vp
vrata= {(1 )(1) }
2

Vp 35
vrata= = =11,146 V
3,14
I.6.2 Perhitungan uji coba

1. Kalibrasi osciloscop
Tegangan peak to peak = 2V
volt/div = 0,5
Tegangan = 0,5 x 2
= 1 volt
Tinggi = 1 kotak
Time/ div = 0,5 m/s
Frekuensi = 1000 Hz
1 1
= =103 s=1
Periode = f 1000 m/s

2. Data yang diketahui dari percobaan menggunakan Osciloskop


1. A. Ukur tegangan sekunder trafo menggunakan multimeter
Jawab :

Vrms = 18 Volt
B. Hitung berapa Vpeak pada sisi sekunder
2
1
v rms= (Vpeak sin t)2 dt
2
T 0
2
1

2 0
Vp2 sin2 t dt

2
Vp2 1
(1cos 2 t )dt
2 0 2

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0

Vp2
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak


2
=
2
Vpeak = Vrms x 2
= 18 x 2
= 25,455 Volt

2. Ukur Vsekunder dengan osciloskop (A A) pada Trafo sisi sekunder

a) Vpeak = volt/ div x tinggi


=5 x5

= 25V

2
1
v rms= (Vpeak sin t)2 dt
2
T 0
2
1
Vp2 sin2 t dt
2 0
2
Vp2 1
(1cos 2 t )dt
2 0 2

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0
Vp2
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak


2
=
2
25
= 2
= 17,677 V
b) Frekuensi = 50 Hz
c) Gambar gelombang

3. Ukur output dioda dengan osciloskop (B-B) Dioda


a) Vpeak = volt/ div x tinggi
=5 x5

= 25V

2
1
v 2 rms= (Vpeak sin t)2 dt
T 0
2
1
Vp2 sin2 t dt
2 0
2
Vp2 1
(1cos 2 t )dt
2 0 2

Vp2 1
(t sin 2 t ) 2
4 2 0
Vp2
(2 )
4

Vrms = Vp2 Vpeak


2
=
2
25
= 2
= 17,677 V
b) Frekuensi = 100 Hz
c) Gambar gelombang

4. Ukur output kapasitor dengan osciloscop


a. Vreeple = 0,4 V
b. gambar gelombang

Anda mungkin juga menyukai