1
2
menjadi tiga macam, yaitu pembuluh nadi, pembuluh vena, dan pembuluh
kapiler.
1.2.1 Pembuluh Nadi
Pembuluh nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang
membawa darah dari jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi
endotel dan mempunyai dinding yang relatif tebal yang mengandung
jaringan ikat elastis dan otot polos. Kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung.
Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel
daripada membran plasma sel. Oksigen, glukosa, asam amino,
berbagai ion dan zat lain yang diperlukan secara mudah dapat
berdifusi melalui dinding kapiler ke dalam cairan interstitium
mengikuti gradien konsentrasinya. Sebaliknya, karbondioksida, limbah
nitrogen, dan hasil sampingan metabolisme lain dapat dengan mudah
berdifusi ke dalam darah.
Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang
akan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding
yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri;
sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi
dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan
Pada orang yang beristirahat jantungnya berdetak sekitar 70 kali per menit
dan memompa darah 70 ml setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml).
Jadi, jumlah darah yang dipompa setiap menit adalah 70 70 ml atau sekitar
5 liter. Sewaktu banyak bergerak, seperti olahraga, kecepatan jantung dapat
menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari 150 ml. Hal ini,
membuat daya pompa jantung 20 - 25 liter per menit.
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan
semakin tingginya tekanan darah (Muttaqin, 2012).
2.2 Klasifikasi
2.2.1 Hipertensi kronik
Tekanan darah sistolik darah sistolik 140mmHg atau tekanan darah
diastolik 90 mmHg didapatkan sebelum kehamilan atau sebelum 20
minggu usia kehamilan dan tidak termasuk pada penyakit
trophoblastic gestasional, atau Tekanan darah sistolik darah
sistolik 140mmHg atau tekanan darah diastolik 90 mmHg
didapatkan pada usia kehamilan > 20 minggu menetap 12 minggu
postpartum. Diagnosis sulit ditegakkan pada trisemester pertama
kehamilan dan umumnya didapatkan pada beberapa bulan setelah
melahirkan.
2.2.2.2 Eklampsia
Kejang yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya pada wanita
dengan preeklamsia
2.3 Etiologi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan adalah:
2.3.1 Hipertensi esensial: penyakit hipertensi yang disebabkan oleh faktor
herediter, faktor emosi (Stress) dan lingkungan (pola hidup)
7
2.3.2 Penyakit Ginjal: Penyakit ginjal dan gejala hipertensi dan dapat
dijumpai pada wanita hamil adalah : Glomerulonefritis akut dan
kronik serta Plelenofritus akut dan kronik
2.5 Patofisiologi
Vasospasme adalah dasar patofisiologi hipertensi. Konsep ini yang pertama
kali dianjurkan oleh volhard (1918), didasarkan pada pengamatan langsung
pembulh-pembuluh darah halus dibawah kuku, fundus okuli dan konjungtiva
bulbar, serta dapat diperkirakan dari perubahan-perubahan histologis yang
tampak di berbagai organ yang terkena. Konstriksi vaskular menyebabkan
resistensi terhadap aliran darah dan menjadi penyebab hipertensi arterial.
Besar kemungkinan bahwa vasospasme itu sendiri menimbulkan kerusakan
pada pembuluh darah.
2.6 Pathway
Kontraksisel endotel
Retensi aliran
darah
Kerusakan & kebocoran
sel endotel
hipertensi
Pengendapan
konstituen darah
TD meningkat
Transport darah ke paru Kerusakan & kebocoran Pembuluh darah otak Pembengkakan epitel
menurun sel endotel pecah endotel glomerulus
Paru2 bkrja lebih kras u/ Perubahan hemodinamik lesi Gangguan fungsi ginjal
mningkatkan laju darah
Resiko Gangguan
sesak Resiko Gangguan
perfusi jaringan
Transport nutrisi + O2 perfusi jaringan
cerebral
jg terganggu gastrointestinal
gangguan pola
pernafasan
Gangguan perfusi
jaringan perifer
9
2.7 Komplikasi
2.7.1 Perubahan Kardiovaskuler
2.7.2 Perubahan ini pada dasarnya berkaitan dengan meningkatnya afterload
jantung akibat hipertensi, preload jantung yang secara nyata
dipengaruhi oleh berkurangnya secara patologis hipervolemia
kehamilan.
2.7.3 Perubahan hematologis
2.7.4 Gangguan fungsi ginjal
2.7.5 Edema paru
2.8 Prognosis
Prognosis selalu dipengaruhi oleh komplikasi yang menyertai penyakit
tersebut. Prognosis untuk hipertensi dalam kehamilan selalu serius. Penyakit
ini adalah penyakit paling berbahaya yang dapat mengenai wanita hamil dan
janinnya. Angka kematian ibu akibat hipertensi ini telah menurun selama 3
dekade terakhir ini dari 5% -10% menadi kurang dari 3% kasus.
Embolisme
Endokarditis inefektif
Fibrilasi atrium
Hiperkolertrolemia
Hipertensi
Kardiomiopati dilatasi
Katup prostetik mekanis
Koagulopati
Neoplasma otak
Stenosis carotid
Stenosis mitral
Tumor otak
3.3 Perencanaan
Diagnosa 1 : Ketidakefektifan pola napas
3.3.1 Tujuan dan Kriteria Hasil
Status pernapasan dan ventilasi, status pernapasan kepatenan jalan
napas, tanda-tanda vital
Kriteria hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif, suara napas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dipsneu,
Menunjukan jalan napas yang paten, irana napas regular, frekuensi
napas dalam rentang normal, tidak ada suara napas abnormal
Tanda-tanda vital dalam batas normal
4. Daftar Pustaka
Brunner dan Suddarth. (2002). Buku AJAR Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC
Herdman, T. Heather. (2015). Nanda International Inc. Diagnosis dan
Kalasifikasi alih bahasa Budi Anna Keliat, dkk ed 10. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Trisada Printer
Wilkinson, Judith M. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan :Diagnosis
NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Alih Bahasa : Esty
Wahyuningsih. Jakarta : EGC
Manuaba, Ida BG. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
Muttaqin, Arif. (2012). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
kardiovaskular. Jakarta : EGC
19
(.................................................................) (.................................................................)