Anda di halaman 1dari 2

Menurut peraturan menteri kesehatan RI No.

416 / Menkes / per / IX / 1990


menyebutkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan yang dapat diminum setelah
dimasak.

Air adalah salah satu di antara pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk
sampai kepada manusia. Supaya air yang masuk ketubuh manusia baik berupa
makanan dan minuman tidak menyebabkan penyakit, maka pengolahan air baik
berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan
untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan
air yang diperlukan (Sutrisno, 2004).

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi
Unsur/ Zat Batas Maksimal Satuan Keterangan
Warna 5 unit
Bau tidak berbau
Rasa tidak berasa
pH pH 7.0 - 8.5
Total solid 500 mg/l
Total hardness 2 mEq/l
Besi 0.1 mg/l
Manganese 0.05 mg/l
Copper 0.05 mg/l
Zinc 5.0 mg/l
Calcium 75 mg/l
Magnesium 30 mg/l
Sulfat (SO4) 200 mg/l
Chloride 200 mg/l
Substansi phenolic 0.001 mg/l
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air
minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung
logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia,
terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia
coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air
hingga 100 C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan
dengan cara ini.

Bahan-bahan yg mempengaruhi potabilitas air


WHO membuat suatu kriteria WHO membuat suatu kriteria bahan-bahan yang
dapat mempengaruhi potabilitas air yaitu, batasan maksimal yang diperbolehkan :

Tabel 3.4.WHO "International Standard of Drinking Water

Anda mungkin juga menyukai