5.1 Simpulan
1. Sistem Manajemen K3 dan Lingkungan Kondur Petroleum S.A. sebelum
diterapkannya ISO 14001:1996 dan OHSAS 18001:1999 berdasarkan rating
system, dimana penilaian kinerja K3L berdasarkan pemenuhan terhadap tiap
klausal, tidak terpenuhinya satu klausal hanya akan berakibat turunnya rating
yang diperoleh. Audit yang dilakukan tidak secara periodical diwajibkan, karena
itu perusahaan tidak dituntut membuat suatu program perbaikan berkelanjutan,
hal ini memungkinkan kondisi K3L pada saat dilakukannya audit hanya bertahan
selama audit dilakukan saja.
2. Proses penerapan ISO 14001:1996 dan OHSAS 18001:1999 di Kondur Petroleum
S.A. terdiri dari dua bagian yaitu audit eksternal yang dimulai dengan initial
audit, sertifikasi audit, dan audit lanjutan yang dilakukan setiap 6 bulan, dan audit
internal yang dilakukan diantara audit eksternal untuk mempersiapkan dan
memastikan temuan sebelumnya sudah selesai diperbaiki saat audit eksternal
dilakukan. Team audit eksternal berasal dari lembaga sertifikasi DNV, sedangkan
team audit internal terdiri dari pekerja yang ditunjuk dan lembaga konsultan yang
berperan untuk memberi masukan terhadap temuan internal audit.
3. Sistem Manajemen Lingkungan dan K3 dengan diintegrasikannya ISO
14001:1996 dan OHSAS 18001:1999 pada Kondur Petroleum S.A. menjadi
QSHE Management System, dimana dimasukkannya unsur QSHE pada semua
aktivitas perusahaan, dan adanya prinsip perbaikan berkelanjutan (continuous
improvement) mengikuti suatu siklus Plan-Do-Check-Action. Dengan sistem ini
kinerja lingkungan dan K3 selalu dimonitor kemajuannya, karena sertifikasi ISO
64
65
14001dan OHSAS 18001 ini dapat dicabut kembali bila ditemukan temuan yang
sama pada audit selanjutnya. Keberhasilan penerapan QSHE Management System
ini melibatkan peran serta seluruh bagian perusahaan.
4. Secara umum berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan penulis,
kendala dalam penerapan ISO 14001:1996 dan OHSAS 18001:1999 di Kondur
Petroleum S.A. adalah masih rendahnya kesadaran pekerja akan pentingnya
kualitas K3 dan Lingkungan, masih kurang meratanya pengetahuan dalam
mengidentifikasi dan mengelola K3 dan Lingkungan, dan belum terstrukturnya
sistem dokumentasi.
5. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi keuntungan yang di dapat dengan
penerapan ISO 14001:1996 dan OHSAS 18001:1999 pada QSHE Management
System di Kondur Petroleum S.A. saat ini adalah dengan adanya peningkatan
kondisi lingkungan kerja menjadi lebih rapi, bersih dan nyaman, meningkatnya
pemenuhan terhadap peraturan, menaikkan citra perusahaan, dan meningkatnya
kesadaran pekerja terhadap lingkungan dan K3 baik di tempat kerja maupun
dalam keseharian. QSHE Management System berdasarkan ISO dan OHSAS ini
menuntut adanya suatu perbaikan yang terus menerus dan berkelanjutan, karena
itu untuk jangka panjang manfaat yang diharapkan adalah menurunnya tingkat
kecelakaan kerja, efisiensi biaya dan sumber daya, serta terpeliharanya hubungan
baik dengan pemerintah dan masyarakat sekitar.
5.2 Saran
1. Standar Manajemen K3 dan Lingkungan Kondur Petroleum S.A. sebelum
diintegrasikannya standar ISO 14001:1996 dan OHSAS 18001:1999 yaitu
berdasarkan rating system yang masih diterapkan bersamaan dengan ISO 14001
dan OHSAS 18001 sebaiknya mengikuti prinsip perbaikan berkelanjutan dan
diterapkan secara periodik agar peningkatan mutu K3 dan Lingkungan konsisten.
66