Anda di halaman 1dari 3

Diposkan 18/04/2015/ Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015,

pemerintah Prov. NTB secara konsisten terus menyiapkan SDM Konstruksi yang
berkualitas, agar mampu bersaing dengan SDM Konstruksi secara regional, nasional
maupun dengan tenaga kerja asing. Pembinaan kompetensi dan pelatihan
konstruksi, perlu terus dilaksanakan secara berkelanjutan, yang disertai dengan
percepatan pelaksanaan sertifikasi ketrampilan dan keahlian, pemberian
penghargaan serta perlindungan bagi tenaga konstruksi, merupakan jawaban yang
tepat untuk mengatasi disparitas kompetensi SDM Konstruksi daerah yang masih
tinggi.

Sumber Daya Manusia (SDM) Konstruksi daerah, merupakan salah satu unsur
penting yang sangat menentukan kualitas dan keberlanjutan pelaksanaan jasa
konstruksi. Dengan semakin meningkatnya nilai investasi di sektor konstruksi dari
tahun ke tahun, maka kebutuhan akan tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan
berdaya saing juga semakin besar. Keberadaan SDM Konstruksi yang profesional
dan kompeten, juga berdampak terhadap meningkatnya produktifitas yang tinggi.

Di sisi lain, dengan akan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun
2015 ini, kesiapan SDM Konstruksi daerah untuk bersaing dengan SDM Konstruksi
nasional dan konstruksi asing, merupakan keniscayaan yang harus dihadapi. Untuk
itu, pembinaan kompetensi dan pelatihan konstruksi, perlu terus dilaksanakan
secara berkelanjutan, yang disertai dengan percepatan pelaksanaan sertifikasi
ketrampilan dan keahlian, pemberian penghargaan serta perlindungan kepada
tenaga konstruksi nasional, merupakan salah satu jawaban untuk menghadapi
persaingan global tersebut.

??Dalam waktu dekat, yakni pada akhir tahun 2015 mendatang, sektor konstruksi
memasuki arena persaingan usaha yang terbuka. Untuk itu, kita harus bersiap diri
dalam menyongsong perdagangan bebas Asean tersebut. Konsekuensinya, adalah
hilangnya hambatan tarif atau non-tarif, terbukanya akses pasar dan perlakuan
non-diskriminasi aliran jasa dan investasi, serta mobilitas tenaga kerja yang lebih
bebas,??

Dengan pemberlakukan pasar bebas Asean tersebut, peluang untuk memperluas


pasar jasa konstruksi bagi kalangan jasa konstruksi, harus disertai dengan
peningkatan kapasitas teknis, manajemen, serta sumber daya manusia yang
kompeten dan berdaya saing, sebagai persyaratan utama untuk bisa bersaing di
pasar jasa konstruksi, termasuk sekala regional maupun nasional. Peningkatan
kualitas dan kompetensi SDM Konstruksi daerah tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan
menjadi faktor kunci dalam rangka mempertahankan dominasi di pasar konstruksi.

Dari sisi pertumbuhan, rata-rata pertumbuhan tenaga kerja konstruksi di nusa


tenggara barat, ternyata tidak mampu mengimbangi rata-rata pertumbuhan nilai
konstruksi. Selain itu, disparitas kompetensi SDM konstruksi prov. ntb di tingkat
kabupaten/kota juga masih tinggi. Dengan adanya disparitas tersebut, membuat
beberapa pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan di, masih mengandalkan SDM
konstruksi yang berasal dari daerah lain. Kondisi tersebut, akan menjadi kendala
dalam percepatan pembangunan infrastruktur mendatang. Untuk itu, permasalahan
ini harus diselesaikan secara bersama-sama, melalui peningkatan pelatihan dan
sertifikasi, guna mendapatkan tenaga konstruksi yang handal, kompeten dan
berdaya saing tinggi, dengan penyebaran merata di seluruh kabupaten/kota di ntb.

Melihat gambaran SDM konstruksi di ntb, harus menjadi ??cambuk?? untuk


terus meningkatkan kompetensi SDM konstruksi masyarakat ntb, agar mampu
bersaing dengan SDM konstruksi asing dari kawasan Asean. Untuk itu, diperlukan
keterlibatan semua sektor, agar SDM konstruksi dapat meraih manfaat yang besar
dari pasar tunggal Asean 2015 ini, dan bahkan di era pasar global. Terkait hal
tersebut, tim pembina dari masing instansi dan lembaga terkait dapat menjalin
komunikasi dan koordinasi yang intens, dalam rangka mendorong peningkatan
kualitas SDM konstruksi di ntb, agar mampu bersaing di era MEA maupun pasar
global.

Percepatan sertifikasi SDM Konstruksi

Sementara itu, Kepala Balai Pemberdayaan dan Pengawasan Jasa konstruksi Dinas
Pekerjaan Umum Prov. NTB ( Sugeng Wahono ) mengatakan, bahwa melihat
pentingnya unsur SDM konstruksi dalam menentukan kualitas mutu dan
keberlanjutan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, maka pemerintah maupun pihak-
pihak terkait harus terus medorong dan memfasiliasi para pelaku jasa konstruksi,
untuk meningkatkan kemampuan, terlebih dalam menghadapi diberlakaukannya
Masyarakat Ekonomi Asean 2015. ??Kami selaku pembina konstruksi mengajak
kepada para pelaku industri sektor konstruksi, baik pengusaha, kontraktor maupun
konsultan untuk dapat memberikan perhatian serius dalam meningkatkan kualitas
para pekerja konstruksi, terutama SDM konstruksi pada level terampil,?? dengan
memanfaatkan jasa mobile training unit (MTU) yang disiapkan oleh BP. Konstruksi
Kementerian PU untuk Provinsi NTB.

Salah satu upaya nyata, antara lain dengan memberikan pelatihan dan pelaksanaan
uji kompetensi. dengan mobile training unit (MTU) diharapkan melalui pelatihan dan
uji kompetensi ini, baik oleh pelaku industri konstruksi atau asosiasi, maupun dari
para pemangku kepentingan lainnya, maka dengan cepat akan mampu
meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM konstruksi di Nusa Tenggara Barat.

Upaya lain untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM konstruksi,
adalah : Pertama, menyelenggarakan pelatihan dengan berbagai macam variasi
model; Kedua, perluasan kerjasama pelatihan dengan berbagai pihak, yaitu
pemerintah kabupaten/kota, asosiasi profesi, termasuk salah satunya dengan
perguruan tinggi; Ketiga, mendorong kabupaten/kota untuk menyelenggarakan
sendiri pelatihan dan uji kompetensi; dan Keempat, adalah penyetaraan kompetensi
regional melalui registrasi dan partisipasi tenaga konstruksi pada Mutual
Recognition Arangement (MRA) on Engineering Services dan Architectural Services.

Dengan berbagai upaya percepatan pelaksanaan sertifikasi yang dilakukan oleh


pemerintah dan stakeholder terkait, diharapkan pada tahun 2015 ini, jumlah tenaga
terampil akan meningkat dan mampu bersaing di komunitas Asean 2015.

Sebagai informasi, daya saing konstruksi nasional Indonesia di Asean adalah yang
paling tinggi profibility-nya, dibandingkan negara lain seperti Singapura dan
Malaysia. Bahkan, pertumbuhan bidang konstruksi Indonesia, saat ini mencapai 10
persen. Capaian tersebut, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. ??
Dengan peluang pasar konstruksi dalam negeri yang sangat besar tersebut, maka
harus dipersiapkan SDM, dukungan finansial, teknologi dan sertifikasi untuk
memperkuat diri, agar mampu bersaing dengan pelaku jasa konstruksi negara
lain,??

adminbppjkntb 2015

Anda mungkin juga menyukai