Anda di halaman 1dari 5

Budidaya tebu

PENDAHULUAN
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan penanaman tebu untuk mengatasi
rendahnya produksi gula di Indonesia. Usaha pemerintah sangatlah wajar dan
tidak berlebihan mengingat dulu Indonesia pernah mengalami masa kejayaan
sebagai pengekspor gula sebelum perang. Bisakah masa keemasan ini terulang
kembali?
Untuk itu PT. Natural Nusantara berusaha ikut serta mengembalikan masa
kejayaan melalui peningkatan produksi tebu baik secara kuantitas, kualitas dan
kelestarian (aspek K-3).

SYARAT TUMBUH
Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang
dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian
kurang dari 500 m dpl.

JENIS - JENIS TEBU


Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8,
B.Z. 132, B.Z. 62, dll.
PEMBUKAAN KEBUN
Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari
jalan utama atau lori pabrik.

Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got
malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di
sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah
buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol
tanaman.

Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got - got malang
mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran
standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm
untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek
pertama dan stek kedua serta rapi.

Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak
dibuat jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring
nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)
TURUN TANAH/KEBRUK
Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat
kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya
masih basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 - 20 cm.

PERSIAPAN TANAM
Lakukan seleksi bibit di luar kebun
Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan
semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.
Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA
dosis 2 tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air.
Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga
kasuran hancur dan halus.
CARA TANAM
1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi
Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang
runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan
dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan
tanah.

2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), jika bermata (tunas)
satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit
miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam
dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm.

3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam
petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.

WAKTU TANAM
Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing
masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli.

PENYIRAMAN
Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah
satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.

PENYULAMAN
Sulam sisipan, dikerjakan 5 - 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman
rayungan bermata satu.
Sulaman ke - 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 - 4 helai. Bibit
dari rayungan bermata dua atau pembibitan.
Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman
berumur + 1 bulan.
Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan
pemberian air ke - 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan.
Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2.
PEMBUMBUNAN TANAH
Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 - 4 helai.
Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan,
membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke
tanaman sehingga tertimbun tanah.

Pembumbunan ke - 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar
+ 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah
atau + 2 bulan.

Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus
diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.

GARPU MUKA GULUD


Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat
mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu
mengalami kekeringan.

KLENTEK
Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir,
umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.

TEBU ROBOH
Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang
empat. Ros - ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan
rumpun - rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk
menyilang.

PEMUPUKAN
Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha
Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas
juringan dosis 1 - 2 botol/1000 m dengan cara :
Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan
induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram
juringan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA
untuk menyiram 5 - 10 meter juringan.
Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha.
Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu.
Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 - 1 kw/ha dan KCl
sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.
Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA
dosis 4 - 6 tutup dicampur HORMONIK 1 - 2 tutup per-tangki pada umur 1 dan 3
bulan.
HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama Penggerek Pucuk dan batang
Biasanya menyerang mulai umur 3 - 5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami
Tricogramma sp dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural BVR

2. Hama Tikus
Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung
hantu

3. Penyakit Fusarium Pokkahbung


Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun
tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit
gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2
sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot
14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung
kapur tembaga ( 1 : 4 : 5 )

4. Penyakit Dongkelan
Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan
rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke
dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus
dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal.

5. Penyakit Nanas
Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong.
Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan
warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan
POC NASA dan Natural GLIO.

6. Penyakit Blendok
Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur
1,5 - 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada
pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi.
Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam
bibit dengan air panas dan POC NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar
matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir
serangan.

RENDEMEN TEBU
Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang
tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu
yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang
seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang.
Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar
bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan
mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai
13 %.

TEBU KEPRASAN
Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu
giling atau tebu bibitan (KBD).
Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang
lalu. Sebelum mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi dulu.
Kepras petak - petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPER
NASA (dosis sama seperti di atas). Lima hari atau seminggu setelah dikepras,
tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan
pembersihan rumput - rumput.
Lakukan penyemprotan POC NASA dan HORMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan
dengan dosis seperti di atas.Pemeliharaan selanjutnya sama dengan tanam tebu
pertama.

http://teknis-budidaya.blogspot.co.id/2007/10/budidaya-tebu.html

Anda mungkin juga menyukai