Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS (R Satriyo Nugroho) 1

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DAN KOMUNITAS TEMAN SEBAYA DENGAN


MINAT MELANJUTKAN STUDI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII SMK
MUHAMMADIYAH 3 KULON PROGO TAHUN AJARAN 2011/2012

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE LEARNING FACILITY AND PEER COMMUNITY TO


THE INTEREST OF CONTINUING STUDY TO UNIVERSITY TO XII GRADE STUDENTS OF
SMK MUHAMDIYAH 3 KULON PROGO IN ACADEMIC YEAR 2011/2012

Oleh: R Satriyo Nugroho, Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, UNY, Indonesia
Satrio_86@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Fasilitas Belajar dan Komunitas Teman Sebaya dengan
Minat Melanjutkan Studi Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo Tahun
Ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian expost facto. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 155
siswa dengan jumlah sampel sebanyak 101 dengan menggunakan bantuan monogram Hary King dengan taraf
kesalahan 5%. Pemilihan sampel menggunakan teknik Probability Sampling jenis simple Random Sampling. Data
dikumpulkan dengan menggunakan metode angket dengan skala likert dan dokumentasi. Uji persyaratan analisis
menggunakan uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolinieritas. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
regresi sederhana dan regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat hubungan positif
Faslilitas belajar dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan harga r hitung (0,212) yang lebih besar
dari pada r table (0,196) dengan probabilitas (p = 0,03) < 005. (2) Terdapat hubungan positif komunitas teman sebaya
dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan harga r hitung (0,391) lebih besar dari r table (0,196)
dengan probabilitas (p = 0,00) < 005 (3) terdapat hubungan yang positif antara fasilitas belajar, dan komunitas
teman sebaya dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan F hitung sebesar 9,633 lebih besar dari
Ftabel dan df 2:100 sebesar 3,09 dengan probabilitas (p = 0,00) < 005. Sumbangan relatif yang diberikan dari masing
masing variable bebas adalah Fasilitas belajar 0,49% dan Komunitas teman Sebaya 13,6%.

Kata Kunci : Fasilitas Belajar, komunitas teman sebaya, Minat, perguruan tinggi, sumbangan relatif

Abstract
This research aimed to know the relationship between the learning facility and peer community to the interest
of continuing study to University to XII Grade students of SMK Muhamdiyah 3 Kulon Progo in academic year
2011/2012. It can be categorized as expost facto. Then there were 155 students as population, and 101 students
sample according to Hary king monogram with 5% failure. The sample random technique sampling was used. The
data is collected with likert scale questioned and documentation.The requirement test analysis uses were normality
test, linearity test and multicolinearity test. This research also used regeresi on analysis simple and multiple
regression. the result showed that : (1) there was positive relationship between learning and the interest of
continuing study to University, and is proved by r arithmetic (0,212) > r table (0,196), (p = 0,03) < 005. (2) there was
positive relationship between peer community and the interest of continuing study to University, is proved br
rarithmetic (0,391) > r table (0,196) ,(p = 0,00) < 005 (3) there was positive relationship between learning facility and
peer community to the interst of continuing study to the university is proved F arithmetic 9,633 > Ftable 3,09 and df 2 :
100 (p = 0,00) < 005. The relative contribution of each independent variables were the learning facility 0,49, and
peer community 13,6 % (given of each independent variable is studied Facilities 0.49% and 13.6% Community
Peer).

Keywords : Learning facility, peer community, interest, university, the relative contribution
2 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Volume 2 edisi 2 2013.

1. Pendahuluan kelanjutan studinya, karena dalam penentuan


sebuah keputusan biasanya anak remaja masih
Minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi
cenderung dipengaruhi/mengikuti pendapat
adalah kecenderungan yang mengarahkan siswa
teman-temannya. Apabila komunitas teman
untuk memilih Perguruan Tinggi sebagai
sebaya yang dimiliki siswa adalah individu-
kelanjutan pendidikan setelah lulus dari sekolah
individu yang memiliki pendidikan yang tinggi
yang ditandai dengan peraasn senang, tertarik dan
dan mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi
kesesuaian. Minat untuk melanjutkan studi ke
maka siswa yang bersangkutan juga akan terpola
jenjang yang lebih tinggi hendaknya selalu
dan akan memiliki minat melanjutkan studi ke
dipupuk sejak siswa mulai memasuki Sekolah
Perguruan Tinggi yang cukup tinggi pula. Begitu
Menengah Atas maupun Sekolah Menengah
pula sebaliknya jika siswa yang komunitas teman
Kejuruan karena pada dasarnya minat itu akan
sebayanya di golongan yang tidak memiliki
tumbuh melalui serangkaian proses. Minat itu
pendidikan tinggi dan pengetahuan yang luas
harus senantiasa dipupuk melalui berbagai cara,
maka minat untuk melanjutkan studi ke
misalnya dengan cara memberikan informasi
Perguruan Tinggi pada siswa tersebut juga akan
yang terkait tentang perguruan tinggi, adanya
rendah
pendekatan efektif yang bisa dilakukan oleh
Minat belajar adalah rasa suka dan tertarik
keluarga maupun pihak sekolah untuk
pada suatu pelajaran/ilmu tanpa ada rasa paksaan,
membangkitkan minat siswa, serta adanya
jadi rasa suka tersebut muncul dari hati dengan
lingkungan sekitar yang kondusif untuk
keikhlasan untuk melakukannya [1]. Siswa yang
menciptakan minat melanjutkan ke perguruan
memiliki minat tinggi dalam mempelajari ilmu
tinggi. Menurut Harjono Notodiharjo terdapat
audio video/elektronika dipastikan siswa tersebut
beberapa pertimbangan yang bersifat sosial
memiliki keterampilan elektronika yang baik.
ekonomi serta memiliki hubungan dengan
Permasalahan yang timbul ternyata tidak semua
variabel seperti umur, jenis kelamin, tahun
siswa Kompetensi Keahlian Audio Video
terakhir di Sekolah Menengah Atas, jumlah anak
berminat dalam mempelajari ilmu elektronika.
dan teman-teman diluar sekolah
Hal ini dikarenakan saat pertama mendaftar tidak
Faktor fasilitas belajar sangat menentukan
semua siswa memilih jurusan audio video dari
kenyamanan dan semangat belajar siswa.
keinginannya sendiri, ada yang karena paksaan,
Menurut Sadirman (2001:6), fasilitas belajar
mengikuti teman, ataupun hanya asal memilih.
adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah
Permasalahan lainnya adalah dari hasil
dan memperlancar hasil belajar yang dicapai.
pengamatan yang dilakukan selama proses PPL
Sedangkan menurut The Liang Gie (2002:33)
pada siswa Kompetensi Keahlian Audio Video
untuk belajar yang baik hendaknya tersedia lain.
SMKN 3 Yogyakarta, dapat dilihat bahwa masih
Sehingga sangat jelas bahwa fasilitas belajar
terdapat beberapa siswa kurang memperhatikan
dapat menunjang tercapainya mutu pendidikan
saat penjelasan materi, tidak mengumpulkan
yang baik. Jadi pada prinsipnya fasilitas belajar
tugas yang diberikan tepat waktu bahkan ada
adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk
yang sama sekali tidak mengumpulkan tugas
belajar. Dengan tersedianya fasilitas yang
yang diberikan, terlambat masuk kelas dan
memadai diharapkan siswa akan memperoleh
kurangnya keaktifan dan partisipasi siswa dalam
kenyamanan, semangat belajar dan prestasi yang
proses belajar mengajar di kelas. Permasalahan
baik.
tersebut dapat muncul karena minat tentang
Selain faktor fasilitas belajar, faktor lain yang
elektronika yang rendah dari sebagian siswa.
berhubungan dengan minat siswa untuk
Berdasarkan permasalahan di atas, maka
melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi adalah
penulis berpikir untuk mengadakan penelitian
faktor komunitas teman sebaya. Komunitas teman
tentang faktor eksternal yang paling berpengaruh
sebaya terdiri dari sekelompok anak yang
dalam mempengaruhi minat belajar siswa audio
memiliki umur relatif sama dan memiliki
video. Terdapat beberapa faktor eksternal yang
kesukaan maupun hobi yang sama. Faktor
mempengaruhi minat belajar siswa, berupa
komunitas teman sebaya di lingkungan tempat
keluarga, teman sebaya, metode mengajar guru,
tinggal maupun di lingkungan sekolah sangat
fasilitas, dan media belajar [2].
menentukan memberikan dorongan positif untuk
HUBUNGAN ANTARA FASILITAS (R Satriyo Nugroho) 3

Penelitian ini merupakan penelitian


kuantitatif dengan jenis expost facto. Ragam
2. Landasan Teori penelitian ini adalah penelitian yang terstruktur
2.1. Minat Melanjutkan Studi Perguruan yang dimulai dari pengajuan hipotesis. Penelitian
Tinggi korelasional untuk mengetahui bagaimana faktor-
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa faktor fasilitas belajar (X1), dan komunitas teman
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa sebaya (X2) berhubungan dengan minat
ada yang menyuruh [1]. Perguruan tinggi melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y).
merupakan lanjutan setelah menyelesaikan Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pendidikan di sekolah menengah atas [1]. minat siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon
melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah progo yang jumlahnya 155 siswa terbagi dari 5
kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk kelas yaitu XII TKJ sebanyak 31 orang, XII TKR
memilih perguruan tinggi sebagai kelanjutan 1 sebanyak 30 orang , XII TKR 2 sebanyak 32
setelah lulus sekolah menengah yang ditandai orang , TKR 3 sebanyak 30 orang, dan XII MM
dengan perasaan senang, adanya keinginan, sebanyak 32 orang yang terdapat di kelas XII
perhatian, dorongan dan kemauan, kebutuhan dan SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo tahun
harapan. ajaran 2011/2012.
2.2. Fasilitas Belajar Instrumen penelitian diuji kevalidannya
Fasilitas Belajar adalah kelengkapan utama menggunakan validitas konstruk dan butir.
dalam pendidikan [1 fasilitas belajar dapat dilihat Pengujian validitas konstruk dengan
dari tempat dimana aktivitas belajar itu dilakukan. mengkonsultasikan instrumen kepada tiga orang
Berdasarkan tempat aktivitas belajar dosen Universitas Negeri 3 Yogyakarta.
dilaksanakan, maka fasilitas belajar dapat Pengujian validitas butir dengan memberikan
dikelompokan menjadi dua yaitu: (1) Fasilitas kuesioner kepada kelas sampling yang hasilnya
belajar di sekolah dan (2) Fasilitas belajar di dianalisis menggunakan rumus korelasi product
rumah. moment Pearson. Dari 61 butir pernyataan yang
2.3. Komunitas Teman Sebaya diujikan, 5 butir dinyatakan gugur dan sisanya 56
Lingkungan teman sebaya adalah suatu unit butir dinyatakan valid. Hasil reliabilitas
sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu instrumen menggunakan program SPSS versi 20
yang telah mengadakan interaksi sosial yang sebesar 0,915 (sangat tinggi).
cukup intensif dan teratur yang memiliki umur
sepadan [3]. 4. Hasil dan Pembahasan
Terdapat perbedaan fungsi teman sebaya
Tabel 1. Hasil Regresi Ganda
terhadap anggotanya, yaitu : 1) Mengajarkan
Koefisien
berhubungan dan menyesuaikan diri dengan R R2 F
orang lain, 2) Memperkenalkan kehidupan Konstant X1 X2
masyarakat yang lebih luas, 3) Menguatkan 0,405 0,164 9,633 3,772 0,181 0,737
sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat bahwa
kehidupan masyarakat orang dewasa, 4) nilai Rhitung (0,405) lebih besar dari Rtabel (0,196)
Memberikan kepada anggota-anggotanya cara- dengan jumlah N = 101, Hal ini menunjukan
cara membebaskan diri dari pengaruh kekuatan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
otoritas, 5) Memberikan pengalaman untuk signifikan antara Fasilitas Belajar (X1) dan
mengadakan hubungan yang didasarkan pada Komunitas Teman Sebaya (X2) bersama-sama
prinsip persamaan hak, 6) Memberikan terhadap Minat Melanjutkan Studi siswa
pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh Dari pengujian signifikansi di atas, dapat
keluarga secara memuaskan (pengetahuan diketahui apabila nilai Fhitung (9,633) > Ftabel (3,09)
menegenai cita rasa berpakaian, musik, jenis dengan derajat kebebasan (dk) = (2:100) dan taraf
tingkah laku tertentu, dan lain-lain), 7) signifikan 5%. Sehingga dapat terdapat hubungan
Memperluas cakrawala pengetahuan anak yang positif dan signifikan antara Fasilitas
sehingga ia menjadi orang yang lebih komplek Belajar (X1) dan Komunitas Teman Sebaya (X2)
[4]. bersama-sama terhadap Minat Melanjutkan Studi
siswa
3. Metodologi
4 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Volume 2 edisi 2 2013.

Tabel 2. Sumbangan tiap variabel bebas diupayakan untuk lebih banyak bergaul dengan
terhadap variabel terikat lingkungan sebaya yang mampu mendukung
Sumbangan dalam meningkatkan minat melanjutkan studi
Variabel perguruan tinggi.
Relatif
Fasilitas Belajar 10,9 %
Komunitas Teman Sebaya 89,1% b. Bagi pemerintah daerah
Jumlah 100 % Faktor Fasilitas belajar dan komunitas teman
Tabel 3. menunjukkan bahwa sumbangan sebaya berhubungan positif terhadapa minat
tertinggi faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi siswa, oleh karena itu peran
melanjutkan studi perguruan tinggi siswa SMK pemerintah dalam melengkapi dan mendukung
Muhammadiyah Kulon Progo diberikan oleh fasilitas belajar di sekolah sekolah sangat
Fasilitas Belajar 10,9% dan Komunitas Teman diperlukan, dan pembuatan kebijakan
Sebaya 89,1%. kebijakan yang berhubungan dengan tata
Hasil penelitian menunjukkan Komunitas aturan masyarakat juga sangat berperan dalam
Teman Sebaya memberikan hubungan yang lebih memupuk minat siswa untuk melanjutkan
besar terhadap minat melanjutkan studi perguruan studi perguruan tinggi.
tinggi siswa SMK Muhammadiyah Kulon Progo. c. Bagi orang tua/keluarga
Dari hasil penelitian bahwa teman sebaya atau
5. Kesimpulan teman sepermainan di lingkungan sekitar
a. terdapat hubungan yang positif antara fasilitas memiliki hubungan positif dna signifikan
belajar, dan komunitas teman sebaya dengan terhadap minat siswa, lebih khusus dalam hal
minat melanjutkan studi perguruan tinggi, ini adalah minat untuk melanjutkan studi.
dibuktikan F hitung sebesar 9,633 lebih besar Maka dari itu hendaknya orangtua lebih
dari Ftabel dengan df 2:100 sebesar 3,09. mengawasi anak dalam hal pergaulan dan
Sumbangan relatif yang diberikan dari masing bermasyarakat.
masing variable bebas adalah Fasilitas .
belajar 0,49% dan Komunitas teman Sebaya Daftar Pustaka
13,6%.
b. Dari kedua variabel bebas yaitu Fasilitas
Belajar dan Komunitas Teman Sebaya faktor [1]. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta,
yang paling besar memberikan kontribusi 1994.
hubungan terhadap minat melanjutkan studi [2]. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi
perguruan tinggi adalah faktor Komunitas Belajar. Jakarta : Rineka Cipta, 2008.
Teman Sebaya 89,1%., kemudian disusul [3]. Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan.
Jakarta : Rineka Cipta, 2005.
fasilitas belajar sebesar 10,9%
[4]. Umar Tirtarahardja dan La Sulo,
Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka
6. Saran Cipta, 2005.
a. Bagi sekolah [5]. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, factor dengan Pendekatan Baru. Bandung :
Remaja Rosdakarya, 1995.
fasilitas belajar memberikan hubungan yang [6]. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,
signifikan terhadap minat melanjutkan studi Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta, 2006.
siswa, oleh karena itu sekolah dihimbau untuk
lebih mengedepankan fasilitas pendukung [7]. Sardiman, A.M (2009). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.
belajar bagi siswa. Selain itu, faktor komunitas Raja Grafindo Persada..
teman sebaya memberikan hubungan yang [8]. Wahyurini, Ernanti. (2003). Perlindungan
anak : berdasarkan undang-undang nomor
paling signifikan dengan minat melanjutkan 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
studi siswa, oleh karena itu sekolah diharapkan Jakarta : UNICEF
untuk lebih mengontrol siswa dalam
berhubungan dengan lingkungan sebaya,

Dosen Pembimbing,
HUBUNGAN ANTARA FASILITAS (R Satriyo Nugroho) 5

Drs. Slamet, M.Pd.


NIP. 19510303 197803 1 004
Adi Dewanto, M.Kom.
Penguji Utama, NIP. 19721228 200501 1 001

Anda mungkin juga menyukai