Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

DOKUMEN USULAN TEKNIS


PT. PERENTJANA DJAJA
PEKERJAAN

PEMBINAAN KEMAMPUAN TENAGA PENGAWAS LAPANGAN

DIREKTORAT BINA PELAKSANAAN WILAYAH III


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

TAHUN ANGGARAN 2011


DAFTAR ISI

BAB 1 ORGANISASI PENYEDIA JASA KONSULTANSI ........................................................ 1-1


1.1. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN ...................................................................1-1
1.2. LINGKUP PELAYANAN.......................................................................................1-2
1.3. STRUKTUR ORGANISASI ..................................................................................1-2
BAB 2 DAFTAR PENGALAMAN KERJA 10 TAHUN TERAKHIR ............................................. 2-1
BAB 3 URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 TAHUN TERAKHIR
TERAKHIR................................. 3-1
BAB 4 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN
PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK
PPK........................................................ 4-1
4.1. PERIHAL KERANGKA ACUAN KERJA ..............................................................4-1
4.2. TANGGAPAN DAN SARAN.................................................................................4-4
BAB 5 METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA ................................................................... 5-1
5.1. DETAIL PENDEKATAN DAN METODOLOGI .....................................................5-1
5.2. PELAKSANAAN PRE-TEST DAN PAST-TEST ..................................................5-2
5.3. PEMILIHAN DAN PENGHARGAAN PESERTA TERBAIK..................................5-2
5.4. PEMBELAJARAN PAEDAGOGIK DAN ANDRAGOGIK .....................................5-2
5.5. PERSYARATAN PESERTA PEMBINAAN ..........................................................5-5
5.6. MANAJEMEN LOKASI DAN PROSES KEGIATAN ............................................5-5
5.7. PROGRAM KERJA ..............................................................................................5-6
5.8. ORGANISASI DAN PERSONIL...........................................................................5-6
BAB 6 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN .................................................................. 6-1
BAB 7 KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN ........................................................................ 7-1
BAB 8 JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI .................................................................... 8-1
BAB 9 JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI .................................................................... 9-1
BAB 10 SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN ...................................... 10-1

Jakarta, 2 Mei 2011

PT. PERENTJANA DJAJA

IIr. Bambang H Wikanta, MM, MT


Direktur Utama
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

BAB 1
ORGANISASI PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Dokumen Usulan Teknis ini disusun dan diajukan Konsultan PT. Perentjana Djaja
untuk memenuhi undangan lelang yang dikeluarkan oleh Panitia Pengadaan Jasa
Konsultansi Kelompok Kerja Satuan Kerja Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah III, Tahun
Anggaran 2011 untuk pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas
Lapangan.

Konsultan akan melakukan pendekatan umum dan pendekatan teknis sebagai


pemahaman terhadap kegiatan, yang meliputi metodologi dan analisa teknis pelaksanaan
secara rinci. Berdasarkan metoda dan analisa teknis tersebut Konsultan menyusun
program kerja pelaksanaan pekerjaan lengkap dengan barchart dan network planning
serta jadual waktu pelaksanannya.

Konsultan juga menyusun tim pelaksana pekerjaan yang terdiri dari para tenaga ahli
yang profesional dibidangnya masing-masing. Tim tersebut akan diketuai oleh seorang
Ketua Tim. Tim ini beranggotakan tenaga-tenaga ahli yang masing-masing mempunyai
latar belakang pendidikan dan pengalaman dibidangnya yang dianggap cukup mampu
menangani pekerjaan ini.

1.1. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN


PT. Perentjana Djaja didirikan sebagai Konsultan Arsitektur dan Teknik pada 6
April 1962. Walaupun PT. Perentjana Djaja memulai kegiatannya sebagai
Konsultan Arsitek dan Teknik, ia telah berkembang dengan cepat dan beberapa
tahun terakhir telah dikembangkan untuk mencakup bidang pelayanan yang luas,
mencakup : transportasi, lalu lintas, jalan, serta bidang rancang bangun sipil
lainnya. PT. Perentjana Djaja adalah anggota INKINDO (Ikatan Konsultan
Indonesia) dan HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia).

Sejak didirikan tahun 1962, PT. Perentjana Djaja telah membina suatu staf tetap
yang terdiri dari Insinyur, Arsitek, Surveyor, Ahli Lansekap, Perencana, Agronomist,
Ekonomist, dll.

Selain pengetahuan di bidangnya masing-masing, personel utama telah


mendapatkan pengalaman penting dalam perencanaan awal, perencanaan teknik
dan konstruksi dan pemahaman yang baik atas faktor-faktor yang mempengaruhi
biaya konstruksi, serta aspek-aspek pengawasan yang ada dalam suatu proyek.

Saat ini PT. Perentjana Djaja mempunyai staf lebih kurang 285 orang dimana 105
orang diantaranya adalah sarjana dari berbagai disiplin ilmu (pemegang gelar Msc,
Ir dan Bsc) disamping tenaga teknik non-gelar, Inspector, Surveyor, Laboratory
Teknisi, juru gambar, programer dan tenaga administrasi lainnya.
Dalam penanganan berbagai masalah proyek, PT. Perentjana Djaja ada dalam
posisi untuk mendapatkan solusi teknis terbaik yang memungkinkan dan
pendekatan ekonomis untuk masing-masing proyek.

Dari segi fasilitas pendukung, saat ini PT. Perentjana Djaja menempati gedung
Wisma Pede di Jalan MT Haryono Kav. 17, Jakarta Selatan dengan peralatan

PT. PERENTJANA DJAJA 1-1


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

kerja lengkap termasuk jaringan komputer beserta software (perangkat lunak) untuk
rancang bangun, penggambaran dan pengendalian konstruksi.

1.2. LINGKUP PELAYANAN


Dalam bidang konsultansi PT. Perentjana Djaja mampu dan telah melayani bidang
berikut :
Survai;
Studi dan Proyek Apraisal;
Rancangan dan Perencanaan;
Rancang Bangun dan Rencana Detail;
Penelitian Supervisi,
Pengelolaan Proyek dan Monitoring;
Technical Asistance & Advisory; dan
Manajemen Teknik.

Disamping itu, PT. Perentjana Djaja memiliki kemampuan dalam bidang rancang
bangun yang luas dan bervariasi untuk memberi layanan komprehensif, seperti :
Rancangan wilayah dan kota;
Rancang Bangun Transportasi dan Lalu lintas;
Rancang Bangun jalan, jembatan dan fly over;
Penyelidikan tanah dan Rancang Bangun Fundasi;
Rancang Bangun Sanitary dan Lingkungan;
Perencanaan Arsitektur dan Interior;
Rancang Bangun Struktur;
Rancang Bangun Listrik dan Mesin;
Pertanian, Perikanan dan Peternakan;
Pekerjaan Topografi; dan
Transmigrasi (Rural Development).

1.3. STRUKTUR ORGANISASI

BOARD OF COMMISIONERS

BOARD OF DIRECTORS

JOINT VENTURE

Ofice Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager


Manager Architect Structure/ Mechanical Electrical Planning Q&S Supervision Construction
Civil

GENERAL A R C H I T E C T S, P L A N N E R S A N D E N G I N E E R S
AFFAIR

DRAFTER AND COMPUTERS OPERATORS

PT. PERENTJANA DJAJA 1-2


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

BAB 2
DAFTAR PENGALAMAN KERJA 10 TAHUN TERAKHIR

Untuk memberikan gambaran tentang berbagai pengalaman perusahaan, pada lembar


berikut ini disajikan rekaman pengalaman perusahaan terhadap proyek-proyek yang telah
dan sedang dilaksanakan oleh PT. Perentjana Djaja, selama kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir. Informasi yang disajikan menjelaskan secara singkat tentang waktu
pelaksanaan, jumlah man month proyek, pemberi tugas, nilai kontrak dan posisi
Konsultan dalam proyek tersebut.

PT. PERENTJANA DJAJA 2-1


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

BAB 3
URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 TAHUN TERAKHIR

Dalam lembar-lembar berikut diberikan tentang rekaman pengalaman proyek yang telah
dilaksanakan oleh PT. Perentjana Djaja. Informasi yang diberikan dalam formulir ini
adalah berupa uraian singkat tentang waktu pelaksanaan, jumlah man month proyek,
Pemberi Tugas, Nilai kontrak dan Uraian Pekerjaan dalam proyek tersebut.

PT. PERENTJANA DJAJA 3-1


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

BAB 4
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN
PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

4.1. PERIHAL KERANGKA ACUAN KERJA


Pemahaman kami sebagai Penyedia Jasa Konsultansi yang mengajukan proposal
teknis ini terhadap isi Kerangka Acuan Kerja Pembinaan Kemampuan Tenaga
Pengawas Lapangan mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Latar Belakang

Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 08/PRT/M/2010


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pekerjaan Umum, Tugas dan
fungsi Jenderal Bina Marga adalah :

Melaksanaan penyelenggaraan jalan nasional dan pembinaan teknik jalan


propinsi, kabupaten dan kota. Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah III
bertugas dan berfungsi membina pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan jalan yang diantaranya Pembinaan design, Pembinaan
pengawasan teknis, dan Pembinaan administrasi teknis bidang jalan dan
jembatan di wilayah III.

Untuk mendukung tugas pokok tersebut, Satuan Kerja Direktorat Bina


Pelaksanaan Wilayah III melalui Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan
Teknis Jalan dan Jembatan secara berkesinambungan akan melakukan
fungsi pengawasan dengan cara melakukan pembinaan kepada
seluruh Konsultan Supervisi, Satker Fisik dan Pejabat Pembuat
komitmen beserta staff dalam hal pengawasan di Wilayah BBPJN VI, BPJN
IX, BBPJN X dan BPJN XI, melalui pekerjaan Peningkatan Kompetensi
pengawas pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan.

b. Maksud dan Tujuan

1. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah Melakukan pembinaan terhadap
Pengawas lapangan sebagai salah satu ujung tombak pelaksanaan
penyelenggaraan jalan untuk meningkatkan kinerja yang berkaitan
dengan kualitas, biaya dan waktu, serta segala permasalahan teknis
maupun non teknis didalam melakukan pelaksanaan pembangunan jalan
dan jembatan.

2. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah Meningkatnya mutu penyelenggaraan jalan
nasional melalui peningkatan kinerja pengawas lapangan dengan
penyediaan panduan atau pedoman praktis teknis dan non teknis untuk
menuntun pengawas lapangan dalam melaksanakan pengawasan dan
mengatasi permasalahan yang sering timbul di lapangan pada pekerjaan
jalan dan jembatan.

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 4-1


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

c. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah Melakukan pembinaan kepada Pengawas
Lapangan pada PPK Fisik, seluruh Konsultan supervisi, serta Staff Kontraktor
yang sedang mendapatkan pekerjaan pada seluruh Daerah yang
pembinaannya berada dibawah Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah III,
dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)
Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah III.

d. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Ir. Paul Ames Halomoan, M.Sc
Pengguna jasa kegiatan ini adalah Satker Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah
III Diektorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.

e. Sumber Pendanaan
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp
1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) termasuk PPN dengan
sumber pendanaan APBN DIPA Tahun Anggaran 2011.Satuan Kerja Direktorat
Bina Pelaksanaan Wilayaj III

f. Lingkup Kegiatan
Untuk merealisaikan pencapian maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan
tersebut, lingkup kegiatan terdiri dari beberapa tahapan yang meliputi :
1. Pembinaan Rekayasa Teknis Perencanaan.
Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyiapan
rekayasa perencanaan (review design) pekerjaan jalan dan
jembatan.
2. Pembinaan Pengawasan Pelaksanaan
Melakukan pembinaan dan pegnawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan
jalan dan jembatan dalam rangka mencapai tuntutan spesifikasi teknis,
diantaranya pengawasan terhadap bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan.
3. Pembinaan Sumber Daya Manusia
Melakukan pembinaan terhadap personil pengawas lapangan dari unsur-
unsur penyelenggaraan jalan dan jembatan (kontraktor, konsultan
pengawas, PPK dan Satker fisik)
4. Pembinaan Non Teknis
Melakukan pembinaan terhadap pengawas lapangan terkait perilaku
masyarakat dilokasi pekerjaan, pengguna jalan, dan iklim dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan.

g. Jangka Waktu Pelaksanaan


Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan penyelesaian pekerjaan ini
adalah 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender,
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
Pengguna Jasa.

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 4-2


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

h. Pelaporan
Jenis-jenis laporan yang akan diserahkan oleh Konsultan kepada Pemberi
Tugas adalah:

1. Laporan Pendahuluan
Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja, konsultan
harus menyampaikan Laporan Pendahuluan yang berisikan rencana kerja
secara menyeluruh/terinci, mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung
lainnya, metodologi kerja dan jadwal kegiatan. Laporan Pendahuluan ini
akan disampaikan kepada Pemberi Tugas sebanyak 5 (lima) buku kepada
pemberi tugas. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari kalender sejak SPMK diterbutkan,

2. Laporan Antara
Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Surat Perintah Mulai
Kerja diterbitkan, konsultan sudah harus menyampaikan sebanyak 5 (lima)
buku kepada pemberi tugas. Laporan Antara berisi hasil sementara
pelaksanaan kegiatan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas
Lapangan.

3. Laporan Khusus

Laporan Khusus memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:


Diseminasi
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh) hari kalender
setelah pelaksanaan diseminasi sebanyak 5 (lima) buku laporan.

4. Laporan Akhir
Laporan Akhir diserahkan pada bulan ke 6 (enam) bulan setelah Surat
Perintah Mulai Kerja, 10 (sepuluh) buku laporan Laporan Akhir memuat:
rangkuman tanggapan dan perubahan yang disepakati dari presentasi
yang meliputi antara lain :
Bagian pokok laporan akhir ini harus memuat uraian dan hasil
pelaksanaan pekerjaan.
Hasil evaluasi atau kaji ulang, sebagaimana yang diperlukan dan
merupakan penyempurnaan hasil masukan Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender sejak SPMK diterbitkan
.

i. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan untuk sosialisasi adalah Makassar (mewakili propinsi
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Tenggara), Manado (mewakili Sulawesi Utara dan Gorontalo), Ambon
(mewakili Maluku dan Maluku Utara) dan Jayapura (mewakili Papua dan
Papua Barat).

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 4-3


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

4.2. TANGGAPAN DAN SARAN


Setelah mempelajari seluruh bagian Dokumen Pelelangan beserta Addendumnya,
Konsultan telah dapat memahami secara utuh target apa yang harus dicapai dalam
pekerjaan ini. Demikian pula mengenai segala persyaratan yang dituntut untuk
kelancaran pelayanan sudah dipahami, sehingga dapat dipastikan bahwa Konsultan
akan mampu menyediakan semua tenaga ahli dan fasilitas yang dinginkan.

Keaktifan Team Leader dalam mengelola pekerjaan ini akan sangat menentukan
keberhasilan Team Kerja Konsultan ini. Penugasan personel harus dikendalikan
secara baik agar semua pekerjaan (lapangan maupun kantor) dapat terselesaikan
selama periode yang diberikan dalam proposal ini.

Disamping itu, keberhasilan proyek ini (sesuai persyaratan yang diberikan dalam
Kerangka Acuan Kerja) juga ditentukan dengan berjalannya koordinasi dengan
instansi terkait terutama terhadap Pemberi Tugas.

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 4-4


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

BAB 5
METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

5.1. DETAIL PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Persiapan pelaksanaan pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas
Lapangan dimulai dari penyusunan agenda kegiatan yang akan dilakukan oleh tim
konsultan yang meliputi: Tahap Persiapan, Tahap Pengumpulan data, Tahap
Analisis dan Tahap Kesimpulan yang berupa rekomendasi petunjuk teknis. Alur
kegiatan dari tahap-tahap kegiatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Berdasarkan dari spesifikasi teknis yang ada meliputi Divisi V, VI, dan VII tahun
2011. Selain itu berdasarkan review studi terdahulu dan peraturan-peraturan yang
ada. Kegiatan pembinaan ini dimulai dari kegiatan pembinaan rekayasa teknis
perencanaan, pembinaan pengawasan pelaksanaan, pembinaan sumber daya
manusia, dan pembinaan non teknis.
Berdasarkan referensi proses belajar mengajar, berikut diskusi bersama tim
konsultan berdasarkan pengalaman dan keahliannya masing-masing. Untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan tepat guna maka diperlukan beberapa
tahapan survey yang dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat seperti
melakukan survey pendahuluan dan wawancara di instansi terkait. Data-data yang
didapat kemudian diolah berdasarkan kurikulum dan silabus. Pembelajaran
Paedagogik dan Andragogik diperlukan diperlukan untuk mengasah kemampuan
dan meningkatkan kinerja tenaga pengawas lapangan. Penilaian kemampuan
tenaga pengawas lapangan merupakan syarat untuk mendapatkan uji kualifikasi
berikut pemilihan dan penghargaan peserta terbaik.
Manajemen lokasi dan proses kegiatan diseminasi meliputi pekerjaan persiapan
diseminasi dan kegiatan diseminasi kompetensi. Semua proses kegiatan diseminasi
yang ada diharapkan dapat selesai sebelum hari raya Idul Fitri sehingga kegiatan
diseminasi dapat terselenggara dengan tepat mutu dan tepat biaya. Setelah
kegiatan diseminasi dilakukan perlu adanya sosialisasi pedoman praktis untuk
melakukan transfer knowledge kepada seluruh tenaga pengawas lapangan
khususnya staf Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah III, Direktorat Jenderal Bina
Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 5-1


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

PERSIAPAN

Kajian Review studi


Spesifikasi Teknis terdahulu dan
Divisi V, VI, dan VII peraturan

PENGUMPULAN DATA
Data Sekunder Data Primer
Referensi Proses Belajar Melakukan Survey
Mengajar. Pendahuluan.
Diskusi Tim Konsultan Wawancara Instansi
berdasarkan Pengalaman Terkait.
dan Keahliannya Masing-
masing.

Penilaian Kemampuan Pengolahan Materi Sylabus Pembinaan


Tenaga Pengawas Pembinaan Tenaga
Modul Perkerasan
Syarat Peserta Kurikulum dan Sylabus. Berbutir.
Pembinaan. Modul Pedoman Praktis. Modul Perkerasan Aspal.
Pre-Test dan Past-test. Pembelajaran Paedagogik Modul Struktur.
Pemilihan dan dan Androgogik. Modul Perkerasan Kaku.
P h P t

Manajemen Lokasi dan Proses

Pekerjaan Persiapan.
Penyiapan Diseminasi.

Mensosialisasikan Pedoman Praktis

Pelaksanaan Diseminasi dengan tepat


mutu dan tepat biaya.
Proses Diseminasi Kompetensi.

Evaluasi Pelaksanaan,
Kesimpulan dan Rekomendasi

Gambar 1.1 Pendekatan dan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 5-1


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

Untuk menilai kemampuan tenaga pengawas dan meningkatkan kinerja (efisiensi,


efektifitas) terlebih dahulu harus dikenali indikator atau ukuran yang terukur yang

dapat dijadikan pedoman dalam menilai kinerja sistem jaringan jalan kabupaten.
Berikut ini adalah contoh beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam Metoda Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan, antara lain:

1. Efisien: total waktu pelayanan yg dilakukan telah memenuhi waktu yang


ditentukan dalam kontrak.
2. Efektif: tingkat pelayanan relatif terhadap besar tugas yang sudah
dikeluarkan untuk pelayanan jasa Konsultansi diusahakan tinggi.
3. Mutu: pekerjaan yang sudah dilaksanakan mempunyai tingkat mutu yang
sesuai dengan permintaan yg disyaratkan.
4. Biaya: biaya yang dikeluarkan untuk proyek dapat digunakan dan
dilaksanakan sesuai dengan permintaan dikontrak dengan menyediakan
tenaga ahli yang handal.

5.2. PELAKSANAAN PRE-TEST DAN PAST-TEST


Pelaksanaan pre-test akan dilakukan sesaat sebelum pembinaan dimulai untuk
mengevaluasi pengetahuan teori, praktek dan keterampilan (knowledge, skill and
know how) dilapangan, kemudian pada seksi-seksi akhir dikelas, dilaboratorium,
dan dilapangan dilakukan past-test kembali dengan soal yang sama atau serupa,
sehingga peningkatan kemampuan peserta dapat diukur secara kuantitatif dan hasil
evaluasinya dapat dikaji untuk pengembangan pembinaan berikutnya.

5.3. PEMILIHAN DAN PENGHARGAAN PESERTA TERBAIK


Setelah dilakukannya pelatihan kepada semua peserta dari masing-masing lokasi,
akan dilakukan penilaian dan pemilihan kepada para peserta yang memiliki
kemampuan lebih dalam mengikuti proses pelatihan dan pembinaan tersebut.
Peserta yang terpilih kemudian akan diberikan penghargaan sebagai peserta
terbaik. Hal ini tentunya memotivasi dan meningkatkan semangat belajar para
peserta dan kebanggaan diri dan institusi yang mengirimnya. Bisa dikembangkan
juga adanya peluang peningkatan promosi yang lebih besar bagi jenjang karier bagi
peserta terbaik dikemudian hari seperti program PIP terdahulu.

5.4. PEMBELAJARAN PAEDAGOGIK DAN ANDRAGOGIK


Dalam dunia pendidikan istilah paedagogik sudah tidak asing lagi, dan ilmunya
menjadi sebuah acuan dalam praktek mendidik seseorang. Jika dilihat dari segi
istilah, paedagogik sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu paedos (anak)
dan agogos (mengantar, membimbing, memimpin).

Dari dua istilah diatas timbul istilah baru yaitu paedagogos dan pedagog, keduanya
memiliki pengertian yang hampir serupa, yaitu sebutan untuk pelayan pada zaman
Yunani kuno yang mengantarkan atau membimbing seseorang dari rumah ke
sekolah setelah sampai di sekolah anak dilepas, dalam pengertian pedagog intinya
adalah mengantarkan seseorang menuju pada kedewasaan. Istilah lainnya yaitu
Paedagogia yang berarti pergaulan dengan seseorang, Paedagogi yang merupakan

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 5-2


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

praktek pendidikan seseorang dan kemudian muncullah istilah Paedagogik yang


berarti ilmu mendidik seseorang.

Kemudian, mengapa Paedagogik diperlukan? Padahal paedagogik yang merupakan


rangkaian teori kadang berlainan dengan praktek di lapangan? Ada dua alasan
yang melandasinya, yaitu bahwa paedagogik sebagai suatu sistem pengetahuan
tentang pendidikan seseorang diperlukan, karena akan menjadi dasar bagi praktek
mendidik seseorang. Selain itu bahwa paedagogik akan menjadi standar atau
kriteria keberhasilan praktek pendidikan seseorang.
Kedua, manusia memiliki motif untuk mempertanggungjawabkan pendidikan bagi
anak-anaknya, karena itu agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, praktek
pendidikan anak memerlukan paedagogik sebagai landasannya agar tidak jadi
sembarangan. Untuk memahami perbedaan antara pengertian paedagogi dengan
pengertian andragogi yang diajukan di sini, kita harus melihat empat perbedaan
mendasar berikut ini:

1. Citra Diri.

Citra diri seorang kanak-kanak adalah bahwa dirinya tergantung pada orang
lain. Pada saat anak itu menjadi dewasa, ia menjadi kian sadar dan merasa
bahwa ia dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Perubahan dari
citra ketergantungan pada orang lain menjadi citra mandiri ini disebut sebagai
pencapaian tingkat kematangan psikologis atau tahap masa dewasa. Dengan
demikian, orang yang telah mencapai masa dewasa akan berkecil hati apabila
diperlakukan sebagai kanak-kanak. Dalam masa dewasa ini, seseorang telah
memiliki kemauan untuk mengarahkan diri sendiri untuk belajar. Dorongan
hati untuk belajar terus berkembang dan seringkali justru berkembang
sedemikian kuat untuk terus melanjutkan proses belajarnya tanpa batas.
Implikasi dari keadaan tersebut adalah dalam hal hubungan antara guru
dengan murid. Pada proses andragogi, hubungan itu bersifat timbal-balik dan
saling membantu. Pada proses paedagogi, hubungan itu lebih ditentukan
oleh guru dan bersifat mengarahkan.

2. Pengalaman.
Orang dewasa dalam hidupnya mempunyai banyak pengalaman yang sangat
beraneka. Pada kanak-kanak, pengalaman itu justru hal yang baru sama
sekali. Kanak-kanak memang mengalami banyak hal, namun belum
berlangsung sedemikian sering mereka alami. Dalam pendekatan proses
andagogi, pengalaman orang dewasa justru dianggap sebagai sumber belajar
yang sangat kaya. Dalam pendekatan proses paedagogi, pengalaman itu
justru dialihkan dari pihak guru ke pihak murid. Sebagian besar proses belajar
dalam pendekatan pedagogi, karena itu, dilaksanakan dengan cara-cara
komunikasi satu arah seperti ceramah, penguasaan kemampuan membaca,
dan sebagainya. Pada proses andragogi, cara-cara yang ditempuh lebih
bersifat komunikasi dua arah atau banyak arah seperti diskusi kelompok,
simulasi, permainan peran, dan lain-lain. Dalam proses seperti itu, maka
semua pengalaman peserta didik dapat didayagunakan sebagai sumber
belajar.

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 5-3


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

3. Kesiapan Belajar.
Perbedaan ketiga antara paedagogi dan andragogi adalah dalam hal
pemilihan isi pelajaran. Dalam pendekatan paedagogi, gurulah yang
memutuskan isi pelajaran dan bertanggungjawab terhadap proses
pemilihannya, serta waktu kapan hal itu akan diajarkan. Dalam pendekatan
andragogi, maka peserta didiklah yang memutuskan apa yang akan
dipelajarinya berdasarkan kebutuhannya sendiri. Di sini, guru hanya berfungsi
sebagai fasilitator yang terutama bertugas mengidentifikasikan kebutuhan
belajar peserta didik serta membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai
dengan minat peserta didik tersebut. Dalam pendekatan paedagogi,
pengelompokan anak-didik itu disusun berdasarkan tingkat-tingkat kelas
tertentu dimana kurikulumnya ditentukan sepenuhnya oleh guru.

4. Nirmana Waktu dan Arah Belajar.


Pendidikan seringkali dipandang sebagai upaya mempersiapkan anak-didik
untuk masa depan. Dalam pendekatan andragogi, belajar dipandang sebagai
suatu proses pemecahan masalah daripada sebagai proses pemberian mata
pelajaran tertentu. Karena itu, andragogi merupakan suatu proses penemuan
dan pemecahan masalah nyata pada masa kini. Arah pencapaiannya adalah
penemuan suatu situasi yang lebih baik, suatu tujuan yang sengaja
diciptakan, suatu pengalaman korektif atau suatu kemungkinan
pengembangan berdasarkan kenyataan yang ada saat ini. Untuk menemukan
dimana kita sekarang dan kemana kita pergi, itulah pusat kegiatan dalam
proses andragogi. Maka belajar dalam pendekatan andragogi adalah berarti
memecahkan masalah hari ini. Sedangkan pada pendekatan paedagogi,
belajar itu justru merupakan proses pengumpulan informasi yang sedang
dipelajari yang akan digunakan suatu waktu kelak.

Langkah-langkah kegiatan dan pengorganisasian program pendidikan yang


menggunakan asas-asas pendekatan andragogi, selalu melibatkan tujuh proses
sebagai berikut:
1. Menciptakan iklim untuk belajar.
2. Menyusun suatu bentuk perencanaan kegiatan secara bersama dan saling
membantu.
3. Menilai atau mengidentifikasikan minat, kebutuhan dan nilai-nilai.
4. Merumuskan tujuan belajar.
5. Merumuskan kegiatan belajar.
6. Merancang kegiatan belajar.
7. Melaksanakan kegiatan belajar.
8. Mengevaluasi hasil belajar (menilai kembali pemenuhan minat, kebutuhan, dan
pencapaian nilai-nilai).

Dengan tujuan langkah tersebut, maka andragogi dapat dipandang sebagai suatu
model sistem belajar feed back loop (gelung umpan balik). Dalam pengertian ini,
andragogi dapat dipandang sebagai suatu proses andragogis itu sendiri,
ketimbang mengatur isi pelajaran sebagaimana halnya dalam pedagogi. Isi
kegiatan belajar secara andragogis sangat bermacam-macam, tergantung pada
sumber-sumber belajar serta minat atau kebutuhan peserta didik. Sedangkan
fasilitator, tidaklah diperlakukan sebagai ahli dalam isi pelajaran, tetapi
diperlukan agar proses andragogis itu berjalan secara efektif. Karena itu pula

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 5-4


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

maka diharapkan agar fasilitator dapat mengetahui sedikit banyak mengenai isi
pengetahuan itu.
Maka dari pemahaman di atas, dapatlah dikatakan, bahwa andragogi sebagai
kegiatan pendidikan yang berkelanjutan bagi orang dewasa adalah merupakan:
1. Cara untuk belajar secara langsung dari pengalaman.
2. Suatu proses pendidikan kembali yang dapat mengurangi konflik-konflik sosial,
melalui kegiatan-kegiatan antar pribadi dalam kelompok belajar itu.
3. Suatu proses belajar yang diarahkan sendiri, dimana kita secara terus-
menerus dapat menilai kembali kebutuhan belajar kita yang timbul dari
tuntutan situasi yang selalu berubah.

5.5. PERSYARATAN PESERTA PEMBINAAN


Peserta pembinaan diharapkan memahami dasar-dasar dari materi yang akan
disampaikan yaitu materi mengenai Perkerasan Berbutir, Perkerasan Jalan, dan
Struktur. Peserta mengikuti seluruh agenda acara dan ketentuan yang sudah
ditetapkan. Latar belakang pendidikan peserta minimum adalah SLTA atau
sederajat (pengalaman minimal 5 tahun), D-III atau sederajat (pengalaman minimal
3 tahun), dan Sajana S-I (fresh graduate).

5.6. MANAJEMEN LOKASI DAN PROSES KEGIATAN

5.6.1. Pekerjaan Persiapan


Konsultan akan melakukan manajemen lokasi dan proses kegiatan, antara lain
penyiapan lokasi kegiatan di kota Makasar, Manado, Ambon dan kota Pontianak.
Persiapan ini tentunya membutuhkan survei tempat pembinaan berlangsung,
survei institusi laboratorium yang memadai dan survei lokasi proyek lapangan
yang sedang berjalan. Lokasi-lokasi tersebut diutamakan pada institusi
pemerintahan dan swasta.
Bersamaan dengan survei lokasi dilakukan pekerjaan persiapan lainnya seperti
penyiapan konsumsi dan administrasi ringan.

5.6.2. Penyiapan Pelatihan (Diseminasi)


Pelaksanaan pelatihan (diseminasi) akan dikoordinasikan dengan Pemberi tugas.
Mengumpulkan data jumlah peserta dari wilayah BBPJN VI, BPJN IX, BBPJN X
dan BPJN XI, melakukan pelatihan (diseminasi) sebanyak 4 (empat) kali. Setiap
pelatihan dilakukan pre-test dan post-test kepada peserta.
Sebagai pembicara khusus haruslah minimal seorang sarjana (S1) Teknik lulusan
perguruan tinggi negeri atau yang setara, Praktisi atau dari lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum yang berpengalaman untuk pembinaan
kemampuan tenaga pengawas di lapangan, Praktisi/pembicara khusus bertugas
mendampingi pembicara untuk memberikan masukan/pendapat.
Praktisi/Pembicara Khusus sebanyak 2 (dua) orang akan ditempatkan
berdasarkan on call basis pada 4 (empat) kali penyelenggaraan pelatihan
(diseminasi) selama periode kontrak. Praktisi/Pembicara Khusus akan ditentukan
berdasarkan usulan penyedia jasa kepada pengguna jasa saat kegiatan
berlangsung.
Kegiatan lapangan pada saat pelatihan (diseminasi), salah satu tujuannya
mempelajari proses dan metode kerja pelaksanaan pekerjaan Aggregat A dan
Aggregat B, serta perkerasan lentur. Selain itu juga dilakukan kegiatan di
Laboratorium.

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 5-5


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

5.6.3. Proses Evaluasi Kompetensi


Pengukuran hasil pembinaan digunakan untuk penilaian atas
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan/kebijaksanaan sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi
instansi pemerintah. Pengukuran evaluasi pembinaan mencakup penetapan
indikator evaluasi pembinaan dan penetapan capaian indikator evaluasi
pembinaan.

Selanjutnya dilakukan evaluasi pembinaan dengan cara menghitung nilai capaian


evaluasi pembinaan dari pelaksanaan kegiatan/program/kebijaksanan yang telah
ditetapkan. Kemudian, untuk menilai pertanggungjawaban pencapaian tujuan dan
sasaran yang ditetapkan berdasarkan hasil perencanaan strategis masing-masing
tenaga pengawas lapangan termasuk Konsultan, dilakukan pula analisis
pencapaian evaluasi pembinaan dengan mengintepretasikan lebih lanjut hasil
pengukuran evaluasi pembinaan yang menggambarkan keberhasilan/kegagalan
Konsultan dalam melaksanakan misinya.

5.7. PROGRAM KERJA


Untuk dapat melaksanakan Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga
Pengawas Lapangan dengan baik, efektif dan efisien, diperlukan organisasi
pelaksana pekerjaan yang kuat, kompak dan teratur. Dengan demikian semua
aktivitas dan alur pekerjaan dapat terkoordinir secara baik dan lancar. Dalam
organisasi tersebut terangkum semua komponen penunjang kelancaran pekerjaan.

Sistematika uraian rencana kerja ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mudah
difahami oleh siapapun guna melaksanakan tugas pekerjaan tersebut.

Untuk tugas yang akan dilaksanakan Konsultan disusun sebagai berikut :


Tugas yang diusulkan, disini dijelaskan kapan tugas tersebut akan
dilaksanakan.
Referensi sesuai dengan paragraf yang ada dalam kerangka acuan.
Uraian tugas, menjelaskan secara rinci metoda yang akan digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan ini.
Personnel, menunjukkan personil yang terlibat dalam melaksanakan bagian
pekerjaan ini.
Output dari tugas ini.

Rencana Kerja Konsultan akan berlandaskan pada metoda kerja / metodologi


yang telah diuraikan dalam sub bab sebelumnya serta disesuaikan dengan jadwal
penyelesaian proyek selama 6 (enam) bulan, menyesuaikan dengan Daftar
Kuantitas dan Harga yang merupakan bagian dari Dokumen Pelelangan ini.

5.8. ORGANISASI DAN PERSONIL


Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, efektif dan efisien, diperlukan
organisasi pelaksana pekerjaan yang kuat, kompak dan teratur. Dengan demikian
semua aktivitas dan alur pekerjaan dapat terkoordinir secara baik dan lancar.
Selanjutnya untuk terlaksananya kegiatan ini, Konsultan menyusun

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 5-6


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

Struktur organisasi secara sederhana, sehingga mudah difahami dan alur perintah
koordinasi kerja antar komponen dapat mengalir dengan lancar, tidak saling
menghambat dan menghalangi satu sama lain.

Untuk itu Konsultan akan menyiapkan suatu tim yang terpadu yang terdiri dari para
ahli profesional dalam bidangnya. Susunan organisasi proyek yang secara lengkap
dapat dilihat pada Gambar 5.1.

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 5-7


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

P2JN

SATUAN KERJA

KETUA TIM / TEAM LEADER

DR. Ir. Budi Hartanto Susilo, MSc

SUPPORTING STAFF
1. Sekretaris
2. Operator Komputer/Juru Gambar
3. Office Boy
4. Supir

AHLI JALAN AHLI STRUKTUR JEMBATAN

Ir. Fadil Yanuarman Darwis Ir. Abadi Ediyanto

ASS. AHLI JALAN ASS. AHLI STRUKTUR JEMBATAN

Erland S. Marbun, ST Ir. Taufiq Rinaldi

GAMBAR 5.1 STRUKTUR ORGANISASI

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 5-8


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

BAB 6
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

6.1 PENJELASAN JADWAL KEGIATAN PELAKSANAAN


Proses penyusunan jadwal kegiatan pelaksanaan pertama-tama melihat rentang dan l
okasi bulan kegiatan. Hal ini untuk mengenali dan memahami kalender libur nasional
beserta implikasinya, khususnya masa puasa dan libur hari raya idul fitri. Dengan
memahami kenyataan ini diharapkan jadwal kegiatan pelaksanaan tidak bertabrakan
dengan masa libur nasional tersebut, sehingga masa liburan nasional ini tidak
mengganggu kelancaran pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas
Lapangan.

Manajemen waktu yang diusulkan secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Dengan uraian tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan.

a. Mobilisasi personil.

b. Koordinasi awal.

c. Pembuatan rencana kerja.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan.

a. Survey pendahuluan dan pengumpulan data sekunder.

i. Menginvestigasi kebutuhan lapangan dan menyusun kesepakatan


tunjangan lapangan.

ii. Mengumpulkan semua data yang ada untuk melengkapi dan


memperbaiki buku pedoman praktis.

iii. Melakukan observasi dan wawancara dari instansi terkait.

b. Penyiapan pedoman praktis pelatihan dari Spesifikasi Teknis 2011.

i. Revisi pedoman praktis yang terdahulu.

ii. Inputing data modul Spesifikasi Teknis tahun 2011.

c. Asistensi dan diskusi materi pelatihan dengan Pemberi Tugas.

i. Revisi pedoman praktis pelatihan tahun 2011.

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 6-1


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

No Nama Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nop Keterangan


1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

I PERSIAPAN

1 Mobilisasi Personil

2 Koordinasi Awal

3 Pembuatan Rencana Kerja

II PEKERJAAN LAPANGAN

LIBUR LEBARAN
1 Survey Pendahuluan dan Pengumpulan Data Sekunder

2 Penyiapan Pedoman Praktis Pelatihan dari Spesifikasi Teknis 2011

3 Asistensi dan Diskusi Materi Pelatihan dengan Pemberi Tugas

4 Persiapan Pelatihan

5 Pelaksanaan Pelatihan di Makasar, Manado, Ambon, Jayapura

6 Persiapan Penilaian Peserta Pelatihan

III PENYELESAIAN AKHIR


1 Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan

2 Evaluasi dan Revisi Pedoman Praktis Pelatihan

IV PELAPORAN

1 Laporan Pendahuluan 5 buku

2 Laporan Antara 5 buku

3 Laporan Khusus 5 buku

4 Laporan Akhir 5 buku

Catatan Penting: Kegiatan ini perlu mewaspadai adanya masa puasa dan Hari Raya Idul Fitri (1 Agustus s/d 3 September 2011)
Presentasi Laporan

Presentasi Laporan dan Diseminasi Internal

GAMBAR 6.1. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 6-2


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

BAB 7

KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

Tenaga Ahli
Nama Prsh Lingkup Keahlian Posisi Uraian Pekerjaan MM
Lokal/Asing

TENAGA AHLI
a. Bertanggung jawab untuk melaksanakan
koordinasi dengan Pengguna Jasa (Unit
Kerja Direktorat Bina Pelaksanaan
Wilayah), serta pihak-pihak lain yang terkait
dalam kegiatan penyusunan materi
selamakegiatan berlangsung.
b. Bertanggung jawab untuk merencanakan /
mengelola seluruh kegiatan untuk mencapai
tujuan sebagaimana yang dipersyaratkan
DR. Ir. Budi Hartanto Susilo, Perencanaan Jalan / Ketua Tim/ Team dalam Kerangka Acuan Kerja baik dari sisi
PD Lokal 6
MSc Jembatan Leader waktu, kualitas maupun kwantitasnya.
c. Bertanggung jawab atas pengendalikan
personil yang terlibat dalam kegiatan ini,
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
sesuai target yang ditetapkan.
d. Melakukan koordinasi pada kegiatan
identifikasi kebutuhan Pembinaan
Kemamouan Tenaga Pengawas Lapangan
dibawah pembinaan Unit Kerja Direktorat
Bina Pelaksanaan Wilayah III.
a. Melakukan identifikasi kondisi existing
Perencanaan Jalan/ lapangan
Ir. Fadil Yanuarman Darwis PD Lokal Ahli Jalan Raya 3
Jembatan b. Melakukan identifikasi unit pelaksana
c. Melakukan bimbingan teknis perencanaan

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 7-1


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

Tenaga Ahli
Nama Prsh Lingkup Keahlian Posisi Uraian Pekerjaan MM
Lokal/Asing
d. Melakukan bimbingan teknis pengawasan
e. Dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Ketua Tim

a. Melakukan identifikasi kondisi existing


lapangan
Ahli Struktur
Ir. Abadi Ediyanto PD Lokal Perencanaan Jembatan b. Melakukan identifikasi unit pelaksana 3
Jembatan
c. Melakukan bimbingan teknis perencanaan
d. Melakukan bimbingan teknis pengawasan

ASISTEN TENAGA AHLI


Erland S. Marbun,ST PD Lokal 3
Ir. Taufiq Rinaldi PD Lokal 3

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 7-2


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

BAB 8
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Nama Perusahaan Konsultan : PT. Perentjana Djaja


JUMLAH BULAN JUMLAH
NO PERSONIL NAMA
ORANG 1 2 3 4 5 6 BULAN
A TENAGA AHLI
1 Ketua Team / Team Leader DR. Ir. Budi Hartanto Susilo, MSc 1 6
2 Ahli Jalan Ir. Fadil Yanuarman Darwis 1 3
3 Ahli Struktur Jembatan Ir. Abadi Ediyanto 1 3
SUB TOTAL 3 SUB TOTAL 12
B ASSISTEN TENAGA AHLI
1 Ass. Ahli Jalan Erlan S. Marbun, ST 1 3
2 Ass. Ahli Struktur Jembatan Ir. Taufiq Rinaldi 1 3
SUB TOTAL 2 SUB TOTAL 6
C TENAGA PENDUKUNG
1 Sekretaris Ditentukan kemudian 1 6
2 Operator Komputer/Juru Gambar Ditentukan kemudian 1 6
3 Office Boy Ditentukan kemudian 1 6
4 Supir Ditentukan kemudian 1 3
4 SUB TOTAL 21
TOTAL 9 TOTAL 39
JUMLAH TOTAL ORANG/BULAN 9/42

GAMBAR 8 - 1. JADWAL PENUGASAN PERSONIL

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 8-1


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

BAB 9
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Susunan personil yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan Pembinaan


Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan disajikan pada tabel berikut ini dan CV dan
Ijazah yang bersangkutan di sajikan setelah halaman berikut.

NO POSISI NAMA

Tenaga Ahli
1. Ketua Tim / Team Leader DR. Ir. Budi Hartanto Susilo, MSc
2. Ahli Jalan Ir. Fadil Yanuarman Darwis
3. Ahli Struktur Jembatan Ir. Abadi Ediyanto
Asisten Tenaga Ahli
4. Asisten Ahli Jalan Erland S. Marbun, ST
5. Asisten Ahli Struktur Jembatan Ir. Raufiq Rinaldi

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 9-1


DOKUMEN USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan
Tahun Anggaran 2011

BAB 10
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Surat Pernyataan Kesediaan untuk ditugaskan yang diperlukan untuk menyelesaikan


pekerjaan Pembinaan Kemampuan Tenaga Pengawas Lapangan disajikan setelah
halaman berikut.

PT. PERENTJANA DJAJA BAB 10-1

Anda mungkin juga menyukai