berbentuk gelombang sinusoida, yang akan berubah pada perioda yang tetap.
Gelombang sinusoida bisa berbentuk gelombang fungsi sinus atau gelombang fungsi
kosinus. Kedua gelombang tersebut pada dasarnya identik, hanya saja memiliki
matematis sbb:
Dimana:
q = Sudut fasa.
amplitude dari tegangan sinusoida. Dari grafik tersebut, terdapat beberapa parameter
Adalah amplituda tertinggi dari suatu gelombang sinusoida. Dalam satu siklus
Vmax adalah tegangan puncak pada saat gelombang sinusoida pada posisi positif.
Vmax adalah tegangan puncak pada saat gelombang sinusoida pada posisi negative.
Gambar2 merupakan contoh dari 3 buah gelombang sinusoida dengan frekuensi dan
fasa yang sama, tetapi berbeda amplitude, yaitu 1 volt, 3 volt dan 5volt.
Gambar2. 3 Buah Gelombang dengan perbedaan fasa 90
Istilah tegangan efektif atau tegangan RMS muncul karena tegangan dan arus
rata-rata tidak banyak membantu dalam perhitungan daya dan energy tegangan bolak-
balik AC.
ternyata nilai rata-rata fungsi sinusoida adalah nol. Hal ini tentu saja tidak banyak
membantu kita dalam menghitung besarnya daya yang digunakan pada kurun waktu
balik yang memiliki dampak yang sama dengan tegangan DC ketika mensuplai suatu
beban. Sebagai contoh, sebuah tegangan baterai 5 volt mencatu lampu pijar. Untuk
bisa menghasilkan daya yang sama tersebut, maka besarnya tegangan AC yang harus
Seperti yang telah dibahas pada materi menghitung tegangan efektif, maka
hubungan antara tegangan maksimum atau tegangan puncak dan tegangan efektif
adalah:
Vmax = 2 Vrms
Pada contoh diatas, jika Vrms adalah 5Volt, maka tegangan maksimumnya adalah:
Dengan demikian, untuk bisa memberikan dampak yang sama dengan tegangan DC
5Vdc, maka beban harus disuplai dengan tegangan AC yang memiliki tegangan
Gambar3 adalah contoh dari 3 buah gelombang dengan tegangan puncak dan
Frekuensi (f).
banyak gelombang penuh yang terbentuk dalam 1 detik, maka frekuensinya semakin
Perioda (T).
gelombang penuh. Semakin cepat waktu yang dibutuhkan dalam membuat sebuah
gelombang, maka semakin banyak gelombang yang terbentuk dalam satu detik.
untuk membentuk satu buah gelombang semakin kecil. Dengan demikian, hubungan
F = 1/T
putaran dalam 1 detik. Satuan dari kecepatan sudut adalah radian per detik.
tinggi kecepatan suatu gelombang, maka semakin besar frekuensinya. Dengan kata
lain, semakin banyak gelombang penuh yang terbentuk dalam satu detik. Semakin
banyak gelombang penuh yang terbentuk dalam satu detik, semakin sedikit waktu
w = 2f
w = 2/T
Sudut Fasa.
Sudut fasa digunakan untuk menggambarkan pergeseran sudut suatu gelombang.
Sudut fasa sangat berpengaruh terhadap tegangan nilai tegangan sesaat dan faktor
daya.
Jika terjadi pergeseran sudut, sudut fasa bisa bernilai positif ataupun negatif.
Sudut fasa bernilai negative mengandung arti bahwa gelombang tertinggal (lagging).
Sudut fasa bernilai positif mengandung arti bahwa gelombang mendahului (leading).
Gambar dibawah ini menunjukan bentuk 3 buah gelombang yang memiliki sudut fasa
berbeda. Gelombang pertama memiliki sudut fasa 0 dengan persamaan X = sin (wt +
00), gelombang kedua memiliki sudut fasa positif 90 derajat dengan persamaan Y =
sin (wt + 900) dan gelombang ketiga memiliki sudut fasa negative 90 derajat dengan
V = Vm .sin 2 .f.t
Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik berbentuk sinusoida. Dengan
I = Im .sin 2 .f.t
berotasi, yang disebut diagram fasor. Istilah fasor menyatakan vektor berputar yang
amplitudo besaran, dan vektor ini dibayangkan berputar dengan kecepatan sudut yang
besarnya sama dengan frekuensi sudut besaran. Sehingga, nilai sesaat besaran
ditunjukkan oleh proyeksinya pada sumbu tetap. Cara ini baik sekali untuk
menunjukkan sudut fase antara dua besaran. Sudut fase ini ditampilkan pada sebuah
sinusoida yang berfase sama yang dirumuskan pada persamaan (1.0) dan (1.1). Ketika
yang menyatakan akar kuadrat rata-rata tegangan. Dan akar kuadrat rata-rata arus,
yang dirumuskan:
Nilai rms dari arus dan tegangan tersebut kadang-kadang disebut sebagai nilai
efektif .