Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


Sistem Gerak

Disusun Oleh :
Nama : M. Firmansayh. A
NIM : 140210103078
Kelas :C
Kelompok :1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
I. Judul
Sistem Gerak
Topik
Sistem Gerak Pada Manusia
II. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami struktur anatomi sistem gerak pada manusia
dan jenis-jenis gerak pada manusia.
III. Dasar Teori

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Gerak pada
manusia menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak
Utamanya sistem gerak pada manusia yang terdiri dari berbagai macam alat
gerak bekerja secara berkesinambungan dan tidak bisa dipisahkan antara
yang satu dengan yang lain. Sistem gerak tersebut terdiri atas tulang, sendi,
dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak
inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari
serta melakukan berbagai aktivitas lainnya (Robert dkk, 2008). Gerak pada
manusia tidak terlepas dari peran rangkanya,
Kordata memiliki endoskeleton yang terdiri dari kartilago, tulang atau
kombinasi dari jaringan-jaringan. Rangka mamalia tersusun lebih dari 200
tulang, sebagian diantaranya menyatu dan yang lain dihubungkan pada
persendian oleh ligamen-ligamen yang memungkinkan kebebasan bergerak
(Campbell,2013).
Kerangka manusia dewasa memiliki total 213 tulang, tidak
termasuktulang sesamoid. Kerangka apendikular memiliki 126 tulang, aksial
skeleton 74 tulang, dan ossicles pendengaran enam tulang. Setiap tulang
selalu mengalami pembentukan selama hidup untuk membantuberadaptasi
dengan perubahan kekuatan biomekanik, serta merenovasi untuk mengganti
tulang yang tua, tulang microdamaged dan menggantinya dengan yang baru,
mekanis tulang kuat untuk membantu melestarikan kekuatan tulang (Clarke,
2008).
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti
tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot,
dan organ lainnya. Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi
menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler
(anggota tubuh).
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua,
yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
A. Rangka Aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang
tengkorak, dan tulang rusuk.
1) Tengkorak.
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat
pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan
(Irawan, 2013). Fungsi tengkorak yaittu melindungi otak dan indera
penglihatan dan pendengaran, sebagai tempatt melekatnya otot yang bekerja
pada kepala, serta sebagai tempat penyangga gigi. Tengkorak dibentuk oleh
gabungan beberapa tulang. Masing-masing tulang (kecuali mandibula)
disatukan pada sutura. Sutura dibentuk oleh selapis tipis jaringan fibrosa
yang mengunci pinggiran tulang yang bergerigi. Sutura mengalami osifikasi
setelah umur 35 tahun. Pada atap tengkorak, permukaan dalam dan luar
dibentuk oleh tulang padat dengan lapisan spongiosa yang disebut diploe
terletak di antaranya. Terdapat variasi yang cukup besar pada ketebalan
ttulang tengkorak antar-individu. Tengkorak paling tebal pada tempat yang
tidak dilindungi oleh otot (Gibson, 2002).
Tengkorak dilihat dari atas menunjukkan os frontale di depan, os
parietale kiri dan kanan, dan os occipital di belakang. Tengkorak dilihat dari
belakang menunjukkan os parietale kiri dan kanan, os occipital di belakang,
dan processus mastoideus os temporal. Tengkorak dilihat dari samping
menunjukkan kubah yang dibentuk oleh os frontale, parietale, dan occipital,
wajah yang dibentuk oleh os frontale, nasale, zygomaticum, maxilla, dan
mandibula (Gibson, 2002).
Os frontale membentuk bagian depan kubah tengkorak, sebagian besar
atap orbita (rongga tulang tempat bola mata), dan sebagian dinding bagian
dalam rongga hidung. Pada tengkorak terdapat dua os parietale, yaitu kanan
dan kiri. Kedua tulang ini adalah ttulang pipih yang melengkung, yang
membentuk bagian yang lebih besar di samping dan atas tengkorak dan
sebagian di bagian belakang. Tulang ini dipisahkan satu sama lain oleh
sutura sagittalis, dari os frontale di bagian depan oleh sutura coronalis, dari
os occipital di belakang oleh sutura lambdoidea, dan di bawah oleh sutura
dari os temporal. Os occipital membentuk bagian belakang kubah tengkorak
dan bagian posterior basis cranii. Setiap os temporale, kanan dan kiri,
merupakan tulang yang kompleks yang membentuk sebagian kubah dan
sebagian basis cranii. Os ethmoidale terletak di antara os frontale di bagian
depan dan os sphenoidale di bagian belakang, membentuk sebagian fossa
cranii anterior, cavum nasi dan cavum orbita. Os sphenoidale terletak di
dasar tengkorak dan terutama terdiri dari bagian tengah, dua sayap (mayor
dan minor) yang mengarah ke bawah dari bagian tersebut, dan dua lempeng
vertical (Gibson, 2002).
2) Tulang Belakang.
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan pelengkungan yang
berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan
berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari
(Irawan, 2013).
Tulang belakang (columna vertebralis) adalah pilar yang kuat,
melengkung dan dapat bergerak yang menopang tengkorak, dinding dada,
dan ekstremitas, menyalurkan berat badan ke ekstremitas bawah, dan
melindungi medulla spinalis. Tulang belakang terdiri dari sejumlah vertebra,
yang dihubungkan oleh discus intervertebralis dan beberapa ligamentum.
Setiap vertebra terdiri dari tulang spongiosa yang terisi dengan sumsuum
tulang merah dan dilapisi oleh selapis tipis tulang padat. Tulang columna
vertebralis terdiri atas 7 vertebra cervicales, 12 vertebra thoracicae, 5
vertebra lumbales, 5 sacrum, dan 5 vertebra caccygeae. Vertebra cervicalis
kecil, memiliki corpus yang tipis, dan memiliki processus transversus,
dibedakan dengan adanya foramen (yang dilalui oleh arteri vertebralis) dan
ujung dua tuberkel. Atlas (vertebra cervicalis pertama) berbeda karena tidak
mempunyai corpus, hanya sebuah arcus transversus tulang di bagian depan,
facies articularis pada bagian dalam arcus transversus untuk processus
odontoid pada axis, facies articularis di bagian atas untuk artikulasi dengan
permukaan inferior os occipitale. Axis (vertebra cervicalis ke-2) berbeda
dengan adanya processus odontoid yang mencuat ke atas dari corpus dan
berartikulasi dengan arcus anterior atlas (Gibson, 2002).
3) Hioid.
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara
laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa
otot mulut dan lidah (Irawan, 2013).
4) Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai
pelindung bagi organ organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru
paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang
(Irawan, 2013).
Sternum adalah tulang pipih, berbentuk pedang, terlettak dalam
subkutan pada garis tengah di bagian depan dada. Terdiri dari tiga bagian,
yaitu manubrium, corpus, dan processus xiphoideus. Manubrium, bagian
atas, mempunyai panjang sekitar 5 cm dan berjalam ke arah bawah dan agak
ke depan untuk bersatu dengan corpus dengan sudut yang mudah teraba
yang disebut anguluus sternalis. Corpus merupakan tulang panjang, pipih,
dan agak bergerigi, dengan artikulasio sepanjang batas lateralnya untuk
cartilage costalis ketiga sampai ketujuh. Processus xiphoideus adalah
lempeng kecil, kadang-kadang di tembusi dengan sebuah lubang atau
terbagi menjadi dua lubang. Costae terdiri dari dua belas pasang tulang yang
mengelilingi dinding dada dan berartikulasi di belakang dengan coluumna
vertebralis dan di depan, melalui cartilage costalis, dengan sternum (Gibson,
2002).
B. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-
tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler
menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka
bagian atas dan rangka bagian bawah. Tulang rangka apendikuler bagian
atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:
1) Tulang Selangka.
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu
(Irawan, 2013). Clavicula adalah tulang panjang berbentuk S yang ujung
medialnya melekat pada manubrium sternii dan ujung lateralnya pada
acromion scapulae. Keberadaan dan posisinya menungkinkan lengan
menggantung dari tubuuh dan memberikan rentang gerak yang luaus pada
sendi bahu .

2) Tulang Belikat.
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian
pembentuk bahu. Scapula adalah tulang pipih berbentuk segitiga yang
membentuk sebagian gelang bahu. Tulang ini mempunyai dua permukaan
anterior dan posterios, dan tiga patas superior, lateral dan medial.
Permukaan anteriornya agak konkaf dan terletak pada dinding toraks
posterior. Acromion berartikulasi dengan ujung lateral clavicula (Gibson,
2002).
3) Gelang Panggul
Pelvis dibentuk dari os coxae di bagian depan dan samping, sacrum
dan coccygeus di bagian belakang. Os coxae adalah tulang yang besar, tebal
dan kuat, berbentuk ireguler. Tulang ini berartikulasi di bagian belakang
dengan sacrum dan di depan dengan tulang pasangannya dari sisi yang
berlawanan. Terdiri dari tiga tulang yang berfusi menjadi satu. Os ilii
membentuk bagian atas dan posterior os coxae. Os ischii terletak di bawah
os ilii, memiliki tuberositas ischii, massa yang besar dan tebal pada region
gluteal, dan berartikulasi di depan dengan os pubis. Os pubis membentuk
bagian depan os coxae dan berartikulasi dengan pasangannya membentuk
arcus pubis.
4) Ekskremitas Superior
Humerus adalah tulang panjang dengan caput (ujung atas), corpus,
dan ujung bawah. Caput hampir berbentuk setengah lingkaran dan
berartikulasi dengan cavittas glenoidalis scapula. Corpus merupakan bagian
tulang berbentuuk silinder. Ujung bawah lebar, dan mendatar
anteroposterior, memiliki epicondylus latteralis dan medialis. Radius adalah
tulang pada bagian luar lengan bawah. Tulang ini mempunyai ujung atas
dengan caput yang yang berartikulasi dengan capitulum humerus, collum,
dan tuberositas, tempat melekatnya tendon musculus bisceps, memiliki
corpus yaitu tempat melekatnya berbagai otot fleksor dan ekstensor lengan
bawah, serta memiliki ujung bawah dengan processus styloideus yang tajam
dan permukaan sendi untuk beberapa tulang pergelangan tangan dan ujung
bawah ulna. Ulna adalah tulang panjjang pada bagian dalam lengan bawah.
Tulang ini mempunyai ujung atas dengan olecranon, processus coronoideus
dan permukaan sendi pada processus tersebut, dan memiliki corpus yang
makin mengecil. Tulang-tulang pergelangan tangan berartikulasi ke atas
pada radius dan ulna dank e bawah dengan metacarpal. Ossa metacarpalia
terdiri dari lima tulang tangan. Tulang ini memiliki basis yang berartikulasi
dengan carpal, corpus dan caput. Phalanges pada ibu jari yaitu berjumlah
dua, sedangkan jari-jari lain memiliki tiga phalanges.
5) Ekskremitas Inferior
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang
menyusun kaki (alat gerak bagian bawah). Kaki terdiri atas tulang kaki dan
telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang
kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit,
kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari jari (Irawan,
2013). Femur terdiri atas ujung atas, corpus dan ujung bawah. Ujung atas
terdiri dari caput, colluum, dan trochanter major. Corpus adalah tulang
panjang yang mengecil di bagian tengah. Patella agak berbentuk segittiga,
dengan sudut membulat dan apeks yang mengarah ke bawah. Patella
merupakan tulang sesamoid terbesar. Tibia dan fibula merupakan tulang
tungkai di bawah lutut. Tibia berada di bagian medial dan menopang berat
badan. Fibula adalah tulang panjang kurus pada aspek lateral tungkai. Tarsus
merupakan tulang berbentuk tidak teratur. Tulang ini menerima berat badan
yang disalurkan melalui tibia. Tulang metatarsal terdapat 5 buah, satu untuk
setiap jari kaki. Tiap tulang memiliki basis, corpus, dan caput. Phalanges
pada ibu jari terdapat dua, sedangkan pada jari-jari lain terdapat tiga
phalanges.
Tulang terbentuk oleh beberapa macan sel.
1. Osteoblas
Kata Osteoblas bersal dari bahasa Yunani yang merujuk kepada
"tulang" dan "janin" atau embrio .Sel ini bertanggung jawab dalam
pembentukan matriks tulang, oleh karena itu banyak ditemukan pada tulang
yang sedang tumbuh. Sel osteoblas berbentuk kuboid atau silindris pendek,
dengan inti terdapat pada bagian
puncak sel dengan kompleks Golgi di bagian basal. Sitoplasma
tampak basofil karena banyak mengandung ribonukleoprotein yang
menandakan aktif mensintesis protein. Pada pengamatan dengan Mikroskop
elektron tampak jelas bahwa sel-sel tersebut memang aktif mensintesis
protein, karena banyak terlihat RE dalam sitoplasmanya. Selain itu terlihat
pula adanya lisosom. Osteoblast yang mensintesis dan menjadi perantara
mineralisasi osteoid. Osteoblast ditemukan dalam satu lapisan pada
permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau silindris
pendek yang saling berhubungan melalui tonjolan-tonjolan pendek (Boston.
2011).
2. Osteosit
Osteosit merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang, dari
pengamatan dengan Mikroskop elektron dapat diungkapkan bahwa
kompleks Golgi tidak jelas, walaupun masih terlihat adanya aktivitas
sintesis protein dalam sitoplasmanya. Ujung-ujung tonjolan dari osteosit
yang berdekatan saling berhubungan melalui gap junction. Hal-hal ini
menunjukkan bahwa kemungkinan adanya pertukaran ion-ion di antara
osteosit yang berdekatan. Osteosit yang terlepas dari lacunanya akan
mempunyai kemampuan menjadi sel osteoprogenitor yang pada gilirannya
tentu saja dapat berubah menjadi osteosit lagi atau osteoklas. Osteosit
merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Mempunyai peranan
penting dalam pembentukan matriks tulang dengan cara membantu
pemberian nutrisi pada tulang.
3. Osteoklas
Osteoklas Merupakan sel multinukleat raksasa dengan ukuran berkisar
antara 20 m-100m dengan inti sampai mencapai 50 buah. Sel ini
ditemukan untuk pertama kali oleh Kllicker dalam tahun 1873 yang telah
menduga bahwa terdapat hubungan sel osteoklas (O) dengan resorpsi
tulang. Hal tersebut misalnya dihubungkan dengan keberadaan sel-sel
osteoklas dalam suatu lekukan jaringan tulang yang dinamakan Lacuna
Howship(H).Keberadaan osteoklas ini secara khas terlihat dengan adanya
microvilli halus yang membentuk batas yang berkerut-kerut (ruffled
border).. Ruffled border ini dapat mensekresikan beberapa asam organik
yang dapat melarutkan komponen mineral pada enzim proteolitik lisosom
untuk kemudian bertugas menghancurkan matriks organic. Resorpsi
osteoklatik berperan pada proses remodeling tulang sebagai respon dari
pertumbuhan atau perubahan tekanan mekanikal pada tulang. Osteoklas juga
berpartisipasi pada pemeliharaan homeostasis darah jangka
panjang.Osteoklas merupakan sel fagosit yang mempunyai kemampuan
mengikis tulang dan merupakan bagian yang penting. Mampu memperbaiki
tulang bersama osteoblast. Osteoklas ini berasal dari deretan sel monosit
makrofag.
4. Sel osteoprogenitor
Sel mesenchimal primitive merupakan sel yang menghasilkan
osteoblast selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan dalam
jaringan tulang. Tulang membentuk formasi endoskeleton yang kaku dan
kuat dimana otot-otot skeletal menempel sehingga memungkinkan
terjadinya pergerakan. Tulang juga berperan dalam penyimpanan dan
homeostasis kalsium. Kebanyakan tulang memiliki lapisan luar tulang
kompak yang kaku dan padat. Tulang dan kartilago merupakan jaringan
penyokong sebagai bagian dari jaringan pengikat tetapi keduanya memiliki
perbedaan pokok antara lain : Tulang memiliki system kanalikuler yang
menembus seluruh substansi tulang. Tulang memiliki jaringan pembuluh
darah untuk nutrisi sel-sel tulang. Tulang hanya dapat tumbuh secara
aposisi. Substansi interseluler tulang selalu mengalami pengapura.
Menurut Waluyo et all (2017), berdasarkan jaringan penyusunnya dan
sifat-sifat fisik tulang, dibagi menjadi :
1. Tulang rawan
Ada 3 jenis tulang rawan, yaitu : tulang rawan hialin, tulang rawan
elastin dan tulang rawan serabut.
2. Tulang keras
Tulang keras atau yang sering disebut sebagai tulang berfungsi
menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas : Osteoblas,
osteosit dan osteoklas.
Tulang rawan atau disebut juga kartilago mengandung campuran
glikosaminoglikan dengan protein kenyal seperti karet pada substansi
dasar yang memberikan karakter serupa plastik pada jaringan. Sebaigan
besar kartilago yang terbentuk didalam tubuh diganti tulang. Kartilago
yang ada terbagi dalam 3 jenis.
- Kartilago hyalin. Adalah kartilago yang memiliki jumlah
terbanyak di dalam tubuh. Fungsinya yaitu menyediakan
permukan yang datar untuk pergerakan pada sendi untuk
mendukung fleksibilitas dan penyokong
- Fibrokartilago terdiri dari kondrosit yang tersebar dalam berkas
serat kolagen diantara matrix extraselularnya. Fungsinya untuk
sokongan.
Kartilago elastis berfungsing untuk memberi sokongan dan
mempertahankan bentuk. Terdapat pada daun telinga.
Berdasarkan bentuknya:
1 Tulang Pipa atau Tulang Panjang (Long Bone)
Sesuai dengan namanya tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa atau
tabung dan biasanya berongga. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian
yaitu: bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung disebut epifisis dan
diantara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis. Beberapa contoh
tulang pipa adalah pada tulang tangan diantaranya tulang hasta (ulna),
tulang pengumpil (radius) serta tulang kaki diantaranya tulang paha
(femur), dan tulang kering (tibia).
2 Tulang Pipih (Flat Bone)
Bentuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. Tulang pipih tersusun atas dua
lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat
sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga,
sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau
memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat
(scapula), tulang dada (sternum), dan tulang tengkorak.
3 Tulang Pendek (Short Bone)
Dinamakan tulang pendek karena ukurannya yang pendek dan berbentuk
kubus umumnya dapat kita temukan pada pangkal kaki, pangkal lengan,
dan ruas-ruas tulang belakang.
4 Tulang Tak Berbentuk (Irreguler Bone)
Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak termasuk ke dalam tulang
pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Tulang ini terdapat di bagian wajah
dan tulang belakang.
Hubungan antara tulang satu dengan tulang lainnya disebut persendian
atau artikulasi. Dibedakan atas tiga macam yaitu:
1 Sendi sinartrsis atau sendi mati, persendian ini dibungkus oleh fibrosa
dan kartilago. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan
ikat fibrosa rapat dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak.
Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-tulangnya dihubungkanoleh
kartilago hialin.
2 Amfiartrosis adalh sendi dengan pergerakan terbatas yant memungkinkan
terjadinya sedikit pergerakan sebagai respon terhadap torsi dan kompersi.
3 Diartrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas, disebut juga sendi
sinovial. Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial,
suatu kapsul sendi yang menyambungkan kedua tulang, dan ujung tulang
pada sendi sinovial dilapisi kartilago artikular. Klasifikasi persendian
diartrosis yaitu:
a Sendi peluru merupakan hubungan dua tulang yang memungkinkan
terjadinya gerakan ke segala arah.
b Sendi engsel merupakan hubungan dua buah tulang yang salah satu
tulangnya hanya dapat digerakkan ke satu arah.
c Sendi putar merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan
tulang yang satu bergerak memutar pada tulang lainnya.
d Sendi pelana merupakan hubungan dua buah tulang yang
permukaannya berbentuk pelana kuda.
e Sendi geser merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan
pergeseran antar tulang (Irawan, 2013).

IV. Metodologi Praktikum


4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
Torso
Praktikan
4.1.2 Bahan
-

4.2 Langkah Kerja


Struktur anatomi sistem gerak

Menampilkan torso di depan kelas

Menjelaskan macam-macam jenis tulang pada manusia

Menggambar jenis-jenis tulang pada manusia (tulang penyusun ekstremitas


superior dan inferior, tulang penyusun kepala dan tulang penyusun sumbu
tubuh)

Menggambar torso dengan lengkap dan memberi keterangan


4.3 Jenis-jenis gerak pada manusia

Praktikan mempraktekkan beberapa jenis gerakan pada manusia, seperti


fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi, pronasi-supinasi, elevasi-depresi, inversi-
eversi

Menggambar jenis-jenis gerak pada manusia

V. Hasil Pengamatan
VI. Pembahasan
Praktikum kali ini adalah mempelajari tentang Sistem Gerak. Sistem
Gerak yang dibahas disini aalah sistem gerak pada manusia. Pada manusia
terdapat kurang lebih 206 ruas tulang yang menyusun rangka, dimana
rangka ini yang berfungsi dalam memberi betuk tubuh pada manusia dan
menopang tubuh manusia. Kemudian rangka akan membentuk suatu
kesatuan yang memiliku dukungan fisik terdiri dari sejumlah tulang disebut
Sistem Rangka.
Adapun beberapa fungsi dari rangka antara lain yang pertama adalah
sebagai penopang dari tubuh, apabila tidak ada rangka pada manusia maka
tubuh manusia tidak akan bisa berdiri tegak. Yang kedua adalah memberi
bentuk pada tubuh manusia, tanpa adanya rangka tubuh manusia tidak akan
memiliki bentuk yang jelas contohnya pada tulang muka yang menentukkan
bentuk wajah. Kemudian yang ketiga adalah rangka sebagai tempat
melekatnya otot, tanpa rangka otot pada manusia tidak akan memiliki
tempat untuk melekat, contohnya saja otot bisep yang melekat pada tulang
lengan atas. Yang keempat adalah tulang sebagai alat gerak pasif dimana
otot sebagai alat gerak aktifnya. Yang kelima fungsi rangka sebagai
pelindung dari organ vital dalam tubuh, contohnya tulang penyusun rongga
dada yang berfungsi untuk melindungi organ jantung dan paru paru, dan
juga tulang tengkorak yang berfungsi melindungi otak. Kemudian tulang
juga memiliki dua fungsi fisiologis yakni berfungsi dalam pembentukan sel
darah (sumsum merah) dan sumsum kuning, biasanya pembentukan
sumsum merah terjadi di tulang pipih dan tulang tulang pendek.
Pembentukan sumsum kuning adalah pembentukan lemak atau cadangan
makanan (mineral ; fosfor dan kalsium) yang biasanya terjadi di tulang pipa.
Rangka pada tubuh manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial
dan rangka apendikular. Rangka aksial merupakan rangka yang membentuk
sumbu tubuh manusia, rangka ini terdiri dari kepala dan badan. Pada kepala
terdapat beberapa tulang yang membentuk tengkorak manusia atau biasa
disebut cranium. Sedangkan pada badan terdapat tulang belakang, tulang
dada dan tulang rusuk. Rangka apendikular merupakan rangka yang
menyusun alat gerak pada manusia atau biasa disebut ekskremitas. Rangka
apendikular terdiri dari gelang bahu, gelang panggul, ekskremitas superior
dan ekskremitas inferior.
Tengkorak pada manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu tulang
pelindung otak dan tulang penyusun wajah. Tulang pelindung otak terdiri
atas tulang frontal atau biasa disebut dengan tulang dahi di bagian depan,
tulang parietal atau tulang ubun-ubun di bagian atas yang terbagi menjadi
tulang parietal kanan dan kiri, tulang occipital di bagian belakang, tulang
temporal atau tulang pelipis di samping, terdapat dua tulang temporal, yaitu
tulang temporal kanan dan kiri, dan tulang sphenoid atau tulang baji yang
terletak di bagian samping atas tengkorak, juga terdapat dua bagian, tulang
sphenoid kanan dan kiri. Tulang sphenoid ini terletak di depan tulang
temporal. Di antara tulang-tulang pelindung otak terdapat sutura yang
merupakan artikulasi dari tulang-tulang tersebut. Sutura-sutura tersebut
yaitu sutura coronal yang menggabungkan tulang frontal dengan tulang
parietal, sutura sagital yang menggabungkan tulang parietal kanan dengan
parietal kiri, sutura lambdoid yang menggabungkan tulang parietal dengan
tulang occipital, dan sutura squamosal yang menggabungkan tulang parietal
dengan tulang temporal. Sedangkan tulang penyusun wajah terdiri atas
tulang air mata (lacrimal), tulang hidung (nasal), tulang pipi (zygomaticum),
tulang rahang atas (maxilla), tulang rahang bawah (mandibula), tulang
langit-langit (palatum), dan tulang pangkal lidah (hyodium).
Tulang belakang merupakan penyangga tubuh yang utama. Tulang
belakang ini terdiri dari 33 ruas tulang, yang terbagi menjadi 5 bagian.
Bagian pertama yaitu tulang leher (vertebrae cervicalis) yang terdiri atas 7
ruas, bagian kedua yaitu tulang punggung (vertebrae thoracalis) yang terdiri
dari 12 ruas, bagian ketiga yaitu tulang pinggang (vertebrae lumbalis) yang
terdiri atas 5 ruas, bagian keempat yaitu tulang kelangkang (vertebrae
sacralis) yang terdiri dari 5 ruas, dan bagian kelima yaitu tulang ekor
(vertebrae coccygealis) yang terdiri dari 4 ruas.
Bagian tulang axial selanjutnya adalah tulang penyusun rongga dada
(thoracs) yang terdiri dari tulang belakang dan rusuk dan dada. Tulang
belakang (Vertebrae) ada 33 ruas tulang belakang yaitu terdiri dari 7 ruas
tulang leher (servicalis), 12 ruas tulang punggung (thoracalis), 5 ruas tulang
pinggang (lumbalis), 5 ruas tulang kelangkang (sacrum), dan 4 ruas tulang
ekor (coccigeus). Kemudian selanjutnya adalah tulang rusuk (Costae) dan
Dada (Sternum) tulang rusuk terdiri dari 12 pasang ruas, yang terdiri atas 7
pasang tulang rusuk sejati (costae vera), 3 pasang tulang rusuk palsu (costae
spuria), dan 2 pasang tulang rusuk melayang (costae fluctuantes). Disebut
tulang rusuk sejati karena menempel pada tulang dada, disebut tulang rusuk
melayang karena tidak menempel langsung pada tulang dada melainkan
menempel pada ujung tulang rusuk terakhir dari bagian tulang rusuk sejati,
dan disebut tulang rusuk melayang karena memang tidak melekat pada
tulang yang lain. Pada tulang dada dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian
hulu atau manubrium sterni yang berfungsi sebagai tempat melekatnya
tulang selangka, pada bagian tengah yang disebut tulang dada atau corpus
sterniberfungsi sebagai tempat melekatnya tulang rusuk sejati, dan bagian
ujung bawah disebut taju pedang atau processus xyphoideus.
Gelang panggul (girdel pelvis) terdiri atas 5 macam tulang, yaitu
tulang kelangkang (sacrum) yang mana merupakan bagian dari tulang
belakang belakang setelah tulang pinggang, tulang ekor (coccyx) yang juga
merupakan bagian dari tulang belakang setelah tulang kelangkang. Lalu
juga terdapat tulang usus (ilium) yang berfungsi untuk menyangga usus,
tulang duduk (ischium) yang berfungsi sebagai keseimbangan ketika duduk,
dan artikulasi dari tulang duduk, yaitu symphisis pubic.
Gelang bahu (girdel pectoralis) terdiri atas 2 tulang yaitu tulang
selangka (clavicula) dan tulang belikat (scapula). Tulang selangka
(clavicula) merupakan tulang melengkung yang membentuk anterior gelang
bahu. Fungsinya yaitu member kaitan pada beberapa otot leher, bahu dan
lengan yang bekerja sebagai penopang lengan. Tulang selangka (clavicula)
memiliki 2 ujung, yaitu yang menempel pada sternum yang disebut
ekskremitas sternal dan yang menempel pada akromion yang disebut
ekskremitas akromial. Sedangkan tulang belikat (scapula) adalah bagian
belakang gelang bahu dan terletak di sebelah belakang thoraks yang lebih
dekat dengan permukaan iga (tulang rusuk). Pada tulang belikat terdapat
beberapa bagian, yaitu akromion yang menempel dengan ujung tulang
selangka, spina scapula, taju scapula (cekungan pada tulang belikat bagian
belakang), angulus inferior, angulus superior, fossa supra scapula di bagian
luar dan fossa infra scapula di bagian dalam.
Selanjutnya tulang tangan, tulang tangan terdiri daari beberaa bagian
yakni 2 tulang tangan atas (humerus), 2 tulang hasta (ulna), 2 tulang
pengumpil (radius), 16 tulang pergelangan tangan (carpal) yang masing-
masing berjumlah 8 ruas, 10 tulang telapak tangan (metacarpal) yang
masing-masing berjumlah 5 ruas, dan tulang jari tangan (phalanges) yang
masing-masing berjumlah 14 ruas.Selanjutnya adalah Ekstremitas Inferior
yang terdiri dari gelang panggul (Pelvic girdle) dan Tulang kaki. Ada 3
bagian inti tulang gelang panggul yang harus diketahui yakni ; tulang usus
(illium), tulang kemaluan (pubis), dan tulang duduk (ischium).Gelang
panggul wanita dan pria berbeda, wanita memiliki gelang panggul yang
pendek dan lebar sedangkan laki laki memiliki gelang panggul yang panjang
dan sempit. Tulang kaki memiliki 60 ruas tulang dengan bagian sebagai
berikut ; tulang paha (femur) 2 buah, tulang lutut (patella)1 pasang, 2
tulang betis (fibula), 2 tulang kering (tibia), 14 tulang pergelangan
kaki (tarsal) yang masing-masing berjumlah 7 pasang ruas, 10 tulang
telapak kaki (metatarsal) yang berjumlah 5 pasang ruas, dan 28 tulang jari
kaki (phalanges).
Jenis-jenis tulang pada manusia berdasarkan bentuknya ada 4, yaitu
tulang pipa yang mana tulang ini berbentuk panjang silindris dengen kedua
ujung yang membesar dan bagian tengahnya mengecil. Adapun contohnya
yaitu pada tulang paha, tulang lengan, tulang pengumpil dan hasta serta
tulang kering dan betis. Lalu tulang pendek merupakan tulang yang
berbentuk silindris dan pendek, contohnya yaitu pada tulang telapak tangan
dan kaki serta pada tulang jari tangan dan kaki. Kemudian tulang pipih
merupakan tulang yang bentuknya pipih melebar yang fungsinya untuk
proteksi. Adapun contohnya yaitu pada tulang pelindung otak, tulang dada,
serta tulang rusuk. Lalu tulang tidak beraturan yang mana tidak memiliki
bentuk seperti tipe-tipe di atas. Contohnya yaitu pada ruas-ruas tulang
belakang.
Hubungan antar tulang dinamakan artikulasi atau persendian. Ada tiga
macam persendian dalam tubuh manusia, yaitu sinarthrosis, amfiarthrosis,
dan diarthrosis. Sinarthrosis merupakan persendian yang tidak dapat
melakukan pergerakan, contohnya yaitu sutura yang terdapat pada tulang
tengkorak. Amfiarthrosis merupakan persendian yang dapat melakukan
pergerakan namun secara terbatas, contohnya yaitu pada artikulasi tulang
rusuk dengan sternum, dan ruas-ruas tulang belakang. Diarthrosis
merupakan persendian yang memungkinkan pergerakan yang bebas.
Terdapat 5 jenis persendian Diarthrosis, yaitu sendi engsel, sendi pelana,
sendi geser, sendi putar, dan sendi peluru. Sendi engsel yaitu persendian
yang memungkinkan pergerakan satu arah seperti engsel pintu, contohnya
yaitu pada siku pada tangan dan lutut pada kaki. Sendi pelana yaitu
persendian yang memungkinkan pergerakan dua arah, contohnya yaitu pada
sendi anttara carpal dengan metacarpal. Sendi geser merupakan persendian
yang memungkinkan pergerakan bergeser, contohnya yaitu pada sendi antar
metacarpal atau sendi antar metatarsal. Sendi putar yaitu persendian yang
memungkinkan pergerakan berputar, contohnya pada persendian antara
tulang atlas dengan tengkorak yang memungkinkan pergerakan 1800. Sendi
peluru meruupakan persendian yang memungkinkan terjadinya pergerakan
ke segala arah, contohnya pada sendi antara tulang bahu dengan tulang
lengan.
Dengan adanya berbagai macam tulang dan persendian, maka manusia
dapat melakukan berbagai macam pergerakan. Beberapa contoh pergerakan
yang dilakukan oleh manusia yaitu fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi,
pronasi, suupinasi, inversi, eversi, depresi, dan elevasi. Sebagian besar
pergerakan tersebut bersifat bertolak belakang. Fleksi bertolak belakang
dengan ekstensi dimana fleksi merupakan pergerakan menekuk kaki atau
tangan sedangkan ekstensi merupakan pergerakan meluruskan kaki atau
tangan. Adduksi bertolak belakang dengan abduksi dimana adduksi
merupakan pergerakan mendekati sumbu tubuh sedangkan abduksi
merupakan pergerakan menjauhi sumbu tubuh. Rotasi merupakan
pergerakan memutar tubuh. Supinasi bertolak belakang dengan pronasi,
dimana supinasi merupakan pergerakan mengadahkan tangan sedangkan
pronasi merupakan pergerakan menelungkuupkan tangan. Inversi bertolak
belakang dengan eversi, dimana inversi merupakan pergerakan
menghadapkan telapak kaki ke arah dalam sedangkan eversi merupakan
pergerakan menghadapkan telapak kaki ke luar. Depresi bertolak belakang
dengan elevasi, dimana depresi merupakan pergerakan menunduk
sedangkan elevasi merupakan pergerakan menengadah.
VII. Penutup
7.1 Kesimpulan
1. Sistem gerak pada manusia terdiri dari sistem rangka dan otot.
Sistem rangka dibagi menjadi rangka aksial dan apendikular.
Aksial adalah sumbu tubuh yang mana terdiri dari tengkorak,
tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk. Sedangkan
apendikular merupakan alat gerak yang terdiri dari gelang bahu,
gelang panggul, ekskremitas superior dan inferior. Adapun jenis
gerak pada manusia yaitu fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi,
rotasi, pronasi, supinasi, dan lain-lain.

7.2 Saran
Pada saat praktikum hendaknya praktikan tidak terlalu ramai
sehingga sulit memahami materi yang disampaikan.

Daftar Pustaka

Campbell and Reece. 2013. Biologi Edisi kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Clarke. 2008. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama

Gibson, John. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2.
Jakartta: EGC

Robert. 2008. Rancangan Alat Bantu Untuk Meminimasi Gaya Tekanan (Fcomp)
Pada Lempeng Tulang Belakang Bagian Bawah (L5/S1). Jurnal Itenas
Rekayasa. Vol. XVI. No. 1. ISSN: 1410-3125.

Waluyo, Joko, Narulita, Erlia.,Wahono, Bevo. 2017. Penuntun Praktikum


Anatomi Fisiologi Manusia. Jember : Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai