Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Ke : 4

Mata Kuliah : Mikrobiologi

Hari, Tanggal : Rabu, 15 April 2015

ISOLASI BAKTERI DARI IKAN DAN PRODUK


OLAHAN IKAN

Riska Ayu Nuryahya


4443130741
Perikanan 4 A
4

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015

ABSTRAK
Pertumbuhan mikroorganisme di alam dapat diketahui dengan
pengambilan mikroorganisme tersebut di alam yang kemudian ditumbuhkan di
dalam suatu medium buatan yang disebut dengan isolasi. Dalam mengisolasi
mikroorganisme baik mikroorganisme tanah, air, dan udara harus memperhatikan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses isolasi tersebut. Isolasi bakteri
merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu
dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
Praktikum yang dilakukan pada tanggal 15 April 2015 di laboraturium teknologi
pengolahan hasil perikanan (TPHP) Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui cara mengisolasi bakteri dari ikan dengan
menggunakan metode penggoresan kuadran, serta mengamati
ciri-ciri koloni bakteri yang tumbuh. Dengan menggunakan
beberapa sampel yaitu bahan baku utama adalah ikan (lendir
dan insang) dan juga produk olahan ikan seperti bakso ikan,
somay ikan dan pempek. Hasil koloni yang didapatkan memiliki
bentuk yang beragam seperti bentuk bulat tampak warna putih
susu, bintik kecil, berserabut, bulat bercabang, bulat tepi timbul,
bulat tepi gelombang, menyebar tidak beraturan, seperti
gunung, filamen, filiform dan bentuk konveks.

Kata Kunci : Bulat, Isolasi, Koloni bakteri, Mikroorganisme

ABSTRACT
The growth of microorganisms in nature can be determined by
taking these microorganisms in nature are then grown in an
artificial medium called isolation. In good soil microorganisms to
isolate microorganisms, water, and air must consider the factors
that may affect the insulation process. Isolation of bacteria is a
way to separate or remove certain microbes from the
environment in order to obtain pure cultures or pure cultures.
Practicum conducted on 15 April 2015 in the laboratory fish
processing technology (TPHP) Department of Fisheries, Faculty of
Agriculture, University of Sultan Agung Tirtayasa intended that
students can learn how to isolate the bacteria from fish by using
etching method quadrant, and looked at the characteristics of
bacterial colonies growing. By using multiple samples which are
the main raw materials of fish (mucus and gills) and also
processed fish products such as fish balls, fish and pempek
somay. Results obtained colonies have diverse forms such as
rounded shape looks milky white color, small spots, filamentous,
branching round, rounded edges raised, rounded edge of the
waves, spread irregularly, such as mountains, filaments, filiform
and convex shapes.

Keywords : Colonies of bacteria, Isolation, microorganisms,


Round

PENDAHULUAN
Mikroorganisme terdapat dimana-mana. Mereka dapat ditemukan di tanah,
udara, air, makanan, limbah, bahkan di permukaan tubuh. Singkatnya, setiap area
dari lingkungan kita penuh dengan mikroba. Mikroba atau bakteri adalah
organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan
organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler
(bersel satu), prokariota atau prokariot, tidak mengandung klorofil, serta
berukuran mikroskopik (tidak terlihat oleh kasat mata).
Pertumbuhan mikroorganisme di alam dapat diketahui dengan pengambilan
mikroorganisme tersebut di alam yang kemudian ditumbuhkan di dalam suatu
medium buatan yang disebut dengan isolasi. Dalam mengisolasi mikroorganisme
baik mikroorganisme tanah, air, dan udara harus memperhatikan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi proses isolasi tersebut.
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan
murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan
dari satu sel tunggal (Pelczar, 1986). Biakan murni diperlukan karena semua
metode mikrobiologis yang digunakan dalam menelaah dan mengidentifikasi
mikroorganisme memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam
mikroorganisme saja.
Jika sel-sel tersebut tertangkap oleh media padat pada beberapa tempat
yang terpisah,maka setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang
menjadi suatu koloni yang terpisah, sehingga memudahkan pemisahan
selanjutnya. Bila digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit dipisahkan secara
individu karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal di tempatnya. Akan tetapi bila
sel-sel itu dipisahkan dengan cara pengenceran, kemudian ditumbuhkan dalam
media padat dan dibiarkan membentuk koloni, maka sel-sel tersebut selanjutnya
dapat diisolasi dalam tabung-tabung reaksi atau cawan petri yang terpisah
(Sutedjo, 1996).
Ada dua teknik yang sering digunakan untuk memperoleh biakan murni,
yaitu cawan gores dan cawan tuang. Namun yang digunakan dalam praktikum ini
adalah teknik cawan gores dengan metode kuadaran. Kedua metode ini didasarkan
pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sehingga individu spesies
dapat dipisahkan dari spesies lainnya.
Adapun dilakukannya praktikum kali ini yaitu untuk
mengetahui cara mengisolasi bakteri dari ikan dengan
menggunakan metode penggoresan kuadran, serta mengamati
ciri-ciri koloni bakteri yang tumbuh. Dengan menggunakan
beberapa sampel yaitu bahan baku utama adalah ikan (lendir
dan insang) dan juga produk olahan ikan seperti bakso ikan,
somay ikan dan pempek.
METODOLOGI
Praktikum dengan materi isolasi bakteri lingkungan akuatik dilaksanakan
pada hari rabu tanggal 15 April 2015 mulai pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di
laboraturium teknologi pengolahan hasil perikanan (TPHP) Jurusan Perikanan,
Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Alat-alat yang digunakan pada praktikum isolasi bakteri dari ikan dan
produk olahannya yaitu terdiri dari bunsen (pembakar spirtus), korek api,
cawan petri, cawan porselin, batang lup inokulasi (Ose), inkubator, alat
bedah, pipet tetes, penyemprot, masker, spidol, cling warp atau
alumunium foil dan alat tulis. Sedangkan untuk bahan
menggunakan media TSA (Tryptic Soy Agar) dengan takaran 4
gram, bahan baku ikan (lendir dan insang), aquades sebanyak
100 ml dan produk olahan ikan yang sudah dihancurkan seperti
somay ikan, bakso ikan dan pempek.
Dalam melakukan percobaan ini ada hal utama yang harus diperhatikan
yaitu mensterilkan tangan dan sekeliling tempat percobaan dengan penyemprot
yang berisi alkohol, bila perlu menggunakan masker agar tidak terkontaminasi
saat praktikum berlangsung. Kemudian, hancurkan sampai halus bahan baku yang
telah dibawa oleh masing-masing kelompok dan masukkan ekstraknya ke dalam
cawan poselin. Setelah siap, beri tanda pada bagian bawah cawan perti dengan
spidol agar mempermudah saat proses penggoresan kuadran berlangsung.
Nyalakan bunsen kemudian bakar jarum Ose, hal ini bertujuan untuk mensterilkan
jarum Ose dari kontaminasi bakteri luar.
Setelah disterilkan, pindahkan jarum Ose tersebut secara aseptik satu lup
air sampel pada sektor 0 dan goreslah agak rapat secara bolak-balik pada
permukaan agar. Disterilisasikan kembali jarum Ose tersebut dan goreskan
kembali ke sektor 0 disusul gerakan keluar sektor I, lanjutkan goresan sampai
sektor I penuh terisi goresan yang tidak bertumpang tindih. Ulangi langkah
tersebut untuk mengencerkan biakan dari sektor I ke sektor II dan sektor II ke
sektor III, bungkus cawan menggunakan cling warp atau alumunium foil dengan
rapat kemudian inkubasikan pada inkubator selama 24 jam pada suhu ruang.
Hasil penggoresan pada cawan agar setelah diinkubasikan pada suhu ruang
selama 24-48 jam menghasilkan koloni-koloni terpisah, pemisahan koloni dapat
terjadi disektor mana saja kecuali sektor 0, bergantung pada jumlah sel yang
terkandung dalam inokulum.
Prosedur dalam praktikum isolasi bakteri dari ikan dan produk olahan ikan
dengan menggunakan metode cawan gores, sebagai berikut :

Bahan baku dihancurkan pada cawan porselin

Jarum Ose dipanaskan

Sterilkan tempat dengan alkohol

Encerkan bahan dengan aquades

Goreskan agar sampai ke sector III (dekat Bunsen)

Masukkan ke dalam inkubator

Amati dan hitung koloni bakteri yang tumbuh

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil perhitungan koloni bakteri dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Hasil Inkubasi Isolasi Bakteri Pada Ikan dan Produk Olahan Ikan kelas A
Koloni yang tumbuh
Asal Jumlah Bentuk
Kelompok Gambar Ciri-ciri
sampel bakteri bakteri
(sketsa) koloni
1 Siomay 57 Bulat Bulat, warna
ikan putih susu,
bintik kecil

9 Bulat tepi Bulat tepi


timbul timbul, warna
putih susu

27 Filamen Berserabut,
bercabang

2 Siomay 45 Bulat Bulat, warna


ikan putih susu,
bintik kecil

13 Konveks Timbul,
berwarna
putih susu

3 Bakso 57 Bulat Bulat, warna


ikan putih susu,
bintik kecil

9 Konveks Timbul,
berwarna
putih susu

4 Bakso 43 Bulat Bulat, warna


ikan putih susu,
bintik kecil

4 Filamen Berserabut,
bercabang

10 Konveks Timbul,
berwarna
putih susu

5 Pempek 25 Bulat Bulat, warna


ikan putih susu,
bintik kecil
9 Filamen Berserabut,
bercabang

10 konveks Timbul,
berwarna
putih susu

6 Pempek 9 Bulat Bulat, warna


ikan putih susu,
bintik kecil
12 Bulat tepi Bulat tepi
timbul timbul, warna
putih susu

4 Konveks Timbul,
berwarna
putih susu

Tabel 2. Hasil Inkubasi Isolasi Bakteri Pada Ikan dan Produk Olahan Ikan kelas B
Koloni yang tumbuh
Asal Jumlah Bentuk
Kelompok Gambar Ciri-ciri
sampel bakteri bakteri
(sketsa) koloni
1 Lendir 288 Bulat Bulat, warna
Ikan Lele putih susu,
bintik kecil

6 Bulat tepi Bulat tepi


bergelomb bergelombang,
ang warna putih
susu, bintik
kecil
1 Konvex Timbul, warna
putih susu

2 Filiform Berwarna putih


susu,
bergelombang
2 Lendir 200 Bulat Bulat, warna
Ikan Lele putih susu,
bintik kecil

4 Bulat tepi Bulat,


berserabut berserabut,
warna putih
susu
4 Bulat tepi Bulat tepi
timbul timbul, warna
putih susu

8 Bercabang Bercabang,
berserabut

2 Filamen Bercabang,
berserabut

3 Insang 11 Bulat Bulat, warna


Ikan Lele putih susu,
bintik kecil

6 Filamen Bercabang,
berserabut

1 Bercabang
Bercabang,
berserabut

1 Tumbuh Menjorok ke
ke dalam dalam media
media

4 Insang 98 Bulat Bulat, warna


Ikan Lele putih susu,
bintik kecil
2 Filamen Bercabang,
berserabut

1 Konveks Timbul, warna


putih susu

1 Timbul timbul

1 Datar Datar lurus

5 Usus 28 Bulat Bulat, warna


Ikan Lele putih susu,
bintik kecil

2 Tidak Bulat, seperti


teratur duri

6 Usus 19 Bulat Bulat, warna


Ikan Lele putih susu,
bintik kecil

1 Gunung Seperti gunung

1 Konveks Timbul,
berwarna putih
susu

1 Menyebar Menyebar
tidak tidak
teratur beraturan,
warna putih
susu
Dari data yang telah diperoleh pada kedua tabel tersebut
yaitu pada tabel 1. Hasil isolasi bakteri pada ikan dan produk
olahan milik kelas A memiliki beberapa koloni bakteri yang
tumbuh. Pada masing-masing kelompok hampir semua memiliki
koloni bakteri bentuk bulat yang bercirikan warna putih susu dan
berbintik kecil. Kelompok 1 dengan bahan baku somay ikan
memiliki bakteri bulat sebanyak 57, bulat tepi timbul 9 dan
filamen 27. Kelompok 2 dengan bahan baku yang sama memiliki
koloni bakteri bentuk bulat sebanyak 45 dan konveks 13.
Kelompok 3 menggunakan bahan baku bakso ikan yang memiliki
bentuk bulat sebanyank 57 koloni bakteri dan 9 konveks.
Kelompok 4 dengan bahan baku yang sama memiliki 43 koloni
bakteri bulat, 4 filamen dan 10 konveks. Pada kelompok 5
menggunakan bahan baku olahan terakhir yaitu pempek ikan
dengan memiliki koloni bakteri bulat sebanyak 25, bentuk
filamen 9 dan bentuk konveks 10 koloni bakteri. Serta untuk
kelompok terakhir dengan bahan baku yang sama memiliki
bentuk koloni bulat sebanyak 9, bulat tepi timbul sebanyak 12
dan 4 konveks. Dari keenam kelompok tersebut yang paling
banyak memiliki jumlah koloni bakteri yaitu pada kelompok 1
dengan 93 jumlah koloni bakteri.
Untuk tabel 2. Hasil isolasi bakteri pada ikan dan produk
olahan milik kelas B tidak berbeda jauh dengan hasil milik kelas
A, hanya saja bahan baku yang digunakan adalah ikan (lendir
dan insang), jumlah bakteri yang semakin banyak dan juga jenis
koloni bakteri yang tumbuh bertambah. Jenis koloni bakteri yang
paling dominan pada kelas B yaitu bakteri bentuk bulat yang
bercirikan warna putih susu dan berbintik kecil. Ada beberapa
bentuk bakteri lain yang terdeteksi seperti bentuk bulat tepi
bergelombang, filiform, bulat tepi berserabut, bercabang,
tumbuh ke dalam media, datar, tidak teratur, gunung dan bentuk
menyebar tidak teratur hal ini dapat terjadi karena media telah
terkontaminasi bakteri dari luar.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat ditarik
kesimpulan yaitu untuk mengisolasi bakteri dari ikan dan produk
olahan ikan dengan metode cawan gores (kuadran) dapat
dilakukan dengan mudah oleh praktikan sesuai prosedur yang
telah dijelaskan sehingga menghasilkan berbagai jenis koloni
bakteri dan jumlah yang beragam pada masing-masing
kelompok. Serta ciri-ciri pada koloni bakteri yang tumbuh selama
inkubasi 24 jam yaitu tampak warna putih susu, bintik kecil,
berserabut, bulat, bercabang, bulat tepi timbul, bulat tepi
gelombang, menyebar tidak beraturan, seperti gunung dan
masih banyak lagi.
Pada saat berlangsungnya praktikum diharapkan agar
asleb dapat membimbing praktikannya dengan baik,
menjelaskan materi dengan detail, menanyakan jika ada yang
kurang paham, serta memberikan kritik yang membangun untuk
hasil laporan supaya laporan selanjutnya menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1964. Dasar dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan

Hadioetomo, RS. 1993. Mikrobiologi dasar dalam praktek: Teknik dan prosedur
dasar laboratorium. Gramedia pustaka utama. Jakarta.
Pelczar. (1986). Definisi Kultur Murni.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta

Waluyo. (2007). Pengamatan Bakteri Dapat Dilakukan Secara Individual.


Universitas Brawijaya. Malang

Zubaidah, Elok. 2006. Mikrobiologi umum. Universitas Brawijaya. Malang


LAMPIRAN

Gambar 1. Alat dan Gambar 2.


Bunsen
bahan

Gambar 3. Alat bedah dan Gambar 4. Jarum Ose disterilisasikan


Alumunium foil pada Bunsen

Gambar 5. Proses penggoresan Gambar 6. Agar siap diinkubasi


cawan kuadran

Anda mungkin juga menyukai