OLEH :
KELOMPOK 7
DOSEN PENGAMPU :
Dr. I . G A Alit Suryawati. S.Sos. MSi
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Laporan ini
merupakan hasil karya penulis dalam mata kuliah Sistem Sosial Indonesia yang berjudul Saling
Ketergantungan Dalam Teori Interaksi.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan maupun dari segi isinya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk
menyempurnakan laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kepada penulis khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia
yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan,
secara ekterm manusia akan mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi.
Interaksi sosial bisa didefinisikan sebagai hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok individu yang lainnya. Interaksi sosial merupakan
bentuk dari dinamika sosial budaya yang ada didalam masyarakat. Dengan demikian, dengan
interaksi sosial akan memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan didalam masyarakat yang
akan membentuk hal-hal yang baru yang membuat dinamika masyarakat menjadi hidup.
Perubahan-perubahan ini akan terjadi sambung-menyambung dari generasi yang satu ke generasi
berikutnya sepanjang zaman. Interaksi sosial itu sifatnya dinamis. Dalam kenyataan sehari-hari
terdapat tiga macam cakupan interaksi dalam definisi interaksi sosial yaitu interaksi antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
2 Rumusan Ilmiah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan rumusan masalahnya sebagai
berikut :
a Apa pengertian dari interaksi?
b Apa syarat terjadinya suatu interaksi?
c Bagaimana sebuah interaksi dapat membuat sifat saling ketergantungan?
1 Tinjauan Umum
Teori saling ketergantungan sosial dimulai pada tahun 1990-an, ketika salah satu pendiri
sekolah psikologi aliran Gestalt, Kurt Koffka, menyatakan bahwa kelompok bersifat dinamik
dimana saling ketergantungan antara anggotanya dapat bervariasi. Salah seorang rekan Koffka,
Kurt Lewin, memperbaiki ide Koffka di tahun 1920 dan 1930-an, dan menyatakan bahwa:
1. inti dari kelompok adalah saling ketergantungan antara anggota yang akan
membuat kelompok menjadi "kesatuan yang dinamik" sehingga perubahan pada
anggota atau subkelompok akan merubah kelompok dan subkelompok yang lain.
2. pernyataan intrinsik dalam setiap anggota akan memotivasi perubahan mencapai
tujuan yang diinginkan oleh kelompok.
Pemikiran dasar teori saling ketergantungan sosial adalah jenis saling ketergantungan
yang disusun dalam situasi yang menentukan bagaimana individu berinteraksi satu sama lain,
dimana pada akhirnya menentukan hasil. Jadi, ketika tujuan individu mempunyai saling
ketergantungan yang positif, tindakannya akan mendorong keberhasilan orang lain.
Dalam situasi kerja sama, tindakan peserta menggantikan satu sama lain, peserta
menanggapi secara positif tindakan efektif peserta lain, dan anggotanya lebih terbuka dalam
memengaruhi satu sama lain. Ketika tujuan individu mempunyai saling ketergantungan yang
negatif, tindakannya akan menghalangi kesuksesan orang lain. Dalam situasi persaingan
tindakan peserta tidak akan menggantikan satu sama lain, peserta menanggapi secara negatif
tindakan efektif peserta lain, dan peserta menolak dipengaruhi oleh orang lain. Katika tujuan
individu bersifat independen, maka tindakannya tidak akan memengaruhi kesuksesan atau
kegagalan orang lain. Ketika tidak ada interaksi, terdapat sedikit penggantian, tanggapan
emosiaonal, atau pengaruh. Hubungan antara jenis saling ketergantungan sosial dengan pola
interaksi dapat diasumsikan dalam dua arah. Masing-masing dapat menyebabkan yang lainnya.
Pada akhir abad sembilan belas, banyak diadakan penelitian tentang saling ketergantungan
sosial. Penelitian ini berfokus pada pola interaksi yang terdapat dalam situasi kerja sama,
persaingan, dan individualistik dan hasil yang didapat. Saling ketergantungan yang positif
cenderung menghasilkan interaksi yang mendukung. Interaksi yang mendukung muncul ketika
setiap individu saling mendorong dan memfasilitasi untuk mencapai tujuan kelompok.
2.1.5
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://kpoplikemyoxygen.wordpress.com/2010/11/02/makalah-interaksi-sosial/
Diakses tanggal 12 Maret 2017
http://diyo-experience.blogspot.co.id/2013/12/makalah-tentang-interaksi-sosial.html\
Diakses tanggal 12 Maret 2017
http://roasliayuli26.blogspot.co.id/2014/03/saling-ketergantungan-sosial.html
Diakses tanggal 12 Maret 2017