STUDYLARAP
(LandAcquisitionandResettlementActionPlan)
PRESERVASIJALANBIHAKRUI
KABUPATENLAMPUNGBARAT
PROVINSILAMPUNG
Hal
I. PENDAHULUAN
1.1. LATARBELAKANG
1.2. TUJUAN
1.3. METODEPENDEKATAN
1.4. LINGKUPSTUDI
1.5. LOKASIPROYEK
1.6. DISKRIPSIPROYEK
II. HASILSURVEY
2.1. IDENTIFIKASIWARGATERKENAPROYEK
2.2. KONDISISOSIALEKONOMIWARGAYANGTERKENAPROYEK
2.3. HASILIDENTIFIKASIASETTERKENAPROYEK
2.4. PERSEPSIMASYARAKATTENTANGPROYEK
2.5. INFORMASIHARGAPASARTANAH
2.6. INFORMASIHARGABANGUNAN
2.7. INFORMASIHARGATANAMAN
III. KEBIJAKANRENCANAPENGADAANTANAH,RELOKASIDANPEMBERDAYAAN
3.1. DASARPENYUSUNANRENCANAPENGADAANTANAHDANPEMUKIMANKEMBALI
3.2. DASARDASARPERHITUNGANKOMPENSASI
3.3. KOMPENSASI
3.3.1. EstimasikompensasiLahan
3.3.2. EstimasiKompensasiBangunan
3.3.3. EstimasiBiayaTanamanyangTerkenaProyek
3.3.4. EstimasiBiayaAsetLainnyayangTerkenaProyek
3.3.5. EstimasiBiayaPengamananLahan
3.3.6. EstimasiKebutuhanSeluruhBiayaPembebasan
IV. KONSULTASIMASYARAKAT
4.1. PENDAHULUAN
4.2. MEKANISMESOSIALISASIDANKONSULTASI
4.3. CAKUPANSOSIALISASIDANKONSULTASI
4.4. PRAPLENORKPTP/LARAP
4.5. RAPATPLENORKPTKP/LARAP
V. KELEMBAGAANDANPROSEDURPENANGANANKELUHAN
5.1. KELEMBAGAAN
5.1.1. PanitiaPengadaanTanahKabupaten
5.1.2. Lembaga/TimPenilaiHargaTanah
5.1.3. ProsedurPenangananKeluhan
VI. PEMANTAUANDANPELAPORAN
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Melalui UU Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan menjelaskan
tujuan dari perlunya transportasi jalan itu sendiri yakni untuk mewujudkan lalu lintas
dan angkutan jalan dengan selamat , aman cepat, lancer, tertib dan teratur serta
nyaman dan efisien untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas
sebagai pendorong dan penggerak serta menunjang pembangunan nasional.
Ruas jalan Biha Krui tersebut akan di lebarkan mengikuti standart jalan nasional
dengan lebar 7 m dengan total Rumija 14m sehingga diperlukan tambahan lahan di
luar Rumija yang telah ada.
1.2 TUJUAN
Maksud dan tujuan dari pembentukan RK-PTPKP adalah :
1. Kegiatan ini mengumpulkan informasi tentang kondisi social ekonomi penduduk
yang tanahnya atau asset lainnya terkena pelebaran jalan dan mengetahui
persepsi dan aspirasi penduduk setempat atas kehadiran rencana proyek jalan
tersebut.
Adapun keluaran yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah Land Acquisition and
Resetlement Action Plan (LARAP) atau Rencana Kerja Pengadaan Tanah,
Pemukiman Kembali dan Pembinaan (RK-PTPKP).
Suvai sosial ekonomi yang akan dilakukan terhadap WTP peningkatan kapasitas
ruas jalan Biha Krui dilakukan dengan cara wawancara menggunakan daftar
pertanyaan yang terstruktur dan tidak tersetruktur yang dilakukan dari rumah ke
rumah..
Data sekunder yang akan diperoleh dari beberapa institusi seperti Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Lampung Barat, Bappeda Kabupaten Lampung Barat, BPN
Kabupaten Lampung Barat, Kantor Pajak Prathama Kotabumi dan institusi lain bila
diperlukan.
Analisa data akan dilakukan dengan metode statistic deskriptif yang dilengkapi
tabel. Uraian tentang persepsi masyarakat dan kebutuhan penduduk untuk
meningkatkan kondisi lingkungan dan kehidupan social ekonominya disajikan dalam
bentuk analisis kualitatif.
Sebagian besar masyarakat yang ada di sekitar proyek jalan Biha Krui
bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan dan sedikit dari mereka
yang bekerja sebagai pegawai dan sebagai pedagang.
Melalui identifikasi dilapangan terhadap tanah dan asset yang ada yang akan
terkena di proyek peningkatan jalan Biha Krui maka diperoleh data data
antara lain : tanah, bangunan, tanaman dan asset lainnya. Adapun hasil
identifikasi Tanah, bangunan, Tanaman dan Aset lainnya sebagai berikut :
Selain lahan yang terkena pembebasan maka juga ada beberapa asset lain
yang juga terkena pembebasan seperti pagar kayu ataupun pagar permanen
seperti ditunjukkan pada Table 2-3
1
PerkiraanberdasarkanhasilsurveyTeamLARAP,2010
Selain itu juga ada jenis asset lain yang terkena pembebasan lahan
seperti dilihat pada Table 2-4
Table 2-4
Data Aset Lain yang terkena Pembebasan3
Asset lain yang terkena yaitu tanaman yang dapat dilihat pada Tabel 2-5
Table 2-5
Data Aset Tanaman yang terkena Pembebasan4
2
PerkiraanberdasarkanhasilsurveyTeamLARAP,2010
3
PerkiraanberdasarkanhasilsurveyTeamLARAP,2010
4
PerkiraanberdasarkanhasilsurveyTeamLARAP,2010
Table 2-6
Harga Pasar Tanah Rata rata menurut informasi Desa
Table 2-7
Harga Pasar Tanah Rata rata menurut informasi Desa
Table 2-8
Harga Pasar Tanah Rata rata menurut informasi Desa
Table 2-8
Harga Pasar Tanah Rata rata menurut informasi Desa
Berikut ini harga untuk Penggantian Lahan yang didapat dari Kepala Desa
dengan menentukan harga terendah, harga tertinggi dan harga rata rata
sebagai berikut
Tabel 3.1
Dasar Harga Penggantian Lahan
Berdasarkan Harga Pasar terendan dan tertinggi
Untuk Jenis Tanah Darat5
No Nama Desa Harga (Rp/m) Harga Rata
Terendah Tertinggi (Rp/m)
A. Kec. Pesisir Tengah
1 Kelurahan Pasar Krui 150.000 500.000 325.000,
2 Pekon Kampung Barat 150.000 300.000 225.000
3. Pekon Seray 20.000 100.000 60.000
4. Pekon Way Redak 20.000 100.000 60.000
B. Kec. Krui Selatan
1 Pekon Pemerihan 30.000 40.000 35.000
2 Pekon Sukajadi 75.000 75.000 75.000
3 Pekon Lintik 20.000 100.000 60.000
4 Pekon Padang Haluan 34.000 42.000 38.000
5 Pekon Way Napal 34.000 50.000 42.000
6 Pekon Padang Raya 34.000 42.000 38.000
7 Pekon Way Suluh 100.000 150.000 125.000
8 Pekon Mandiri Sejati 34.000 42.000 38.000
9 Pekon Balai Kencana 100.000 150.000 125.000
5
Informasidandatahargaberdasarkanwawancaradanquestionerkepaladesa/Peratin
10
Untuk informasi harga pasar dari kepala desa yang behubungan dengan
tanah sawah sebagai berikut
Tabel 3.2
Dasar Harga Penggantian Lahan
Berdasarkan Harga Pasar terendan dan tertinggi
Untuk Jenis Sawah6
No Nama Desa Harga ((Rp/m) Harga
Terendah Tertinggi Rata
(Rp/m)
A. Kec. Pesisir Tengah
1 Kelurahan Pasar Krui 150.000 500.000 325.000
2 Pekon Kampung Jawa 10.000 20.000 15.000
3. Pekon Seray 25.000 150.000 87.500
4. Pekon Way Redak 25.000 150.000 87.500
B. Kec. Krui Selatan
1 Pekon Pemerihan 50.000 75.000 62.500
2 Pekon Sukajadi 80.000 80.000 80.000
3 Pekon Lintik 25.000 150.000 87.500
4 Pekon Padang Haluan 45.000 75.000 60.000
5 Pekon Way Napal 50.000 80.000 65.000
6 Pekon Padang Raya 45.000 75.000 60.000
7 Pekon Way Suluh 150.000 200.000 175.000
8 Pekon Mandiri Sejati 45.000 75.000 60.000
9 Pekon Balai Kencana 150.000 200.000 175.000
C Kec. Pesisir Selatan
1 Pekon Tulung Bamban 90.000 90.000 90.000
2 Pekon NR Tenembang 45.000 60.000 55.500
3 Pekon Sukarame 60.000 90.000 75.000
6
Informasidandatahargaberdasarkanwawancaradanquestionerkepaladesa/Peratin
11
Tabel 3.3
Perkiraan Harga Bangunan dan asset lain 7
No Keterangan Nilai (Rp) Satuan
1 Bangunan Permanen 1.700.000,-- Per m
2 Bangunan Kayu 800.000,-- Per m
3 Pagar Tembok 500.000,-- Per m
4 Pagar Kayu 75.000,-- Per m
5 Pagar Besi 550.000,-- Per m
Sumber :Hasil survey/wawancara team LARAP dengan warga setempat, 2010
7
Informasihargadariwawancaradenganwargasetempat.
12
3.3 KOMPENSASI
3.3.1 Estimasi Kompensasi lahan
Luas lahan yang diperlukan untuk membangun ruas jalan Biha Krui ini
seluas 829,01 m. Harga rata rata untuk seluruh desa berdasarkan harga
terendah dan harga tertinggi untuk harga pasar yang ada di semua desa
yang terlewatkan oleh proyek ini sebesar Rp 77.000,-- (untuk tanah darat).
Untuk tanah sawah yaitu 93.000,-- Untuk itu diperkirakan besar dana yang di
butuhkan untuk membebaskan lahan adalah sebesar lebih
kurang Rp 63.833.770,--
Tabel 3-5
Estimasi Biaya Penggantian Bangunan
Jalan Biha Krui, Lampung Barat, Provinsi Lampung
Jumlah Luas Harga Total
No Jenis Asset Yg Terkena satuan (Rp)
(m) (Rp)
A Perorangan
1. Bangunan Permanen 185,00 1.700.000 314.500.000
2. Bangunan Semi Permanen - -
3. Bangunan Non Permanen 36,25 800.000 29.000.000
4. Pagar Permanen 926.97 500.000 463.485.000
5. Pagar Semi Permanen - -
6 Pagar Non Permanen/Kayu 354,95 75.000 26.621.250
B Institusi
1 Pagar Tembok/Permanen 432,2 500.000 648.300.000
2 Pagar Besi 7,5 550.000 4.125.000
Total 1.486.031.250
.
8
Informasihargadariwawancaradenganwargasetempat.
13
Tabel 3-6
Estimasi Biaya Tanaman yang terkena proyek
Privasi jalan Biha Krui, Kabupaten Lmpung barat
Provinsi Lampung
No Nama Pohon Jumlah Harga Total
Satuan (Rp) (Rp)
1 Mangga 1 450.000 450.000
2 Kelapa 9 25.000 225.000
3 Nangka 1 150.000 150.000
4 Tangki 1 10.000 10.000
Jumlah 835.000
Tabel 3-7
Estimasi Biaya Aset Lain yang terkena proyek
Privasi jalan Biha Krui, Kabupaten Lampung barat
Provinsi Lampung
No Nama Pohon Jumlah Harga Total
Satuan (Rp) (Rp)
1 Rambu Lalu Lintas 10 500.000 5.000.000
2 Batas/Tugu Desa 7 3.000.000 21.000.000
3 Tiang Listrik 73 1.500.000 109.500.000
4 Tiang Telepon 31 1.500.000 46.500.000
5 Meteran PAM 1 5.000.000 5.000.000
6 Gardu Listrik 2 25.000.000 50.000.000
7 Gardu Telepon 1 25.000.000 25.000.000
Jumlah 262.000.000
14
Tabel 3-8
Estimasi Biaya Pembebasan Lahan
Privasi jalan Biha Krui, Kabupaten lampung barat
Provinsi lampung
Adapun detail dari rencana kerja, jadwal, penanggung jawab kegiatan dan
rincian biaya dapat dilihat pada Tabel 7-2
15
Ikut terlibatnya masyarakat yang terkena proyek preservasi jalan Biha Krui
dalam proses perencanaan dan pelaksanaan rencana penanganan (action
plan), untuk mengetahui bagaimana persepsi dan penerimaan mereka
terhadap rencana penaganan dampak akibat adanya proyek. Ketika saja
warga yang terkena asetnya berupa bangunan atau asset lainnya akan
timbul perubahan dan menimbulkan keluhan / complain. Oleh karena itu
sangat di perlukan suatu usaha untuk meminimalkan dampak dan
efektiviutas penyampaian keluhan dengan melibatkan warga terkena proyek
dalam setiap proses konsultasi. Dirjen Binamarga juga menjamin bahwa
informasi tentang proyek akan di informasikan kepada masyarakat
khususnya pada warga yang terkena proyek dan stakeholder lainnya
sebelum pelaksanaan proyek.
Proses sosialisasi yang informal awal telah dilakukan ketika Team LARAP
menentukan batas ruang milik jalan (Rumija) yang dibutuhkan berdasarkan
rencana desain dilakukan bersama survai awal pada tanggal 23 27
November 2010. Juga hal tersebut secara tidak langsung telah dilakukan
oleh pejabat setempat khususnya pada kepala desa (pratin) di lokasi proyek
16
Maksud pertemuan ini tidak lain adalah untuk memperoleh masukan serta
saran terkait dengan studi LARAP yang telah dilakukan serta untuk
memperoleh kesepahaman bersama mengenai rencana program dan
17
18
Ditjen Bina Marga melalui Project Management Unit (PMU) yang dibentuk
khusus untuk WINRIP, bertanggung jawab atas semua kegiatan pengadaan
tanah, ekternal monitoring dan semua hal yang perlu dilaporkan ke World
Bank. Pelaksanaan sub proyek menjadi tanggung jawab satuan kerja
(Satker) Pembangunan Jalan dan jembatan Propinsi Lampung.
Dalam pelaksanaan pengawasan sub proyek, PMU dan Satker akan dibantu
oleh Konsultan. Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagai mana telah
di ubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang
perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum, maka Pemerintah Kabupaten Lampung Barat telah memiliki Panitia
Pengadaan Tanah (PPT) yang telah di bentuk berdasarkan SK Bupati
Lampung Barat Nomor : B / 23/KPTS/01/2010 tentang Panitia Pengadaan
Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum
Kabupaten lampung Barat. PPT tersebut telah menetapkan Lembaga Penilai
Harga Tanah (terlampir)
19
20
21
22
Pada pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh tim secara internal
dan eksternal.
Secara internal Tim Monitoring dan Evaluasi internal akan dibentuk oleh
Pemerintah kabuoaten Lampung Barat pada saat pelaksanaan Rencana Kerja
(action plan) Pengadaan Tanah, Pemukiman Kembali dan Pemberdayaan akan
dimulai Tim ini berjumlah terdiri dari unsure Pemerintah Kabupaten Lampung Barat,
BAPPEDA, unsur masyarakat (WTP), unsur Perguruan Tinggi, atau unsur
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Tim Monitoring dan Evaluasi akan dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih secara
langsung oleh anggota tim, adapun tugas dari Tim tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
b. Masa penugasan Tim Monitoring Internal adalah full time selama kegiatan
pengadaan tanah dan pemukiman kembali berlangsung. Tim akan mempunyai
satu kantor secretariat sehingga memudahkan WTP yang akan menyampaikan
complain dan keluhan. Tim Monitoring dan Evaluasi, akan melakukan
koordinasi setiap bulan dengan Panitia Pengadaan Tanah, Bappeda dan
Proyek untuk mendiskusikan permasalahan dan kendala yang dihadapi
khususnya yang terkait dengan penyelesaian keluhan / keberatan WTP.
23
Pemantauan eksternal dilakukan 2 kali, yaitu pada saat sebelum konstruksi dimulai
dan pada tahap awal pengoperasian jalan untuk lalu lintas umum.
Adapun yang menjadi tugas tugas utama dari tim pemantau eksternal ini adlaah
sebagai berikut :
24
Jenis laporan pemantauan internal terdiri dari bulanan dan laporan akhir kegiatan.
a. Laporan Bulanan
Laporan bulanan ini dibuat oleh Ketua Tim Pemantauan dan disampaikan
kepada PMU, Bupati dan Proyek.
Sedangkan laporan pemantauan eksternal akan dibuat pada awal dan akhir
pelaksanaan konstruksi oleh tim yang akan dibentuk oleh Proyek..
25
2. Sosialisasi
Tujuan utama dari sosialisasi adalah memberi informasi kepada masyarakat,
khususnya masyarakat terkena dampak dan institusi / stakeholder terkait lainnya
tentang rencana proyek, mengetahui persepsi mereka dan untuk mendapatkan
masukan dari WTP.
Metode yang digunakan selama sosialisasi / konsultasi masyarakat antara lain
adalah : pertemuan public, wawancara perorangan atau kelompok dan
observasi lapangan.
Sosialisasi kepada warga yang akan terkena proyek sudah mulai dilaksanakan
sejak dilakukannya penentuan batas Rumija dan survey social ekonomi oleh
penyusun dokumen LARAP.
Kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan lebih intensif dan terus menerus oleh
PPT dan diharapkan melalui konsultasi dan sosialisasi yang intensif ini akan
memperlancar proses sosialisasi. Proses sosialisasi akan dilakukan mulai
antara bulan Juni Juli 2011 dimana kegiatan tersebut akan terdokumentasi
dalam bentuk berita acara.
Instansi yang bertanggung jawab adalh pihak Proyek dan Panitia Pengadaan
tanah.
Khusus untuk Kelurahan Pasar Krui akan di lakukan sosialisasi khusus
mengingat tingkat kepadatan yang tinggi dilokasi ini serta mempunyai dampak
yang besar terhadap kegiatan pembebasan karena harga lahan yang relative
sangat bervariasi serta merupakan daerah pertokoan.
26
4. Musyawarah
Musyawarah atau negosiasi dilaksanakan setelah diperolehnya hasil pengukuran
dan pematokan kepada warga yang lahannya akan terkena pelebaran jalan.
Pada tahap ini juga akan di informasikan rencana pembangunan secara lengkap
dan jelas termasuk jadwal pelaksanaannya. Demikian juga bila ada WTP sebagai
pemilik bangunan kios atau asset lain yang akan dipindahkan atau dimundurkan
juga akan di informasikan tentang rencana pemindahannya / pemunduran.
Bertepatan dengan saat ini juga dilakukan musyawarah untuk menentukan
bentuk dan nilai kompensasi serta mekanisme pelaksanaannya dalam bentuk
kesepakatan kesepakatan yang akan di tuangkan dalam bentuk berita acara
musyawarah / negosiasi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli Agustus 2011.
5. Pembayaran Kompensasi
Setelah ada kesepakatan mengenai besaran dan waktu pemberian kompensasi
maka Pemerintah Kabupaten melalui PPT akan melaksanakan pemberian
kompensasi baik itu tanah, bangunan atau asset lainnya baik itu berupa bentuk
asset perorangan ataupun institusi.
Pelaksanaan pemberian kompensasi akan berlangsung pada bulan September
Oktober 2011 dan penanggung jawab kegiatan ini adalah PPT Kabupaten.
27
28
No Aktivitas Jadwal
1. Persiapan penyusunan Dokumen LARAP,
yaitu survey awal, survey social ekonomi,
pembuatan rencana penanganan, diskusi Nov 2010 Mei 2011
dengan subdit Lingkungan/PMU, diskusi
dengan Pemkab Lampung Barat sampai
dengan rapat Pleno.
2 Fungsionalisasi Panitia Pengadaan Tanah Mei 2011
(PPT)
3 Sosialisasi Pengadaan Tanah dengan calon Jun- Jul 2011
WTP
4 Pengukutan dan pematokan bersama Jun Jul 2011
dengan calon WTP
5 Musyawarah Perhitungan Nilai Kompensasi Jul Agustus 2011
6 Pemberian Kompensasi Pengadaan Tanah Sep Oktober 2011
7 Pengurusan Sertifikasi WTP Tahun 2012
8 Pembongkaran Aset yang terkena Proyek Okt Nov 2011
9 Pemasangan Papan Nama Okt Nov 2011
10 Pelaporan Okt Nov 2011
11 Monitoring dan Pelaporan pelaksanaan Mei Nov 2011
Program
29
Gambar2.BAGANALIRMEKANISMEPENYAMPAIANKELUHANDANKOMPLAIN
MekanismePenangananPersetujuandanPenolakan MekanismePenangananKelurahanterhadappelaksanaan
PMU Kompensasi LARAP
WINRIP Proses(mengacupadaperpres36/2005&65/2006) Proses
TeamPembebasanTanah Bappeda
WTP Bappeda PimpinanProyek
PimpinanProyek TimMonitoring
Dalam12hari
M
Diskusi InvestigasiolehBappeda Kerja
O
danPimpro
N
I
TidakSetuju Setuju
T
DiskusidenganWTP
O
R TidakSetuju Bupati/Walikota Pembayaran
I Kompensasi Persetujuandengan
Tidak Setuju Gubernur
N
WTP
G TidakSetuju Menteridalam
Negeri
PublikasiPenganganan
Masalah
PencabutanHakatas
LahanolehPresiden
Pelaksanaan
Tanah 5 m
26 8+550-8+600 - -
27 8+600-8+700 Warung (P) 1,5 m 8+650 Tiang Listrik 1 unit 8+650
Tanah 3 m
28 8+700-9+100 - Tiang Telkom 1 unit 9+100
29 9+100-9+300 Tanah Makam 15 m 9+200
Rumah (P) 3,5 m 9+250 Pagar Rmh (NP) 10,5 m 9+250
Tanah 3,5 m Tanah 3,5 m
30 9+300-9+450 Pagar Rmh (NP) 9 m 9+450 -
Tanah 3 m
31 9+450-9+950 Pagar Rmh (NP) 18 m 9+750 Pagar Rmh (NP) 10,5 m 9+750
Tanah 6 m Tanah 3,5 m
Bangunan Masjid 15 m 9+750
Nurul Aula (P)
Tanah 15 m
32 9+950-10+050 - Tiang Listrik 1 unit 10+000
33 10+050-10+200 Pagar Rmh (NP) 13,5 m 10+100 -
Tanah 4,5 m
34 10+200-10+500 - -
35 10+500-11+000 Pagar Rmh (NP) 9 m 10+550 -
Tanah 3 m
36 11+000-11+200 Pagar Rmh (NP) 9 m 11+150 Tiang Listrik 1 unit 11+100
Tanah 3 m
37 11+200-11+500 Pagar Rmh (NP) 10,5 m 11+300 Pagar Rmh (NP) 13,5 m 11+300
Tanah 3,5 m Tanah 4,5 m
Masjid Azkia 10 m 11+310 Pagar Rmh (NP) 10,5 m 11+310
Tanah 10 m Tanah 3,5 m
Tanah 7 m
Rambu LL 1 unit 15+250 Rumah (P) 3,5 m 15+100
Tanah 4 m
- Tiang Listrik 1 unit 15+100
- Warung(P) 2,00 m 15+150
-
48 15+100-15+250 - -
49 15+250-18+800 Tugu Bts Desa 1 pasang 15+350 Tiang Listrik 1 unit 15+275
Balai Kencana
Pagar Rmh (P) 12 m 15+400
Tanah 4 m
Masjid 15 m 15+550 Tiang Listrik 1 unit 15+450
Tanah 15 m
Warung Kayu 3 m 15+575 Pagar Rmh (NP) 12,5 m 15+450
Tanah 3 m Tanah 4,25 m
Pagar Rmh (P) 13,5 m 16+350 Pagar Sekolah 40 m 16+100
Tanah 4,5 m Way Suluh
Tanah 20 m
- Pagar Rmh (NP) 10,5 m 16+275
3,5 m
- Tiang Listrik 1 unit 16+275
- Tiang Listrik 1 unit 16+350
- Tiang Listrik 1 unit 16+375
- Tiang Listrik 1 unit 16+400
- Tiang Listrik 1 unit 16+450
- Tiang Listrik 1 unit 16+500
- Pagar (P) 2 21 m 16+550
Rumah 7,5 m
Tanah 7,5 m
Tembok (P) 20 m 16+750 Tiang Listrik 1 unit 16+550
Tanah 5 m
Pagar Rmh (P) 12 m 17+350 Tiang Listrik 2 unit 16+725
Tanah 4 m
Warung (P) 2 m 17+450 Pagar Rmh (P) 12,3 m 16+775
Tanah 4,2 m
Pagar Rmh (P) 11,25 m 17+750 Pagar Rmh (NP) 15 m 16+775
Tanah 3,5 m Tanah 5 m
Tiang Listrik 1 unit 16+800
Pagar Rmh (P) 14,25 m 18+250 Warung (P) 2,5 m 18+350
Tanah 4,5 m Tanah 4 m
Pagar Mushala 30 m 18+300 Tiang Listrik 1 unit 18+575
Alfajar
Tanah 10 m
Pagar Rmh (P) 11,25 m 18+750 Tiang Listrik 1 unit 18+650
Tanah 3,25 m
- Tiang Listrik 1 unit 18+700
- Tiang Listrik 1 unit 18+750
50 18+800-19+350 Pagar Rmh (P) 13,87 m 18+950 Tiang Listrik 1 unit 18+850
Tanah 4,6 m
Pagar(P),2 Rumah 24,75 m 19+050 Tiang Listrik 1unit 18+875
Tanah 8,26 m
Pagar (P),2 Rmh 22,5 m 19+100 Tiang Listrik 1 unit 18+925
Tanah 7,25 m
Pagar Kayu 10,8 m 19+150 Tiang Listrik 1 unit 18+975
Tanah 3,6 m
Pagar Rmh (NP) 12 m 19+250 Warung (P) 2,5 m 18+900
Tanah 4 m
Pagar Rmh (P) 9 m 19+300 Pagar Rmh (P) 10,5 m 18+950
Tanah 3 m Tanah 3,25 m
- Tiang Listrik 1 unit 18+950
- Pagar Kayu (NP) 12,4 m 19+050
Tanah 4,12 m
- Tiang Listrik 1 unit 19+050
- Tiang Listrik 1 unit 19+150
- Rumah (P) 3 m 19+250
Tanah 3 m
- Tiang Listrik 1 unit 19+250
- Toko 2,5 m 19+250
Tanah 4 m
- Pagar (P),4 75 m 19+300
Rumah
Tanah 25 m
- Tiang Listrik 1 unit 19+300
- 2 Rumah 7,5 m 19+350
Tanah 7,5 m
- Tiang Listrik 1 unit 19+350
51 19+350-20+400 Bts.Ds Lintik 1 pasang 19+400
Pagar Masjid 45 m 19+400
Tanah 15 m
Pagar Rmh (P) 9,75 m 19+450 Pagar Rmh (P) 9 m 19+450
Tanah 7,5 m
Kios 2 m 23+850 2 Pagar Rmh (P) 22,5 m 24+750
Tanah 7,5 m
3 Pagar Rmh (P) 27 m 23+850 Pagar(P) 15 m 24+850
Tanah 9 m Kejaksaaan
Negeri Krui
Tanah 5 m
T.Telkom 1 unit 23+875 T.Telkom 1 unit 24+850
T.Telkom 1 unit 24+200 Pagar Kodim Krui 15 m 24+950
T.Telkom 1 unit 24+250 T.Telkom 1 unit 24+950
T.Telkom 1 unit 24+300 Pagar Rmh (P) 8,25 m 24+975
Pagar Rmh (P) 9 m 24+375 Tiang Listrik 1 unit 25+000
Tanah 3 m
Pagar Rmh (P) 9,75 m 24+450 -
Tanah 3,25 m
T.Telkom 1 unit 24+525 -
2 Pagar(P) 18,75 m 24+525 -
Tanah 6,25 m
T.Telkom 2 unit 24+550 -
T.Telkom 1 unit 24+700 -
5 Pagar Rmh (P) 37,5 m 24+700 -
Tanah 12,5 m
Pagar Rmh (P) 9 m 24+750 -
Tanah 3 m
Gapura Ktr. Camat 1 unit 24+950 -
Rambu LL 1 unit 24+950 -
2 Pagar Rmh (P) 15 m 25+025 -
Tanah 5 m