Adipura,Makassar
ARTIKEL PENELITIAN
Abstrak
Latar belakang : Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bidang kajian
dalam ilmu kesehatan masyarakat yang memfokuskan kajian dalam ilmu kesehatan
masyarakat pekerja baik sector formal maupun informal. Di tempat kerja, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja seperti: faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis
dan faktor psikologis.1 Semua faktor tersebut dapat menimbulkan gangguan terhadap suasana
kerja dan berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan kerja Pembangunan yang semakin
meningkat, otomatis disertai dengan peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif.
Aktifitas manusia sangat erat hubungannya dengan gerak fungsional dimana dalam
melakukan gerak, faktor fisik menjadi faktor yang mendominasi. Gaya hidup modern yang
dianut sebagian besar masyarakat Indonesia sangat memungkinkan suatu gangguan penyakit,
bagi yang bekerja dalam posisi duduk, berdiri yang lama, aktivitas-aktivitas yang berlebihan
dengan posisi yang tidak sesuai dapat juga menjadi faktor timbulnya nyeri Nyeri punggung
bawah atau low back pain adalah perasaan nyeri di daerah lumbasakral dan sakroiliakal, nyeri
punggung bawah ini sering disertai penualaran ke tungkai sampai kaki. Keluhan low back
pain ini ternyata menempati urutan kedua tersering setelah nyeri kepala. 2 Di Amerika Serikat
lebih dari 80% penduduk pernah mengeluh low back pain dan di Indonesia ia merupakan
masalah kesehatan yang nyata. Prevalensi nyeri punggung bawah pada pemandu seperti supir,
pengendara sepeda motor, atau penarik becak lebih tinggi berbanding pekerjaan pekerjaan
lain, berdasarkan suatu studi penelitian, menunjukkan masalah nyeri punggung bawah yang
timbul akibat duduk lama menjadi fenomena yang sering terjadi saat ini. Nyeri punggung
bawah merupakan penyebab utama disabilitas okupasional di dunia dan penyebab utama
hilangnya hari kerja. Keluhan low back pain (LBP) pada pengemudi diakibatkan karena
beberapa stressor seperti faktor demografi, faktor desain fisik kendaraan, faktor pekerjaan dan
faktor lingkungan.1
[Type text]Page 1
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional melalui proses walk through survey. Data yang digunakan berupa kebiasaan
responden dan data faktor-faktor pencetus LBP, seperti faktor fisik dan status kesehatan
pekerja yang memungkinkan terjadinya LBP. Data pengukuran adanya kecenderungan nyeri
atau pegal-pegal pada daerah pinggang dan punggung dengan menggunakan check list.
Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di Hotel Adipura, Makassar
dengan gejala nyeri atau pegal-pegal pada punggang bawah atau bagian pinggang yang
berlangsung saat melakukan pekerjaan. Distribusi sampel penelitian berdasarkan jenis
pekerjaan yang dilakukan didapatkan hasil 3 dari 10 karyawan mengalami keluhan pegal-
pegal pada punggung belakang bagian bawah
Hasil : Prevalensi nyeri sendi, menunjukkan bahwa 3 dari 10 responden yang bekerja sebagai
karyawan hotel Adipura mengalami keluhan ini. Pada penelitian kali ini didapatkan bahwa
terdapat hubungan prevalensi Low back pain yang terjadi pada pekerja yang berprofesi
sebagai karyawan hotel (supir/driver) dengan faktor ergonomis dan faktor fisik yang terdapat
pada pasien. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan banyak pekerja yang merasakan
keluhan nyeri punggung bawah sejak awal masa kerja. Rasa nyeri kemudian hilang ketika
para supir sudah beristirahat. Karena dengan beristirahat rasa nyeri sudah hilang, maka petani
menganggap rasa nyeri menjadi hal yang biasa, sehingga semakin lama masa kerja para supir
maka rasa nyeri menjadi hal yang biasa.
[Type text]Page 2
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
Kata Kunci : karyawan hotel, driver, Faktor Ergonomis, Low Back Pain.
[Type text]Page 3
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
[Type text]Page 4
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
dalam keluarga tidak ada Riwayat penyakit Berdasarkan hasil penelitian yang
kronis seperti hipertensi dan diabetes berdasar pada Hazard yaitu faktor
melitus tidak ada Keluhan penyakit lain ergonomis yang ditinjau dari segi posisi, 1
tidak ada yang berhubungan dengan dari 3 responden yang mengalami low
pekerjaan sebagai driver hotel Adipura. back pain didapatkan bahwa pasien ini
selalu bekerja dengan posisi statids dan
Dalam kesehariannya, pasien
jangka waktu lama yang dilakukan lebih
adalah seorang driver hotel Adipura.
dari 10 menit dan kebiasaan mengangkat
Pasien bekerja dari hari Senin-Sabtu,
beban dengan berat >5kg.
bekerja dari jam 08.00 - 20.00 atau sekitar
12 jam dalam sehari dengan waktu istirahat Prevalensi LBP yang didapatkan
sekitar 1 jam di tempat kerja. Pasien sering dari responden sebesar 50%. Faktor yang
mempertahankan posisi duduk yang statis dominan berpengaruh dalam LBP berupa
dan lama dengan berat beban tubuh untuk faktor ergonomis yaitu postur dan posisi
keseimbangan, ditambah dengan pada saat bekerja. Pasien bekerja selama
membongkok untuk mengangkat barang- 12 jam dalam sehari dan fasilitas yang
barang yang dilakukan berulang kali. digunakan pada kasus ini adalah pasien
melakukan pekerjaannya sebagai driver
Pasien melaporkan bahwa mereka
hotel Adipura.
sedang aktif bekerja pada saat survei.
Pajanan tekanan biomekanik dilaporkan Dari 10 orang responden yang
kepada peneliti dengan ya atau tidak, pada diwawancarai yaitu sebanyak 3 responden
lima item diadaptasi dari kuesioner survei (30%) yang mengalami LBP sedangkan
penduduk: '' Selama kehidupan profesional responden yang tidak mengalami keluhan
seluruh Anda, apakah Anda (pasien) harus low back pain (nyeri punggung bawah)
secara teratur 1) mengangkat atau yaitu sebanyak 7 responden (70%).
membawa benda-benda berat , 2) menjaga Berdasarkan penelitian yang telah
sendi yang terkena Anda di posisi yang dilakukan pada karyawan yang mangalami
tidak nyaman, 3) bekerja dalam kendaraan low back pain tersebut, titik keluhan nyeri
bergetar atau dengan alat getar, 4) ulangi dan pegal-pegal yang dirasakan oleh
gerakan yang sama terus-menerus dan 5) pekerja adalah pada bagian punggung
bekerja pada kecepatan yang ditetapkan belakang dan daerah pinggang.
oleh mesin? ''.
[Type text]Page 6
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
[Type text]Page 7
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
yang statis dalam waktu lama yang dapat Keluhan ini dirasakan sebagai nyeri
menimbulkan efek kausa negatif dalam hal punggung yang dominan dirasakan oleh
kesehatan terutama pada keluhan pengemudi disamping keluhan nyeri
muskuloskeletal seperti nyeri otot, nyeri lainnya seperti yang terjadi di leher, bahu,
tulang belakang dan kram. Salah satu dan lutut.
keluhan muskuloskeletal yang sering Pengemudi/driver, diketahui
dialami oleh driver adalah low back pain memiliki risiko yang tinggi untuk
(LBP) yang merupakan nyeri pada mengalami LBP karena duduk yang terlalu
punggung bagian bawah yang dapat lama dan vibrasi dari mesin kendaraan
diakibatkan oleh berbagai sebab antara lain bermotor. Selain itu, kondisi kabin kemudi
karena beban berat yang menyebabkan otot yang sempit tidak memungkinkan bagi
otot yang berperan dalam pengemudi untuk menggerakkan anggota
mempertahankan keseimbangan seluruh tubuhnya secara leluasa, sehingga dalam
tubuh mengalami luka atau iritasi pada waktu yang lama dengan kondisi duduk
diskus intervertebralis. Terdapat faktor- statis. dan mobilitas yang terbatas, akan
faktor yang mempengaruhi keluhan LBP mengakibatkan cedera dan kekakuan pada
yaitu faktor individu seperti usia, jenis sendi dan tulang belakang. Studi prevalensi
kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok, mengenai LBP pada supir bus, supir truk,
dan peningkatan indeks massa tubuh dan pekerja yang duduk menetap
(IMT), faktor lingkungan seperti getaran terindikasi sekitar 81% di Amerika dan
seluruh tubuh, faktor pekerjaan seperti 49% di Swedia mengalami LBP selama
posisi kerja, lama kerja, desain tempat waktu kerjanya.12 Low back pain adalah
kerja, dan repetisi, dan faktor gerakan permasalahan kesehatan yang umum
tubuh. Keluhan low back pain (LBP) pada dimana 50%-70% orang memiliki
pengemudi diakibatkan karena beberapa kemungkinan mengalami nyeri punggung
stressor seperti faktor demografi, faktor bawah selama hidupnya.5,6
desain fisik kendaraan, faktor pekerjaan TANDA DAN GEJALA LBP
2
dan faktor lingkungan. Ruang kerja Keluhan LBP sangat beragam,
pengemudi biasanya hanya terbatas pada tergantung dari patofisiologi, perubahan
kabin kemudi yang tidak memungkinkan biokimia atau biomekanik dalam discus
adanya pergerakan tubuh yang leluasa. intervertebralis. Bahkan pola patofisiologi
Postur statis ini menyebabkan akumulasi yang serupa pun dapatmenyebabkan
ketegangan otot yang semakin memburuk. sindroma yang berbeda dari pasien. Pada
[Type text]Page 8
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
[Type text]Page 9
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
keluhan nyeri punggung sampai waktu yang lama dan dalam kondisi
umur 60 tahun, namun pada yang statis. Posisi duduk dalam
kenyatannya jenis kelamin jangka waktu yang lama dan dalam
seseorang dapat mempengaruhi keadaan yang statis akan sangat
timbulnya keluhan LBP, karena membebani tulang punggung
pada wanita keluhan ini lebih bawah dan akan menimbulkan rasa
sering terjadi misalnya pada saat pegal dan lelah pada area pinggang,
mengalami siklus menstruasi, hal ini akan diperberat ketika
selain itu proses menopause juga pengemudi duduk dengan posisi
dapat menyebabkan kepadatan yang salah atau tidak sesuai postur,
tulang berkurang akibat penurunan maka akan terjadi ketegangan pada
hormon estrogen, sehingga otot-otot daerah pinggang, sehingga
memungkinkan terjadinya LBP. rasa lelah akan muncul dengan
3. Merokok
cepat, dan jika terus berulang
Dalam laporan resmi World
dengan kondisi tersebut, maka
Health Organization (WHO),
nyeri akan muncul.
jumlah kematian akibat merokok
5. Faktor lingkungan
tiap tahun adalah 4,9 juta orang per Faktor lingkungan yang
tahunnya. Hubungan yang paling berpengaruh dan
signifikan antara kebiasaan berhubungan erat dengan tugas
merokok dengan keluhan otot pengemudi/driver adalah getaran
pinggang, terutama untuk pekerjaan yang dirasakan oleh seluruh tubuh,
yang memerlukan pengerahan otot, yang berasal dari sumber mesin
karena nikotin pada rokok dapat yang dimiliki kendaraan bermotor.
menyebabkan berkurangnya aliran Hal ini dijelaskan bahwa frekuensi
darah ke jaringan. Selain itu, getaran diluar ambang batas
merokok dapat pula menyebabkan toleransi tubuh yaitu di atas 4 Hz
berkurangnya kandungan mineral dapat mempengaruhi beberapa
pada tulang sehingga menyebabkan organ seperti dinding perut dan
nyeri akibat terjadinya keretakan dada atau gangguan tulang, otot
atau kerusakan pada tulang. dan jaringan ikat bagian punggung.
4. Faktor pekerjaan
PATOFISIOLOGI LBP
Faktor pekerjaan (work
Patofisiologi yang dapat
factors) yaitu duduk dalam jangka
menjelaskan keluhan nyeri punggung
[Type text]Page 10
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
bawah ini dimulai karena respon tubuh Pada saat kedatangan kedua, sekitar
dengan mengeluarkan mediator inflamasi dua sampai empat minggu setelah
akibat faktor-faktor di atas, sehingga kunjungan pertama, dan keluhan belum
jaringan otot atau tulang yang cedera membaik, maka pertimbangkan pemberian
memicu pengeluaran sitokin pro inflamasi obat analgesik yang lebih kuat atau rujukan
yang akan menimbulkan persepsi nyeri. kepada spesialis atau subspesialis apabila
Mekanisme nyeri merupakan proteksi yang keluhan tulang belakang semakin parah. 7
bertujuan untuk mencegah pergerakan KETERBATASAN PENELITIAN
sehingga proses penyembuhan Penelitian ini tentunya tidak
dimungkinkan. Salah satu bentuk proteksi terlepas dari keterbatasan, adapun
adalah spasme otot, yang selanjutnya dapat keterbatasan dari penelitian ini adalah
menimbulkan iskemia. checklist yang dibuat hanya menentukan
Iritasi neuropatik pada serabut saraf hubungan penyakit akibat kerja, tapi tidak
dapat menyebabkan dua kemungkinan. dapat menentukan insidens, berat
Pertama, penekanan hanya terjadi pada ringannya penyakit dan prognosis
selaput pembungkus saraf yang kaya penyakit. Demikian pula untuk survey
TATALAKSANA LBP yang menilai faktor psikososial akibat
Pengobatan terhadap LBP dibagi kerja, diagnosisnya hanya bersifat
menjadi dua tahap yaitu pada kedatangan subjektif, tidak dapat diketahui kapan
pertama dan kedatangan kedua. Pada stressor muncul. Keterbatasan lainnya
kedatangan pertama, dilakukan edukasi adalah tidak dilakukan pemeriksaan yang
pada pasien untuk menghindari tidur menyeluruh terhadap seluruh responden,
terlalu lama dan segera melakukan aktifitas karena keterbatasan sarana pemeriksaan,
normal sehari-hari, sarankan kepada pasien dan keterbatasaan waktu penelitian. Untuk
untuk menghindari posisi membungkuk. menganalisis faktor terjadinya kasus
Selain itu, untuk menangani nyeri, penyakit atau keluhan lain perlu diketahui
diberikan NSAID seperti asetaminofen riwayat penyakit terdahulu dan riwayat
atau ibuprofen. Pertimbangkan pemberian pekerjaan di tempat lain yang mungkin
terapi opioid jangan pendek bila nyeri berhubungan dengan keluhan yang
semakin memburuk dan rujukan untuk dirasakan sekarang. 5
stabilisasi tulang dengan metode terapi Selain itu checklist yang hanya
fisik McKenzie. 7 terfokus pada faktor penyebab penyakit
akibat kerja, tidak memenuhi semua poin-
[Type text]Page 11
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
poin yang diperlukan untuk mendiagnosis kerja, faktor lingkungan dan faktor gerakan
penyakit dari keluhan yang dirasakan. tubuh.
Perlu penelitian yang lebih mendalam dan Selain menurunkan kualitas hidup,
pemeriksaan yang lebih lengkap untuk pasien dengan low back pain cenderung
dapat menilai secara keseluruhan penyebab memiliki produktivitas yang tidak optimal,
dari keluhan yang dirasakan oleh pekerja. 8 bahkan biasanya terlihat penurunan
KESIMPULAN kualitas dan hasil kerja serta bekerja
Nyeri punggung bawah atau LBP dengan waktu yang berkepanjangan.
adalah nyeri yang terbatas pada regio SARAN
lumbal, tetapi gejalanya lebih merata dan 1. Sebaiknya para driver sebelum
tidak hanya terbatas pada satu radiks saraf, memulai pekerjaannya melakukan
namun secara luas berasal dari diskus peregangan otot atau
intervertebralis lumbal. Nyeri punggung merelaksasikan otot-ototnya.
2. Sebaiknya para driver
bawah tersebut merupakan penyebab
mengkonsumsi air minum yang
utama kecacatan yang memengaruhi
cukup untuk melakukan
pekerjaan dan kesejahteraan umum.
aktivitasnya. 2
Keluhan LBP dapat terjadi pada setiap
orang, jenis kelamin, usia, ras, status
REFERENSI :
pendidikan dan profesi.
1. Muhammad Farras H. Faktor-
Berdasarkan pembahasan di atas,
Faktor yang Mempengaruhi
pengemudi/driver, adalah antara golongan
Kejadian Low Back Pain pada
yang berisiko terkena keluhan
Pengemudi Transportasi publik.
muskuloskeletal berupa low back pain
2015.vol 4.no 7. Fakultas
(LBP) yang diakibatkan oleh berbagai
Kedokteran Universitas Lampung
sebab yang menimbulkan trauma pada 2. Mei S, Sinaga, & Kalsum. Faktor-
vertebrae dan saraf di sekitarnya. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Disamping etiologi myogenik yang Keluhan Low Back Pain (Nyeri
menyebabkan kerusakan pada tulang, otot Punggung Bawah) Pada Supir Angkot
dan jaringan lunak pada tulang belakang, Rahayu Medan Ceria 103 Di Kota
terdapat berbagai faktor risiko yang Medan Tahun 2015. Universitas
[Type text]Page 12
Low Back Pain (LBP) Pada Karyawan (driver/supir) di Hotel
Adipura,Makassar
[Type text]Page 13