Anda di halaman 1dari 6

Kasus 6

Topik : Scabies

Tanggal Kasus : Agustus 2016

Presenter : dr. Fairuz Athiyyah

Tanggal Presentasi :

Pendamping : dr. Novieka Dessy M

Tempat Presentasi : RS Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso Banjarmasin

Objektif Presentasi : Keterampilan, Diagnostik, Anak

Deskripsi : Anak laki-laki, 12 tahun, gatal di sela jari

tangan dan pantat sejak setengah bulan lalu, tinggal di

asrama.

Tujuan : Diagnosis dan tatalaksana simptomatis dan

kausatif Scabies dan edukasi tindakan preventif

Bahan Bahasan : Kasus

Cara Membahas : Diskusi

Data Pasien : Nama Pasien : An. F

Data untuk bahan diskusi :

1. Diagnosis

Scabies

1
2. Riwayat Pengobatan

Belum pernah

3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :

a. Gatal di sela jari tangan dan pantat

b. Gatal dirasakan lebih berat saat malam hari

c. Pasien tinggal di pesantren

d. Beberapa temannya di pesantren juga mengalami keluhan serupa

g. Riwayat alergi makanan disangkal

4. Riwayat Keluarga

5. Lain-lain :

a. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Komposmentis

Vital Sign :N : 60 x/menit kuat angkat

RR : 18 x/menit

T : 36,6oC

Pemeriksaan Morfologi Kulit

Lokasi lesi : Sela jari tangan, pergelangan tanngan dan gluteus

Jumlah lesi : Multiple

Efloresensi Primer : Papul, vesikel, urtika

2
Efloresensi Sekunder : Krusta kehitaman

Ukuran : Miliar, lentikular

Bentuk : Polimorf, sirmukskripta

Susunan : Linier, serpiginous

Warna : Coklat kehitaman

Hasil Pembelajaran

1. Diagnosis Kerja

Scabies

2. Dasar Diagnosis (1,2)

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinik, dan pemerksaan

yang dilakukan. Dari anamnesis didapatkan bruntus bruntus kemerahan yang gatal

timbul pada sela kedua tangan, punggung tangan, dada, perut. Keluhan gatal

dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari. Pasien tinggal di asrama dan

riwayat orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan oleh ibu

pasien. Pasien dapat didiagnosis menderita penyakit skabies, dimana hal ini sesuai

dengan teori yang ada bahwa dengan ditemukannya 2 dari tanda 4 tanda kardinal

skabies maka diagnosis klinis dapat ditegakkan. Diagnosis ditegakkan jika ditemukan

2 dari 4 tanda kardinal yakni :

1. Pruritus nokturnal (gatal pada malam hari ) karena akitivitas tungau lebih

tinggi pada malam hari

3
2. Ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh keluarga,

sebagian tetangga yang berdekatan

3. Ditemukannya kanalikulus pada tempat predileksi yang berwarna putih atau

keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata rata panjang 1 cm,

pada ujung terowongan ditemukan papul dan vesikel.

4. Menemukan tungau. Merupakan hal yang paling diagnostik.

Dimana tanda kardinal yang ditemukan adalah pruritus nokturna, adanya orang di

sekitar pasien yang mengalami keluhan yang sama dan ditemukannya tungau pada

pemeriksaan mikroskopik.

3. Tatalaksana (1,2)

Terapi RS Bhayangkara :

- Krim permetrin 10%

- Cetirizine 1x1

Diagnostik :
- Darah Lengkap
- Pemeriksaan mikroskopis dari bahan pustul atau vesikula
Terapi :
Sistemik
- Antihistamin : Loratadin 1x 10 mg
- Antibiotik : Erythromycine 4 x 250-500 mg per hari
Topikal
- Sulfur presipitatum 2-5% dalam bentuk salep atau krim. dipakai 3-4 hari

berturut-turut
- Emulsi benzil benzoat 20-25% selama 24 jam

4
- Gama benzem heksaklorida 0,5-1% dalam salep atau krim. dioleskan

selama 24 jam.
- Krotamiton 10% salep dipakai selama 24
- Permetrin 10% digunakan setiap 6 hari sekali dioleskan ke seluruh tubuh,

dioles sehabis mandi sore, salep terutama dioleskan pada daerah lipatan

dan sela-sela jari kemudian didiamkan selama 12 jam. Tidak boleh

terkena air. Bedak salisilat dan obat golongan anti histamin dapat

diberikan untuk mengurangi rasa gatal


Edukasi :
- Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan
- Menghindari organ organ yang terkena
- Semua baju dan alat-alat tidur dicuci dengan air panas
- Mandi dengan sabun dan jangan menggunakan sabun padat bersama-

sama
- Jangan memakai handuk dan pakaian bersama-sama
- Semua anggota keluarga atau orang seisi rumah yang berkontak dengan

penderita harus diperiksa dan bila menderita penyakit yang sama harus

segera diobati.

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda Adhi . Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed. 5. Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. Jakarta : 2007.

2. Bag./SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.Atlas Penyakit Kulit dan

Kelamin. FK. Unair/RSU Dr. Soetomo. Surabaya : 2007.

Anda mungkin juga menyukai