1. Sejarah CPOB
Menurut Bambang Priyambodo, Buku Manajemen Farmasi Industri
halaman 36-37
Menurut Lachman, Buku Teori dan Praktek Farmasi Industri, halaman
1492
Kesimpulan :
Control of drug
-1994
halaman 35
Menurut BPOM, Buku Pedoman CPOB Edisi 2001, halaman 1
Menurut Leon Lachman, Buku Teori dan Praktek Industri Farmasi
halaman 1463
Menurut BPOM, Buku Pedoman CPOB Edisi 2006 halaman 1
Kesimpulan :
CPOB adalah sistem pemastian mutu yang mengatur dan memastikan obat
memenuhi syarat.
3. Prinsip Pelaksanaan CPOB
Menurut Bambang Priyambodo, Buku Manajemen Farmasi Industri
halaman 35-36
Menurut BPOM, Buku Pedoman CPOB Edisi 2006 halaman 1-2
Menurut BPOM, Buku Pedoman CPOB Edisi 2001 halaman 1-2
Kesimpulan :
Prinsip Pelaksanaa CPOB yang harus diikuti adalah CPOB Edisi
dan mutu obat yang dihasilkan seuai dikenhendaki, bila perlu dilkakan
tercapai.
4. Sasaran CPOB
Menurut Bambang Priyambodo, Buku Manajemen Farmasi Industri
halaman 39
Menurut Leon Lachman, Buku Teori dan Praktek Industri Farmasi
halaman 1463
Kesimpulan :
Sasaran CPOB adalah menyampaikna obat yang aman dan mutu serta
masyarakat.
5. Aspek-Aspek CPOB
Menurut Bambang Priyambodo, Buku Manajemen Farmasi Industri
halaman 38-39
Menurut BPOM, Buku Pedoman CPOB Edisi 2006
Kesimpulan :
Dapat disimpulkan bahwa pada aspek-aspek CPOB mengalami penambahan
dari ketentuan umum menjadi sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan
halaman 52-53
Menurut Sarmoko, Ruang kelas dalam produksi Obat.pdf
Kesimpulan :
Ruang Pabrik Farmasi yang digunakan sebagai acuan untuk suatu industry
At Rest In Operation
3
Maksimum Permitted Number of particles/m equal to
ISO 14644-1 Class or above
0,5 m 5 m 0,5 m 5 m
Class 5 (UDF) I A 3.500 30 3.500 30
Class 5 (Turb) I B 3.500 30 3.500 30
Class 6 35.000 300 35.000 300
Class 7 II C 350.000 3.000 350.000 3.000
Class 8 III D 3.500.000 30.000 3.500.000 30.000
Class 9 IV 35.000.000 300.000 35.000.00 300.000
0
UDT : Laminar Air Flow or Uni Direction Flow
Turb : Turbulent or Non Uni Direction Flow
halaman 53-58
8. Pengertian AMDAL
Menurut Bambang Priyambodo, Buku Manajemen Farmasi Industri
halaman 52-53
Menurut Wisnu Arya Wardhana, Buku Dampak Pencemaran
Udara
Kesimpulan :
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah kajian tentang
dampak yang akan timbul dalam suatu rencana usaha maupun kegiatan
halaman 291-305
Kesimpulan :
Sumber pencemaran industri dapat berupa :
1) Pencemaran udara, biasanya berasal dari, yaitu :
o Debu selama produksi, upaya pengelolaannya yaitu dengan
sampah (TPA)
o Sisa-sisa kertas dan karton plastic maupun aluminium foil dapat
ulang.
3) Pencemaran limbah suara/kebisingan/getaran.
Sumbernya dapat dihasilkan dari suara dan getaran mesin-mesin pabrik,
bunyi oleh genset dapat dibuat ruangan berdinding dua (double cover)
4) Pencemaran limbah cair
Sumbernya :
o Bekas cucian peralatan produksi , laboratorium, laudry, dan rumah
tangga
o Kamar mandi dan WC
o Bekas reagensia dilaboratorium
Upaya pengelolaan
o Membuat saluran drainase
o Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
o Untuk limbah cair golongan Beta-laktam, sebelum dicampur dengan
Beta-laktam.
halaman 301-305
Kesimpulan :
lain sebagainya.
secara kontinyu.
Secara biologis : limbah dialirkan ke dalam bak/kolam yang berisi
CO2
Air limbah yang telah diolah dialirkan ke bak/kolam penampungan
akhir dimana pada kola mini diberikan ikan nila atau tanaman air ebagai
indikator biologis.
Keterangan :
o DO (Dissolved oxygen) adalah banyaknya O2 yang terlarut dalam air
digunakan untuk memisahkan gas dan material/ debu yang terbawa dalam
aliran.
Prinsip kerja wet system adalah cara menyemprotkan air dari bagian atas
alat, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara
yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan ikut semprotan air turun
ke bawah.