Anda di halaman 1dari 6

Kapabilitas Citra Hiperspektral (Wiweka)

KAPABILITAS CITRA HIPERSPEKTRAL


Wiweka
Peneliti Bidang Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Inderaja, LAPAN

RINGKASAN

Perkembangan teknologi spektroskopi penginderaan jauh telah mencapai 3 (tiga) tingkatan


yaitu multispektral, hiperspektral, dan ultraspektral. Kapabilitas setiap tingkatan tergantung pada
spectral range, spectral bandwidth, spectral sampling, dan signal-to-noise ratio (S/N).
Migrasi citra multispektral ke hiperspektral sebagai langkah strategis, dalam mengemban
kebutuhan informasi spasial bagi keperluan identifikasi sumber daya alam dan kelautan Indonesia.
Kedalaman informasi spasial dapat dimanfaatkan untuk pemantauan kelas obyek, bagi kepentingan
pertahanan keamanan dan ekonomi.

1 PENDAHULUAN spektroskopi tergantung dari kuantitas fisik


Spektroskopi (...,http:://wikipedia. com. yang diukur. Kuantitas yang diukur adalah
id) adalah ilmu yang mempelajari materi dan jumlah atau intensitas dari sesuatu.
atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel Jenis-jenis spektroskopi yaitu
yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan Spektroskopi elektromagnetik mengukur
oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat intensitas radiasi elektromagnetik yang
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari dipancarkan dan jumlah yang diserap dipelajari
interaksi antara cahaya dan materi. Dalam di spektroskopi elektromagnetik,
catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada Spektroskopi akustik dan spektroskopi mekanika
cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dinamik adalah mengukur amplitudo getaran-
dalam teori-teori struktur materi serta analisa getaran makroskopik dipelajari di Spektroskopi
kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, akustik dan spektroskopi mekanika dinamik,
definisi spektroskopi berkembang seiring Spektroskopi energi elektron dan spektroskopi
teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk elektron Auger mengukur energi kinetik dari
memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, partikel,
tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik Spektroskopi massa mengukur rasio massa
dan non-elektromagnetik seperti gelombang molekul dan atom.
mikro, gelombang radio, elektron, froton,
gelombang suara, sinar X dan lain sebagainya. Relasional spektroskopi (A. Plaza, et. all,
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia 2006) dikaitkan dengan kemampuan tingkatan
fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi informasi spektral penginderaan jauh yang
suatu substansi melalui spektrum yang dihasilkan sebagai berikut :
dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk Analisa spektral campuran (spectral mixture
merekam spektrum disebut spektrometer. analysis) : menentukan melimpahnya bahan
Spektroskopi juga digunakan secara intensif (misal: precision agriculture),
dalam astronomi dan penginderaan jauh. Karakteristik (Characterisation) : menentukan
Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai variabilitas materi bahan yang diidentifikasi
spektrograf yang digunakan untuk mengukur (misal: bulir pasir basah/kering, efek ukuran
komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari partikel tanah),
suatu objek astronomi atau untuk mengukur Identifikasi (Identification) : menentukan ciri
kecepatan objek astronomi berdasarkan unik pengkategorian generik (misal: penutup
pergeseran Doppler garis-garis spektral. Jenis lahan atau pemetaan mineral),
55
Berita Dirgantara Vol. 9 No. 3 September 2008:55-60

Diskriminan (Discrimination) : menentukan liputan lahannya. Selain itu dalam kaitannya


kategori yang lebih dalam dari kategori dengan siklus pemanfaatan, sistem tumpangsari
umum, dan proporsi penggunaan lahan dalam suatu
Klasifikasi (Classification): memisahkan bahan kelas tertentu menyebabkan samar (vague)
menjadi kelompok spektral yang sejenis untuk penentuan suatu kelas liputan lahan.
(misal: klasifikasi data perkotaan), Siklus penggunaan yang bersifat musiman atau
Deteksi (Detection) : menentukan kehadiran yang bersifat semusim perubahannya dua kali
bahan, objek, aktivitas atau kejadian. juga merupakan masalah. Sebagai contoh pada
musim hujan, areal sawah bisa ditanami padi
Keenam tingkatan informasi di atas
sawah, namun pada saat kering bisa berubah
dapat dihasilkan dari jenis citra multispektral,
menjadi palawija atau bahkan tebu. Karena
hiperspektral dan ultraspektral, kini sudah
banyak hal yang bersifat temporer maupun
waktunya melakukan migrasi dari multispektral kompleksitas lainnya maka pendugaan liputan
ke hiperspektral. Pertimbangannya adalah lahan harus mempertimbangkan berbagai aspek .
keperluan masyarakat atas kedalaman informasi Di samping hal yang berkaitan dengan
spasial mengenai sumber alam daratan dan permasalahan klasifikasi liputan lahan itu
lautan, yang dikaitkan dengan pertahanan sendiri, maka teknologi untuk inventarisasi data
keamanan, pemantauan, dan pertumbuhan seperti hiperspektral mempunyai arti penting
ekonomi. atas pertimbangan efisiensi dan tingkat
Liputan lahan pada dasarnya merujuk akurasinya.
pada kondisi biofisik yang menutupi bumi Alinea di atas, memberikan inspirasi
meliputi aspek budi daya (cultivated) maupun bahwa citra hiperspektral dapat menghasilkan
pada aspek nonbudi daya (noncultivated). Dapat peta tematik dengan sejumlah skala dan muatan
disebutkan bahwa liputan lahan menitikberatkan informasi yang berbeda, ada proses agregasi
pada tutupan (cover) lahan itu sendiri. Dalam data dalam perubahan skala besar ke skala kecil
banyak referensi, liputan lahan sangat berasosiasi
dengan istilah penggunaan lahan, walaupun 2 CITRA HIPERSPEKTRAL
secara esensi keduanya berbeda, namun pada Menurut (Erick JB, 2002), pengertian
prakteknya dalam beberapa kondisi keduanya hiperspektral adalah banyaknya jumlah band
dapat merupakan hal yang sama. Istilah panjang gelombang yang terukur antara 100 -
penggunaan lahan (land use) sendiri merujuk 500, dengan perbedaan panjang gelombang
pada suatu areal yang merupakan hasil olahan 5nm<<10nm. Hiperspektral dapat digunakan
manusia baik yang bersifat relatif permanen untuk mengidentifikasi dan mencirikan materi
maupun yang bersifat siklus untuk pemenuhan yang unik serta memiliki potensi ekstraksi
kebutuhan manusia. informasi lebih akurat dan detail dibanding
Kondisi liputan lahan di Indonesia dengan jenis multispektral. Dalam sub bab ini,
memiliki tingkat heterogenitas yang cukup akan dikaji ulang sejumlah konsep spektral
tinggi, khususnya pada daerah-daerah urban yang terbaru dan teknik pengolahan yang
dan suburban yang secara intensif diusahakan digunakan berkaitan dengan hiperspektral dan
manusia. Heterogenitas liputan lahan yang multispektral.
tinggi pada suatu areal tertentu dengan tingkat Keuntungan yang diperoleh citra
pola campuran penggunaan lahan sangatlah hiperspektral, harus didasari dengan sejumlah
bervariasi. Heterogenitas liputan lahan menim- konsep spektral yang digunakan di penginderaan
bulkan beberapa masalah dalam penentuan jauh. Terminologi spektral berkaitan dengan
klasifikasi liputan lahan (Wiweka, 2006). panjang gelombang, dan energi, serta satuan
Heterogenitas tersebut juga menyebabkan panjang gelombang adalah micron. Seperti yang
kabur (fuzzy) dalam pemisahan kelas-kelas terlihat pada Gambar 2-1.
56
Kapabilitas Citra Hiperspektral (Wiweka)

Gambar 2-1: Spektrum gelombang elektromagnetik

Gelombang tampak terletak di 400 nm- Sensor hiperspektral telah dikembangkan


700 nm sedang gelombang radio memiliki oleh sejumlah negara, dengan karakteristik
panjang gelombang lebih dari gelombang jumlah spektral dan selang spektral yang
tampak. Setiap materi memiliki identitas yang berbeda, Tabel 2-1.
unik akibat pola reflektasi dan absorbsi dari
gelombang elektromagnetik yang menimpanya.
Bila delta nilai pantulan panjang gelombangnya
sempit dan kecil sekali, maka akan terjadi
kontinuitas pada piksel yang merekam
pantulan objek, itu terjadi di hiperspektral,
Gambar 2-2.
Citra hiperspektral seperti yang terlihat
pada Tabel 2-1, kesemuanya mengukur radiasi
pantulan dalam satu seri panjang gelombang
yang sempit dan kontinu, dibanding dengan
multispektral. Dikatakan kontinu dan disebut
data hiperspektral bila perbedaan panjang
gelombangnya kurang dari 5 nm, aplikasi
materi yang sejenis secara spektral dapat Gambar 2-2: Konsep hiperspektral
dibedakan dan informasi berskala sub piksel
dapat diekstraksi, hal ini perlu dikembangkan
teknik pengolahan citra yang baru.

57
Berita Dirgantara Vol. 9 No. 3 September 2008:55-60

Tabel 2-1: JENIS CITRA HIPERSPEKTRAL

Sensor Satelit Pabrik Jumlah Band Selang Spektral


FTHSI on Air Force Research 0.35 - 1.05 m
256
MightySat II Lab
NASA Goddard 220
Hyperion on EO-1 0.4 - 2.5 m
Space Flight Center
Sensor Pesawat Pabrik Jumlah Band Selang Spektral
AVIRIS
NASA Jet
(Airborne Visible
Propulsion Lab 224 0.4 - 2.5 m
Infrared Imaging
Spectrometer)
HYDICE
Naval Research Lab
(Hyperspectral 210 0.4 - 2.5 m
Digital Imagery)
PROBE-1 Earth Search 128
0.4 - 2.5 m
Sciences Inc.
CASI
ITRES Research
(Compact Airborne up - 228
Limited 0.4 - 1.0 m
Spectrographic
Imager)
HyMap Integrated 100 - 200 Visible - thermal
Spectronics infrared
EPS-H
VIS/NIR (76),S VIS/NIR (.43 - 1.05 m),
(Environmental
GER Corporation WIR1 (32), SWIR1 (1.5 - 1.8 m),
Protection
SWIR2 (32),T IR (12) SWIR2 (2.0 - 2.5 m),
System)
TIR (8 - 12.5 m)

DAIS 7915 VIS/NIR (0.43 - 1.05 m)


(Digital Airborne VIS/NIR (32),S SWIR1 (1.5 - 1.8 m)
GER Corporation
Imaging WIR1 (8), SWIR2 SWIR2 (2.0 - 2.5 m),
Spectrometer) (32),MI R (1), TIR (6) MIR (3.0 - 5.0 m),
TIR (8.7 - 12.3 m)
AISA
(Airborne Spectral Imaging up - 288
0.43 - 1.0 m
Imaging
Spectrometer)
VNIR: 420 1030 nm (92
EnMAP GFZ Postdam bands) SWIR: 950 2450 nm
up-200
Kesyser Threde (108 bands)

3 FENOMENA HUGES (dimension), mengakibatkan adanya persoalan


Seperti yang terlihat pada Tabel 2-1, pengkelasan dan pelabelan obyek, Gambar 3-1.
melimpahnya jumlah band melebihi dari cukup

58
Kapabilitas Citra Hiperspektral (Wiweka)

Gambar 3-1: Fenomena Hughes

Fenomena reduce-dimension ini disebut Melengkapi peta lahan basah untuk memantau
fenomena Hughes, fenomena ini dapat dijelaskan lokasi yang menarik,
sebagai berikut : dengan jumlah sampel yang Meningkatkan pemetaan spesies vegetasi,
sama, maka pemisahan kelas terhadap n band Mengidentifikasi dan memantau rumput yang
selalu meningkat, pada titik tertentu terjadi berbahaya,
kejenuhan dan bahkan menurun probabilitas Meningkatkan pemantauan kuantifikasi
hasil klasifikasinya, maka ini terjadi efek counter biomassa dan evolusi,
balancing. Dalam menerapkan proses peng- Pemetaan penetrasi jalur dan tingkat
kelasan dan pelabelan objek dikehendaki kehancuran untuk lebih baik meredakan
adanya exhaustive, separable, dan information serangan spesies yang beracun,
value. Agar ketiga momen itu secara simultan Pemantauan wilayah yang terkontaminasi
dapat terjadi perlu dilakukan pemilihan model dan rehabilitasi tambang logam,
klasifikasi yang memenuhi kondisi tersebut. Mendeteksi kontaminasi hidrokarbon terhadap
Diharapkan dengan model seperti ini memberi tanah dan air yang dihubungkan dengan
keuntungan lebih yaitu proses cenderung aktivitas industri dan pemantauan pipa
membuat training sampel semakin robust dan hidrokarbon,
berlaku untuk keseluruhan data, sehingga Mengukur pengaruh industri dan pertanggung
meningkatkan generalisasi data yang melebihi jawaban manajemen sebagai garis dasar
training sampel, mencegah fenomena Hughes lingkungan,
(menggeser puncak akurat vs jumlah training, Memodelkan dan memantau kualitas air dari
juga meningkatkan akurasi dengan jumlah garis pantai,
training sampel yang terbatas), proses Pengkajian kualitas tanah dan pemantauan
diharapkan juga menaksir probabilitas kelas pengaruh praktek pertanian,
objek lain, yang tidak dapat dilakukan oleh Mendukung perhitungan karbon melalui
training sampel, sehingga citra tematik yang inventarisasi hutan (komitmen protokol
dihasilkan bukan sebagai hasil akhir. kyoto),
Pemantauan kelautan,
4 APLIKASI DAN KAPABILITAS CITRA Deteksi Marijuana dan Ganja,
HIPERSPEKTRAL Deteksi Uang palsu,
Berdasar sejumlah referensi, berikut ini Target Deteksi penyamaran,
disampaikan sejumlah aplikasi citra hiperspektral: Deteksi polutan pada sistem saluran air,

59
Berita Dirgantara Vol. 9 No. 3 September 2008:55-60

Eksplorasi geologi,
Pemantauan Lingkungan,
5 KESIMPULAN
Precision Farming,
Hasil pengolahan citra hiperspektral
Geobotany,
adalah citra tematik dengan level atau kategori
Pemanfaatan untuk membangun sistem
lebih dalam dari umumnya kelas tematik yang
pengawasan, jalur, pertanian, pertahanan tanah
dihasilkan dari citra multispektral dan
air, pemantauan lingkungan, pengintaian melimpahnya informasi spasial untuk sejumlah
militer dan perencanaan kota, aplikasi.
Untuk mendeteksi status nutrisi dan air dari Kegiatan teknis pengolahan data citra
gandum pada sistem irigasi, hiperspektral memerlukan dukungan penelitian
Deteksi aneka anggur dan dikembangkan dan metodologi kalibrasi reflektansi, pemilihan
sebagai sistem peringatan untuk penjangkitan ciri, identifikasi piksel murni, segmentasi dan
penyakit, klasifikasi.
Dapat digunakan untuk mendeteksi komposisi
kimia dari tumbuhan, gedung, pabrik, DAFTAR RUJUKAN
Dapat digunakan untuk mengidentifikasi ...,http:://wikpedia.com.id.
ragam mineral dan sangat ideal untuk A. Plaza, et. all, 2006. Advanced Processing of
industri pertambangan dan perminyakan, Hyperspectral ImagesAdvanced Processing of
Hyperspectral Images, IFFF International
Pemetaan biomedis dan pencitraan biometrik,
Geoscience and Remote Sensing
Identifikasi Mineral Campuran,
Symposium & 27 th Canadian Symposium
Bioteknologi : deteksi noda di microarray,
on Remote Sensing.
deteksi seluler, analisa gel protein,
David Landgrebe, On Information Extraction
Kesehatan : deteksi melamonia, deteksi kanker Principles for Hyperspectral Data A White
perut, Paper.
Pemantauan asset : jalan yang retak, pemetaan Erick JB, 2002.
koridor, Wiweka, 2006. Metodologi Penyusunan Citra
Aplikasi lain : ukuran serabut, deteksi simetri, Multiskala Berdasarkan Citra Hiperspektral
deteksi kekerasan kayu. Berdasarkan Konsep Integrated Objects dan
Agregated Objects, Disertasi Doktor,
Universitas Indonesia.

60

Anda mungkin juga menyukai