Klasifikasi Tanah 1
Klasifikasi Tanah 1
TANAH
1
Proses Pembentukan Tanah
2
Pembagian Kelompok Tanah
Berdasarkan Proses Transportasi:
Tanah Residual
Tanah Colluvial
Tanah Endapan Air (Alluvial Soils)
Tanah Endapan Angin (Eolian Soils)
Tanah Endapan Sungai Es (Glacial Soils)
3
Pembagian Kelompok Tanah
Tanah Colluvial: terbentuk dari tanah yang berpindah dari tempat asalnya
akibat gaya gravitasi pada saat kejadian keruntuhan lereng
Tanah Alluvial (endapan air): terbentuk dari tanah yang berpindah dari
tempat asalnya akibat terbawa air yang mengalir
Fluvial: tanah deposit endapan sungai
Lacustrine: tanah deposit endapan danau
Coastal: tanah deposit endapan di tepi pantai
Marine deposits: offshore deposits
Sand dunes
Loess (silty)
Volcanic dust
4
Pembagian Kelompok Tanah
Tanah Glacial: tanah yang terbentuk karena terbawa oleh perpindahan/gerakan
massa es dan oleh air dari lelehan massa es tersebut
Tanah Khusus:
Tanah Expansive:
tanah yang berpotensi mengembang (peningkatan volume) akibat
terjadi peningkatan kadar air dan menyusut bila kadar air berkurang.
Clay shales dan tanah lempung montmorillonite
Tanah Collapsible:
tanah yang berpotensi mengalami pengurangan volume yang besar
bila terjadi peningkatan kadar air tanpa adanya perubahan beban
luar.
5
Distribusi Butiran Tanah
6
Klasifikasi Tanah Berdasar Ukuran Butiran
Tanah Tanah
berbutir berbutir
halus kasar
7
Ukuran Partikel Tanah
8
Penentuan Distribusi Butiran Tanah
hidrometer
Tumpukan saringan
Penggetar saringan
suspensi tanah-air
Analisa
Saringan
Analisa hidrometer 9
Pengujian Untuk Klasifikasi Tanah
Uji Saringan dan Atterberg Limit
4 4.75
10 2
20 0.85
40 0.425
60 0.250
100 0.15
140 0.106
200 0.075
10
Kurva distribusi butiran tanah
100
80
hydrometer saringan
% lolos saringan
60
butir halus
pasirs kerikil
40
D10 = 0.013 mm
20
D
30 D30 = 0.47 mm
D60 = 7.4 mm
0
0.001 0.01 0.1 1 10 100
11
Parameter Bentuk Kurva Distribusi Ukuran
Partikel Tanah
Koefisien keseragaman (coefficient of uniformity) Cu
D60
Cu
D10
12
Parameter Bentuk Kurva Distribusi
Ukuran Partikel Tanah
Koefisien kelengkungan (coefficient of curvature) Cc
2
D
Cc 30
D10 D60
13
Tanah bergradasi baik dan
bergradasi buruk
Tanah bergradasi baik Tanah bergradasi buruk
Adanya rentang yang lebar sebaran Gradasi lain, termasuk dua kasus
ukuran butiran khuusu berikut:
Kerikil: Cc = 1-3 & Cu >4 (a) Begradasi Uniform
Pasir: Cc = 1-3 & Cu >6 ukuran butiran cenderung sama
(b) Bergradasi Gap
tidak ada butiran dalam wilayah ukuran butiran
tertentu
14
Kecenderungan Distribusi Ukuran Partikel Tanah
Boulders Cobbles Gravel Sand Fines
90
80
Weight
by Weight
70
60
Finer by
50
% Finer
40
30
%
20
Uniform
Well Graded
10
0
1000 100 10 1 0.1 0.01 0.001
Grain
Grain Diameter
Diameter in
in (mm)
(mm)
15
Kecenderungan Distribusi Ukuran Partikel Tanah
16
Karakteristik Butiran Kasar
(Granular Soils)
Kepadatan relatif (Dr)
Mengukur seberapa padat butiran menyatu
pada tanah berbutir kasar dalam %.
0 100
Paling Paling
emax e
lepas padat
Dr
emax emin
Dr juga disebut sebagai indeks kepadatan (ID).
17
Konsistensi Tanah Berbutir Kasar
(granular soils) menurut Dr
menurut AS1726 - 1993
Kepadatan relatif Dr (%) Konsistensi
15-35 lepas
65-85 padat
18
Batas Atterberg (ASTM D 4318)
Dilakukan pada material tanah yang lolos saringan No. 40 (ukuran 0.425mm)
SL PL LL
19
Karakteristik Tanah Berbutir Halus
dengan kriteria
Batas Atterberg
Batas cair (wL atau LL):
Lempung mengalir sebagaimana cairan saat w > LL
20
Indeks Plastisitas (PI)
Kadar air
0 Batas susut Batas Batas
(shrikage limit) plastis cair
(Plastic limit)
(Liquid limit)
plastis 21
Batas Atterberg (ASTM D 4318)
Plasticity Index:
PI LL PL
Liquidity Index:
w PL
LI
LL PL
PL w LL
22
Uji Batas Cair (liquid limit) Batas Atterberg (ASTM D 4318)
Plastic Limit
23
Uji Batas Atterberg
24
Batas Atterberg (ASTM D 4318)
LIQUID LIMIT PLASTIC LIMIT
TEST TEST Flow Graph
TEST NO. OF WATER TEST WATER
NO. BLOWS CONTENT NO. CONTENT 65
1 6 61.13 % 5 23.75
%
2 15 53.73 % 6 24.85
% 60
3 27 47.24 %
%
MEAN
45
NOTE:
Batas cair (liquid limit)
40
1 10 100
25
Number of Blows
25
Klasifikasi tanah berbutir halus
Hanya berdasarkan nilai LL dan PI
Intermediate plasticity
60 Low High
plasticity plasticity
Lempung
(PI)
40
(Clays)
plastisitas
Indeks
20 Lanau
(silts)
0
0 20 35 50 100
Batas cair
(liquid limit)
26
Diagram Plastisitas (ASTM, Casagrande)
Untuk tanah berbutir halus dan bagian butir halus dari tanah berbutir kasar
27
Sistem Klasifikasi Tanah
28
Klasifikasi Tanah Menurut USCS
Simbol utama : Simbol keterangan :
G = Gravel (kerikil) W = well graded (gradasi baik)
S = Sand (pasir) P = poorly graded (gradasi jelek)
M = Mohs (silt, lanau) M = Mohs (silt, lanau)
C = Clay (lempung) C = Clay (lempung)
Pt = Peat (gambut) H = High consistency
O = Ogranic (organik) L = Low consistency
Contoh :
GW (well graded gravel, kerikil bergradasi baik)
SM (silty sand, pasir ke-lanau-an)
CH (high consistency clay, lempung dengan konsistensi tinggi)
OL (low consistency clay, tanah organik dengan konsistensi rendah)
29
Klasifikasi Tanah menurut USCS
30
Klasifikasi Tanah Menurut USCS
31
KLASIFIKASI TANAH AASHTO
32
KLASIFIKASI TANAH AASHTO
33
Klasifikasi Tanah AASHTO