Organisasi Pemanen Kayu
Organisasi Pemanen Kayu
Tahap yang esensial dalam kegiatan pemanenan kayu, jenisnya dan dimana
lokasinya akan dibicarakan dalam bab ini. Walaupun dalam kenyataannya bebrapa
jenis kegiatan dalam pemanenan kayu itu berbeda yang disebabkan oleh kondisi
wilayahnya, namun secara prinsip kegiatan pemanenan itu akan sama. Misalanya
pada kegiatan pemuatan dan pengangkutan, ada yang kegiatannya terkonsentrasi
pada suatu tempat pengumpulan, tetapi ada juga yang kegiatannya terjadi dibeberapa
tempat disepanjang jalan angkutan, karena misalnya lapangannya datar sehingga
disetiap tempat penebangan itu penyaradan bisa langsung kepinggir jalan angkutan.
Berlainan bila lapangannya sulit maka penyaradan harus dikonsentrasikan disatu
tempay pengumpulan.
Pembagian batang juga demikian. biasanya dikerjakan diareal tonggak
(dipetak tebangan), akan tetapi dapat juga dikerjakan ditempat pengumpulan, bahkan
dapat juga dikerjakan ditempat penimbunan besar atau dihalaman pabrik. Pada sistem
pemanenan kayu pendek dimana wilayah hutannya relatif datar, maka kegiatan
pemuatan diadakan diareal tonggak, tidak ada penyaradan karena truk angkutan dapat
langsung menuju keareal tebangan.
Lokasi Pemuatan
Pada umumnya untuk kayu pulp dan kayu pendek dibagi-bagi ditempat
tebangan dan kemudian ada yang langsung dimuat dengan tangan keatas kendaraan
(truk), apabila keadaan lapangannya mengijinkan, misalnya relatif datar, tidak banyak
halangan tumbuhan baeah dan batu dan lain-lain sehingga tanpa disarad lebih dahulu.
Sistem ini disebut bobtail system. Di Indonesia dapat dijumpai hampir disemua wilayah
hutan, alat pengangkutannya da[at masuk kebidang tebangan.
Pemuatan pada umumnya dilakukan ditempat pengumpulan (TPn) yang
biasanya terletak dipingghir jalan angkutan, dimana kayu itu hasil penyaradan dari
tunggak ketempat tersebut. Apabila sistem yang dilakukan demikian, maka terjadilah
pemuasatan pemuatan keatas kendaraan pengangkut, sehingga diperlukan alat
pemuat yang cukup berkapasitas besar dan boleh menetap ditempat. Pemuasatan
tempat pemuatan ini diakibatkan karena lapangan pemanenan tidak rata atau bahkan
bergunung-gunung, sehingga diperlukan satu tempat pengumpulan karena medannya
sangat sulit untuk mengumpulkan disembarang tempat. Berlainan apabila medannya
cukup datar. maka pengumpulan kayu oleh alat penyarad dapat diletakkan
disepanjang jalan angkutan (dibeberapa tempat) sehingga pemuatannya keatas
kendaraan pengangkut jugs dapat dilaksanakan dibeberapa tempat. Disini diperlukan
alat pemuat yang dapat berjalan kesana kemari sesuai dengan keberadaan kayu yang