Anda di halaman 1dari 1

I.

PENATALAKSANAAN
Pada tahap awal pengobatan yang dilakukan adalah dengan
terapi konservatif. Sebaiknya penderita menghindari pekerjaan yang
menggunakan jari-jari mereka. Hal ini dapat membantu penderita
dengan mengistirahatkan (immobilisasi) kompartemen dorsal
pertama pada ibu jari (polluks) agar edema lebih lanjut dapat
dicegah. Idealnya, immobilisasi ini dilakukan sekitar 4-6 minggu.
Dapat diberikan analgetik atau injeksi lokal kortikosteroid.
Kortikosteroid dapat digunakan sebagai anti inflamasi karena dapat
mensupresi migrasi dari sel-sel polimorfonuklear dan mencegah
peningkatan permeabilitas kapiler. Pada orang dewasa dapat
diberikan dosis 20-40 mg metilprednisolon atau dapat juga diberikan
hidrokortison yang dicampur dengan sedikit obat anestesi lokal
misalnya lidokain. Campuran obat ini disuntikkan pada tendon
sheath dari kompartemen dorsal pertama yang terkena. Harus
diperhatikan agar jangan sampai menyuntikkan campuran obat ini
langsung pada tendonnya karena dapat menyebabkan kelemahan
pada tendon dan potensial untuk terjadinya ruptur. Penyuntikan
campuran obat ini juga hendaknya dicegah jangan sampai terlalu
superfisial dari jaringan subkutan karena dapat menyebabkan
depigmentasi pada kulit. Untuk pasien-pasien yang menderita
diabetes melitus sebaiknya dilakukan pengontrolan glukosa darah
karena pemberian kortikosteroid lokal dapat menyebabkan
peningkatan glukosa darah sementara.
Intervensi bedah diperlukan jika terapi konservatif tidak efektif
lagi terutama pada kasus-kasus lanjut di mana telah terjadi
perlengketan pada tendon sheath. Tindakan operasi mungkin
diperlukan jika gejala yang parah atau tidak membaik. Tujuan
pembedahan adalah untuk membuka kompartemen (penutup) untuk
membuat lebih banyak ruang untuk tendon.

Anda mungkin juga menyukai