Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang
Widhi Wasa karena atas rahmat dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan Pemahaman
memenuhi tuntutan tugas yang pertama pada mata kuliah Sains Bangunan dan Utilistas 2.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas ini. Penulis menyadari bahwa tugas
ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
PENUTUP................................................................................................................................33
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................33
3.2 Saran...............................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................34
PENDAHULUAN
Bangunan merupakan kumpulan dari beberapa ruang yang satukan ke dalam satu jenis
disatukan untuk memenuhi dan mewadahi segala kegiatan bagi civitas yang ada di
dalamnya. Sebuah bangunan sebelum dibangun tentu saja harus melalui tahapan-tahapan
serta atap. Namun, tidak dapat diabaikan pula mengenai sistem utilitas yang mendukung
dalam ruangan tersebut. Sistem utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas
yang baik tidak hanya dapat memenuhi aspek kontruksi di dalamnya tetapi sistem-sistem
bangunan dengan kondisi di sekitarnya serta dapat pula memenuhi keinginan setiap
dari sistem plumbing, sistem kelistrikan / power, sistem sampah, sistem pencahayaan
Dalam penulisan sistem utilitas ini, kami mengangkat materi tentang Sistem
Kelistrikan/Pencahyaan Buatan pada suatu bangunan. Selain itu, penulisan ini kami
sistem utilitas yang dapat diterapkan pada sebuah bangunan khususnya sistem
Pembaca
kelistrikan/pencahyaan buatan
PEMBAHASAN
Umumnya daya listrik diperoleh dari perusahaan pemasok energi listrik PLN.
Untuk beberapa hal sumber cadangan listrik berupa generator sering digunakan untuk
kondisi darurat, seperti untuk lif, pompa kebakaran, lampu pintu emergensi, telepon,
alarm, peralatan kedokteran dirumah sakit, alat-alat dilaboratorium, pabrik, dsb.
Teknik pemasangan jaringan kabel sangat beragam; ada yang tertanam, diluar
terekspos, menggunakan pipa/saluran kabel, dibawah lantai, didalam dinding, diatas
plafon, dsb. Sistem jaringan elektrikal harus dilengkapi pengaman berupa grounded
(netral), untuk mengurangi dampak statik.
A. Kompartemen
Merupakan rumah dari terminal penghubung, LBS, PMT, PMS, Fuse, Trafo
ukur, (CT, PT) peralatan mekanis dan instalasi tegangan rendah, sehingga tidak
membahayakan operator terhadap adanya sentuhan langsung ke bagian - bagian
yang bertegangan Berupa lemari / kotak terbuat pelat baja, terbagi menjadi 2
(dua) bagian, bagian atas untuk busbar dan bagian bawah untuk penyambungan
dengan terminasi kabel Komponen bagian bawah, pada bagian depan berupa
pintu yang dapat dibuka tetapi bisa dilakukan apabila tegangan sudah dibebaskan
dan terminasi kabel sudah ditanahkan
1. Kompartemen busbar
2. Kompartemen tegangan rendah
3. Pemutus beban dan saklar pentanahan
4. Kompartemen mekanik operasi
5. Kompartemen kabel
F. Terminal Penghubung
Untuk menghubungkan bagian-bagian kubikel yang bertegangan satu
dengan yang lainnya, ada beberapa terminal antara lain :
G. Fuse Holder
Untuk menempatkan fuse pengaman trafo pada kubikel PB atau kubikel PT
H. Mekanik Kubikel
Berfungsi untuk menggerakkan dan merubah posisi membuka / menutup
kontak LBS PMT dan PMS maupun pemisah hubung tanah dibuat sedemikian
rupa, sehingga pada waktu membuka dan menutup kontak pemutus
berlangsung dengan cepat
I. Lampu Indikator
Untuk menandai adanya tegangan (20 kV) pada sisi kabel, baik berasal
dari sisi lain kabel tersebut atau berasal dari busbar sebagai akibat alat hubung
dimasukkan, lampu indikator menyala dikarenakan adanya arus kapasitip yang
dihasilkan oleh kapasitor pembagi tegangan. Kubikel jenis PMT lampu
SISTEM KELISTRIKAN/PENCAHYAAN BUATAN | 11
indikator digunakan nuntuk menandai posisi alat-hubungnya dengan 2 ( dua )
warna yang berbeda untuk posisi masuk atau keluar. Sumber listrik untuk
lampu indikator berasal daris sumber arus searah ( DC ) yang dihubungkan
dengan kontak bantu yang bekerja serempak dengan kerja poros penggerak
alat-hubung utama.
K. Pemanas (Heater)
Untuk memanaskan ruang terminal kabel agar kelembabannya terjaga.
keadaan ini diharapkan dapat mengurangi efek corona pada terminal kubikel
tersebut, besarnya tegangan heater 220 V sumber tegangan berasal dari trafo
distribusi
I. Handle Kubikel
Untuk menggerakkan mekanik kubikel, yaitu membuka atau menutup
posisi kontak hubung : PMT, PMS, LBS, pemisah tanah (grounding) atau
pengisian pegas untuk energi membuka / menutup kontak hubung, pada satu
kubikel, jumlah handle yang tersedia bisa satu macam atau lebih
Trafo tipe outdoor pada umumnya dipasang di gardu tiang listrik, pada
jaringan distribusi listrik. Sedangkan trafo tipe indoor, dipasang / dilokasikan
di ruangan khusus infrastruktur listrik untuk bangunan gedung tertentu (pabrik,
hotel, rumah sakit, dan lain-lain). Trafo step down langsung terhubung dengan
kubikal tegangan menengah dan panel utama tegangan rendah.
Sumber : teknikelektronika.com
Sumber : teknikelektronika.com
Gambar 2.2.5. Generator Set Open Gambar 2.2.6. Generator Set Silent
Sumber : teknikelektronika.com Sumber : teknikelektronika.com
Komponen utama dari generator listrik dapat secara luas diklasifikasikan sebagai berikut :
Mesin
Alternator
Voltage Regulator
Sistem Pelumasan
Charger Baterai
Control Panel
Sumber : www.sewarentalgenset.com
(1) Mesin
Desain kompak
Daya tahan
Alternator, juga dikenal sebagai genhead, adalah bagian dari generator yang
menghasilkan output listrik dari input mekanis yang disediakan oleh mesin. Ini berisi
perakitan bagian-bagian stasioner dan bergerak terbungkus dalam perumahan.
Komponen bekerja sama untuk menyebabkan gerakan relatif antara medan magnet
dan listrik, yang pada gilirannya menghasilkan listrik.
(A) Stator ini adalah komponen stasioner. Ini berisi satu set
konduktor listrik luka dalam gulungan atas inti besi.
(Ii) Dengan magnet permanen Hal ini biasa terjadi di unit alternator
kecil.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang Anda butuhkan untuk diingat saat menilai
alternator generator:
(A) Logam vs Perumahan Plastik Sebuah desain semua logam memastikan daya
tahan alternator. Perumahan plastik bisa cacat dengan waktu dan menyebabkan bagian
yang bergerak dari alternator yang akan terkena. Hal ini meningkatkan dan keausan
dan yang lebih penting, adalah berbahaya bagi pengguna.
(A) sambungan pipa dari tangki bahan bakar ke mesin Garis suplai
mengarahkan bahan bakar dari tangki ke mesin dan garis kembali
mengarahkan bahan bakar dari mesin ke tangki.(B) pipa ventilasi untuk
tangki bahan bakar Tangki bahan bakar memiliki pipa ventilasi untuk
mencegah penumpukan tekanan atau vakum selama mengisi dan
drainase tangki. Ketika Anda mengisi ulang tangki bahan bakar,
pastikan logam-ke-logam kontak antara nozzle pengisi dan tangki
bahan bakar untuk menghindari percikan api.
(D) pompa bahan bakar ini mentransfer bahan bakar dari tangki
penyimpanan utama ke tangki hari. Pompa bahan bakar biasanya
dioperasikan secara elektrik.
(F) Fuel Injector Ini atomizes bahan bakar cair dan semprotan jumlah
yang diperlukan bahan bakar ke ruang bakar mesin.
Pipa knalpot biasanya terbuat dari besi cor, besi tempa, atau baja. Ini
harus berdiri bebas dan tidak boleh didukung oleh mesin generator.
Pipa knalpot biasanya melekat pada mesin menggunakan konektor
fleksibel untuk meminimalkan getaran dan mencegah kerusakan sistem
pembuangan generator. Pipa knalpot berakhir di luar ruangan dan
memimpin jauh dari pintu, jendela dan bukaan lainnya ke rumah atau
bangunan. Anda harus memastikan bahwa sistem pembuangan
generator Anda tidak terhubung dengan yang peralatan lainnya. Anda
juga harus berkonsultasi dengan tata kota setempat untuk menentukan
apakah operasi generator Anda akan perlu untuk mendapatkan
persetujuan dari pemerintah daerah untuk memastikan Anda sesuai
dengan undang-undang lokal melindungi terhadap denda dan hukuman
lainnya.
Ini adalah antarmuka pengguna generator dan berisi ketentuan untuk outlet
listrik dan kontrol. Artikel berikut memberikan rincian lebih lanjut mengenai
panel kontrol pembuat. Produsen yang berbeda memiliki fitur beragam yang
ditawarkan di panel kontrol unit mereka. Beberapa di antaranya disebutkan di
bawah ini.
(A) Listrik start dan shut-down panel mulai Auto kontrol otomatis
memulai generator Anda selama pemadaman listrik, memantau
(D) kontrol lain Tahap saklar pemilih, switch frekuensi, dan saklar
kontrol mesin (mode manual, mode otomatis) antara lain.
- Voltmeter
SISTEM KELISTRIKAN/PENCAHYAAN BUATAN | 26
- Amperemeter
- Lampu Indikator
- Relay protektor
- LBS (load break switch)
- VCB (vacum circuit breaker)
Dari segi sumber cahayanya, pencahayaan buatan sudah pasti tidak dating dari
alam sehingga pencahayaan buatan menimbulkan pancaran cahayanya dari suatu alat
elektronik seperti lampu penerangan. Dalam usaha untuk menimbulkan cahaya, sudah
tentu alat elektronik sendiri memerlukan power/listrik untuk melakukan proses
mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.
Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan.
Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk
melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara
teratur di seluruh langi-langit.
Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah
tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan
tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek
tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni
melalui mekanisme pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan
sistem pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang
mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata.
Menurut Sumamur PK (1998:10) ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
pencahayaan buatan antara lain:
2. Kesilauan
Terjadi bila perbedaan penyebaran luminensi melebihi perbandingan 40 :1,
namun pada umumnya terjadi karena keterbatasan kemampuan penglihatan.Kepekaan
retina seluruhnya menyesuaikan dengan luminensi rata-rata sehingga pda lapangan
penglihatan dengan luminensi berbeda, retina terlalu peka untuk luminensi yang
tinggi, tetapi sangat kurang peka untuk daerah yang samar-samar.
3. Arah Cahaya
Sumber cahaya yang cukup jumlahnya sangat berguna dalam mengatur
pencahayaan yang baik. Cahaya dari berbagai arah dapat meniadakan gangguan oleh
bayangan.
4.Warna Cahaya
Warna cahaya dan komposisi spektrumnya sangat penting dalam
membandingkan dan mengkombinasikan warna-warna dalam lingkungan kerja atau
tempat kerja sebagai akibat pencahayaan yang menentukan rupa dari lingkungan.
Dengan adanya kombinasi tata warna dan dekorasi yang serasi maka akan
menimbulkan suasana kerja yang nyaman sehingga kegairahan kerja akan meningkat
A. Lampu listrik.
Lampu listrik adalah salah satu komponen berupa benda yang dapat
memancarkan cahaya yang didukung oleh energi listrik. Berikut ini adalah
contoh - contoh lampu :
1. Lampu Pijar Biasa.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami peroleh setelah melakukan penulisan diatas yaitu
sistem kelistrikan merupakan sistem yang memberikan power atau energy. Energi yang
dimaksud adalah energy untuk menghidupkan peralatan elektronik yang membantu pekerjaan
manusia. Dengan adanya kelistrikan, maka bangunan dapat berfungsi lebih optimal karena
pencahayaan buatan adalah sistem yang sangat memerlukan adanya energy listrik.
3.2 Saran
Energi listrik adalah energi yang dibangitkan oleh badan badan seperti PLTA,
PLTN, PLTU dan sebagainya sehingga dalam hal ini kita harus bijak bijak memakai energi
listrik. Marilah bersama sama kita sukseskan program pemerintah untuk hemat listrik.
Penggunaan satu jenis lampu dapat mempengaruhi kualitas pencahyaan, tipe pencahayaan,
dan energi yang dibutuhkan oleh karena itu bijaklah memilih lampu dan menggunakan lampu
https://1219251032putuandiirawan.wordpress.com/2015/04/14/setting-pencahayaan/
www.sewarentalgenset.com
hudankurniawan.blogspot.com
https://www.scribd.com/doc/110265360/Konstruksi-KUBIKEL