Anda di halaman 1dari 51

PROBLEM DAN TANTANGAN

PENGENDALIAN INFEKSI
DI RS BETHESDA

DR. SAPTO PRIATMO SP.PD


KETUA KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RS BETHESDA YOGYAKARTA

30 JULI 2016
Host

Agent Environment

Interakasi yang dinamis


Perubahan di salah satu komponen
Berpengaruh pada keseimbangan yang ada
Pengertian prinsip pencegahan infeksi :

Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah


terjadinya resiko penularan infeksi mikro
organisme dari lingkungan klien dan tenaga
kesehatan ( Nakes )
Tujuan :
Mengurangi terjadinya infeksi
Memberikan perlindungan terhadap klien, nakes
6 komponen proses terjadinya
penyakit :
1. Reservoir
2. Penyebab penyakit
3. Jalan masuk
4. Cara keluarnya penyebab penyakit dari host
5. Kepekaan penjamu
Tindakan pencegahan
penyakit :
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung
4. Menggunakan tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan
serta pembuangan sampah secara benar
Pengertian baru (CDC, WHO th 2007)

infeksi yang terjadi selama proses perawatan di


rumah sakit atau di fasilitas kesehatan lain,
saat masuk pasien tidak ada infeksi atau tidak
dalam masa inkubasi
infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul
setelah pulang
juga infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi
karena pekerjaan
Komplikasi yang paling sering terjadi di Yankes
CDC: 1.7 million /th, kematian 99.000/th
Data WHO, Insiden HAIs 3 - 21 % (rerata 9%)
UK : 10 % (2006)
Italy: 6.7 % (2005)
France: 6.7- 7.4 % (2006)
Indonesia ?
Belum ada data yang akurat, dari hasil presentasi sangat
rendah 0 1 %, surveilans pasif, oleh personil yang belum
memahami surveilans
Di RS. Jantung Harapan Kita, surveilans aktif dilaksanakan sejak
tahun 2001
Terjadi pada 1 dari 20 pasien yang dirawat di rumah sakit
Meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas
Dana yang dikeluarkan: $26-33 miliyar pertahun
HAIs terjadi pada banyak fasilitas kesehatan:
Long-term care facilities
Dialysis facilities
Ambulatory surgical centers
Hospitals
PROBLEM YANG BERPERAN TERHADAP HAIs
Pemasangan peralatan:
Kateter urin: Infeksi saluran kencing
Infus sentral: Infeksi aliran darah
Ventilator: Pneumonia (VAP)
Tindakan atau Prosedur:
Infeksi Luka Operasi
Problem yang berkaitan dengan infeksi:
Antimicrobial stewardship, hand hygiene
PROBLEM YANG BERPERAN TERHADAP HAIs
Faktor Organisasi:
Kebijakan dan Komitmen manajemen
Penggunaan Antibiotik
Tenaga kesehatan
Pendidikan dan pelatihan
Meningkatnya bakteri yang resisten dengan
Antibiotiks
PROBLEM YANG BERPERAN TERHADAP HAIs
Populasi yang berisiko infeksi:
Immunocompromised
BBLR, bayi prematur
Pasien dalam terapi imunosupresan
Lingkungan khusus:
Intensive care unit dan burn units
Long-term care
Ambulatory surgery, endoscopy, dan infusion services
HAND HYGINE
Kebersihan Tangan

1. Cuci tangan Handrub


2. Cuci tangan Sosial
3. Cuci tangan Aseptik
4. Cuci tangan Bedah

Lakukan dengan 6 langkah dalam five moments


Upaya Peningkatan Budaya Kebersihan
Tangan Di RS Bethesda

Komitmen
Top
manager
Monitoring
Coaching

Mentoring Mentoring
Angka kepatuhan Perawat Melakukan
Hand hyegene di IGD
120%

100%

80%

60% Target
Realisasi

40%

20%

0%
Juli '2014 Agtsr'2014 Sep' 2014 Okt'2014 Nov '2014 Des 2014
Angka Kepatuhan Perawat Melakukan
Hand Hyegene di VK
100%

95%

90%

Target
Realisasi
85%

80%

75%
Februari Maret April Mei Juni
Angka Kepatuhan Perawat Melakukan
Hand Hyegene di Perina
100%

95%

90%

85%

80%

75%
Februari Maret April Mei Juni
INDIKATOR KUNCI RUMAH SAKIT
TERKAIT UPAYA PENGENDALIAN INFEKSI RS

Di Tahun 2015 Indikator Kunci RS terkait upaya


PPI adalah Kepatuhan Perawat di critical area
melakukan kebersihan tangan dalam 5 momen
Area Critical :HD, ICU,IMC, IGD
Pada Bulan Maret 2016 area berubah diIrna
dengan bekerjasama dengan Duta Cuci
Tangan RS Bethesda
Area critical juga tetap dilakukan monitoring
KEPATUHAN PERAWAT IGD DALAM
MELAKUKAN 5 MOMENT
Kepatuhan Perawat Di IGD
dalam melakukan 5 momen HH Tahun 2015 Target Realisasi

90% 85%
80%
Realisasi (%)

70%
46,87%
60% 51,56%
32,81% 50%
50%
22,22% 28,12%
40% 50%
48%
30% 20,83%
20% 28,12% 29,68%
10%
0%

Nov
Mei

Des
Juni

Agustus
Januari

Juli
Maret

April

Sept

Okt
Februari
KEPATUHAN PERAWAT ICU DALAM
MELAKUKAN 5 MOMENT
Trend Kepatuhan Perawat di ICU dalam
melakukan 5 momen HH Tahun 2015 Target Realisasi

90% 85%

80%

70%
Realisasi (%)

53,12%
60%
45,31% 53%
50% 35,93% 56,25% 50%
34,37%
40%
42,18% 47,00%
30%
28,12%
20% 19,44%

10%

0%
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des
Problem kepatuhan hand hygine

Pasien banyak
Menghambat kecepatan melakukan tindakan
Lupa/tidak peduli
Sudah memakai sarung tangan
Monitoring kepatuhan hand hygine
Why
Dont Staff Wash
their Hands
(Compliance estimated at less than
50%)
Why Not?
Skin irritation
Inaccessible hand washing
facilities
Wearing gloves
Too busy
Lack of appropriate staff
Being a physician
(Improving Compliance with Hand Hygiene in Hospitals Didier Pittet.
Infection Control and Hospital Epidemiology. Vol. 21 No. 6 Page 381)
Why Not?
Working in high-risk areas
Lack of hand hygiene promotion
Lack of role model
Lack of institutional priority
Lack of sanction of non-compliers
Successful Promotion
Education
Routine observation & feedback
Engineering controls

Location of hand basins


Possible, easy & convenient
Alcohol-based hand rubs available
Patient education

(Improving Compliance with Hand Hygiene in Hospitals. Didier Pittet. Infection Control and
Hospital Epidemiology. Vol. 21 No. 6 Page 381)
Successful Promotion
Reminders in the workplace
Promote and facilitate skin care
Avoid understaffing and excessive
workload; Nursing shortages have
caused
PROGRAM SURVEILANS PPI TAHUN 2016

IDO/SSI

IADP Plebitis

SURVEILANS
HAIS

VAP/HAP Dekubitus

Ca-UTI
PELAKSANAAN SURVEILAN HAIS DI RS BETHESDA

Area Surveilans HAIS seluruh terbagi 3


area: Timur, Tengah dan Barat
Dalam setiap bulannya data hais
dibahas di Tim PPI dengan
mengundang gustu yang ada kejadian
Hais, dalam analisa dan RTL
Pelaporan setiap bulannya ke Komite
Mutu dan bisa diakses melalui SIM PPI
Pelaporan Ke Direktur 3 Bulan Sekali
KEJADIAN PLEBITIS BULAN JANUARI sd MEI 2016

Trend Incidance Rate Plebitis Bulan Januari sd


1,2 Mei 2016
1 1

0,8 0,81

Realisasi
0,68
0,6 0,56
0,4 0,36
0,2
0,11
0
Januari Februari Target Realisasi
Maret April Mei

Kejadian plebitis dibawah 1 permill


Permasalahannya antara lain :
Hand hygiene kurang optimal sebelum melakukan tindakan
pemasangan infus dan penggunaan sarung tangan yang belum
tepat
Transparan dressing belum semua menggunakan, dg tujuan
memudahkan monitoring tanda infeksi / kondisi IV cath
KEJADIAN Ca-UTI BULAN JANUARI sd MEI 2016

Target
Trend Incidance Rate Ca-Uti Bulan Januari sd Mei
2
2016

1,5 1,5

Realisasi
1 0,96
0,87

0,5 0,44

0 0 0
Januari Februari Maret April Mei

Data diatas menunjukan kejadian Ca-Uti di bulan Januari sd Mei 2016

POLA KUMAN CA-UTI


%
BULAN JANUARI SD MEI 2016
50
50

40
Prosentase

30

20 12,5 12,5 12,5 12,5

10

0
enterococcus klb pnemonia Seratia plymutica Lec ade ProteusVulgaris
Ca-Uti

Mikroorganisme tertinggi Ca-Uti adalah


enterococcus, artinya kemungkinan kuman
masuk kedalam VU dari saluran cerna bawah
Yang perlu menjadi perhatian adalah
maintance catheter : bagaimana vulva/ Penil
Hygiene ?
Posisi urine bag lebih rendah dari vesika
urinaria, fiksasi sambungan antara Poly
catheter dan urine bag dll
KEJADIAN HAP BULAN JANUARI sd MEI 2016

Target
Trend Incidance Rate HAP Tahun2016

6
5,5
5

Realisasi
4
3
2
1 0,77 0,92
0 0 0 0
Januari Februari Maret April Mei

Data diatas menunjukan kejadian HAP bulan Januari sd Mei 2016

POLA KUMAN HAP %


BULAN JANUARI SD MEI 2016

40 33,33

30
16,67 16,67 16,67 16,67
Prosentase

20

10

0
monas

monas

Oxyto
areus
MRSE

enosa
Psedo

aerog

Psedo

Kleb
ca
S
sp
Berdasarkan pola kuman pada HAP ; tertinggi
adalah MRSE, akan tetapi MRSE ini
DIDAPATKAN BERSAMA Mikroorganisme
lainnya
MRSE Mikroorganisme kontaminan
pengambilan sample sputum kmk belum
sesuai SPO
RTL : Meningkatkan penerapan bundle HAP
Kebersihan tangan
Posisi Pasien
Kebersihan mulut
Mobilisasi pasien
KEJADIAN VAP BULAN JANUARI sd MEI 2016

Trend Incidance Rate VAP Bulan Januari sd


60
Mei 2016
52

40
REALISASI

20

7,19
0 0 0 0 0
Target Realisasi
Januari Februari Maret April Mei

Data diatas menunjukan kejadian VAP Bulan Januari sd Mei 2016


Pada periode bulan Januari sd Mei ada 1 kejadian VAP
KEJADIAN DEKUBITUS BULAN JANUARI sd MEI 2016

Trend Incidance Rate Dekubitus Bulan Januari sd Mei 2016 Target

2,5
2,33
2 2,01
1,88

Realisasi
1,5

0,5 0,45

0 0 0 0 0 0
Januari Februari Maret April Mei

Kejadian dekubitus lebih banyak disebabkan faktor intrinsik pasien( Hipo


albumin dll)
RTL :
Koordinasi dan kolaborasi dengan DPJP dan Instalasi Gizi untuk
mengatasi faktor intrinsik pasien
Penggunaan Alphabed dari awal untuk pasien yang berisiko
Perawatan kulit terutama yang berisiko terjadi dekubitus
KEJADIAN SSI OPERASI BERSIH
BULAN JANUARI sd MEI 2016

Target
Trend Incidance Rate SSI Operasi Bersih
Realisasi
Bulan Januari sd Mei 2016
1,2

1 1

Realisasi %
0,8

0,6
0,53
0,4

0,2

0 0 0 0 0
Januari Februari Maret April Mei

SSI operasi bersih yang terjadi periode ini , pasien


orif femur
KEJADIAN SSI OPERASI BERSIH TERKONTAMINASI &
KOTOR BULAN JANUARI sd MEI 2016

Trend Incidance Rate SSI Operasi Bersih


20 Terkontamisasi
Bulan Januari sd Mei 2016

REALISASI %
10

0 0,49 0,54 1,06 0,94


0
Target Realisasi
Data SSI Operasi bersih terkontaminasi, pada periode inilebih sering terjadi pada operasi Appendiktomi
Januari Februari Maret April Mei

Trend Incidance Rate SSI Operasi Kotor


20 Bulan Januari sd Mei 2016

15 15
REALISASI %

10
7,69
5 5,4 4,76 5

0 0
Target Realisasi
Januari Februari Maret April Mei
POLA KUMAN SSI BULAN JANUARI SD MEI 2016

POLA KUMAN IDO BULAN JANUARI SD MEI 2016 %

40 31,58
26,3

Prosentase
20 10,52 10,52
5,26 5,26 5,26 5,26

alcalifacient
adecarboxylat

plymutica
Kleb Oxytoca
Psedomonas sp

rustigiani

MRSA
S epidermidis
Providencia

Proteus

Seratia
Lec
a
Permasalahanya Pelaksanaan bundle pencegahan SSI belum
maksimal
RTL :
Pre Op mandi dengan chlorhexidine 2-4 % untuk Operasi elektif 2 kali
Pencukuran dengan cliper
Pemberian antibiotika profilaksis dengan tepat
jmlh

16

Klebsiella ozaenae
Providencia
17

alcalifacient
Leclercia
24

adecarboxylata
PETA KUMAN SPESIMEN SPUTUM TAHUN 2015

24

MRSA
53

MRSE
61
15 BAKTERI TERBANYAK

Serratia plymuthica
67

Serratia rubidaea
Bakteri
73

Candida sp.
Pseudomonas
80

aeruginosa
Klebsiella
89

pneumoniae
95

Cedecea neteri
Staphylococcus
105

epidermidis
Staphylococcus
120

aureus
153

Pseudomonas sp.
Streptococcus A
188

pneumococcus
200
150
100
50
0
Jmlh

Providencia
20

alcalifacient
Klebsiella
20

pneumoniae
21

MRSA
PETA KUMAN SPESIMEN PUS TAHUN 2015

Pseudomonas
23

aeruginosa
10 BAKTERI TERBANYAK

Mikroorganisme
32

Cedecea neteri
38

MRSE
33

Pseudomonas sp.
Staphylococcus
39

epidermidis
Leclercia
45

adecarboxylata
105

Staphylococcus
aureus
100
120

80
60
40
20
0
Jmlh

Providencia
17

alcalifacient
Cedecea
18

neteri
PETA KUMAN SPESIMEN URINE TAHUN 2015

21

Eschericia coli
28

Candida sp.
10 BAKTERI TERBANYAK

Enterococcus
28

sp.
Bakteri

Pseudomonas
29

sp.
35

MRSE
Leclercia
39

adecarboxylat
a
Staphylococc
44

us epidermidis
Staphylococc
44

us aureus
50
40
30
20
10
0
Jumlah

Providencia
2

alcalifacient
1

Kleb Oxytoca
Providensia
1

stuartii
PETA KUMAN HAIS SSI TAHUN 2015

Enterococcus
Lec
6

acdecarboxylata
1

MRSE
1

Seratia Plymutica
2

Cedecia N
4

S aureus
1

Psedomonas sp
1
S Epidermidis
5

E colli
4 Psedomonas
aerogenosa
6
5
4
3
2
1
0
VANCOMYCIN
10

TIGECYLINE
76,66

TETRACYCLIN
46,66

SULFAMETAXASOL
26,6623,33

STREPTOMICINE
SENSITIVITAS ANTIBIOTIKA
73,33

TAZOBAACTAM
83,33

MEROPENEM
2015

LINEZOLID
20
43,33

LEVOFLOXACIN
TAHUN

Antibiotika

KANAMICINE
66

36,6

GENTAMICINE
10

ERYTROMICINE
SSI
40

CIPROFLOXACINE
56,67
PADA KASUS

CHLORAMPENI
33,33

CEFTRIAXONE
50 53,33
PROSENTASE

CEFTAZIDINE
CEFOXITINE
76,7

CEFOPERASON S
60

CEFEPIME
90

AMIKASIN

0
70

10
90
80
60
50
40
30
20
Prosentase
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai