Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MEKANIKA FLUIDA
ALAT UKUR ALIRAN FLUIDA

Disusun Oleh:

1 Dyah Mastika Fatmalia NIM: 13.14.044


2 Maya Rajindra H.S. NIM: 13.14.045
3 Khusnul Chotimah NIM. 13.14.066
4 Mumliatus Solikah NIM: 13.14.068
5 Miranti Andini NIM. 13.14.070

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK KIMIA
2015
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami masih
diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyusun Makalah Alat Ukur Aliran Fluida. Makalah
ini dibuat untuk memahami materi tersebut, sehingga kita dapat mengaplikasikan pengetahuan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Faidliyah
Nilna Minah, ST, MT. selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Mekanika Fluida, dan semua pihak
yang telah meluangkan waktunya serta turut berperan dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga
jasa yang demikian besar ini, mendapat balasan yang seimbang dari Allah yang Maha Esa.
Makalah yang kami buat ini masih banyak kesalahan dan kekurangan karena kami masih
dalam tahap pembelajaran, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca demi
kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.

Malang, April 2015

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1 Latar Belakang.........................................................................................1
2 Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1 Definisi Pengukuran Aliran.....................................................................2
2 Pengenalan Alat Ukur Aliran Fluida........................................................2
3 Jenis Alat Ukur Aliran Fluida3
BAB III PENUTUP
3.1.................................................................................................Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pabrik-pabrik pengolahan dilengkapi dengan berbagai macam alat
pengoperasian setiap peralatan saling mendukung antar satu peralatan dengan peralatan
yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang diinginkan maka diperlukan peralatan
pendukung. Salah satu pendukung yang penting dalam suatu pabrik adalah peralatan
instrument pabrik. Peralatan instrument merupakan bagian dari kelengkapan
keterpasangan peralatan yang dapat digunakan untuk mengetahui dan memperoleh
sesuatu yang dikehendaki dari suatu kegiatan kerja peralatan mekanik. Salah satu
peralatan instrument yang penting adalah alat ukur. Pengukuran laju alir diperlukan
untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang mengalir masuk dan keluar proses.
Dengan kata lain, pengukuran laju alir menunjukan berapa banyak fluida yang
digunakan atau didistribusikan ke dalam proses.
Pengukuran laju alir ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan atau
perubahan energi kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi
pipa mempengaruhi kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang pipa sudah
diketahui, kecepatan rata-rata merupakan indikasi dari laju alirnya.
Banyak metoda yang sudah dikenal untuk pengukuran laju alir cairan. Alat yang
dapat digunakan disesuaikan dengan sifat fluida tertentu, seperti: bersih, jernih, kotor,
basah, kering, erosif, korosif, uap, sluri, multi pase, kental, dan lain-lain. Selain itu
dikaitkan dengan sifat aliran seperti turbulensi dan laminar.
1.2. Tujuan
- Mengetahui definisi dan jenis-jenis alat ukur aliran fluida
- Mengetahui prinsip kerja alat ukur aliran fluida
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pengukuran aliran


Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran,
volume aliran. Pemilihan alat ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan
pengukuran, harga, kemudahan pembacaan, kesederhanaan dan keawetan alat ukur
tersebut.
Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan, debit, gradien
kecepatan, turbulensi dan viskositas. Terdapat banyak cara melaksanakan pengukuran-
pengukuran, misalnya : langsung, tak langsung, gravimetrik, volumetrik, elektronik,
elektromagnetik dan optik. Pengukuran debit secara langsung terdiri dari atas penentuan
volume atau berat fluida yang melalui suatu penampang dalam suatu selang waktu
tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan tinggi
tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa dititik pada suatu penampang
dan dengan besaran perhitungan debit. Metode pengukuran aliran yang paling teliti
adalah penentuan gravimerik atau penentuan volumetrik dengan berat atau volume
diukur atau penentuan dengan mempergunakan tangki yang dikalibrasikan untuk selang
waktu yang diukur. Pada prinsipnya besar aliran fluida dapat diukur melalui :
1. Kecepatan (velocity)
2. Berat (massanya)
3. Luas bidang yang dilaluinya
4. Volumenya
2.2. Pengenalan Alat Ukur Laju Aliran Fluida
Dalam pabrik-pabrik pengolahan diperlengkapi dengan berbagai macam alat
pengoperasian setiap peralatan saling mendukung antar satu peralatan dengan peralatan
yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang diinginkan maka diperlukan peralatan
pendukung. Salah satu pendukung yang penting dalam suatu pabrik adalah peralatan
instrument pabrik. Peralatan instrument merupakan bagian dari kelengkapan
keterpasangan peralatan yang dapat digunakan untuk mengetahui dan memperoleh
sesuatu yang dikehendaki dari suatu kegiatan kerja peralatan mekanik. Salah satu
peralatan instrument yang penting adalah alat ukur. Penggunaan alat ukur dalam pabrik
sangat banyak digunakan, ini bertujuan untuk menjaga hasil yang dibutuhkan, sehingga
perlu adanya pemeliharan dari alat-alat ukur tersebut.
Alat-alat ukur instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan
besaran suatu fluida disebut dengan alat ukur fluida. Alat ukur aliran fluida dari dua
bagian pokok yaitu:
1. Alat Ukur Primer
Yang dimaksud alat ukur primer adalah bagian alat ukur yang berfungsi sebagai alat
perasa (sensor).
2. Alat Ukur Sekunder
Sedangkan alat ukur sekunder adalah bagian yang mengubah dan menunjukkan
besaran aliran yang dirasakan alat perasa supaya dapat dibaca.
Alat ukur yang sering dijumpai dalam pabrik dibagi menurut fungsinya yaitu:
a. Alat Pengukur Aliran
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran dari fluida yang mengalir.
b. Alat Pengukuran Tekanan
Alat yang digunakan untuk mengukur dan menunjukan besaran tekanan dari suatu
fluida.
c. Alat Pengukur Tinggi Permukaan Cairan
Alat yang digunakan untuk mengukur ketinggian dari permukaan suatu cairan
d. Alat Pengukur Temperatur
Alat yang dipergunakan untuk mengukur dan menunjukkan besaran temperatur.
Tujuan dari pada pengukuran aliran fluida adalah untuk mencegah kerusakan
peralatan, untuk mendapatkan mutu produksi yang diinginkan dan mengontrol jalannya
proses.
2.3. Jenis Alat Ukur Aliran Fluida
Jenis alat ukur aliran fluida yang paling banyak digunakan diantaranya alat ukur
lainnya adalah alat ukur fluida jenis laju aliran. Hal ini dikarenakan oleh konstruksinya
yang sederhana dan pemasangannya yang mudah. Alat ukur aliran fluida jenis ini dibagi
empat jenis yaitu :
1. Venturimeter
2. Manometer Pipa U
3. Pitot Tube
Pada dasarnya prinsip kerja dari ketiga alat ukur ini adalah sama yaitu bila aliran
fluida yang mengalir melalui alat ukur ini mengalir maka akan terjadi perbedaan
tekanan sebelum sesudah alat ini. Beda tekanan menjadi besar bila laju aliran yang
diberikan kepada alat ini bertambah [3].
2.3.1. Veturimeter
2.3.1.1. Pengertian Venturimeter
Venturimeter diletakkan pada perpipaan. Sebuah manometer atau peralatan
lainnya dihubungkan terhadap 2 kran tekanan dan mengukur beda tekanan antara titik 1
dan titik 2. Kecepatan rata-rata pada titik 1 adalah V1 dan diameter D1 dan pada titik 2
kecepatan adalah V2 dan diamaeter D2. Penyempitan dari D1 ke D2 dan ekspansi balik
dari D2 ke D1 berlangsung secara berlahan-lahan. Friction loss yang kecil selama
kontraksi dan ekspansi dapat diabaikan.

Untuk menurunkan persamaan venturimeter, gesekan diabaikan dan pipa


diasumsikan horizontal. Dengan asumsi aliran turbulen dan menulis persamaan
keseimbangan energy mekanik antara titik 1 dan titik 2.
v21 p1 v 22 p2
+ = + .
2 2

(1.1)
Persamaan kontinuitas untuk p konstan adalah:
D21 D22
v1 = v2
4 4

...(1.2)
Menggabungkan persamaan (1.1) dan (1.2) dan menhilangkan v1.
4
D2D1

1
.(1.3)
1
v 2=

Untuk memperhitungkan kerugian gesekan kecil koefisien Cp eksperimental


maka digunakan:
D 2D1 4

1
SI.(1.4)
C
v 2= v

D2D1 4

1
English..(1.5) [2]
C
v 2= v

Venturimeter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi
untuk mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk menunjukan besaran aliran
fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah manometer pipa U. Venturimeter
memiliki kerugian karena harganya mahal, memerlukan ruangan yang besar dan rasio
diameter throatnya dengan diameter pipa tidak dapat diubah.
Untuk sebuah Venturimeter tertentu dan sistem manometer tertentu, kecepatan
aliran yang dapat diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran berubah maka
diameter throatnya dapat diperbesar untuk memberikan pembacaan yang akurat atau
diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan aliran maksimum yang baru.
Untuk Venturimeter ini dapat dibagi 3 bagian utama yaitu :
a. Bagian Inlet
Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa atau
cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.
b. Inlet Cone
Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan tekanan
fluida.
c. Throat (leher)
Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar. Hal
ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang
keluar dari inlet cone.
Pada Venturimeter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke
bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan awal.
Pada bagian inlet cone fluida akan mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh
bagian inlet cone yang berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian throat.
Kemudian fluida masuk kebagian throat inilah tempat-tempatpengambilan tekanan
akhir dimana throat ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian akhir
dari Venturimeter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian
kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal.
Jika aliran melalui Venturimeter itu benar-benar tanpa gesekan, maka tekanan
fluida yang meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida yang memasuki
meteran dan keberadaan meteran dalam jalur tersebut tidak akan menyebabkan
kehilangan tekanan yang bersifat permanen dalam tekanan.
Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada
outlet cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan yang
permanen dalam sebuah meteran yang dirancangan dengan tepat. [2]
2.3.2. Manometer
2.3.2.1. Pengertian manometer
Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk
mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua
adalah manometer kolom cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan adalah
bentuk pipa U (lihat Gambar 9) yang diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak,
air atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan
(yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapan pada tabung yang lainnya. Perbedaan
ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapan.
Ilustrasi skema manometer
Prinsip kerja manometer adalah sebagai berikut:
- Gambar a. Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang diisi cairan
setengahnya, dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan sama tinggi.
- Gambar b. Bila tekanan positif diterapan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan
ditekan kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya.
Perbedaan pada ketinggian, h, merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas
dan dibawah angka nol yang menunjukan adanya tekanan.
- Gambar c. Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan
meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan
ketinggian h merupakan hasil penjumlahan pembacaan diatas dan dibawah nol
yang menunjukan jumlah tekanan vakum.
Ada tiga tipe utama manometer:
- Manometer satu sisi kolom yang mempunyai tempat cairan besar dari tabung U dan
mempunyai skala disisi kolom sempit. Kolom ini dapat menjelaskan perpindahan
cairan lebih jelas. Kolom cairan manometer dapat digunakan untuk mengukur
perbedaan yang kecil diantara tekanan tinggi.
- Jenis membran fleksibel: jenis ini menggunakan defleksi (tolakan) membran
fleksibel yang menutup volum dengan tekanan tertentu. Besarnya defleksi dari
membran sesuai dengan tekanan spesifik. Ada tabel keterangan untuk menentukan
tekanan perbedaan defleksi.
- Jenis Pipa koil: Sepertiga bagian dari manometer ini menggunakan pipa koil yang
akan mengembang dengan kenaikan tekanan. Hal ini disebabkan perputaran dari sisi
lengan yang disambung ke pipa.

keterangan gambar:
Pa, Pb (N/m2) merupakan tekanan pada sisi-sisi U tube.
Pa = tekanan pada ujung fluid meter
Pb = Tekanan atmosfer
Pada bagian atas manometer berisi fluida B dengan densitas = a (kg/m3) dan
bagian bawah berisi fluida A dengan densitas = a (kg/m3). Liquid A dan liquid B tidak
saling melarutkan a>a. Hubungan antara Pa (tekanan pada titik 1) dan Pb tekanan pada
titik 5.
Menentukan tekanan pada titik 2
P2 Pa Z R b .g
N/m2........................................................................................(1.6)
Dengan R dibaca pada manometer dalam (m)
Prinsip hidrostatik mengarah pada P3 = P2
P3 = Pb + Zbg RAg.....................................................................................................(1.7)
Pers.7 = Pers 8, maka:
Pa Pb R ( A B ) g
(SI)........................................................................................(1.8)
g
Pa Pb R A B
gC
(english).............................................................................
(1.9)
Dimana manometer digunakan
Selama pelaksanaan audit energi, manometer digunakan untuk menentukan
perbedaan tekanan diantara dua titik disaluran pembuangan gas atau udara. Perbedaan
tekanan kemudian digunakan untuk menghitung kecepatan aliran di saluran dengan
menggunakan persamaan Bernoulli (Perbedaan tekanan = v2/2g). Rincian lebih lanjut
penggunaan manometer diberikan pada bagian tentang bagaimana mengoperasikan
manometer. Manometer harus sesuai untuk aliran cairan. Kecepatan aliran cairan
diberikan oleh perbedaan tekanan = f LV2/2gD dimana f adalah faktor gesekan dari
bahan pipa, L adalah jarak antara dua titik berlawanan dimana perbedaan tekanan
diambil, D adalah diameter pipa dan g adalah kontanta gravitasi.
Pencegahan dan keselamatan pengukuran
- Manometer tidak dapat digunakan pada tekanan yang sangat tinggi. Pada kasus
tekanan tinggi, digunakan inclined tune manometer.
- Periksa panduan manual operasi dari peralatan pemantauan untuk instruksi yang
lebih rinci untuk keselamatan dan pencegahan sebelum menggunakan peralatan.
2.3.3. Pitot tube
Tabung pitot merupakan alat pengukuran yang banayak dipakai dalam
pengukuran kecepatan aliran fluida serta tekanan yang dihasilkan oleh aliran fluida.
Dasar penggunaan tabung pitot merupakan penerapan persamaan Bernoulli dengan
mengarahkan tabung berlawanan arah fluida dalam pengukuran tekanan dinamis serta
mengarahkan tegak lururs aliran untuk mengukur tekanan static pada aliran fluida.
Gambar dibawah ini merupakan skema pitot tube atau tabung pitot untuk pembacaan
jenis tekanan statis dan tekanan stagnasi:
Keterangan:
Pipa U sebelah kanan menerima tekanan stagnasi p0
Pipa U sebelah kiri menerima tekanan static p.
Beda tinggi cairan dalam pipa-pipa manometer U menunjukkan besarnya kecepatan
aliran.

Prinsip kerja
tabung pitot
Tabung pitot (pitot tube) adalah alat ukur kecepatan yang berupa pipa yang
berbentuk L. Aliran yang masuk ke mulut tabung L menghasilkan tekanan yang disebut
ps (tekanan stagnasi), tekanan ini terhubung ke selang pembacaan. Sementara itu selang
pembacaan yang lain terhubung dengan udara luar. Beda tekan (h) antara tekanan air
dengan tekanan udara adalah dengan mengurangi ketinggian h 1 dan h2 pada pembacaan
tabung pitot.s
Beda tekan yang diperoleh kita sebut h lalu dimasukan ke dalam rumus :

V= 2. g h

Dimana : V = Kecepatan aliran (m/s)


g = gaya gravitasi (9,81 m/s2)
h = beda tinggi h1dan h2 pada pitot
Untuk memperoleh debit, nilai kecepatan kemudian dikalikan dengan luas saluran
(A) flume yang berbentuk persegi panjang dengan tinggi air (besarnya bergantung debit
yang terjadi) x lebar saluran selebar 0,3 m (tetap) [3].
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
- Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran,
volume aliran.
- Penggunaan alat ukur dalam pabrik sangat banyak digunakan, ini bertujuan
untuk menjaga hasil yang dibutuhkan, sehingga perlu adanya pemeliharan dari
alat-alat ukur tersebut.
- Alat-alat ukur instrument yang dipergunakan untuk mengukur dan
menunjukkan besaran suatu fluida disebut dengan alat ukur fluida.
- Alat ukur aliran fluida dari dua bagian pokok yaitu:
- Alat Ukur Primer
- Alat Ukur Sekunder
- Alat ukur yang sering dijumpai dalam pabrik dibagi menurut fungsinya yaitu:
- Alat Pengukur Aliran
- Alat Pengukuran Tekanan
- Alat Pengukur Tinggi Permukaan Cairan
- Alat Pengukur Temperatur
- Jenis-jenis Alat Ukur Aliran Fluida
- Venturimeter
- Manometer Pipa U
- Pitot Tube
- Venturimeter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi
untuk mendapatkan beda tekanan. Pada Venturimeter ini fluida masuk melalui
bagian inlet dan diteruskan ke bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini
ditempatkan titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida
akan mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone
yang berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian throat. Kemudian
fluida masuk kebagian throat inilah tempat-tempatpengambilan tekanan akhir
dimana throat ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian
akhir dari Venturimeter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut
dimana bagian kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan
kembali normal.
- Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk
mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Prinsip kerja
manometer adalah manometer tabung U yang diisi cairan setengahnya, dengan
kedua ujung tabung terbuka berisi cairan sama tinggi. Bila tekanan positif
diterapan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan ditekan kebawah pada kaki
tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya. Perbedaan pada
ketinggian, h, merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah
angka nol yang menunjukan adanya tekanan. Bila keadaan vakum diterapkan
pada satu sisi kaki tabung, cairan akan meningkat pada sisi tersebut dan cairan
akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian h merupakan hasil
penjumlahan pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjukan jumlah
tekanan vakum.
- Tabung pitot merupakan alat pengukuran yang banyak dipakai dalam
pengukuran kecepatan aliran fluida serta tekanan yang dihasilkan oleh aliran
fluida. Prinsip kerja tabung pitot: Tabung pitot (pitot tube) adalah alat ukur
kecepatan yang berupa pipa yang berbentuk L. Aliran yang masuk ke mulut
tabung L menghasilkan tekanan yang disebut ps (tekanan stagnasi), tekanan ini
terhubung ke selang pembacaan. Sementara itu selang pembacaan yang lain
terhubung dengan udara luar. Beda tekan (h) antara tekanan air dengan
tekanan udara adalah dengan mengurangi ketinggian h1 dan h2 pada pembacaan
tabung pitot.
- DAFTAR PUSTAKA
[1]
- Geankoplis, C.J., (2003). Transport Processes and Unit Operation, 4 ed,
Prentice Hall, Inc, Englewood, N.J., USA.
[2]
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/18295/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=9467EA08B44CCCD5DC8619842322647D?
sequence=3
[3]
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37884/Chapt
er
%20II.pdf;jsessionid=8E4B67E829BCA82C8C62ADF70B30BCA8?
sequence=4
-

Anda mungkin juga menyukai