Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
menyelesaikannya.
yang telah membantu kami dalam mengerjakan proyek ilmiah ini. Kami juga
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu kepada dosen pembimbing,
BAB I
PENDAHULUAN
Analisa Du Pont System adalah analisa yang mencakup seluruh rasio aktifitas dan
margin keuntungan atas penjualan untuk menunjukkan bagaimana rasio ini
mempengaruhi profitabilitas. (J. Ferd Weston dan Fligene F. Bringham, 1994;152).
Dengan demikian analisa Du Pont System tidak hanya memfokuskan pada
laba yang dicapai , tetapi juga pada investasi yang digunakan untuk menghasilkan
laba tersebut.
B. Rumusan Masalah
Penulis membuat makalah ini agar pembaca dapat mengetahui dan memahami
perhitungan Net Profir Margin, Return on Asset, biaya variable dan biaya tetap,
analisis Du Pont, perputaran total asset dan perputaran aktiva tetap.
BAB II
PEMBAHASAN
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga
kegiatan operasinya. Efektifitas manajemen disini dilihat dari laba yang dihasilkan
terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini disebut juga rasio rentabilitas.
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya
(Syafri, 2008:304).
atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return On Asset (ROA)
produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal
sendiri. Semakin rendah (kecil) rasio ini semakin kurang baik, demikian pula
Menurut Kasmir (2008, hal 201) Return On Assets (ROA) merupakan rasio
yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan.
adalah rasio yang menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh
dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. Karena itu digunakan angka laba
setelah pajak dan rata-rata kekayaan perusahaan. Dengan demikian rasio ini
operasi tersebut.
atas investasi yang dihasilkan oleh perusahaan dengan membandingkan laba usaha
dengan total asset atau operating assets. Oleh karena itu, semakin besar rasio
menghasilkan laba.
Return On Asset (ROA) memiliki tujuan dan manfaat yang tidak hanya bagi
pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi bagi pihak di luar perusahaan,
terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan
perusahaan.
Menurut Munawir (2007, hal 91) kegunaan dari analisa Return On Asset
rasio industri, maka dengan analisa Return On Asset (ROA) ini dapat
berada di bawah, sama, atau di atas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat
diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan
Arti pentingnya mengukur rate of return pada tingkat bagian adalah untuk
dapat membandingkan efisiensi suatu bagian dengan bagian yang lain di
menggunakan product cost system yang baik, modal dan biaya dapat
longrun.
Besarnya Return On Asset (ROA) akan berubah kalau ada perubahan pada
profit margin atau assets turnover, baik masing-masing atau keduanya. Dengan
untuk operasi).
persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat
penjualannya.
sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menitikberatkan pada bagaimana
perusahaan.
Menurut Kasmir (2008, hal 204) bahwa hasil pengembalian ekuitas atau
return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur
perusahaan.
rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan modal
sendiri. Secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang
mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal
Return On Equity=
memaksimalkan pengembalian pada pemegang saham, semakin tinggi rasio ini akan
semakin baik karena memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar pada
proposional.
3. Meningkatkan penjualan secara relatif atas dasar nilai aktiva, baik dengan
perusahaan.
Equity (ROE), maka nantinya akan memudahkan pihak perusahaan melalui kreditur
memberikan deviden yang baik kepada pemegang saham perusahaan dan nantinya
dapat menjadi pertimbangan kepada pemegang saham untuk lebih besar lagi
dan Suhardjono (2006), Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih
dengan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena
(1998), semakin besar Net Profit Margin berarti semakin efisien perusahaan tersebut
pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih
yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap
margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan
modalnya untuk suatu risiko. Para investor pasar modal perlu mengetahui
Sulistyanto (tanpa tahun: 7) angka NPM dapat dikatakan baik apabila > 5%.
Asset turnover ratio (ATO) atau disebut juga rasio perputaran total aktiva
merupakan rasio yang mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas dari perputaran
rupiah yang telah ditanamkan pada aktiva perusahaan. Semakin tinggi rasio ini
memanfaatkan aset nya untuk menghasilkan laba. Jika suatu perusahaan dapat
menghasilkan rasio perputaran aktiva yang lebih tinggi. Dengan ini dapat
mampu memanfaatkan aset yang dimilikinya secara efisien. Rasio perputaran aktiva
yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan memanfaatkan aset nya secara tidak
efisien dan optimal. Asset turnover ratio (ATO) merupakan salah satu faktor penting
adanya masalah pada aktivitas perusahaan serta berpengaruh pada rasio ini antara lain
pangsa pasar produk kunci menurun, berpindahnya penguasaan pangsa pasar pada
pesaing, modal kerja yang menurun drastis, perputaran persediaan yang menurun
Penjualan
ATO = X 100%
Total Aset
Menurut Beams ( 2000: 121) perputaran aktiva tetap adalah Posisi aktiva
Tetap dan taksiran waktu perputaran aktiva tetap dapat dinilai dengan menghitung
tingkat perputaran aktiva tetap yaitu, dengan membagi penjualan dengan total aktiva
tetap bersih.
faktor utama yaitu, penjualan dan total aktiva tetap bersih. Yang dimaksud total aktiva
tetap bersih adalah total aktiva tetap setelah dikurangi penyusutan aktiva tetap.
Penjualan
- Perputaran total aktiva tetap :
Total aktiva tetap bersih
365
- Waktu perputaran total aktiva :
Peputaran total aktiva
2.5.1 Prinsip Penilaian Aktiva tetap
Penilaian aktiva tetap berkaitan dengan penentuan nilai pertukaran dari aktiva
tersebut. Ada dua jenis pertukaran yaitu, nilai keluaran dan nilai masukan. Nilai
keluaran adalah: aliran dana yang diperkirakan akan diterima perusahaan dimasa
uang akan datang sesuai dengan harga pertukaran. sedangkan nilai masukan
mempertahankan aktiva tetap pada kondisi yang tetap baik. Dengan demikian tidak
(komponen) aktiva tetap yang rusak berat. Akan menambah terhadap usia pengunaan
suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi,
Nilai perolehan aktiva tetap, selama masa penggunannya akan turun setiap
saat, sehingga habis masa pengunaannya aktiva tetap dianggap sudah tidak
mempunyai manfaat lagi bagi perusahaan. Karena aktiva tetap memberikan manfaat
selama beberapa periode akintansi, maka kerugian tersebut harus dibebankan kepada
1. Harga Perolehan
Adalah nilai aktiva tetap setelah habis masa penggunannya, biasanya ditetapkan atas
dasar taksiran.
Dimana metode ini , beban penyusutan tiap tahun penggunan aktiva tetap jumlahnya
sama.
Penyusutan ditetapkan atas dasar prosentase tertentu yang dihitung dari harga buku
dari :
Metode ini, beban penyusutan ditetapkan atas dasar jam kerja yang dapat dicapai
Metode ini sama dengan satuan jam kerja, yaitu berdasarkan kepada faktor
penggunaannya.
Sistem Du Pont dan ROI sedikit berbeda karena pada Du Pont, ROI
merupakan Net Profit Margin dikalikan dengan perputaran aktiva. Perusahaan yang
mengembangkan sistem analisis ini sehingga sering disebut dengan sistem Du Pont
atau ROI dengan pendekatan Du Pont. Analisis ini lebih menekankan pada seberapa
banyak laba yang bisa diperoleh dengan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan.
digunakan untuk mengontrol perubahan dalam rasio aktivitas dan net profit margin
Menurut Sofyan Safri Harahap dalam buku Analisis Kritis Atas Laporan
Pont ini yang akan dijelaskan satu per satu sebagai berikut:
atau keuntungan bersih perusahaan setelah pajak, dimana setiap rupiah modal yang
terhadap laba bersih. Hal ini mengidentifikasi seberapa besar harta total dimanfaatkan
3. Equity Multiplier
EQUITY
PENJUALAN
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan
dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan.
TOTAL ASSET
6. Laba Setelah Pajak
Laba setelah pajak adalah laba yang diperoleh oleh perusahaan setelah
7. Penjualan
Merupakan arus masuk atau peningkatan nilai aset dari suatu equity atau
penyelesaian kewajiban dari equity atau gabungan keduanya selama periode tertentu
kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan.
8. Total Biaya
Total biaya merupakan arus keluar aktiva, penggunaan aktiva, atau munculnya
kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh
9. Total Aset
Total aset adalah total harta yang dimiliki oleh perusahaan yang berperan
dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak
Aktiva lancar disini meliputi kas, piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva
lancar lainnya.
12. Equity
Equity (modal pemilik) adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga
perusahaan yang diakui dan dinilai sesuai prinsip akuntansi. Kewajiban disini
termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau
kewajiban.
BAB III
PERHITUNGAN BIAYA
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung
TC = FC + VC
Contoh:
Ditanya : TC =
Jawab:
TC = FC + VC
=120.000+240.000
=360.000
Biaya variabel adalah biaya produksi yang jumlahnya berubah sesuai dengan
jumlah produksi yang dihasilkan. Jika produksi sedikit, biaya variabel sedikit dan
sebaliknya.. Biaya tetap dan biaya variabel membentuk dua komponen dari total
biaya. Biaya langsung, bagaimanapun, adalah biaya yang dapat dengan mudah
Namun, tidak semua biaya variabel adalah biaya langsung. Sebagai contoh,
biaya overhead variabel produksi adalah biaya variabel yang merupakan biaya tidak
langsung, tidak langsung menjadi suatu biaya. Biaya variabel kadang-kadang disebut
biaya tingkat-unit karena mereka bervariasi dengan jumlah unit yang diproduksi.
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan mentah, upah tenaga produksi, bahan
pembantu.Besarnya biaya variabel total (TVC), jumlah seluruh biaya variabel yang
Keterangan:
Q = Jumlah produksi.
TVC = VC x Q
Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:
TC = FC + VC atau VC = TC - FC
Contoh:
Ditanya : VC =
Jawab:
TC = FC + VC
480.000 = 120.000 + VC
VC = 480.000 120.000
= 360.000
Biaya tetap adalah pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada tingkat
barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut. Pengeluaran ini berkaitan
dengan waktu, seperti gaji atau beban sewa yang dibayar setiap bulan, dan sering
disebut sebagai pengeluaran tambahan. Ini berbeda dengan biaya variabel yang
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen
telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari
TC = FC + VC atau FC = TC VC
Contoh:
Ditanya : FC =
Jawab:
TC = FC + VC
720.000= FC + 600.000
FC = 720.000 600.000
= 120.000
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh
perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut,
Contoh:
Diketahui: TC = 360.000 Q = 3
Ditanya : ATC =
Jawab:
= 120.000 = 120.000
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC)
untuk memproduksi sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu.
Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut,
yaitu:
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut.
Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
cost). Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
pertama dari TC atau C. Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
MC = TC = dTC / dQ
Contoh :
C = 4 + 2Q + Q2
MC =
Jawab :
MC = C
= 2 + 2Q
Maka, TC minimum tercapai pada saat MC = 0 dan MC minimum tercapai pada saat
MC = 0.
tidak menempatkan sumber daya perusahaan pada nilai pemanfaatan tertingginya atau
merupakan pendapatan biaya yang dikorbankan sebagai akibat kita memilih alternatif
tertentu.
BAB IV
PROBLEM
PROBLEM
1. Berikut ini data keuangan PT Wahyu Madyo
Hitung setiap tahunnya : Net profit margin, return on asset, perputaran total aset,
analisis Du Pont, Perputaran aktiva tetap. Jelaskan !
2. Misalkan ada informasi untuk dua segmen dari suatu suatu perusahaan seperti
berikut ini.
Segmen A Segmen B
Penjualan
Tahun 1 48 104
Tahun 2 60 135
Rata-rata Aset
Pengeluaran Modal
Tahun 1 80 130
Tahun 2 90 150
Depresiasi
Tahun 1 40 54
Tahun 2 43 58
a. Hitung biaya variabel dan biaya tetap untuk setiap segmen, setiap tahunnya!
b. Segmen mana yang mempunyai titik impas yang lebih tinggi? Jelaskan !
c. Segmen mana yang lebih menguntungkan? Jelaskan!
Jawaban Problem:
1. PT WAHYU MADYO
2009
Sales 900.000
Cost Of Goods Sold 470.000
Gross Profit 430.000
B. Operasional
150.000
Operating Income 280.000
Other Revenue 6.500
EBIT 286.500
Interest Exp. 11.000
EBT 275.500
Tax
2010 100.000
EAT/
Sales Net Income 175.500
900.000
Cost Of Goods Sold 500.000
Gross Profit 400.000
B. Operasional
160.000
Operating Income 240.000
Other Revenue 8.000
EBIT 248.000
Interest Exp. 12.000
EBT 236.000
Tax 110.000
EAT/ Net Income 126.000
2011
Sales 1.000.000
Cost Of Goods Sold 500.000
Gross Profit 500.000
B. Operasional
170.000
Operating Income 330.000
Other Revenue 9.000
EBIT 339.000
Interest Exp. 14.000
EBT 325.000
Tax 115.000
EAT/ Net Income 210.000
2009
Tax 100.000
Tingkat Pajak = = x 100% = 0,36/36%
EBT 275.500
2010
Tax 110.000
Tingkat Pajak = = x 100% = 0,46/46%
EBT 236.000
2011
Tax 115.000
Tingkat Pajak = = x 100% = 0,35/35%
EBT 325.000
339.000 X 100
2011 NPM =
1.000.000 %
= 0,339/ 33%
248.000 X 100
2010 NPM =
900.000 %
= 0,275/ 27%
286.500 X 100
2009 NPM =
900.000 %
= 0,318/ 31%
- Return On Asset
210.000 X 100
2011 ROA =
%
800.000
= 26%
126.000 X 100
2010 ROA =
%
770.000
= 16%
175.500 X 100
2009 ROA =
%
700.000
= 25%
Karena bunga tidak masuk dalam analisa ROA, maka bunga ditambahkan
kembali ke laba bersih. Apabila ingin tepat lagi, maka sebenarnya ada penghematan
pajak yang muncul dari penggunaan bunga, karena bunga bisa dipakai sebagai
pengurangan pajak. Dengan demikian setelah penyesuaian pajak formula ROA
dihitung sebagai berikut:
NI + Interest Exp. (1-Tingkat
Pajak) X 100
Tahun Return On Asset =
%
Total aset
1.000.00
0 X 100
2011 ATO =
%
800.000
= 1,25%
2010 ATO = 900.000 X 100
770.000 %
= 1,17%
900.000 X 100
2009 ATO =
700.000 %
= 1,28%
- Perputaran Total Aktiva Tetap
Penjualan
Tahu
n
Perputaran total aktiva tetap =
Total aktiva tetap bersih
1.000.000
2011 Perputaran total aktiva tetap =
300.000
= 3,33%
900.000
2010 Perputaran total aktiva tetap =
280.000
= 3,21%
900.000
2009 Perputaran total aktiva tetap =
170.000
= 5,3%
- Analisi Du Pont
Du Pont memakai beberapa metode
Return Of Tahu
Equity= Equity
Laba bersih Total aset
Tahu
n
Multiple=
n Equity
Modal saham
800000
Equity= Equity170000
Return Of2011 Multiple=
2011 190000
400000
= 0.425 (42,5%) = 4,21
770000
Equity= Equity160000
Return Of2010 Multiple=
2010 180000
360000
= 0,44 (44,4%)= 4,28
700000
Equity= Equity140000
Return Of2009 Multiple=
2009 180000
340000
= 0,41 (41,1%)= 3,89
Menentukan Return On Investasi (ROI) Du Pont
ROI dapat mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total
perusahaan.
ROI (Du Pont System) berada di atas rata-rata industri menunjukkan bahwa
baik
ROI (Du Pont System) berada dibawah rata-rata industri menunjukkan bahwa
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba kurang
baik.
Jawaban Problem
2.
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmatsuharjana.blogspot.com/2013/05/contoh-analisis-laporan-
keuangan-pada.html
http://bilongtuyu.blogspot.co.id/2013/05/asset-turnover-ratio-ato.html
http://ariefmuliadi30.blogspot.co.id/2014/05/metodeanalisis-dupont-du-
pont-telah.html
http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-du-pont.html
http://ilmiahekonomi.blogspot.co.id/2009/05/analisis-du-pont-system-
sebagai-salah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_tetap
https://id.wikipedia.org/wiki/Biaya_variabel
http://dasarekonomi.blogspot.co.id/2013/05/biaya-teori-produksi-biaya-
total-total.html
https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?
ver=12&idmateri=51&lvl1=5&lvl2=0&lvl3=0&kl=7