Anda di halaman 1dari 13

MANUSIA DAN CINTA KASIH

DISUSUN OLEH :

Shirli Talitha Amalia


NPM : 17116025
KELAS : 1KA23

SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca

Bekasi, 25 Mei 2017

Shirli Talitha Amalia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami
dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah
cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia
perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta
selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.

Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi
perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula.
Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu
kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-
sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa
Cinta hanyalah sebuah kemisterian. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak
bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa
cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.

Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan
bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu, cinta
bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat
memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.

Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk
membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik
mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita
semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan
perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN CINTA KASIH

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih, yaitu :

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta


adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat
kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang
atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan
kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa
cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara
keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang
rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain,
bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

1. Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa
cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan
yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah
hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan
unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan
pengenalan.
2. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu
ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk
hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda
dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti
Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan
seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau
dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan
yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya,
jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat
disebut bukan cinta.
3. Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi
unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai
dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang
bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif,
berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan
kebahagiaan.

2.2 CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa
dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih
mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengkan
dengan lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek
kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini,
agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.

Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk.


Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang- kadang mencintai
orang lain, atau juga istri dan anaknya, harta, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai
bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Quran.

1. Cinta Diri

Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng aktualisasikan dirinya dan ia
pun mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya.
Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup.
Berkembang, mengaktualisasikan diri, mendatangkan rasa sakit, penyakit dan
mara bahaya. Al Quran telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap
dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang
bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang
membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW,
bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan
memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari
segala keburukan.

Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri


ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan
semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai
kesenangan dan kemewahan hidup. (QS,al-Adiyat, 100:8)

Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri
ialah permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan
berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila tertimpa bencana,
keburukan, atau kemiskinan, ia merasa putus asa dan ia mengira tidak akan bisa
memperoleh karunia lagi, (QS,Fushilat, 41:49)

Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-


lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi
dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan pada mereka

2. Cinta kepada Sesama Manusia

Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan


dengan manusia lainnya , ia tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada
diri sendiri dan egoismenya. Oleh karena itu,Allah ketika memberi isyarat tentang
kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh
kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus
untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian
karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberikan pujian kepada
orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada
dirinya sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui
iman, menegakkan sholat, memberikan zakat, bersedekah terhadap orang-orang
miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya
kepada diri sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian bisa
merelisasikan kebaikan individu dan masyarakat. Al-Quran juga menyeru
kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka
pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung
pengarahan kepada mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri
sendiri.

3. Cinta Seksual

Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antar suami dan
istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :

Dan diantara tanda-tanda kekuasanNya ialah Dia yang menciptakan


untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung, dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
yang berpikir. (QS,Ar-Rum, 30:12)

Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting yaitu melahirkan


keturunan demi kelangsungan jenis.

4. Cinta Keibuan

Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang
terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin
suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati
penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut
para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena
fisologis, melainkan dorongan psikis.

5. Cinta Kebapakan

Mengingat bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-
ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dan anaknya , maka para
ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah
dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis.
Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya , karena
mereka sumber kesenangan, kegembiraan baginya , kekuatan, kebanggan ,dan
merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan
tetap terkenangnya setelah dia meninggal dunia.

Cinta kebapakan dalam Al-Quran diisyaratkan dalam kisah Nabi Nuh as.
Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya
dengan penuh rasa cinta,kasih sayang, belas kasihan, untuk naik perahu agar
tidak tenggelam ditelan ombak :

Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di trmpat yang jauh
terpencil : Hai ..anakku naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu
berada bersama-sama orang-orang yang kafir. (QS, Yusuf, 12:84)

Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak


kepada anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberiaknnya
kepada mereka , demi kebaikan dan kepentingan mereka sendiri.

6. Cinta Kepada Allah

Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang
dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya
perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah
akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain. Semua
tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan
penerimaan dan ridha-Nya :

Katakanlah : Jika kamu (benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya


Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi
maha penyayang (QS Ali Imran, 3:31)
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu
menjasi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan
menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan
membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua
makhluk Allah dan seluruh alam semesta.

7. Cinta Kepada Rasul

Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam
semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena
Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral,
maupun berbagai sifat luhur lainnya

2.3 KASIH SAYANG


Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan
W.J.S Poerwadaminta yaitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci
kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih
sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling
percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduannya merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan
sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam
kehidupan keluarga.

Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak
dan orang tuanya pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil
curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya
tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tuanya. Suatu hubungan
yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua
dan anak.

2.4 KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti sangatlah erat (karib). Mesra
juga dapat diartikan sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah,
kemesraan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan
yang sangat erat kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di
dekatnya.

2.5 PEMUJAAN

Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita
senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada
leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan
pada leluhuradalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal
masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang
masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika,
tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik
pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan
dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-
nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta
keberlangsungan garis keturunan keluarga.

2.6 BELAH KASIHAN

Belas kasihan, welas asih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul
akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya
memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.

2.7 CINTA KASIH EROTIS

Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan


dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis,
untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta
kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila
penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa
pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja. Cinta kasih erotis,
apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa
seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang
sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara
dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk
mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera
kehidupan.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan ini dapat ditarik kesimpulan :

1. Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih
dan saying.
2. Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan
kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus
sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
3. Cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi antara
keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan
untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
4. Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi
manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang
diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan
yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat
menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.

3.2 SARAN

Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat


menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Belas_kasihan
https://www.google.com/search?
q=pengertian+kasih+sayang+cinta+kemesraan+dan+pemujaan

http://sarahabibah.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-cinta-kasih-erotis.html

From.Erich. 1983. Seni Mencintai. Jakarta: Sinar Harapan

Anda mungkin juga menyukai