4 Diagnosis Banding
1. Pertusis
a. Etiologi
Penyebab pertusis adalah Bordetella pertusis atau Hemopilus pertusis.
b. Manifestasi Klinik
Gejala timbul dalam waktu 7-10 hari setelah terinfeksi. Infeksi berlangsung selama 6
minggu, dan berkembang melalui 3 tahapan:
Sangat infeksius
Diawali batuk 5-10 kali selama ekspirasi diikuti inspirasi mendadak dan panjang
(whoop) muntah
2. Bronkopneumonia
a. Etiologi
Penyebab bronkopneumonia yang biasa dijumpai adalah :
Faktor Infeksi
- Pada anak-anak :
Virus : Parainfluensa, Influensa Virus, Adenovirus, RSP
Organisme atipikal : Mycoplasma pneumonia
Bakteri : Pneumokokus, Mycobakterium tuberculosa.
Faktor Non Infeksi
Terjadi akibat disfungsi menelan atau refluks esophagus
b. Manifestasi Klinik
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa
hari. Suhu dapat naik secara mendadak sampai 39-400C dan mungkin disertai kejang karena
demam yang tinggi. Anak sangat gelisah, dispnu, pernafasan cepat dan dangkal disertai
pernafasan cuping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut. Batuk biasanya tidak
dijumpai pada awal penyakit,anak akan mendapat batuk setelah beberapa hari, di mana pada
awalnya berupa batuk kering kemudian menjadi produktif.
3. Bronkiolitis
a. Etiologi
Bronkiolitis terutama disebabkan oleh Respiratory Syncitial Virus (RSV), 6090% dari kasus,
dan sisanya disebabkan oleh virus Parainfluenzae tipe 1,2, dan 3, Influenzae B, Adenovirus
tipe 1,2, dan 5, atau Mycoplasma.
b. Manifestasi Klinik
Mula-mula bayi menderita gejala ISPA atas ringan berupa pilek yang encer dan bersin. Gejala
ini berlangsung beberapa hari, kadang-kadang disertai demam dan nafsu makan berkurang.
Kemudian timbul distres nafas yang ditandai oleh batuk paroksismal, wheezing, sesak napas.
Bayi-bayi akan menjadi rewel, muntah serta sulit makan dan minum. Bronkiolitis biasanya
terjadi setelah kontak dengan orang dewasa atau anak besar yang menderita infeksi saluran
nafas atas yang ringan. Bayi mengalami demam ringan atau tidak demam sama sekali dan
bahkan ada yang mengalami hipotermi. Karakteristiknya: gambaran klinis & radiologis hilang
timbul dalam beberapa minggu atau bulan dengan episode atelektasis, pneumonia dan
wheezing yang berulang.
4. Asma
a. Etiologi
Pencetusnya termasuk iritasi dalam ruangan, seperti bau yang menyengat dan iritasi asap
(minyak wangi, asap rokok); polusi dari luar: udara dingin, olahraga, gangguan emosi ;
infeksi pernafasan karena virus; dan berbagai macam zat yang mana si anak menjadi alergi,
seperti bulu binatang, debu atau ruangan yang agak berdebu, jamur, dan serbuk diudara
terbuka
b. Manifestasi Klinik
Sewaktu saluran udara menyempit pada saat serangan asma, si anak menjadi kesulitan
bernafas, ciri khasnya disertai bunyi mengik. Kulit berkeringat dan pucat atau membiru. Anak
dengan serangan akut yang sering kadangkala memiliki perkembangan yang lambat, namun
pertumbuhan mereka biasanya mengejar anak yang lain pada waktu dewasa. Seorang dokter
mencurigai asma pada anak yang memiliki peristiwa mengik berulang-ulang, terutama sekali
ketika anggota keluarga diketahui memiliki asma atau alergi. Bentuk serangan akut asma
mulai dari batuk yang terus-menerus, kesulitan menarik nafas atau mengeluarkan nafas
sehingga perasaan dada seperti tertekan, serta nafas yang berbunyi. Umumnya serangan asma
terjadi pada malam menjelang pagi hari.5