1. Pengertian
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar dimana di pasar ada beberapa atau sejumlah
kecil produsen atau penjual. Apabila di pasar hanya ada dua penjual disebut duopoli. Ada
oligopoli dengan diferensiasi produk dan ada oligopoli tanpa diferensiasi produk. Karena
dalam pasar hanya terdapat sedikit perusahaan (firm) maka tingkah laku masing-masing
perusahaan akan dipengaruhi oleh tingkah laku firm yang lain, artinya bahwa
pengambilan keputusan oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh reaksi dari perusahaan
lain dan sebaliiknya.
Karena tingkah laku perusahan dipengaruhi oleh tingkah laku dari perusahaan yang lain,
semakin pengaruhnya atau ketergantungannya tinggi maka semakin sulit untuk
menggambarkan kurva permintaannya. (sehingga banyak teori untuk menganalisisnya)
2
mempengaruhi pergeseran kurva permintaannya dan dengan adanya aksi reaksi tersebut
maka akan tercapai sebuah kurve aksi reaksi seperti kurva D 3. Kurve tersebut
menunjukkan bagaimana penurunan harga akan mempengaruhi jumlah yang diminta
setelah reaksi-reaksi perusahaan pesaing diperhitungkan (terjadi perang harga)
Kurva permintaan D1 sebelum ada reaksi Kurva permintaan D3 setelah ada reaksi
Kurve permintaan perusahaan semula adalah Q1P sehingga pada harga QP1 jumlah yang
dijual adalah OQ1 (kombinasi harga dan jumlah output di titik A). Apabila perusahaan
menurunkan harga di bawah OP1 mestinya akan menaikkan volume atau jumlah output
yang terjual, tetapi tidak demikian yang terjadi karena perusahaan lain juga menurunkan
harga sehingga pada tingkat harga OP1 adalah harga yang tetap/kaku, sehingga kurva
permintaan menjadi patah di titik A, kurva permintaan menjadi dAD2.
3
Apabila perusahaan menaikkan harga jualnya di P1, maka perushaan lain tidak akan
mengikutnya dengan demikian jumlah output yang terjual akan berkurang. Dengan
adanya kurva permintaan patah (Kinked Demand Curve) maka mempunyai MR yang
patah juga yaitu menjadi dBC MR (ada tiga ruas : dB, Bc dan CMR) dimana jarak BC
adalah MR yang vertikal.
Keuntungan maksimal akan tercapai pada tingkat harga dan jumlah output yang
menyebabkan MR = MC, dengan ketentuan tersebut terlihat bahwa harga yang
menimbulkan keuntungan maksimum adalah OP1 dan jumlah output sebesar OQ1
seandainya karena suatu sebab maka struktur ongkos berubah yang menyebabkan MC
juga berubah, asal perubahan tersebutmasih memotong MR yang vertikal yaitu BC maka
tidak akan mempengaruhi tingkat harga dan jumlah output perusahaan tersebut, sehingga
harga di pasar oligopoli adalah tegar. Oleh karena itu, dalam pasar oligopoli ada tendensi :
1) Persaingan di pasar oligopoli bukan dalam persaingan harga (non price
competation)
2) Untuk mengurangi persaingan perusahaan dalam pasar oligopoli melakukan kerja
sama (antara lain dalam menentukan harga atau kartel)
4
Dalam model ini apabila ongkos berubah (naik atau turun) asal MC masih memotong
MR yang vertikal (antara B dan C) maka tingkat harga yang memberikan keuntungan
maksimal tetap yaitu pada P tentunya keuntungan akan bertambah apabila ongkos
turun dan keuntungan akan berkurang apabila ongkos naik.
5
Rigiditas Harga dalam Oligopoli Meskipun Ada Perubahan Permintaan
Perubahan Harga untuk Memaksimumkan Keuntungan dalam Model Kurva Permintaan Patah
6
6. Conscious Parallelism
Dalam beberapa hal bahwa suatu perusahaan berharap apabila perusahaan tersebut
menaikkan harga akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Keadaan ini akan
terjadi apabila kenaikkan ongkos terjadi pada semua perusahaan yang disebabkan oleh
kenaikkan harga input (upah, harga bahan baku naik). Penyesuaian secara simultan dari
harga dengan harapan pesaing akan melakukan hal yang sama. Hal ini yang disebut
dengan conscious parallelism. Perusahaan sengaja bertindak dengan cara yang sama
dengan harapan tertentu bahwa semua perusahaan lainnya mempunyai motivasi untuk
bertindak dengan jalan yang sama. Gambar dibawah menunjukkan patahnya kurva
permintaan bergeser ke atas pada tingkat harga yang baru. Perkiraaan variasi perusahaan
akan sama dengan satu tingkat harga yang diharapkan disetujui bersama oleh semua
perusahaan dan akan sama dengan nol untuk tingkat harga diatasnya.
Seperti pada gambar dibawah, perusahaan berdasarkan pengalamannya dengan naiknya
ongkos menggeser kurva MC ke MC1. Berdasarkan harapan bahwa perusahaan pesaing
juga mengalami kenaikkan ongkos yang sama dan akan menaikkan harga outputnya dari P
menjadi P1 dengan tujuan menggeser beban kenaikkan ongkos kepada konsumen.
Perusahaan mengharapkan koordinat harga dan jumlah yang baru bergeser dari A ke A1.
Jika harapannya (pesaing akan bertindak sama menaikkan harga) terjadi, koordinat yang
baru adalah A1, kurva permnitaan patah yang baru adalah d1A1D dan kurva MR yang
baru d1B1C1MR.
7
7. Model Kepemimpinan Harga
Model kepemimpinan harga dapat digunakan untuk menjelaskan penyesuaian harga dalam
pasar oligopoli. Perbedaan utama antara conscious parallelism dengan kepemimpinan
harga adalah pada conscious parallelism semua perusahaan mengambil inisiatif
penyesuaian harga, percaya bahwa pesaingnya juga akan melakukan tindakan yang sama
sedangkan pada kepemimpinan harga satu perusahaan akan mengambil inisiatif lebih dulu
dengan harapan pada waktu yang relatif singkat akan diikuti oleh semua atau sebagian
dari perusahaan yang ada di pasar untuk menyesuaikan harga outputnya dengan tingkat
yang sama. Pemimpin harga adalah perusahaan yang mau mengambil risiko (terutama
risiko kenaikkan harga) dalam meyesuaikan harga pertama kali, akan tetapi sebagaimana
diketahui perusahaan tersebut biasanya mempunyai alasan baik, untuk mengharap
perusahaan yang lain mengikuti tindakannya. Conjectural variation untuk pemimpin
harga sama dengan satu, sedangkan untuk pengikut harga conjectural variation sama
dengan nol.
Ada tiga kepemimpinan harga yang penting yaitu, kepemimpinan harga barometris (the
barometric price leader), kepemimpinan harga ongkos rendah (the low cost price leader),
kepemimpinan harga dengan harga diferensial (the differential price leader), dan
kepemimpinan harga oleh perusahaan dominan (the dominant firm price leader).
8
2) Kepemimpinan Harga oleh Perusahaan dengan Struktur Ongkos Rendah
Pemimpin harga dengan ongkos rendah adalah perusahaan yang mempunyai
keuntungan struktur ongkos yang rendah secara signifikan dibanding pesainnya dan
mempunyai peranan pemimpin harga, walau perusahaan lain mungkin masih enggan
untuk menikutinya. Apabila terjadi perang harga perusahaan lain akan mengalami
kerugian yang lebih besar dan kemungkinan menanggung risiko bangkrut
dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai struktur ongkos yang rendah. Oleh
karena itu, secara diam-diam perusahaan pesaing tersebut melakukan penyesuaian
hanrga yang dilakukan oleh perusahaan pemimpin harga.
Contoh: dalam gambar dibawah diumpamakan di pasar ada dua perusahaan (duopoli)
yaitu perusahaan A dan perusahaan B. Kedua perusahaan mempunyai permintaan
pasar D dan masing-masing perusahaan mempunyai setengah dari total jumlah
permintaan pasar. Kurva MC dari dua perusahaan ditunjukkan oleh kurva MCAuntuk
perusahaan A dan MCB untuk perusahaan B yang mempunyai ongkos yang lebih
tinggi. Perusahaan A akan memaksimumkan keuntungannya dari sebesar P dan
tingkat output sebesar Q dan perusahaan B akan mengikuti dengan menetapkan harga
juga sebesar P, sehingga kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan B adalah
kurva patah dAD. Kurva MR yang berhubungan dengan kurva permintaan patah dAD
adalah dBCMR dan perusahaan B akan memilih tingkat output sebesar Q, karena
apabila tingkat output lebih besar atau lebih lebih rendah dari Q, MR akan lebih besar
atau lebih kecil dai MCB. Oleh sebab itu, perusahaan B akan menetapkan harga sama
dengan harga yang ditetapkan perusahaan yang mempunyai ongkos lebih rendah,
sehingga keuntungan yang didapatkan perusahaan B akan lebih kecil dibandingkan
dengan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan A.
9
3) Kepemimpinan Harga dengan Harga Diferensial
Pemimpin harga mungkin akan menyesuaikan harga outoutnya dengan tingkat
tertentu, dan penggikut harga akan menyesuaikan harga outputnya dengan persentase
yang sama seperti yang dilakukan oleh pemimpin harga. Sehingga diferensial relatif
yang terjadi sebelumnya walaupun terjadi perusabahan harga dan tidak ada
perusahaan yang berharap adanya kenaikkan atau penurunan penjualan. Pemimpin
harga dengan mudah menyesuaikan harga naik atau turun pada pasar tertentu.
Sebagai contoh ada tiga perusahaan yang berproduksi dengan asimetri diferensiasi
produk. Perusahaan A merupakan pemimpin harga dan penetapan harga sebesar PA
dan menjual QA unit. Perusahaan B dan C adalah pengikut harga, tidak berusaha
memulai menyesuaikan harga karena akan mempercepat perang harga dimana
perusahaan yang mempunyai struktur ongkos terendah pasti memperoleh keuntungan.
Kedua perusahaan pengikut A dan B mempunyai struktur ongkos diatas struktur
ongkos perusahaan A. B menetapkan harga diatas harga yang ditetapkan oleh A
sebagai pemimpin harga, sedang perusahaan C menetapkan harga lebih rendah dari A.
Penetapan harga yang berbeda secara absolut tersebut disebabkan karena ada asemetri
diferensial karena kualitas. Produksi bisa berbeda-beda dan perbedaan persepsi pasar
terhadap produk perusahaan tersebut.
Kurva yang dihadapi masing-masing perusahaan tersebut berbeda. Kurva permintaan
pengikut harga merupakan kurva permintaan patah karena mereka mengharapkan
tidak ada reaksi dari pemimpin harga apabila harga naik, akan tetapi mengharapkan
reaksi yang sama dari pemimpin harga dan pesaing lain apabila ada penurunan harga.
Pemimpin harga mengharapkan perusahaan lain akan mengikutnya baik pada waktu
harga dinaikkan atau duturunkan.
10
Kepemimpinan harga akan terjadi jika sebuah perusahaan menetapkan dirinya sebagai
pemimpin suatu industri dan seluruh perusahaan yang lain menerima harga yang
ditetapkan oleh perusahaan pemimpin tersebut. Perusahaan kecil lainnya menerima
kepemimpinan perusahaan dominan mungkin karena tidak mau mengambil risiko
apabila mereka yang pertama merubah harga atau munghkin perusahaan dominan
akan menggusur mereka dari pasar. Kepemimpinan harga terjadi karena :
a. Skala perusahaan yang cukup besar
b. Tingkat efisiensinya tinggi
c. Adanya kemampuan meramalkan keadaan pasar
sehingga kepemimpinan dalam industri dipegang oleh perusahaan dominan tersebut.
Sehingga seolah-olah perusahaan yang dominan tersebut berlaku sebagai monopoli
sedangkan perusahaan yang lain menhadapi masalah harga dan jumlah output seperti
dalam pasar persaingan.
11
8. Penetapan Harga untuk Kartel
Kartel adalah penggabungan atau kerja sama beberapa perusahaan dalam bentuk
perjanjian untuk melaksanakan keinginan bersama. Dalam hal ini mengadakan suatu
persetujuan atau perjanjian untuk menentukan harga yang sama seperti dilakukan
monopolis untukmendapatkan laba maksimum. Apabila persetujuan tersebut secara diam-
diam/informal disebut kolusi (colutions). Karena seluruh perusahaan yang ada melakukan
perjanjian menetapkan harga maka harga yang ditetapkan adalah yang memenuhi syarat
untuk mendapatkan laba maksimum (MR = MC). MC masing-masing perusahaan
dijumlahkan secara horisontal adalah MC industri dengan cara menyamakan MC
industri dengan MR industri maka dapat diketahui tingkat harga P1 di industri dan jumlah
output industri sebanyak OQ. Jumlah output industri tersebut dibagi menjadi jumlah
output masing-masing perusahaan yang tergabung dalam industri (kartel). Masing-masing
perusahaan dengan cara menyamakan MC masing-masing dengan MC industri akan
diketahui jumlah output masing-masing perusahaan. Diumpamakan ada perusahaan A dan
B maka jumlah outputnya adalah OQB sedangkan tingkat harga untuk masing-masing
perusahaan adalah sama yaitu P. Untuk perushaaan A dengan jumlah output sebesar OQA,
sedangkan untuk perushaan B dengan jumlah output sebesar OQB.
12
Tetapi dalam kenyataannya kedua perusahaan tersebut sering tergoda untuk menurukan
harga agar keuntungan yang didapat lebih besar dengan meningkatnya output yang dijual.
Gambar dibawah menunjukkan bahwa salah satu perusahaan menurunkan harga dibawah
Q1. Kalau harga turun menjadi P (ceteris paribus), maka pada kurva permintaan d dan
kurva marginal revenue mr memotong kurva MC dengan output Q, keuntungan yang
dicapai pada harga P adalah P A B C yang lebih besar dari PABC. Sepanjang
penurunan harga tidak diketahui oleh anggota lain dalam kartel akan terjadi profit
incentive to cheat dimana kartel yang mempunyai ongkos rendah akan menampakkannya
dalam membuat side payment kepada yang mempunyai struktur ongkos tinggi. Dalam
berbagai bentuk lain grup oligopoli dapat melakukan kerja sama dalam bentuk pasar
secara geografis atau mempertahankan pangsa pasarmaisng-masing yang disebut dengan
market sharing cartel.
14
LAMPIRAN
1. Modal Kurva Permintaan Patah
Diketahui fungsi permintaan untuk harga naik dan harga turun yang dihadapi seorang
oligopoli adalah :
Q1 = 28 4P1 dan Q2 = 10 P2, dimana Q adalah jumlah barang yang dihasilkan dan P
harga barang. Fungsi biaya perusahaan tersebut adalah TC = 2Q + 0,025Q.
Hitunglah : Jumlah barang dan harga yang memaksimumkan laba.
Jawab :
Untuk memaksimumkan laba maka perlu dicari MR1, MR2 dan MC sebagai berikut :
Q1 = 28 4P1 atau P1 = 7 - 0,25Q1
TR1 = P1Q1 = (7 0,25Q1)Q1
= 7Q1 0,25Q12
MR1 = MR1 = 7 0,50Q1
Q2 = 10 P2 atau P2 = 10 - Q2
TR2 = P2Q2 = (10 Q2) (Q2 = 10Q2 Q22)
MR2 = 10 2Q2
TC = 2Q + 0,025Q2
MC = TC = 2 + 0,5Q
Pada jumlah produksiitu dapat diketahui batas atas dari kurva MR yang patah, demikian
pula batas bawahnya yaitu :
MR1 = 7 - 0,25Q = 10 0,50 (4)
=72
=5
15
MR1 = 10 - 2Q = 10 2 (4)
= 10 8
=2
Pada jumlah produksi 4 satuan, maka biaya marjinal :
MC = 2 + 0,05 (4)
= 2 + 0,02
= 2,02
Ini berarti bahwa kurva biaya marjinal MC memotong kurva penerimaan marjinal yang
patah (tegak).
Untuk memperoleh kurva MC yaitu penjumlahan horisontal MC1 dan MC2 dicari
jumlah output masing-masing pasar :
0,2Q1 = MC1 4
Q1 = 5MC1 20
0,2Q2 = MC2 2
Q2 = 5MC2 10
16
Q1 + Q2 = 5MC1 20 + 5MC2 10
= -30 + 5MC1 + 5MC2
atau Q = -30 + 10MC
10MC = Q + 30
MC = 3 + 0,1Q
MR = 12 0,2Q
= 12 0,2(30)
= 6
Dengan menyamakan MC1 dan MC2 terhadap MR dapat diperoleh:
4 + 0,2Q1 = 6
0,2Q1 = 2
Q1 = 10
2 + 0,2Q2 = 6
0,2Q2 = 4
Q2 = 20
17
3. Kartel : Dengan pembagian pasar.
Diketahui dua perusahaan membagi pasar sama luasnya. Fungsi permintaan yang dihadapi
tersebut adalah :
Q = 120 10P
Biaya produski masing-masing perusahaan adalah :
TC = 0,1Q2
Separo pasar yang dihadapi duopolis itu adalah :
q = 60 5p*
atau
p* = 12 0,2q*
TR* = p*q = (12 0,2q*)q*
= 12q* 0,2q*2
MR = 12 0,4q
TC = 0,1Q2
MC = 0,2q
Jadi jumlah barang yang dihasilkan maisng-masing perusahaan adalah 20 satuan dengan
harga Rp 8,- persatuan :
Laba = 12q 0,2q2 0,1q2
= 240 80 40
= 120
18
19