Anda di halaman 1dari 4

Praktikum 9

Kaliberasi mesin penanam benih dan pemupuk


Praktikum kesepuluh
Penanaman benih dan pemupukan secara mekanis

BAB IV
HASIL
Praktikum 9
28 November
Diameter Roda Penggerak : 36 cm
Diameter Tabung Besar : 13 cm
Diameter Tabung Kecil : 9 cm
Diameter Roda : 14,8 cm
Jumlah Lubang : 20 Lubang
Massa Pupuk : 0,7 kg
Massa Jagung : 0, 45 kg = atau 45 gram 229 butir
Putaran Piringan : 10 Putaran
Putaran Lubang : 1,75 putaran
Jarak Antar Barisan : 70 cm
Berat plastik : 2 gram
Berat plastik + berat jagung : 47 gram
Pcf =

= = 0,654

JAB =

= 0,049 m

KB =

= 36236,085 butir/ha
Konversi KB

KB = 36236,085 x x

= 9,059 kg/ha

LP =

= 88,4194 kg/ha
Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami menganalisis salah satu mesin penebar benih dan pupuk.
Pada hasil tertera P yang menunjukkan jumlah putaran benih untuk tiap putaran roda penggerak
metering device sebesar 0,175 putaran. Sedangkan Pcf ialah fraksi pengisian benih yang
seharusnya skala yang dihasilkan adalah 0-1, namun dari hasil perhitungan didapatkan 2,04. Hal
tersebut menunjukkan ketidak normalan dari pipa pengisi benih jagung, yang seharusnya
normalnya hanya bisa memasukkan 1-3 benih, namun nyatanya benih yang masuk bisa mencapai
4 buah, sehingga adanya hal yang tidak normal pada katup pipa pengisian benih.
Perhitungan selanjutnya ialah jarak antar barisan (JAB) dihasilkan 0,1 m atau 10 cm,
untuk perhitungan kebutuhan benih (KB) didapatkan sebanyak 8954,111 ~ 8954 butir/ha. Laju
pemupukan (LP) yang dihasilkan sebesar 86,029 kg/ha.
Pada rumus kebutuhan benih dan laju pemupukan terdapat konstanta 1000 pada
rumusnya. Angka tersebut dimaksudnya untuk mempermudah konversi dari satuan meter ke
hektar.
Pada mesin ini, transisi untuk pengeluaran benih dan pupuk terpisah. Hal tersebut
dikarenakan jumlah benih dan pupuk yang dibutuhkan berbeda meskipun sama-sama berbentuk
butiran. Pemisahan juga dilakukan karena memang normalnya pada lubang penanaman
dimasukkan benih terlebih dahulu, setelah itu baru pupuk.
Selain pengukuran praktikum kali ini juga mengenalkan bagian-bagian mesin penebar
benih dan pupuk, diantaranya didapatkan data :
Diameter Metering Device sebesar 37 cm
Diameter Tabung Besar : 13 cm
Diameter Tabung Kecil : 9 cm
Diameter Roda : 14,8 cm
Jumlah Lubang : 20 Lubang
Massa Pupuk : 0,7 kg
Massa Jagung : 0, 47 kg = 215 butir
Putaran Piringan : 10 Putaran
Putaran Lubang : 1 putaran
Jarak Antar Barisan : 70 cm

Hasil suatu usaha cocok tanam tergantung antara lain : dari proses penanaman dan pemupukan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal , suatu tanaman menghendaki suatu jarak tanam
tertentu. Biasanya dinyatakan dalam jarak antar barisan dan jarak tanaman dalam barisan.
Adanya kalibrasi pada mesin penanam benih dan pemupuk ini diperlukan sehingga jarak antar
barisan maupun jarak tanaman dalam barisan yang dihasilkan akan sesuai dengan yang
diharapkan dan pada praktikum kali ini hasil yang didapatkan : ..
Jarak antar benih dalam barisan dan kebutuhan benih per satuan luas dapat dihitung dengan JAB
= . KB (kebutuhan benih) = .. Pcf = fraksi pengisian benih (0-1) JB = jarak antar
barisan . VB = viabilitas benih 88 % dapat dari asumsi (didapatkan dari perhitungan
benih dalam butir per hektar dengan KB Dan VB . Untuk mendapatkan kebutuhan benih
dalam kg/ha.

Kesimpulan

1. Mesin penebar benih dan pupuk memiliki sistem transisi yang terpisah, hal tersebut
dikarenakan pada lubang penanaman yang harus dimasukkan pertama ialah benih baru
pupuk dan agar jumlah benih dan pupuk yang masuk ke lubang sesuai dengan kebutuhan.
2. Fraksi pengisian benih yang dihasilkan dari perhitungan memiliki hasil yang tidak normal
karena kondisi pipa pengisian yang sepertinya sudah sedikit rusak di bagian katupnya.
Konstanta 1000 pada rumus kebutuhan benih dan laju pemupukan merupakan konversi dari
satuan meter ke satuan hektar.

Anda mungkin juga menyukai