KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Strategi Tingkat Bisnis pada mata kuliah
Manajemen Strategi.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapatkan balasan
yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3
1.1. Latar Belakang.......................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5
2.1. Definisi Strategi Tingkat Bisnis..............................................................5
2.2. Pelanggan: Siapa, Apa, Dan Bagaimana.................................................5
2.3. Tipe Tipe Strategi Tingkat Bisnis..........................................................7
2.4. Contoh Kasus Masing Masing Strategi..............................................17
BAB III PENUTUP............................................................................................22
3.1. Kesimpulan...........................................................................................22
3.2. Saran.....................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control
masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu
negara maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan
maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat
membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam
menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki
perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi
(perusahaan dan pemerintah).
Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas
negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain
telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya
kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang
dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen
strategi. Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian
mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang
saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan
harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman
mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian
produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu,
peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh
aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang digunakan dan jangkauan pemasaran yang
dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang tinggi dan
pelayanan yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Strategi Tingkat Bisnis
Strategi tingkat bisnis adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang
terintegrasi dan terkoordinasi, yang dirancang untuk menyediakan nilai kepada para
pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi
kompetensi inti dari pasar produk individual dan spesifik. Jadi, strategi tingkat bisnis
merefleksikan keyakinan perusahaan tentang di mana dan bagaimana ia memiliki
keunggulan di atas lawan-lawannya. Esensi dari strategi tingkat bisnis perusahaan adalah
memilih untuk melakukan aktivitas-aktivitas secara berbeda dan untuk melakukan
aktivitas-aktivitas yang berbeda dari lawan-lawannya. Berkaitan dengan lingkungan
persaingan perusahaan dan interaksi yang dimiliki perusahaan dan lingkungannya, adalah
suatu keharusan bahwa semua pegawai memahami apa yang menjadi keunggulan
perusahaan bersifat relatif dengan yang dimiliki lawan-lawannya. Pertanyaan-pertanyaan
tentang strategi perusahaan di masa datang dan keunggulan kompetitif yang menjadi
dasarnya, harus dipecahkan dengan cepat untuk memungkinkan dilakukannya tindakan-
tindakan strategis yang efektif.
Para pelanggan adalah dasar dari keberhasilan strategi-strategi tingkat bisnis.
Perusahaan-perusahaan terus menerus menekankan pentingnya hubungan antara
membangun relasi dan mengirimkan jasa ke pelanggan dan kinerja keuangan perusahaan.
Sekali CEO menangkap sentimen ini dengan mengamatinya dalam perusahaannya,
pertanyaan sentralnya adalah, inisiatif seperti apa yang akan membantu kita memperkuat
relasi pelanggan yang kita miliki dan mendorong munculnya relasi yang baru?.
Penekanan ini konsisten dengan perspektif bahwa, pada intinya, strategi tingkat bisnis
adalah kemampuan untuk membangun dan mempertahankan relasi dengan orang-orang
yang terbaik untuk penciptaan nilai maksimum, baik secara internal (ke perwakilan
perusahaan) maupun secara eksternal (ke pelanggan).
Karena kepentingan strategis, kita memulai dengan diskusi tentang pelanggan.
Tiga isu dipertimbangkan dalam analisis ini. Setiap perusahaan menetapkan (1) siapa
yang akan dilayaninya, (2) apa yang dibutuhkan pelanggan sasaran yang akan dipuaskan
oleh perusahaan, (3) bagaimana kebutuhan-kebutuhan itu akan dipuaskan melalui
implementasi strategi yang dipilih.
pelanggan adalah bahwa, dalam analisis akhir, laba yang dihasilkan dari relasi dengan
pelanggan darah yang meghidupi semua organisasi.
imperatif di IBM adalah untuk mengubah kompetensi inti teknologi perusahaan lebih
cepat ke produk-produk komersial yang dihargai oleh pelanggan.
diperbaiki ini menjadi halangan masuk yang signifikan bagi peserta bisnis yang
potensial. Peserta yang potensial harus mau menerima laba rata-rata sampai
mereka mendapatkan pengalaman yang diperlukan untuk mencapaintingkat
efisiensi yang dimiliki pemimpin biaya. Bahkan untuk mendapatkan laba rata-
rata, peserta baru harus memiliki kompetensi yang diperlukan untuk
menyesuaikan tingkat biaya dengan para pesaing lainnya.
Produk Pengganti Dibandingkan dengan para pesaing industrinya, pemimpin
biaya mempertahankan posisi yang atraktif untuk produk subtitusi. Ketika
dihadapkan dengan kemungkinan adanya subtitusi, pemimpin biaya lebih
memiliki fleksibilitas dari pada para pesaingnya. Untuk mempertahankan para
pelanggannya, pemimpin biaya dapat mengurangi harga barang atau jasanya.
Tetap dengan harga yang lebih rendah dan cirri-ciri kualitas yang dapat diterima,
pemimpin biaya meningkatkan kemungkinan bahwa para pelanggan akan
memilih produknya daripada penggantinya.
2.3.2.STRATEGI DIFERENSIASI
Dengan strategi diferensiasi, atribut dan karakteristik unit dari produk perusahaan
(selain biaya) memberikan nilai bagi pelanggan. Sebagian yakin bahwa keunikan atribut
dan karakterteristik Lexus dari Toyota memberikan pelanggannya (Termasuk Bill Gates,
Nicolas Cage, Master P, dan Dennis Rodman) kualitas terbaik, suasana mengendara yang
tenang,dan sentuhan kemewahan yang superior. Karena diferensiasiasi produk
memuaskan kebutuhan unik pelanggan, perusahaan yang menjalani strategi diferensiasi
biasanya membebankan harga-harga premium. Untuk berhasil melakukannya, suatu
perusahaan harus benar-benar unik dalam sesuatu hal atau dianggap sebagai unik .
kemampuan untuk menjual barang atau jasa pada tingkat harga yang melampui biaya
yang dikeluarkan untuk menciptakan bentuk-bentuk diferensiasi produk tersebut
memungkinkan perusahaan untuk berkinerja lebih diatas pesaingnya dan mendapatkan
laba di atas rata-rata.
10
premium untuk item-item kosmetik perusahaan adalah, bagi mereka, produk-produk lain
tidak menawarkan kombinasi bentuk dan biaya yang sebanding. Kurangnya alternative
yang dapat diterima meningkatkan kekuatan perusahaan, relatif terhadap para
pelanggannya.
Peserta Potensial
Loyalitas pelanggan dan kebutuhannya untuk mengatasi keunikan produk
diferensiasi merupakan hambatan yang substansial bagi masuknya peserta bisnis
potensial. Memasuki suatu industri dengan kondisis-kondisi ini biasanya menuntut
investasi sumber daya yang signifikan dan kemauan untuk bersabar sambil mencari
loyalitas pelanggan.
Produk Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang menjual barang-barang dan jasa bermerek kepada
pelanggan-pelanggan yang loyal memiliki posisi yang efektif dalam menghadapi produk-
produk substitusi. Sebaiknya, perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki loyalitas merek
lebih tunduk pada pelanggannya. Biasanya,mereka beralih ke produk yang menawarkan
bentuk-bentuk diferensiasi yang melayani fungsi yang sama dengan produk yang ada saat
ini (khususnya jika produk pengganti tersebut memiliki harga yang lebih rendah) atau
memproduksi dengan ciri-ciri tambahan yang melakukan fungsi-fungsi tersebut dengan
lebih atraktif.
konsisten dengan kebutuhan pelanggan. Sebagian masalah ini digambarkan dalam Focus
Strategi tentang Gap, Inc.
Dalam kasus Gap, konsep lain yang dimilikinya (misalnya Old Navy Store)
adalah musuh terberatnya: perusahaan itu mengalami terlalu banyak kanibalisasi. Gap
juga telah kehilangan pejualan pada peritel on-line-nya. Walaupun baru-baru ini Gap
berusaha untuk menangkis serangan-serangan online dengan membuka toko on-line nya
sendiri, hal tersebut dapat menimbulkan masalah, kecuali jika toko-toko fisik Gap dapat
digunakan sebagai suatu kelebihan.
Risiko lain dari strategi diferensiasi adalah bahwa cara-cara diferensiasi
perusahaan tidak lagi menyediakan nilai yang mau dibayar oleh pelanggannya. Strategi
diferensiasi menjadi kurang berharga jika penjiplakan oleh para pesaing membuat
pelanggan beranggapan bahwa para pesainnya menawarkan barang dan jasa yang sama
baiknya, kadang-kadang dengan harga yang lebih rendah. Misalnya, diawal tahun 1990-
an, beberapa organisasi pemliharaan kesehatan (health maintenance organizations-HMO)
mampu mendiferensiasi diri mereka sendiri dengan jaringan dokter yang unik dan
ekstensif. Saat ini, dalam banyak pasar, pesaing HMO menawarkan rencana yang hampir
identik dengan jaringan rumah sakit dan dokter yang tumpang tindih. Komoditisasi jasa
ini berarti bahwa banyak perusahaan asuransi kesehatan tidak lagi mampu membedakan
diri mereka sendiri dan sekarang bersaing hanya ditingkat harga saja.
Risiko ketiga dari strategi diferensiasi adalah bahwa pembelajaran akan
menyempitkan persepsi pelanggan nilai diferensiasi bentuk perusahaan. Nilai nama IBM
untuk computer personal merupakan salah satu bentuk diferensiasi yang bagi sebagian
pelanggan membuatnya mau membayar dengan harga premium. Akan tetapi, ketika
pelanggan tersebut mulai mengenal bentuk-bentuk standar, dan ketika hasil kloning PC
mulai memasuki pasar, Loyalitas terhadap merek IBM mulai turun. Hasil kloning itu
menawarkan bentuk-bentuk yang mirip dengan produk IBM kepada pelanggan, dengan
harga yang secara substansial lebih murah, yang pada akhirnya mengurangi daya tarik
produk IBM. Bahkan, baru-baru ini lini produk IBM yang relatif baru, Aptiva, gagal
memenuhi pengharapan perusahaan. Dalam menilai situasi ini salah seorang penyalur
mengamati bahwa, sementara Aptiva adalah mesin yang hebat, tetapi terlalu mahal
dibandingkan dengan kombinasi bentuk dan harga yang ditawarkan oleh produk-produk
pesaing seperti Compaq dan HP.
Risiko keempat berkaitan dengan pemalsuan. Barang-barang palsu produk-
produk yang berusaha meniru bentuk-bentuk diferensiasi itu dengan harga yang jauh
lebih murah menjadi keprihatinan banyak perusahaan yang menggunakan strategi
diferensiasi. Di Inggris, misalnya, Diperkirakan bahwa pasar untuk impor-impor
parallel mobil, perlengkapan mandi, dan baju-baju yang diimpor ke UK tanpa pemilik
merek bergabung dengan menjual dengan harga ritel yang berdiskon substansial bernilai
1,3 triliun poundsterling setahun. Perusahaan sering kali mencari bantuan dari pemerintah
13
dan undang-undang impor untuk mengontrol masalah yang dapat timbul karena
kekhususan risiko dari strategi diferensiasi ini.
2.3.3.STRATEGI FOKUS
Berlawanan dengan perusahaan yang menggunakan strategi kepemimpinan biaya
dan strategi diferensiasi, suatu perusahaan yang menerapkan strategi fokus akan berusaha
menggunakan kompetensi-kompetensi intinya untuk melayani kebutuhan segmen industri
tertentu kelompok pembeli particular (misalnya, remaja dan penduduk senior), segmen
atau lini produk yang berbeda(bagian timur atau barat Amerika Serikat). Jadi, suatu
strategi fokus adalah serangkaian tindakan integrative yang dirancang untuk
memproduksi atau mengirimkan barang-barang dan jasa yang melayani kebutuhan
segmen persaingan tertentu. Walaupun keluasan target jelas merupakan masalah
tingkatan, esensi dari strategi fokus adalah eksploitasi perbedaan target yang sempit dari
keseimbangan industri. Misalnya, untuk memuaskan kepentiungan perusahaan dengan
ukuran tertentu bersaing dalam pasar geografis tertentu, perusahaan investasi perbankan
yang berbasis di Los Angeles, Grief & Company memposisikan dirinya sebagai Bank
Investasi Wirausaha. Grief & Company adalah leveransir merger terkemuka yang
berbasis dari bagian barat Amerika serikat. Contoh lainnya, Cisco Systems,Inc.,
disebutkan telah memindahkan kenaikan persentase penjualannya ke perusahaan-
perusahaan yang lebih kecil-kelompok pembeli particular. Melalui keberhasilan
implementasi strategi fokus, perusahaan seperti Grief & Company dan Cisco
Systems,Inc., walaupun mereka tidak memiliki keunggulan kompetitif dalam segmen
pasar sasaran yang dipilihnya, walaupun mereka tidak memiliki keunggulan kompetitif
industri yang luas. Seperti yang diimplikasikan, dasar dari strategi fokus adalah bahwa
suatu perusahaan dapat melayani segemen particular dari suatu industri dengan lebih
efektif atau efisien dari para pesaing industri lainnya. Kesuksesan dengan strategi fokus
terletak pada kemampuan perusahaan untuk menentukan segmen-segmen yang memiliki
kebutuhan yang unik atau mengalokasikan segmen yang dilayani dengan buruk oleh para
pesaing industri lainnya. Misalnya, stasion Inn melayani kebutuhan kelompok pembeli
particular yang tidak menarik bagi para pesaing industri lainnya, seperti Hilton, Marriot
dan Sheraton. Melalui strategi fokusnya, Station Inn melayani kebutuhan yang unik dari
penggemar jalan raya. Daripada mendapatkan permen di bantalnya dan membayar per
film yang ditonton di kamar mereka, pemuja jalan raya ini memilih menginap di sebuah
hotel yang berlokasi kurang lebih 125 kaki dari lintasan Conrai;,Inc. sepanjang malam,
para tamu tidur di samping gemuruh berat kereta api, lebih dari 60 selama 24 jam.
Seperti yang disebutkan, internet memberikan pengaruh yang signifikan kepada
strategi tingkat bisnis. Hal ini jelas terlihat dalam kasus strategi tingkat bisnis fokus.
Sebagian analis yakin bahwa internet memungkinkan segemen pasar untuk dimurnikan
dengan spesifikasi yang lebih besar dan lebih besar lagi dalam hal keunikan kebutuhan
pelanggan. Secara khusus, usaha-usaha yang baru mulai berusaha untuk melayani segmen
14
atau celah pasar yang sempit. Secara berkala, nama perusahaan-perusahaan ini
memberikan fokus nya : Just-socks.com, Rarempas.com, uglies.com (celana pendek tinju
buruk dengan desain). Untuk setiap usaha ini, sama seperti kasus setiap perusahaan yang
menggunakan strategi tingkat bisnis fokus, tujuan untuk melayani kebutuhan segmen
pasar spesifik lebih baik dari pesaing industri lainnya.
Walnut Grove Press adalah contoh lain dari perusahaan yang menggunakan
strategi fokus. Perusahaan ini menjual buku-buku melalui gerai-gerai selain took-toko
buku utamnya, menghasilkan 85% penghasilannya dari penjualan buku ke took-toko
hadiah, took serba guna dan bahkan di ruang tunggu pencucian mobil. Walnut Grove
tidak mendistribusikan produk-produknya melalui jaringan took buku (misalnya, Barnes
dan Noble) atau jaringan utama penerbit-penerbit New York. Pengarang dan pemilik
usaha ini adalah Criswell Freeman, yang bukunya terjual 330.000 eksemplar pada 1998.
Volume penjualan diharapkan meningkat dua kali lipat pada 1999. Sejal 1995, Freeman
telah menulis 40 buku, termasuk The Book Of Stock Car Wisdom, The Book of New
England and The Gardeners Guide to Life. Bukunya penuh dengan kutipan-kutipan.
Freeman mengembangkan ketertarikan terhadap kutipan-kutipan yang inspiratif ketika ia
kehilangan pekerjaan di bisnis real estate dan mulai mencoba pulih secara psikologi
dengan membca kutipan yang inspiratif setiap hari. Pada saat yang bersamaan, ia mulai
bekerja mencapai gelar di psikologi klinik. Setelah mendapat gelar, Freeman mulai
menemui pasien-pasien. Akan tetapi, keinginannya untuk mempengaruhi hidup orang-
orang melampaui basis pasien-pasien, untuk mewujudkan tujuan ini, ia memutuskan
untuk menerbitkan sebuah buku menolong diri sendiri (a self help book). Sambil
mempelajari kemungkinan distribusinya, Freeman belajar bahwa jaringan took buku
tradisional mengembalikan buku-buku yang tidak terjual. Sebaliknya, kebnyakan took-
toko hadiah yang ia temukan membeli seluruhnya. Berdasarkan hakikat khusus dari
produk awalnya dan buku-buku selanjutnya, dan berdasarkan praktik-praktik paritel yang
berbeda, freeman memutuskan untuk mengembangkan walnut grove press untuk
mendistribusikan buku-bukunya. Produk freeman sekarang terjual dalam 5.000 lokasi,
dengan penjualan mencapai $1 juta.
Perusahaan dapat menciptakan nilai bagi pelanggan dalam segemen pasar yang
unik dan spesifik dengan menggunakan satu dari dua strategi fokus yang berbeda
kepemimpinan biaya fokus dan diferensiasi fokus.
2. Sebuah perusahaan yang bersaing dengan basis industri yang luas dapat
memutuskan bahwa segmen pasar yang dilayani oleh strategi fokus perusahaan
itu atraktif dan berharga untuk disaingi.
3. Kebutuhan pelanggan dalam segmen kompetitif yang sempit dapat serupa dengan
pelanggan pada umumnya.
market yang dipilih oleh Air Asia yaitu konsumen penerbangan yang sangat aware
terhadap harga dan hanya membutuhkan maanfat utama dari produk dan pelayanan
industri penerbangan yaitu transportasi yang memindahkan konsumen dari satu tempat ke
tempat lain. Masuknya Air Asia ke segmen market ini didasari oleh pertimbangan bahwa
masih banyaknya penduduk Asia khususnya Asia Tenggara yang membutuhkan
transpotasi yang cepat melalui udara baik antar negara maupun antar daerah tetapi
terkendala oleh besarnya biaya penerbangan yang saat itu ada. Potensi segmen ini
bertambah semakin besar seiring dengan terjadinya switching konsumen penerbangan
premium atau biasa yang menginginkan harga yang lebih rendah. Swtiching ini banyak
dipengaruhi oleh turunnya daya beli konsumen penerbangan secara keseluruhan sebagai
akibat krisis yang melanda Asia.
Berikut ini adalah strategi air asia dalam menekan biaya sehingga harga tiket Air
Asia dapat dibuat serendah mungkin.
1. AirAsia meniadakan makanan dan minuman di dalam pesawat. Penumpang yang
membutuhkan makanan dan minuman tetap dapat memesannya di dalam pesawat.
2. Rute perjalanan Air Asia pada umumnya butuh waktu antara 3 3,5 jam. Hal ini
membuat Air Asia dapat menggunakan awak kabin yang sama untuk penerbangan
balik dari tujuan kedatangan kembali ke tujuan pemberangkatan sambil membawa
penumpang baru dengan demikian biaya gaji awak kabin dapat dikurangi.
3. Tidak ada biaya yang diperlukan untuk akomodasi awak kabin di tujuan kedatangan
karena mereka kembali ke rumah pada hari yang sama, setelah 8-10 jam. Waktu
tersebut sama dengan waktu normal orang kantoran biasa bekerja.
4. Pelanggan didorong untuk membeli tiket lewat internet sehingga Air Asia dapat
menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa tempat penjualan tiket
beserta stafnya. Penghematan lainnya adalah tidak ada tiket yang dicetak. Pelanggan
cukup mencetak sendiri kode penerbangan beserta rinciannya.
5. Air Asia mencari landasan udara termurah. Sebagai contoh Air Asia lebih memilih
landasan udara Macau yang lebih murah dibandingkan Hongkong. Dari Macau
penumpang dapat menaiki hovercraft ke Hongkong. Jika dalam sebuah negara tidak
terdapat pilihan landasan udara murah, maka Air Asia memilih untuk tidak
menggunakan semua fasilitas dalam bandara tersebut semisal jembatan layang yang
menghubungkan ruang tunggu dengan pesawat. Penumpang dapat berjalan kaki
langsung menuju pesawat.
6. AirAsia hanya menggunakan 1 jenis pesawat saja yaitu Air Bus 320. Hal ini dapat
menghemat biaya pelatihan awak kabin karena mereka hanya perlu mempelajari 1
jenis pesawat saja.
7. Dalam salah satu promosinya Air Asia pernah menawarkan harga tiket yang sangat
rendah.
19
Air Asia adalah salah satu maskapai penerbangan low cost premier di Asia dan
telah memperoleh ratusan milyar setiap tahunnya. Dalam kalkulasi sederhana,harga tiket
di atas seperti tidak masuk akal. Air Asia tidak hanya sekali menerapkan harga tiket
seperti ini tetapi secara reguler menerapkannya. Harga tiket tersebut bahkan jauh lebih
murah dibandingkan dengan harga tiket bus ataupun kapal laut. Air Asia tahu bahwa tidak
semua kursi dalam penerbangan akan terisi oleh karena itu daripada kursi tersebut tidak
terisi maka lebih baik ditawarkan kepada pelanggan dengan harga yang super murah. Air
Asia akan mendapatkan manfaat dari publisitas yang beredar. Tentu saja tempat duduk
yang disediakan untuk tarif tersebut terbatas dan penumpang harus memesan sebelumnya.
8. Air Asia melakukan hedging terhadap biaya bahan bakar. Bahan bakar
menghabiskan 60 persen dari total biaya operasional Air Asia. Maskapai udara
tersebut membayar bahan bakar di depan untuk menjaga harga terendah, sehingga
bisa meminimalkan resiko fluktuasi harga bahan bakar.
Tidak seperti mesin pencari yang lain, Google disusun agar tak seorangpun dapat
membeli tempat yang lebih tinggi di hasil pencarian atau mengubah hasil pencarian
untuk tujuan komersial. Pencarian Google adalah pencarian yang jujur dan obyektif
dalam mencari website yang bermutu tinggi dengan cara yang mudah.
Kedua, Indomie yang lengah berinovasi meluncurkan varian rasa baru membuat
masyarakat jenuh dengan pilihan rasa yang sedikit. Kemunculan Mie Sedaap membuat
masyarakat menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dari Indomie.
Ketiga, Mie Sedaap juga gencar beriklan di media. Saat itu, Mie Sedaap yang
sedang memasuki tahap perkenalan (introduction) menggunakan strategi peluncuran
cepat rapid skimming strategy). Wings Food meluncurkan produk baru dengan harga
yang dibawah harga Indomie, dengan tingkat promosi yang tinggi.
Iklan pun dibuat sedemikian menarik, diluncurkan di berbagai media, seperti
media cetak dan elektronik. Pilihan rasa yang diberikan pun lebih banyak, dengan
kelebihan di pemberian kriuk, sesuai dengan lidah orang Indonesia yang gemar dengan
makanan pelengkap dengan tekstur agak keras seperti kerupuk.
Perbandingan Indomie dengan Mie Sedap
Dari rasa mie : Kedua mie (Sedaap dan Indomie) memiliki rasa yang hampir
sama, sama-sama gurih dan sama-sama khas rasa mie instan. Seandainya kedua mie
tersebut dilepas bungkusnya dan saya diminta memakan mie tersebut maka saya akan
mengatakan bahwa kedua mie tersebut adalah indomie. Alasan saya sederhana sebab saya
mengenal indomie lebih dahulu dan dulu sering makan me indomie tanpa dimasak, lalu
ketika makan mie sedaap yang mentah, saya kaget,lho rasa mie nya kok sama seperti
rasa indomie?
Dari bumbu : (perbandingan Rasa Soto). Bumbu Indomie : menurut saya didesain
secara pas untuk takaran satu sajian mie instan. Dan terasa sekali bahwa ini benar-benar
mie instan rasa soto. Bumbu Soto mie sedaap, berbeda karena bumbunya lebih terasa,
agak keras bagi saya, aroma jeruknya sangat kuat, dan para pecinta mie instan pasti
mampu membedakan mie tersebut adalah mie sedaaap.
Dari iklan : Trobosan iklan mie sedaap boleh diakui jempol, mampu merebut hati
saya untuk mencicipi mie sedaap. Kekuatan iklan Indomie : melekat pada jingle indomie
dengan sair , Dari sabang sampai merauke, dari sampai
Indomie seleraku, siapapun yang pernah melihat mendengar dan menikmati indomie
pasti lekat dengan lagu iklan tersebut, bahkan saking bagusnya sampai sairnya diganti
untuk mendukung salah satu calon presiden RI dalam berkampanye merebut massa.
22
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Strategi tingkat bisnis adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang integratif
dan koordinatif, yang dirancang untuk memberikan nilai bagi pelanggan dan
mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi-kompetensi inti
dalam pasar produk spesifik dan individual. Lima strategi tingkat bisnis dipelajari dalam
bab ini. Kapabilitas Internet mempengaruhi tindakan-tindakan strategis perusahaan dalam
hal pemilihan strategi tingkat bisnis dan menentukan bagaimana mengimplementasi
tasikannya. Daya saing strategis suatu perusahaan ditingkatkan ketika perusahaan itu
mampu mengembangkan dan mengeksploitasi kompetensi inti yang baru dengan lebih
cepat daripada yang dapat dilakukan para pesaingnya dalam meniru keunggulan
kompetitif yang dimiliki oleh kompetensi perusahaan saat ini.
3.2. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya.
23
DAFTAR PUSTAKA