Anda di halaman 1dari 16

E.

Corak kehidupan masyarakat masa pra-


aksara
1. Pola Hunian
1. Mengamati Lingkungan
Mereka memilih hidup di gua untuk memahami
pola hunian manusia purba kamu dapat mengkaji
berikut.
2. Memahami Teks
Dalam buku Indonesia dalam arus sejarah, jilid 1
diterapkan tentang pola hunian mnausia purba yang
merlihatkan dua air dan (2) kehidupan d alam terbuka.
Beberapa contoh yang menujukan pola hunian seperti
itu adalah situs-situs purba di sepanjang aliran
bengawan solo (sanggiran, ngawi, trinil, dan ngandong)
merupakan contoh contoh dari adanya kecendrungan
manusia purba menghuni lingkungan adi pinggir
sungai.
2.Dari Berburu meramu sampai Becocok tanam.
Mengamati Lingkungan.
Sering kali kita mendengarkan aktivitas
pembukaan lahanan di beberapa daerah di
Indonesia. Hal ini bertujuan untuk kegiatan industri
dalam meningkatkankesejahterahan hidup.
Memahami Teks
Mencermati hasil penelitian baik yang berwujud
fosil maupun artepak lainya, di perkirakan manusia
zaman pra-aksara mula-mula hidupdengan cara
berburu dan meramu. Hidup mereka umunya masi
tergantung pada alam. Untuk mempertahankan
hidupnya mereka menerapkan pola hidup nomade
atau berpindah-pindah tergantung dari bahan
makanan yang tersedia. Alat-alat yang digunakan
terbuat dari batu yang masih sederhana. Hal ini
terutama berkembang padaa manusia meganthropus
dan pithecanthropus. Tempat-tempat yang dituju
alekomunitas itu ummnya lingkungan dekat sungai,
danau atau sumber air lainya termasuk di daerah
pantai. Mereka beristirahatmisalnya di bawah pohon
besar.
3. Sistem kepercayaan
Nenek moyang kita mengenal kepercayaan hidup
setelah mati. Mereka percaya pada kekuatan lain
yang maha kuat diluar dirinya. Mereka selalu
menjaga diri agar setelah mati tetap di hormati. Kita
akan menelaah bagaimana system kepercayaan
manusia zaman pra-aksara, yang menjadi nenek
moyang kita. berujudan di tuangkan dalam berbagai
bentuk diantaranya karya seni. Satu di antaranya
berfungsi sebagai bekal untuk orang yang
meninggal. Pada zaman purba manusia mengenal
penguburan mayat. Untuk itulah kita megenal
dolmen, sarkofagus, menhir dan lainya.
Memahami Teks

Masyarakat zaman pra-aksara terutama periade


zaman ne nolitikum sudah mengenal sistem
kepercayaan.mereka sudah memahami adanya
kehidupan setelah mati. Mereka meyakini bahwa roh
tesebut yang telah mngenal aka nada kehidupan di
alam lain. Oleh karena itu, rph orang yang sudah
meningal akan siantiasa di hormati oleh sanak
kerabatnya. Terkait dengan itu maka kegiatan ritual
yang paling menonjol adalah upacara penguburan
orang meninggal. Dalam tradisi penuburan ini, jenzah
orang yang telah meninggal dibekali berbagai benda
dan peralatan kebutuhan sehari-hari.

F. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi merupakan
peralatan rumah tangga yang sudah sangat lama
dikenal dikenal di lingkung ibu rumah tangga di
Indonesia, ateknologi waktu itu bermula dari apalagi di
jawa.
Memahami teks

Sebelum mengenal tulisan manusia purba


sudah mengembangkan kebudayaan dan teknologi.
Teknologi waktu itu bermula dari teknologi bebatuan yang
digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan.
Dalam praktiknya peralatan atau teknologi bebatuan
tersebut dapat berfungsi sebagai serba guna. Pada tahap
paling awal alat yang di gunakan masih bersifat
kebetulan dan seadanya serta bersifat trial and eror.
Mula-mula mereka hanya menggunakan benda-benda
dari alam terutama batu. Teknologi bebatuan pada zaman
ini berkembang dalam kurun waktu yang begitu panjang.
Oleh karena itu, para ahli kemudian membagi
kebudayaan zaman batu di era pra-aksara ini menjadi
beberapa zaman atau tahap perkembangaan.dalam buku
r.soekmono, pengantar sejarah kebudayaan Indonesia I,
di jelaskan bahwa kebudayaan zaman batu ini di bagi
menjadi tiga yaitu,paleolitikum, mesolitikum dan
neolitikum.
1. Antara batu dan tulang
Peralatan pertama yang di gunakan oleh
manusia purba adalah alat-alat dari batu yang
seadainya dan juga dari tulang. Peralatan ini
berkenbang pada zaman paleolitikum atau zaman
batu tua. Zaman batu tua ini bertepan dengan
zaman neozoikum terutama pada akhir zaman tersier
dan awal zaman quartair. Zaman ini berlangsung
sekitar 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini
merupakan zaman yang sangat penting karena
terkait dengan munculnya kehidupan baru, yakni
munculnya jenis manusia purba. Zaman ini di
katakan zaman batu tua karena hasil kebudayaan
terbuat dari batu yang relative masih sederhana dan
kasar. Kebudayaan zaman paleolitikum ini secara
umum ini terbagi menjadi kebudayaan pacitan dan
kebudayaan ngandong.

a. Kebudayaan pacitan
Kebudayaan ini berkembang didaerah pacitan,
jawa timur Beberapa alat dari batu ditemukan
di di daerah ini. Seorang ahli Von koeningwald
dalam penelitiannya pada tahun 1935 telah
Menemukan beberapa hasil teknologi
bebatuan atau alat alat dari batuan di sungai
baksokka dekat punung . alat batu itu masih
kasar , dan bentuk ujungnya agak runcing,
tergantung ke gunaannya .
Alat alat itu oleh koentingswald
digolongkan sebagai alat-alat paleotikik
yang bercorak chelean yakni suatu tradisi
yang berkembang pada tingkat awal paleotikik
di eropa. Movius berhasil menyatakan temuan
di punung itu sebagai salah satu corak
perkembangan kapak perimbas di Asia Timur.
Budaya pacitan dikenal sebagai tingkat
perkembangan budaya batu awal di Indonesia.
Kapak perimbas itu tersebar di wilayah
Sumatra
Selatan, kalimatan timur,
Sulawesi selatan, punung merupakan
daerah yang terkaya akan kapak perimbas
dan hingga saat ini merupakan tempat
penemuan terpentng di Indonesia.

D. kebudayaan Ngandong
Kebudayaan ngandong berkembang di aerah
ngandong dan juga sidoarjo, dekat ngawi. Di daerah ini
banyak ditemukan alat-alat dari batu dan juga alat-alat
dari tulang. Alat-alat dari tulang ini berasal yang dari
tulang binatang dan tanduk rusa yang di perkirakan di
gunakan sebagai penusk atau berlati. Selain ditemukan
juga alat-alat seperti tombak yang begerigi. Di sanggiran
juga ditemukan alat-alat dari batu bentuknya indah
seperi kaksedon. Alat-alat ini disebut dengan flake.
2. Antara Pantai Dan Gua
Zaman bat uterus berkembanga memasuki
zaman batu madya atau batua tengah yang di kenal
zaman mezolitikum. Hasil kebudayaan batu madya
ini sudah lebih maju apabila dibandingkan hasil
kebudayaan zaman paleolitikum (batu tua).secara
garis besar kebudayaan mesolitikum ini terbagi
menjadi dua kelompok besar yang di tandai
lingkunaan tempat tinggal , yakni di pantai dan gua.
a. Kebudayaan Abrarias Sous Roche
Kebudayaan abras sous roche merupakan hasil
kebudayaan yang ditemukan di gua-gua. Hal ini
mengindikasikan bahwa manusia purba pendukung
kebudayaan ini tinggal di gua-gua. Kebudayaan ini
pertama kali di lakukan peneliaan oleh von stein
callenflees di gua lawa dekat sampung, ponorogo.
Peneliti dilakukan tahun 1928 sampai 1931 .
3. Mengenal Api
Mengamati lingkungan
Memahami teks
Bagi manusia purba proses penemuan api
merupakan bentuk inovasi yang sangat penting .
berdasarkan data akeologi, penemuaan api kira-kira
terjadi pada 400.000 tahun yang lalu.penemuaan
periode manusia homo aerektus. Api di gunakan
untuk mengatakan diri dari cuaca dingin.dengan
kehidupan menjadi lebih pariasi dan berbagai
kemajuaan yang akan di capai .
4. Sebuah Repolusi
Perkembangaan zaman batu yang dapat di
katakana paling penting dalam kehidupan manusia
adalah zaman batu bru atau neolitikum. Pada zaman
neolitikum yang juga dapat dikatakan sebagai batu
muda . pada zaman ini telah terjadi revolusi
kebudayaan , yaitu terjadinya perubahan pola hidup
manusia. Pola hidup food gathering di gantikan
dengan pola food hal ini seiringdengan terjadinya
perubahan pola hidupmanusia. Secara garis besar di
bagi menjadi dua tahap perkembangaan.
a. Kebudayaan kapak persegi
Nama kapak persegi bersal dari penyebutan
oleh von geidern. Penamaan ini di kaitkan dengan
bentuk alattersebut. Kapak persegi iniberbentuk
persegi panjang dan ada juga yang berbentuk
trapezium. Ukuran alat ini juga bermacam macam
. kapak persegi yang besar sering di sebut dengan
beliung atau pancul (cangkul) , bahkan sudah ada
yang diberi takai sehingga persis seperti cangkul
zamn sekarang masa . semaentara yang
berukuran kecil kecil disebut tarh atau teteh.
b. Kebudayaan Kapak Lonjong
Nama kapak lonjong ini di sesuaikan dengan
bentuk penampangaan alat ini yang berbentuk
lonjong. Bentuk ke seluruhan alat ini lonjong.
Seperti bulat teiur. Pada ujung yang lancip di
tempatkan tangkai dan pada yang lain basah
sehingga tajam. Kapak yang ukurannya besar
sering di sebut walzein blain dan yang kecil di
nama kan kleinbeil.
c. Perkembangaan Zaman Logam
Mengakhiri zaman batu masa neolitikum maka di
mulailah zaman Indonesia ini agak berbeda bila di
bandingkan dengaan yang ada di eropa zaman logam
ini menggalmi tiga fase, zaman tembga , perugu dan
besi. Zaman perungu ini merupakan fase yang sangat
penting dalam sejarah. Contoh barang kebudayaan
perunggu itu antara lain. Kapak corong,
nekara,moko,berbagai barang hiasaan
5. Konsep Ruang Pada Huniaan(Arsitektur)
Menurut kostol, arsitektur, telah memulai ada saat
manusia mampu mengelola lingkungaan hidupnya
pembuatan tanda-tanda di alam yang membentang
tak sehingga itu untuk membedakan dengan wilayah
lainnya. Tindakan untuk membuat tanda pada suatu
tempat itu dapat dikatakan sebagai bentuk awal dari
aksitektur. Pada saat itu manusia sudah mulai
merancang sebuah tempat.contohnya seperti goa-
goa.

E.Corak kehidupan masyarakat masa pra-


aksara
1. Pola Hunian
4. Mengamati Lingkungan
Mereka memilih hidup di gua untuk memahami
pola hunian manusia purba kamu dapat mengkaji
berikut.
5. Memahami Teks
Dalam buku Indonesia dalam arus sejarah, jilid 1
diterapkan tentang pola hunian mnausia purba yang
merlihatkan dua air dan (2) kehidupan d alam terbuka.
Beberapa contoh yang menujukan pola hunian seperti
itu adalah situs-situs purba di sepanjang aliran
bengawan solo (sanggiran, ngawi, trinil, dan ngandong)
merupakan contoh contoh dari adanya kecendrungan
manusia purba menghuni lingkungan adi pinggir
sungai.
2.Dari Berburu meramu sampai Becocok tanam.
Mengamati Lingkungan.
Sering kali kita mendengarkan aktivitas
pembukaan lahanan di beberapa daerah di
Indonesia. Hal ini bertujuan untuk kegiatan industri
dalam meningkatkankesejahterahan hidup.
Memahami Teks
Mencermati hasil penelitian baik yang berwujud
fosil maupun artepak lainya, di perkirakan manusia
zaman pra-aksara mula-mula hidupdengan cara
berburu dan meramu. Hidup mereka umunya masi
tergantung pada alam. Untuk mempertahankan
hidupnya mereka menerapkan pola hidup nomade
atau berpindah-pindah tergantung dari bahan
makanan yang tersedia. Alat-alat yang digunakan
terbuat dari batu yang masih sederhana. Hal ini
terutama berkembang padaa manusia meganthropus
dan pithecanthropus. Tempat-tempat yang dituju
alekomunitas itu ummnya lingkungan dekat sungai,
danau atau sumber air lainya termasuk di daerah
pantai. Mereka beristirahatmisalnya di bawah pohon
besar.
6. Sistem kepercayaan
Nenek moyang kita mengenal kepercayaan hidup
setelah mati. Mereka percaya pada kekuatan lain
yang maha kuat diluar dirinya. Mereka selalu
menjaga diri agar setelah mati tetap di hormati. Kita
akan menelaah bagaimana system kepercayaan
manusia zaman pra-aksara, yang menjadi nenek
moyang kita. berujudan di tuangkan dalam berbagai
bentuk diantaranya karya seni. Satu di antaranya
berfungsi sebagai bekal untuk orang yang
meninggal. Pada zaman purba manusia mengenal
penguburan mayat. Untuk itulah kita megenal
dolmen, sarkofagus, menhir dan lainya.
Memahami Teks

Masyarakat zaman pra-aksara terutama periade


zaman ne nolitikum sudah mengenal sistem
kepercayaan.mereka sudah memahami adanya
kehidupan setelah mati. Mereka meyakini bahwa roh
tesebut yang telah mngenal aka nada kehidupan di
alam lain. Oleh karena itu, rph orang yang sudah
meningal akan siantiasa di hormati oleh sanak
kerabatnya. Terkait dengan itu maka kegiatan ritual
yang paling menonjol adalah upacara penguburan
orang meninggal. Dalam tradisi penuburan ini, jenzah
orang yang telah meninggal dibekali berbagai benda
dan peralatan kebutuhan sehari-hari.

F. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi merupakan
peralatan rumah tangga yang sudah sangat lama
dikenal dikenal di lingkung ibu rumah tangga di
Indonesia, ateknologi waktu itu bermula dari apalagi di
jawa.
Memahami teks

Sebelum mengenal tulisan manusia purba


sudah mengembangkan kebudayaan dan teknologi.
Teknologi waktu itu bermula dari teknologi bebatuan yang
digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan.
Dalam praktiknya peralatan atau teknologi bebatuan
tersebut dapat berfungsi sebagai serba guna. Pada tahap
paling awal alat yang di gunakan masih bersifat
kebetulan dan seadanya serta bersifat trial and eror.
Mula-mula mereka hanya menggunakan benda-benda
dari alam terutama batu. Teknologi bebatuan pada zaman
ini berkembang dalam kurun waktu yang begitu panjang.
Oleh karena itu, para ahli kemudian membagi
kebudayaan zaman batu di era pra-aksara ini menjadi
beberapa zaman atau tahap perkembangaan.dalam buku
r.soekmono, pengantar sejarah kebudayaan Indonesia I,
di jelaskan bahwa kebudayaan zaman batu ini di bagi
menjadi tiga yaitu,paleolitikum, mesolitikum dan
neolitikum.
6. Antara batu dan tulang
Peralatan pertama yang di gunakan oleh
manusia purba adalah alat-alat dari batu yang
seadainya dan juga dari tulang. Peralatan ini
berkenbang pada zaman paleolitikum atau zaman
batu tua. Zaman batu tua ini bertepan dengan
zaman neozoikum terutama pada akhir zaman tersier
dan awal zaman quartair. Zaman ini berlangsung
sekitar 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini
merupakan zaman yang sangat penting karena
terkait dengan munculnya kehidupan baru, yakni
munculnya jenis manusia purba. Zaman ini di
katakan zaman batu tua karena hasil kebudayaan
terbuat dari batu yang relative masih sederhana dan
kasar. Kebudayaan zaman paleolitikum ini secara
umum ini terbagi menjadi kebudayaan pacitan dan
kebudayaan ngandong.

b. Kebudayaan pacitan
Kebudayaan ini berkembang didaerah pacitan,
jawa timur Beberapa alat dari batu ditemukan
di di daerah ini. Seorang ahli Von koeningwald
dalam penelitiannya pada tahun 1935 telah
Menemukan beberapa hasil teknologi
bebatuan atau alat alat dari batuan di sungai
baksokka dekat punung . alat batu itu masih
kasar , dan bentuk ujungnya agak runcing,
tergantung ke gunaannya .
Alat alat itu oleh koentingswald
digolongkan sebagai alat-alat paleotikik
yang bercorak chelean yakni suatu tradisi
yang berkembang pada tingkat awal paleotikik
di eropa. Movius berhasil menyatakan temuan
di punung itu sebagai salah satu corak
perkembangan kapak perimbas di Asia Timur.
Budaya pacitan dikenal sebagai tingkat
perkembangan budaya batu awal di Indonesia.
Kapak perimbas itu tersebar di wilayah
Sumatra
Selatan, kalimatan timur,
Sulawesi selatan, punung merupakan
daerah yang terkaya akan kapak perimbas
dan hingga saat ini merupakan tempat
penemuan terpentng di Indonesia.

D. kebudayaan Ngandong
Kebudayaan ngandong berkembang di aerah
ngandong dan juga sidoarjo, dekat ngawi. Di daerah ini
banyak ditemukan alat-alat dari batu dan juga alat-alat
dari tulang. Alat-alat dari tulang ini berasal yang dari
tulang binatang dan tanduk rusa yang di perkirakan di
gunakan sebagai penusk atau berlati. Selain ditemukan
juga alat-alat seperti tombak yang begerigi. Di sanggiran
juga ditemukan alat-alat dari batu bentuknya indah
seperi kaksedon. Alat-alat ini disebut dengan flake.
7. Antara Pantai Dan Gua
Zaman bat uterus berkembanga memasuki
zaman batu madya atau batua tengah yang di kenal
zaman mezolitikum. Hasil kebudayaan batu madya
ini sudah lebih maju apabila dibandingkan hasil
kebudayaan zaman paleolitikum (batu tua).secara
garis besar kebudayaan mesolitikum ini terbagi
menjadi dua kelompok besar yang di tandai
lingkunaan tempat tinggal , yakni di pantai dan gua.
b. Kebudayaan Abrarias Sous Roche
Kebudayaan abras sous roche merupakan hasil
kebudayaan yang ditemukan di gua-gua. Hal ini
mengindikasikan bahwa manusia purba pendukung
kebudayaan ini tinggal di gua-gua. Kebudayaan ini
pertama kali di lakukan peneliaan oleh von stein
callenflees di gua lawa dekat sampung, ponorogo.
Peneliti dilakukan tahun 1928 sampai 1931 .
8. Mengenal Api
Mengamati lingkungan
Memahami teks
Bagi manusia purba proses penemuan api
merupakan bentuk inovasi yang sangat penting .
berdasarkan data akeologi, penemuaan api kira-kira
terjadi pada 400.000 tahun yang lalu.penemuaan
periode manusia homo aerektus. Api di gunakan
untuk mengatakan diri dari cuaca dingin.dengan
kehidupan menjadi lebih pariasi dan berbagai
kemajuaan yang akan di capai .
9. Sebuah Repolusi
Perkembangaan zaman batu yang dapat di
katakana paling penting dalam kehidupan manusia
adalah zaman batu bru atau neolitikum. Pada zaman
neolitikum yang juga dapat dikatakan sebagai batu
muda . pada zaman ini telah terjadi revolusi
kebudayaan , yaitu terjadinya perubahan pola hidup
manusia. Pola hidup food gathering di gantikan
dengan pola food hal ini seiringdengan terjadinya
perubahan pola hidupmanusia. Secara garis besar di
bagi menjadi dua tahap perkembangaan.
d. Kebudayaan kapak persegi
Nama kapak persegi bersal dari penyebutan
oleh von geidern. Penamaan ini di kaitkan dengan
bentuk alattersebut. Kapak persegi iniberbentuk
persegi panjang dan ada juga yang berbentuk
trapezium. Ukuran alat ini juga bermacam macam
. kapak persegi yang besar sering di sebut dengan
beliung atau pancul (cangkul) , bahkan sudah ada
yang diberi takai sehingga persis seperti cangkul
zamn sekarang masa . semaentara yang
berukuran kecil kecil disebut tarh atau teteh.
e. Kebudayaan Kapak Lonjong
Nama kapak lonjong ini di sesuaikan dengan
bentuk penampangaan alat ini yang berbentuk
lonjong. Bentuk ke seluruhan alat ini lonjong.
Seperti bulat teiur. Pada ujung yang lancip di
tempatkan tangkai dan pada yang lain basah
sehingga tajam. Kapak yang ukurannya besar
sering di sebut walzein blain dan yang kecil di
nama kan kleinbeil.
f. Perkembangaan Zaman Logam
Mengakhiri zaman batu masa neolitikum maka di
mulailah zaman Indonesia ini agak berbeda bila di
bandingkan dengaan yang ada di eropa zaman logam
ini menggalmi tiga fase, zaman tembga , perugu dan
besi. Zaman perungu ini merupakan fase yang sangat
penting dalam sejarah. Contoh barang kebudayaan
perunggu itu antara lain. Kapak corong,
nekara,moko,berbagai barang hiasaan
10. Konsep Ruang Pada Huniaan(Arsitektur)
Menurut kostol, arsitektur, telah memulai ada saat
manusia mampu mengelola lingkungaan hidupnya
pembuatan tanda-tanda di alam yang membentang
tak sehingga itu untuk membedakan dengan wilayah
lainnya. Tindakan untuk membuat tanda pada suatu
tempat itu dapat dikatakan sebagai bentuk awal dari
aksitektur. Pada saat itu manusia sudah mulai
merancang sebuah tempat.contohnya seperti goa-
goa.

Anda mungkin juga menyukai