Anda di halaman 1dari 5

BAB VIII

BENTANG ALAM KARST

8.1. Maksud dan Tujuan

Maksud dari bentang alam karst adalah suatu bentang alam yang

pembetukannya dikontrol oleh proses larutan.


Tujuan dari mempelajari bentang alam karst adalah agar pratikan bisa

mengetahui dan memahami bentang alam karst dan bisa membedakan bentang

alam karst dengan bentang alam lainnya.

8.2. Landasan Teori

Bentang alam karst secara umum didefinisikan sebagi suatu topograi yang

terbentuk pada daerah dengan litologi berupa batuan yang mudah larut,

menunjukkan relief yang khas, dengan penyaluran tidak teratur, aliran sunaginya

secara tiba-tiba masuk ke dalam tanah dan meninggalkan lembah kering untuk

kemudian keluar di tempat lain sebagai mataair besar.

A. Faktor-faktor Pembentuk Bentang Alam Karst

Faktor atau proses terbentuknya Bentang Alam Karst :

1. Syarat-syarat pokok pembentukan karst adalah:

a. Harus terdapat batuan yang mudah larut, pada permukaan atau dekat

permukaan. Batuan yang baik adalah batugamping.

b. Batuan harus kompak, massif, tebal, dan mempunyai banyak kekar, dan

lebih baik lagi kalau berlapis-lapis.

1
c. Terdapat lembah-lembah utama yangmenglilingi karst, sehingga air

permukaan dapat masuk melalui rekahan-rekahan yang ada pada batuan

sambil melarutkan.

2. Proses terbentunya karst

Endapan batugamping yang terbentuknya di lingkungan laut, akibat

pengaruh gaya endogen dapat tersingkap di permukaan bumi. Air yang murni

pada umumnya tidak mudah melarutkan batugamping yang ada di permukaan,

tetapi air yang mengandung CO2. Proses pelarutan ersebut dapat mengakibatkan

terbentuknya lapis, doline, uvala, pipa-pipa kapur dan gua-gua kapur. Karena

proses ini berlangsung terus, maka terjadilah kenampakan topografi yang khas di

daerah gamping.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi bentangalam karst:

Faktor yang mempengaruhi tersebut ada 4 yaitu:

a. Faktor fisik

b. Faktor kimiawi

c. Faktor biologi

d. Fakor iklim dan lingkungan

4. Faktor fisik, yang mempengaruhi pembentukan topografi karst adalah


a. Ketebalan batugamping
b. Porositas dan permeabilitas
c. Intensitas struktur (kekar)

B. Faktor kimiawi

2
Faktor kimiawi yang berpengaruh dalam proses karsifikasi adalah kondisi

kimiawi batuan (komposisi dan sifat kimia/ kelarutan daripada batuan) dan

kondisi kimiawi pelarutannya (dipengaruhi oleh banyaknya karbondioksida/ CO 2

yang diikatnya).

C. Faktor biologis

Aktifitas bilogis dapat mempengaruhi pembentukan topografi karst secara

langsung/ tidak langsung. Contoh tidak langsung: aktifitas biologis (tumbuhan dan

mikrobiologi menghasilkan humus dan menutup batuan dasar (jadi anaerobik),

sehingga air permukaan yang masuk ke batuan dasar menyebabkan tekanan parsiil

CO2 >10X lipat dibanding di permukaan, karena tekanan parsiil lebih besar, maka

kemampuan malarutkan batuan jadi tinggi/ intensif.

Contoh langsung: algae yang hidup pada batugamping, melekat dan menembs

permukaan batugamping sedalam 0,1-0,2mm. karena algae juga menghasilkan

larutan asam, amaka akhirnya dapar melarutkan batuan di sekitar tempat

tumbuhnya algae. Contoh: phytokarst.

1. Faktor iklim dan lingkungan

a. Faktor iklim
b. Faktor lingkungan

8.3. Macam-Macam Bentuk Lahan Asal Karst

Contoh atau ciri-ciri bentuk Lahan Asal karst :

3
1. Terdapatnya sejumlah cekungan atau depresi denan bentuk dan ukuran

berfariasi, cekungan cekungan tersebut digenangi air atau tanpa air,

kedalaman dengan jarak yang berbeda.


2. Bukit bukit kecil yang merupakan sisa erosi akibat pelarutan kimia pada

batu gamping sehingga terbentuk bukit bukit (conical hill).


3. Sungai sungai tidak mengalami perkembangan pada permukaan, sungai pada

daerah karst pada umunya putus putus, hilang kedalam tanah dan muncul

begitu saja dari dalam tanah.


4. Sebagainya terdapat sungai sungai bawah permukaan, adanya gua gua

kapur pada permukaan atau bawah permukaan atau stalagtik dan stalagmite.
5. Terdapatnya tanah lempung yang tak larut berwarna merah kecoklatan sebagai

endapan residual akibat pelarutan batu gamping oleh air tanah.


6. Permukaan kasar, pecah pecah atau lubang- lubang karena pelarutan air

tanah pada batu gamping yang tidak tertutup oleh terrarosa.

Gambar 31. Bentang alam karst


(Sumber : Djauhari Noor.2008.Pengenalan Geologi)

4
Gambar 32. Polje dan Uvala
(Sumber : Djauhari Noor.2008.Pengenalan Geologi)

Gambar 33. Perbukitan karst


(Sumber : Djauhari Noor.2008.Pengenalan Geologi)

Gambar 34. Stalagmit dan doline


(Sumber : Djauhari Noor.2008.Pengenalan Geologi)

Anda mungkin juga menyukai