Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Penelitian
1. Bagaimana keadaan ekosistem di Yayasan Konservasi Alam
Yogyakarta?
2. Bagaimana keadaan ekosistem di Waduk Sermo?
3. Bagaimana Keadaan eksistem di Pantai Glagah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui keadaan ekosistem di Yayasan Konservasi Alam
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui keadaan ekosistem di Waduk Sermo.
3. Untuk mengetahui keadaan ekosistem di Pantai Glagah.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penelitian
Jhjh
Menambah kepedulian diri terhadap keadaan yang ada disekitar
penulis dan memahami bahwa penulis adalah sebagian dari
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ekosistem
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang terjadi antar
makhluk hidup dan komponen biotik dan abiotik. Dimana kedua
komponen tersebut saling mempengaruhi sehingga terjadi hubungan
timbal balik antar komponen.
1. Komponen Penyusun Ekosistem
a. Komponen Biotik
Meliputi semua makhluk hidup seperti manusia, hewan dan
tumbuhan. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup
dibedakan menjadi tiga macam yaitu autotrof(produsen),
heterotrof(konsumen) dan dekomposer(pengurai).
b. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen tidak hidup, seperti
cahaya matahari, air, tanah, angin, suhu, pH, kelembapan,
ketinggian dan garis lintang. Komponen abiotik tidak dapat berdiri
sendiri, tetapi saling berinteraksi satu komponen yang lain sehingga
memengaruhi sifat yang satu dengan sifat yang lain.
2. Tipe-Tipe Ekosistem
a. Ekosistem Darat (Terestrial)
Bioma Gurun
Bioma Gurun umumnya terdapat didaerah tropik dan
berbatasan dengan padang rumput dan bertanah tandus.
B. Pelestarian
3. Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan
karakteristik dan peruntukan lahan.
6. Mengontrol kadar polusi udara dan memberi informasi jika kadar polusi
melebihi ambang batas, yang dikenal dengan emisi gas buang.
Sumber:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. TEMPAT PENELITIAN
1. Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta, Sendangsari, Paingan,
Pengasih, Kulon Progo, DIY
2. Waduk Sermo, Sermo, Hargowilis, Kokap, Kulon Progo, DIY
3. Pantai Glagah, Kulon Progo
B. Waktu Penelitian
10 Maret 2012-23 Maret 2012
C. Tipe Penelitian
Observasi Lapangan dan Study Pustaka
D. Cara Penelitian
1. Mendatangi Objek-objek tujuan.
2. Melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar objek yang
dikunjungi.
3. Mendengarkan arahan dan penjelasan dari voluntir yang ada mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan objek-objek penelitian.
4. Mencatat hasil pengamatan dan hasil arahan yang diterima.
5. Menyusun hasil dan data yang didapat menjadi sebuah karya tulis
ilmiah.
6. Menarik kesimpulan dari data yang didapat.
E. Aspek Penelitian
Aspek Geografi/ Aspek Biologi
1) Ekosistem
- Komponen Penyusun
Komponen Biotik
a. PPSJ/ Orang Utan Centre
Makhluk hidup: satwa- satwa yang dilindungi dan
direhabilitasi disana. Flora- flora yang ada disana yang
sesuai dengan habitat asli satwa agar serasa seperdi
alamnya.
b. Waduk Sermo
Flora dan fauna yang ada di waduk sermo dan
sekitarnya. Seperti ikan-ikan grasscap, tawes, nila, lele,
dan ikan red devil yang mendominasi dan beberapa jenis
ikan lokal lainnya. Dan fauna yang ada disekitarnya
seperti pohon rambutan, pohon kelapa dll.
c. Pantai Glagah
Flora dan fauna yang ada di Pantai Glagah dan
sekitarnya. Antara lain, fauna terdiri dari ikan-ikanan
lokal, ikan laut, ubur-ubur dan lain-lain.
Sedangkan flora yang hidup disekitar Pantai Glagah ada
pohon cemara pantai, buah naga, rosela merah.
Komponen Abiotik
Komponen abiotik yang terdapat di objek tersebut
antara lain adalah air, tanah, batuan, cahaya matahari, suhu,
angin dll.
- Macam Ekosistem
a. PPSJ/ Orang Utan Centre
Termasuk dalam Ekosistem Buatan yang merupakan
perpaduan dari Ekosistem darat dan Ekosistem Air yang
digunakan sebagai tempat hidup para satwa yang
direhabilitasi disana.
b. Waduk Sermo
Termasuk dalam kategori Ekosistem Buatan yang
merupakan Ekosistem Air berupa waduk.
c. Pantai Glagah
Termasuk dalam Ekosistem Alami yang nerupakan
Ekosistem Air berupa pantai.
- Interaksi
Interaksi Antarindividu
Baik antara manusia dengan manusia, manusia
dengan hewan, manusia dengan tumbuhan maupun antara
hewan dengan tumbuhan.
Interaksi Antar Komponen
Interaksi ini terjadi antara makhluk hidup atau
komponen biotik dengan komponen-komponen abiotik
yang ada disekitarnya dalam satu daerah.
2) Pelestarian
- Tipe Pelestarian
Tipe pelestarian yang ada di PPSJ/ Orang Utan Centre
merupakan tipe pelestarian dengan cara Pelestarian Eksitu
dengan tujuan melindungi dan memlihara satwa diluar habitat
aslinya namun disediakan lingkungan yang mirip dengan habitat
aslinya.
- Organisme yang Dilestarikan
a. PPSJ
Fauna- fauna milik negara yang telah
disalahgunakaan. Baik dari hasil sitaan maupun dari alam
aslinya untuk mendapat kehidupan yang lebih layak.
b. Waduk Sermo
Flora dan fauna yang hidup di Waduk Sermo itu
sendiri maupun yang ada disekitarnya.
c. Pantai Glagah
Flora dan Fauna yang ada di Pantai Glagah
Itu sendiri maupun yang hidup disekitar wilayah pantai
Glagah.
- Tujuan Pelestarian
a. YKAY
Bertujuan sebagai pusat rehabilitasi dan penyelamatan
hewan/ satwa terutama orang utan dan fauna-fauna lainnya
agar mendapat kehidupan yang lebih layak dan sejahtera.
b. Waduk Sermo
Dijadikan sebagai tempat dan pusat irigasi dan
penampungan air sementara bagi daerah-daerah sekitar
waduk agar dapat mengoptimalkan pasokan air bagi warga
sekitar.
c. Pantai Glagah
Ditujukan sebagai tempat rekreasi dan wisata serta
tempat mencari nafkah bagi warga sekitar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Pengamatan
1. Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta(YKAY)
a. Letak YKAY
b. Manfaat YKAY
1. Primata
a. Orang Utan
b. Siamang
c. Owa Sumatera
d. Gibbon
e. Kera Ekor Panjang
f. Beruk
2. Burung
a. Burung Kakak Tua Jambul Kuning
b. Burung Nuri Bayan
c. Burung Elang Hitam
d. Burung Elang Bondol
e. Burung Kasuari
f. Burung Elang Bido
3. Reptil
a. Buaya Air Tawar
b. Kura-Kura
c. Ular
d. Upaya Pelestarian
Program utamanya adalah rehabilitasi dan pemeliharaan satwa
terutama orang utan dengan program pendukung yakni pendidikan
konservasi pengembangan ilmu pengetahuan dan kampanye observasi
satwa Indonesia.
- Tahap Awal : Pembangunan 2 buah Dome yang berdiameter 20m yang
masing-masing mampu menampung sekitar 12 ekor.
- Tahap Lanjutan : Pembangunan Dome raksasa berdiameter 125m
dengan tinggi 25m yang mampu menampung 200 ekor orang utan.
Dome ini menjadi rumah terakhir bagi orang utan yang sudah tak
memungkinkan untuk kembali kehabitatnya. Dilengkapi dengan
fasilitas pendukung seperti ruang audio visual dan laboratorium.
e. Fasilitas Pendukung
- Ruang pertemuan
- Penginapan,baik hotel maupun pondok
- Jasa outbond training
- Ekowisata
2. Waduk Sermo
a. Letak
Waduk Sermo ini berlokasi di ketinggian bukit menorah. Tepatnya di
dusun sermo, desa hargowilis, kecamatan kokap, kabupaten kulon progo.
Kurang lebih 5 km barat kota wates. Dengan luas genangan kurang lebih
15 Ha, yang dapat menampung air kurang lebih sebanyak 25juta meter
kubik.
b. Latar belakang dibagunnya
Pembangunan waduk sermo merupakan salah satu komponen IISP
(Integreted Irrigation sector project) yang dibuat dengan membendung kali
ngrancah. Ditujukan untuk pusat irigasi daerah kalibawang dan sekitarnya
dan digunakan sebagai tempat memelihara ikan bagi warga setempat
melalui keramba apung.
c. Manfaat waduk sermo
1. Sebagai pusat irigasi didaerah kalibawang dan interkoneksi dari
beberapa daerah irigasi diantaranya Clereng, pengasih dan pekik jamal.
2. Sebagai tempat memelihara ikan melalui keramba apung.
3. Yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui
perluasan areal, efesiensi air irigasi dan peningkatan intensitas tanam,
sehingga dapat memperbaiki pendapatan petani dan meningkatkan
kesempatan kerja di daerah tersebut.
d. Jenis Flora dan fauna yang ada di sekitar waduk sermo
Ikan : ikan grasscarp,ikan tawes ikan, lele, ikan red devil dan ikan local
lainnya.
Flora : Pohon kelapa, pohon rambutan, buah naga, pohon cemara.
3. Pantai Glagah
a. Letak Pantai Glagah
Pantai glagah terletak dikawasan Pantai Glagah, Kecamatan Temon,
Kabupaten Kulon Progo, DIY. Kurang lebih 15km dari kota Wates.
b. Manfaat Pantai Glagah
Pantai Glagah dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan wisata. Bagi
warga sekitar yang berprofesi sebagai pedagang/penyewa perahu wisata
disana untuk berjalan-jalan mengelilingi pantai.
c. Jenis Flora dan fauna disekitar pantai glagah
1. Flora
Di wilayah pantai glagah terdapat agro wisata yang menawarkan
wisata perkebunan. Diantaranya perkebunan buah naga dan bunga
rosella yang menjadi primadona agro wisata. Juga tanaman-tanaman
herbal seperti keji beling, mahkota dewa, dan sebagainya. Di sekitar
juga pantai ditanami pohon-pohon cemara.
2. Fauna
Fauna-fauna dipantai glagah tentu tidak akan lepas dari fauna-fauna
seperti ikan,ubur-ubur, dan undur-undur.
d. Upaya pelestarian lingkungan dipantai glagah dan sekitarnya.
Dibangunnya pemecah ombak yang digunakan untuk mencegah
terjadinya kenaikan muka air banjir, stabilisasi muara sungai, mencegah
terjadinya endapan sedimen di sungai akibat tertutupnya muara, dan untuk
pengembangan perikanan air payau.
B. Pembahasan Geografi/Biologi
A. Primata
1. Orang utan
2. Siamang
5. Beruk
B. Burung
6. Burung Kasuari
C. Reptil
1. Buaya air tawar
2. Kura-kura
3. Ular
PPSJ merupakan aksi penyelamatan berdasarkan UU No. 5 tahun 1990
tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jenis-jenis
satwa dilundungi tidak boleh diperdagangkan atau dipelihara. Di Indonesia
,isu ini menjadi persoalan lingkungan serius karena menjadi ancaman kedua
setelah kerusakan hutan yang berpengaruh terhadap kelestarian satwa liar di
habitatnya.Mka dari itu PPSJ mempunyai banyak manfaat bagi kelangsungan
hidup para satwa itu sendiri dan kesejahteraan hidupnya . Antar lain :
1. Merupakan lembaga yang merehabilitasi dan memelihara satwa terutama
orang utan dan satwa satwa lainnya demi terjaminnya kesejahteraan
satwa-satwanya.
2. Dalam bidang konservasi alam PPSJ bertugas sebagai lembaga konservasi
eksitu yang merupakan tempat penangkaran satwa langka diluar habitatnya
dan merupakan benteng terakhir penyelematan satwa.
PPSJ juga bertugas sebagai tempat penitipan satwa-satwa langka milik
Negara agar tetap menjag kemurnian keanekaragaman hayati dan
kemurnian genetiknya.
3. Dalam aspek pendidikan
- YKAY digunakan sebagai sarana pendidikan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada
masyarakat luas mengenai pentingnya konservasi alam dan lingkungan.
- Menanamkan rasa cinta dan peduli terhadap satwa serta alam baiki flora
maupun faunanya sejak dini kepada masyarakat maupun siswa yang
datang berkunjung melalui program pengenalan satwa liar dan
lingkungannya.
- Melaksanankan penyuluhan tentang konservasi sumber daya alam
secara berkelanjutan kepada masyarakat luas agar tercipta suatu
keseimbangan lingkungan.
Dalam bidang Riset dan penelitian
- Sarana penelitian bagi berbagai disiplin ilmu baik kedokteran, biologi,
peternakan dan pariwisata dari berbagai tingkatan pendidikan.
- Sebagai sarana penelitian para pakar konservasi dari lembaga
konservasi nasional maupun internasional.
Dalam bidang rekreasi
- Sebagai tempat hiburan dan rekreasi yang sehat dan mendidik bagi
berbagai kalangan, namun harus dengan menggunakan izin dengan
para pengelola.
2. Waduk Sermo
Waduk Sermo adalah nama waduk yang berada di ketinggian Bukit
Menoreh, tepatnya di Dusun Sermo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap,
Kabupaten Kulon Proho, DIY kurang lebih 5 km di sebelah barat Kota
Wates. Waduk Sermo memiliki luas genangan kurang lebih 157 Ha dengan
keadaan air yang jernih membiru serta bentuknya yang berkelok-kelok
menyerupai jari tangan dengan latar belakang perbukitan Menoreh yang
hijau. Waduk ini dikelilingi oleh jalanan lingkaran aspal sepanjang 21 km.
Waduk ini mampu menampung air sebanyak 25 juta meter kubik dan dapat
mensuplai irigasi di daerah Kalibawang dan mencakup areal seluas 7,152
Ha. Waduk Sermo terdiri dari bendungan utama yang merupakan tipe
urugan batu berzona dengan inti kedap air. Puncak bendungan memiliki
elevasi 141, 60 meter dengan panjang 190 meter, lebar 8 meter, tinggi
maksimal 58,60meter dan volume urugan 586 meter.
Waduk Sermo merupakan salah satu bentuk ekosistem buatan yang
termasuk dalam jenis ekosistem air. Dengan komponen penyusun yaitu
biotik seperti ikan-ikan yang ada di waduk dan didominasi dengan ikan
Red devil dan flora-flora yang tumbuh disana yang didominasi dengan
tumbuhan pinus. Interaksi yang terjadi adalah interaksi antar individu dan
interaksi antar komponen. Misalnya interaksi antar individu terjadi saat
manusia yang datang ketempat itu mengamati flora dan fauna yang ada di
sana. Sedangkan interaksi antar komponen adalah interaksi komponen
biotik misalnya ikan dan tumbuhan yang ada disana menjadikan
komponen- komponen abiotiknya misalnya tanah, air, batuan dll sebagai
tempat hidupnya. Sehingga terjadilah hubungan timbal balik dalam
lingkungan ekosistem itu.
Waduk Sermo dibangun sebagai salah satu proyek pembangunan
atau komponen program IISP (Integreted Irrigation Sector Project) yang
pembiayaannya berasal dari APBN murni dan bantuan ADB. Yang
kemudian dilakukan uji kelayakan Waduk Sermo oleh Mac Donald pada
tahun 1980. Dilanjutkan oleh PT Indra Karya tahun 1985 dan 1991.
Penelitian untuk mengetahui waduk Sermo layak dibangun dari segi teknis
dan ekonomis yang dilakukan oleh ELC- Electroconsult pada tahun 1922.
Waduk ini dibuat dengan membendung Kali Ngrancah yang dapat
menampung air sebanyak 25 juta meter kubik. Pembangunanya dilakukan
dalam waktu dua tahun delapan bulan(1 Maret 1994 hingga Oktober
1996). Waduk Sermo ini diresmikan pada tanggal 20 November 1996 oleh
Presiden Soeharto dan akhirnya resmi beroperasi pada tahun 1997.
Pembangunan Waduk Semo ini membuat Pemda Kulon Progo harus
memindahkan 107 KK dengan bertransmigrasi ke TakToi Bengkulu dan ke
PIR kelapa sawit Riau.
Pembangunan Waduk Sermo ini ditujukan sebagai pusat irigasi di
daerah Kalibawang dan sekitarnya yang mencukupi areal yang cukup luas
dan terinterkoneksi dari beberapa daerah irigasi, diantaranya daerah
Clereng, Pengasih dan Pekik Jamal. Waduk Sermo juga dimanfaatkan
sebagai tempat pemeliharaan ikan bagi warga setempat melalui keramba
apung. Dengan dijadikannya Waduk Sermo menjadi tujuan wisata pun juga
membuat warga sekitar membuka penyewaan perahu yang yang digunakan
untuk berkeliling waduk. Waduk Sermo juga diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas pertanian melalui perluasan areal, effisiensi
air irigasi dan peningkatan intensitas tanam, sehingga diharapkan dapat
memperbaiki pendapatan petani dan meningkatkan kesempatan kerja di
daerah tersebut.
Dengan semakin terkenalnya Waduk Sermo dikalangan masyarakat
luas maka dilakukan upaya untuk selalu menjaga kebersihan dan keasrian
lokasi tersebut guna mrnjaga keseimbangan ekosistem dan komponen
penyusunnya.
3. Pantai Glagah
Pantai Glagah adalah pantai yang berada di kawasan Pantai
Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo kurang lebih 15 Km
dari Kota Wates atau kurang lebih 40 Km dari Yogyakartab ke arah
Purwerjo. Pantai yang pasirnya hitam kecoklatan ini, memiliki dataran
yang landai tanpa karang dan air biru.
Di kawasan ini dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas
pendukung seperti persewaan perahu yang digunakan untuk mengelilingi
laguna yang ada disana. Juga adanya kolam pemancingan dan bumi
perkemahan serta bagi para penggemar olahraga dapat menikmati fasilitas
kapal dayung (cano). Di kawasan ini juga menyediakan agro wisata
dengan pilihan mengunjungi perkebunan buah naga yang sangat khas
ditempat itu, ada juga perkebunan tanaman herbal seperti keji beling,
mahkota dewa dan sebagainya yang ada disekitar Pantai Glagah itu.
Pantai Glagah merupakan salah satu bentuk ekosistem alami yang
termasuk dalam jenis ekosistem air. Komponen biotik yang ada disana
adalah beberapa satwa laut yang tinggal di Pantai Glagah misalnya ikan-
ikan laut dan ikan-ikan lokal lainnya.
Daya tarik yang ada di Pantai Glagah adalah dengan adanya
Laguna yang terbentuk karena adanya gelombang pasang besara yang
menyebabkan air laut terjebak di cekungan pasir pantai sehingga
membentuk genangan yang menyerupai danau, laguna ini jarang dimiliki
oleh pantai-pantai di kawasan Indonesia.
Pantai Glagah juga termasuk pantai yang memiliki ombak yang
cukup besar, maka dari itu dibangunlah pemecah gelombang yang
terbilang hanya dapat ditemui di Pantai Glagah ini di antara semua pantai
yang ada di Provinsi DIY. Pemecah gelombang ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya kenaikan muka air banjir, menstabilisasi muara
sungai, dan mencegah terjadinya endapan sedimen di sungau akibat
tertutupnya mulut muara. Disamping itu, pemecah gelombang juga
berfungsi untuk pengembangan perikanan air payau.
Pantai Glagah juga mempunyai manfaat sama seperti pantai-pantai
pada umumnya. Yaitu sebagai tempat rekreasi dan wisata. Dengan adanya
pemanfaatan menjadi tempat rekreasi ini para warga setempat juga
memanfaatkan sebagai tempat mata pencaharian. Seperti berdagang
maupun menyewakan perahu untuk mengelilingi pantai atau laguna yang
ada.
Dari hasil pengamatan, tidak terdapat kerusakan signifikan yang
terjadi di Pantai Glagah. Hanya saja kerusakan yang terlihat adalah
pencemaran lingkungan yang ada disekitar pantai. Banyak sampah yang
menumpuk, baik sampah yang organik seperti ranting-ranting pohon yang
terbawa ke bibir pantai, maupun sampah-sampah anorganik seperti plastik.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta(YKAY) adalah Lembaga yang
bertujuan untuk merehabilitasi dan menyelamatkan satwa liar yang
dilindungi negara agar mendapat kehidupan yang lebih layak. Dalam
menjalankan visinya, lembaga ini termasuk dalam ekosistem buatan
yang menggabungkan ekosistem air dan darat sebagai tempat hidup
satwa disana. Dan termasuk ke dalam tipe pelestarian Eksitu.
2. Waduk Sermo tergolong ke dalam jenis ekosistem air tawar buatan.
Waduk ini bertujuan sebagai pusat irigasi di daerah Kalibawang dan
sekitarnya.
3. Pantai Glagah termasuk kedalam jenis ekosistem air laut alami. Pantai
ini dimanfaatkan sebagai sarana untuk wisata dan rekreasi.
B. SARAN
1. Untuk Yayasan Konservasi Alam (YKAY)
- Keamanan dan kebersihan kandang seharusnya lebih ditingkatkan.
- Bagi para volunteer sebaiknya bisa lebih memahami seluk beluk
YKAY agar pengunjung dapat memperoleh wawasan yang lebih
mendetail.
2. Untuk Waduk Sermo
- Menambah wahana wisata agar dapat menarik minat pengunjung
untuk mengunjungi waduk Sermo.
- Menjaga selalu kebersihan waduk agar kelestarian alam tetap
terjaga.