Calvin Gozal, Ir. Sani Susanto, M.T., Ph.D., Ir. Yos Tri Atmodjo, M.M.
1,2) FakultasTeknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan
Jl. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141
Email: calvin.gozal@gmail.com, ssusanto@unpar.ac.id
3) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Katolik Parahyangan
Abstrak
CV Karya Jaya yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak pada bidang
industri busa. Pada pabrik yang berlokasi di Insinyur Sutami, Bandar Lampung ini, produksi utamanya
adalah busa. Penelitian dilakukan pada departemen produksi CV Karya Jaya. Menurut Susilo & Kaho
(2011), Perusahaan perlu mengetahui apa yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan mereka
sehingga dapat dilakukan manajemen risiko . Manajemen risiko yang tidak benar dapat berujung menjadi
manajemen yang berisiko. Pada saat ini perusahaan masih belum menerapkan manajemen risiko dalam
kegiatan produksinya sehari-hari sehingga terdapat banyak risiko yang dapat dihindari. Risiko-risiko
tersebut misalnya kebakaran, cacat produksi, absennya pekerja tanpa pemberitahuan dan lainnya.
Tahapan yang akan dilakukan adalah penentuan konteks, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi
risiko dan perlakuan risiko. Pengerjaan dari tahapan-tahapan ini diikuti dengan menggunakan teknik-teknik
yang ada pada ISO31000. Tahapan dimulai dengan penentuan konteks bersama tim manajemen risiko
yang ada disana. Proses identifikasi risiko dilakukan dengan mencari risiko apa saja yang ada dalam
bentuk risk event dan kemudian dicari sumber serta dampaknya. Risk event ini dicari pemicu risikonya
serta kemungkinan dan dampaknya pada tahapan analisis risiko. Dari kemungkinan dan dampak suatu
risiko bisa didapatkan risk level yang akan membantu menyaring risiko pada tahapan evaluasi risiko.
Hasil evaluasi risiko adalah risk event yang memerlukan penanganan. Risiko yang memerlukan
penanganan diberikan penanganan dan tujuan dari penanganan. Pemberian penanganan tentunya harus
mempertimbangkan biaya dan keuntungan yang akan didapat. Perlakuan risiko ini diharapkan akan
mengurangi kemungkinan dan dampak dari risiko yang ada.
Risiko
0.5 0.05 0.15 0.25 0.35 0.45 Menengah kemungkinan dan dampak risiko yang
berbeda. Menggunakan kemungkinan dan
0.3 0.03 0.09 0.15 0.21 0.27
Risiko dampak ini dapat dicari risk level yang
0.1 0.01 0.03 0.05 0.07 0.09 Rendah merupakan hasil perkalian dari kemungkinan
0.1 0.3 0.5 0.7 0.9 dan dampak risiko. Berikut risk register II dapat
Kemungkinan
dilihat pada Tabel 6.
berasalkan dari risk owner dari risk event
Tabel 6. Risk Register II tersebut. Jadi risiko kebakaran yang termasuk
Kode Risk Pemicu Kemung- Dampak Risk risiko menengah memerlukan pengawasan
Risiko Owner Risiko kinan Risiko Level dan kontrol dari tim manajemen risiko dengan
otorisasi dan pertanggung-jawaban dari kepala
produksi sebagai risk owner dari risiko
tersebut. Risk register III dapat dilihat pada
Kepala Busa tidak
RKP1 Produk- langsung 0.1 0.9 0.09 Tabel 8.
si dipotong
Tabel 7. Hasil Penyaringan Risiko
Dampak
0.5 RKP3, RKP13 RKP21
Pekerja
Kepala memberi
RKP3 Produk- takaran air 0.1 0.5 0.05
si terlalu 0.3 RPP7 RKP20
sedikit
RKP4, RKP5, RKP7,
RKP12, RKP17, RKP18, RKP2,
RKP19, RKP22, RKP23, RKP8,
0.1 RPP1, RPP4, RPP9 RKP9 RKP15 RKP14 RKP16
Evaluasi Risiko
0.1 0.3 0.5 0.7 0.9
Tahapan evaluasi risiko bertujuan dalam
Kemungkinan
membantu pengambilan keputusan. Input yang
digunakan pada tahapan ini berupa hasil dari
Tabel 8. Risk Register III
analisis risiko matriks dari proses consequence Otorisasi
& probability matrix. Output yang akan didapat Pengawasan
pada tahapan ini berupa prioritas perlakuan Kode Risk Jenis dan Pertanggun-
Risiko Level Risk Event Perlakuan jawaban
risiko, sekaligus menyaring risiko-risiko
tertentu untuk tidak ditindaklanjuti atau Pekerja Diawasi
diperlakukan khusus. santai-santai dan
apabila tidak dikontrol
Teknik yang akan digunakan pada tahapan dalam oleh tim
ini masih berupa consequences & probability RKP21 0.35 pengawasan manajemen Kepala Produksi
matrix untuk mendapatkan prioritas perlakuan
risiko dan menyaring risiko-risiko. Selain itu Diawasi
Proses cutting dan
dilakukan juga analisis secara kualitatif dalam tidak dikontrol
penetapan prioritas untuk menentukan risiko menggunakan oleh tim
yang memiliki peringkat sama tetapi dampak RKP20 0.27 pemberat manajemen Kepala Produksi