Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Atom Hidrogen adalah atom yang paling sederhana di dunia ini. Bohr dengan postulat atomnya
menunjukkan bahwa atom Hidrogen yang tereksitasi akan memancarkan sinar. Sinar yang dipancarkan
tersebut bersesuaian juga dengan Deret Balmer. Dari informasi ini diperoleh bahwa adanya sinar yang
terpancar maka sinar tersebut akan memiliki panjang gelombang tertentu. Maka dari itu tujuan utama
dari eksperimen ini adalah untuk menentukan panjang gelombang H(merah), H(hijau kebiru-biruan)
dan H(biru). Hasil percobaan menggunakan lampu Neon menunjukkan bahwa biru = 397 nm 436
nm, hijau tua = 452 nm 486 nm, hijau muda = 505 nm 562 nm, merah = 569 nm 594 nm. Untuk lampu
Argon didapatkan ungu = 386 nm 420 nm, hijau = 427 nm 505 nm, kuning = 531 nm 611nm, merah
= 608 nm 623 nm. Dan untuk lampu Hidrogen didapatkan hijau = 433 nm 479 nm, merah = 582
nm 637 nm. Spektrum warna yang muncul ini menunjukkan adanya transisi elektron. Secara umum
hasil percobaan menunjukkan kesesuaian dengan teori yaitu sinar merah mempunyai panjang
gelombang terpanjang dan ungu mempunyai panjang gelombang terpendek. Dengan kesesuaian
percobaan dengan literatur yang cukup dekat karena dihasilkan KSR secara keseluruhan yang cukup
kecil yaitu 0.2% - 22%.
Kata kunci: atom Hidrogen, spektrum cahaya, panjang gelombang, deret Balmer, transisi elektron
Postulat 1
Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai
lintasan tertentu yang disebut lintasan stasioner dan
tidak memancarkan energi. Dalam gerakannya
elektron mempunyai momentum angular sebesar[1]
= (1)
2
Postulat 2. Gambar 3. Diagram Energi Atom Hidrogen
Dalam tiap lintasannya elektron mempunyai
Garis H adalah merah, H biru, H dan H adalah
tingkat energi tertentu (makin dekat dengan inti ungu. Deret Balmer hanya berisi panjang gelombang
tingkat energinya makin kecil dan tingkat energi pada bagian tampak dari spektum Hidrogen[2].
paling kecil n = 1) Pengukuran panjang gelombang dapat
Bila elektron pindah dari kulit luar ke dalam maka dilakukan dengan menggunakan kisi difraksi yang
akan memancarkan energi berupa foton. diletakkan pada meja spektrometer. Saat cahaya
Sebaliknya bila pindah dari kulit dalam ke luar melewati kisi, terjadi peristiwa difraksi:
akan menyerap energi. Atau = atau = (4)
= = (2) = tan (5)
dengan : d = jarak antara celah kisi ( m)
Dengan h = konstanta Planck (6,626 x 10-34 J.s) n = orde spektrum (n = 1, 2, 3, . . .)
a = jarak kisi ke layar
2.2. Spektrum Atom Hidrogen b = jarak terang pusat ke spektrum
Radiasi elektromagnetik dari berbagai atom
dapat dikelompokkan ke dalam spektrum kontinu
dan spektrum diskrit[2]. Spektrum gas hidrogen III. Metode Percobaan
terdiri atas deretan garis-garis. Spektrum garis
membentuk suatu deretan warna cahaya dengan Alat dan Bahan
panjang gelombang berbeda. [3] Balmer menemukan Alat yang paling utama adalah sumber cahaya
rumus yang cocok dengan panjang gelombang deret yaitu lampu Neon, Argon, dan Hidrogen serta
Balmer. Rumus Balmer untuk panjang gelombang peralatan penunjang lainnya seperti lensa, kisi, dan
adalah layar. Layar ini berfungsi untuk melihat spektrum
warna yang dihasilkan.
1 1 1
= ( ) (3)
22 2 Prosedur Percobaan
n = 3, 4, 5, . . .
Dengan R adalah konstanta Rydberg:
R = 1.097 x 10-7 m-1 = 0.01097 nm-1
Jarak a (cm) Warna Jarak b (cm) (nm) literarur (nm) KSR (%)
Kedua jarak (b kanan) dan (b kiri) ini akan dirata- Hijau 3.45 427.509 547.7 21.945
13
ratakan dengan perumusan berikut : Kuning 4 490.143 579.8 15.463
Merah 5.1 608.682 627.3 2.968
Ungu 3.9 419.390 405.1 3.527
+
= (6) 15
Hijau 4.65 493.498 547.7 9.896
2 Kuning 5.3 555.248 579.8 4.235
Jarak a dan b ini akan digunakan untuk menghitung
Merah 6.05 623.424 627.3 0.618
panjang gelombang dari masing-masing spektrum
Ungu 4.35 413.159 405.1 1.989
warna yang muncul dengan perumusan : Hijau 5.15 483.215 547.7 11.774
17
Kuning 5.8 538.168 579.8 7.180
= atau = (4) Merah 6.7 611.113 627.3 2.580
Ungu 4.95 420.185 405.1 3.724
Hijau 6.05 505.684 547.7 7.671
= tan (5) 19
Kuning 6.7 611.113 579.8 5.401
Merah 7.5 611.944 627.3 2.448
dengan : d = jarak antar kisi
d = 1/6000 = 0.0001667 cm Tabel 3. Data untuk Lampu Hidrogen
n = orde spektrum (n = 1, 2, 3, . . .) Lampu Hidrogen
a = jarak kisi ke layar
Jarak a (cm) Warna Jarak b (cm) (nm) literarur (nm) KSR (%)
b = jarak terang pusat ke spektrum
Hijau 3.05 445.320 547.7 18.693
11
Sehingga didapatlah data sebagai berikut : Merah 4.45 625.034 627.3 0.361
Hijau 3.5 433.289 547.7 20.889
13
Merah 5.25 624.105 627.3 0.509
Tabel 1. Data untuk Lampu Neon
Lampu Neon Hijau 4.05 434.443 547.7 20.679
15
Merah 5.6 582.924 627.3 7.074
Jarak a (cm) Warna Jarak b (cm) (nm) literarur (nm) KSR (%)
Hijau 5.1 478.913 547.7 12.559
17
Biru 2.7 397.298 438.5 9.396 Merah 7 634.583 627.3 1.161
Hijau tua 3.1 452.087 547.7 17.457 Hijau 5.65 475.055 547.7 13.264
11 19
Hijau muda 3.5 505.339 547.7 7.734 Merah 7.85 636.417 627.3 1.453
Merah 4 569.572 627.3 9.203
Biru 3.3 410.071 438.5 6.483 Bila digambarkan hubungan antara jarak b
Hijau tua 3.75 461.934 547.7 15.659
13 terhadap a dalam bentuk grafik untuk setiap
Hijau muda 4.15 506.852 547.7 7.458
Merah 4.825 579.934 627.3 7.551
spektrum warna maka didapatlah grafik sebagai
Biru 3.85 414.347 438.5 5.508
berikut :
Hijau tua 4.4 469.123 547.7 14.347
15
Hijau muda 4.95 522.296 547.7 4.638 Grafik 1. Hubungan b terhadap a Lampu Neon
Merah 5.3 555.248 627.3 11.486
Biru 4.35 413.159 438.5 5.779
Hijau tua 5 470.277 547.7 14.136
17
Hijau muda 5.65 525.651 547.7 4.026
Merah 6.15 566.980 627.3 9.616
Biru 5.15 436.021 438.5 0.565
Hijau tua 5.8 486.605 547.7 11.155
19
Hijau muda 6.1 562.898 547.7 2.775
Merah 7.25 594.177 627.3 5.280
Grafik 2. Hubungan b terhadap a Lampu Argon spektrum warna yang muncul untuk Neon dan Argon
lebih banyak dibandingkan untuk Hidrogen.